Dosen Pembimbing :
Ns. Casman, M. Kep.,Sp.An.
Disusun oleh :
Adinda Nadhifah
Ahmad Rozi
Alfia khoiriyyah
Anis Armilati
Asri Agustina
Beni saputra
Kelas:
3C
Rs.Harapan kami, Ruang rawat anak terdapat 10 pasien anak dengan diagnosan
penyakit terbanyak Ge. Usia pasien rata-rata berusia 10-12 tahun, terdapat 6 anak perempuan
dan 4 anak laki-laki yang sedang berada diruang rawat anak. Rata-rata Pasien dengan
diagnosa terbanyak diruang anak yaitu GE, yang datang dengan keadaan keluhan sudah BAB
cair lebih dari 3x/ dalam sehari, anaknya demam lebih dari 3 hari, pasien mengeluh sakit pada
perutnya, ibu pasien mengatakan anaknya tidak nafsu makan dan mual muntah setiap makan
dan minum, ibu pasien mengatakan anaknya muntah lebih 5x, ibu pasien mengatakan cemas
karena anaknya tidak mau makan. Saat dikaji tampak mukosa bibir pasien kering, turgor kulit
kurang baik, pasien tampak lemas, konjungtiva anemis, hasil TTV : TD : 100/70 mmHg, N :
90x/menit, RR : 24x/menit., S : 38˚C, hasil Lab HB : 11,3 g/dL, Hematokrit : 38%, Leukosit :
12 ribu/ul, Trombosit : 250 ribu/ul, Na : 130,08 mmol/L, K : 3,3 mmol/L, Cl : 103,38
mmol/L. kesimpulan dari diagosana terbanyak diruang rawat inap anak di rs. Harapan kami.
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTROENTERITIS ( GE )
A. Definisi
Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dalam elektrolit secara berlebihan karena
frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang cair
Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari 3x sehari dengan atau tanpa darah dan
lendir dalam tinja, terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan
anak yang sebelumnya.
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus besar dengan
berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan manifestasi diare, dengan atau
tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan abdomen
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis adalah peradangan
yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih
banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.
B. Etiologi
a. Faktor Infeksi
1) Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak meliputi :
Infeksi bakteri : Vibrio, E. Coli, salmonella, shigella, compylobacter yersinia,
aeromonas, dan sebagainya.
Infeksi virus : Eterovirus (Virus echo, coxsaekie, poliomyelitis), Adenovirus,
rotavirus, astrovirus dan lain-lain.
Infeksi parasit : Cacing (ascaris, thrichiuris, oxyuris, strongyloides protozoa
(entamoeba hystolytica, giardia lamblia, trichomonas hominis), jamur (candida
albicans).
2) Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti
Otitis Media Akut (OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2
tahun.
b. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : Disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa).
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.
Malabsorbsi lemak
Malabsorbsi protein
c. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, elergi terhadap makanan.
d. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang tapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar)
C. Manifestasi klinik
1. Mula-mula klien cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai lendir dan
darah
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat
banyaknya asam laktat.
5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung
cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, sopora komatus)
sebagai akibat hipovokanik.
D. Patofisiologi
Gastroenteritis adalah peningkatan keenceran dan frekuensi tinja. Gastroenteritis dapat
terjadi akibat adanya zat terlarut yang tidak dapat diserap dalam tinja, yang disebut diare
osmotik, atau karena iritasi saluran cerna. Penyebab tersering iritasi adalah infeksi virus
atau bakteri di usus halus distala atau usus besar.
Gastroenteritis dapat ditularkan melalui rute rektal oral dari orang ke orang beberapa
fasilitas keperawatan harian juga meningkatkan resiko diare. Transport aktif akibat rangsang
toksin bakteri terhadap elektrolit kedalam usus halus, sel mukosa intesinal mengalami iritasi
dan meningkatkan sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak
sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal.
Iritasi usus oeh suatu patogen mempengaruhi lapisan mukosa usus, sehingga terjadi
peningkatan produk-produk sekretorik, termasuk mukus. Iritasi oleh mikroba juga
mempengaruhi lapisan otot sehingga terjadi peningkatan motilitas. Peningkatan motilitas
menyebabkan banyak air dan elektrolit terbuang karena waktu yang tersedia untuk
penyerapan zat-zat tersebut dikolon berkurang. Individu yang mengalami diare berat dapat
meninggal akibat syok hipovolemik dan kelainan elektrolit. Toksin colera yang ditularkan
melalui bakteri kolera adalah contoh dari bahan yang sangat merangsang motilitas dan
secara langsung dapat menyebabkan sekresi air dan elektrolit ke dalam usus besar sehingga
unsur-unsur plasma yang penting ini terbuang dalam jumlah yang besar.
Gangguan absorpsi cairandan elektrolit dapat menyebabkan peradangan dan
menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini terjadi
karena sindrom malabsorpsi meningkatkan motilitas usus intestinal. Meningkatnya motilitas
dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan gangguan dari absorpsi dan sekresi
cairan elektrolit yang berlebihan. Cairan sodium potasium dan bikarbonat berpindah dari
rongga ekstra seluler ke dalam tinja sehingga menyebabkan dehidrasi, kekurang elektrolit
dapat mengakibatkan asidosis metabolik.
Gastroenteritis akut dapat ditandai dengan muntah dan diare terkait kehilangan cairan
dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit. Penyebab utama diare adalah virus (Adenivirus enterik dan robavirus) serta
parasit (biardia lambiachristopodium) patogen ini menimbulkan penyakit dengan
menginfeksi sel-sel menghasilkan enterotoksin atau kristotoksin yang melekat pada dinding
usus. Alat pencernaan yang terganggu pada pasien yang mengalami gastroenteritis akut
adalah usus halus
E. Pathway
F. Klasifikasi
Gastroenteritis (diare) dapat di klasifikasi berdasarkan beberapa faktor :
1) Menurut perjalanan penyakit jenis diare antara lain :
a. Akut : jika < 1 minggu
b. Berkepanjangan : antara 7 – 14 hari
c. Kronis : > 14 hari, disebabkan oleh non infeksi
d. Persisten : > 14 hari, disebabkan oleh infeksi
2) Berdasarkan mekanisme patofisiologik
a. Osmotik, peningkatan osmolaritas intraluminer
b. Sekretorik, peningkatan sekresi cairan dan elektrolit
3) Berdasarkan derajatnya
a. Diare tanpa dehidrasi
b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
c. Diare dengan dehidrasi berat
Klasifikasi dehidrasi
1) Derajat dehidrasi berdasarkan kehilangan berat badan
Penilaian A B C
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut, lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum seperti Haus, ingin Malas minum,
biasa minum banyak tidak bisa minum
Periksa: Turgor Baik (kembali Kurang-buruk Sangat buruk
kulit cepat) (kembali lambat) (kembali sangat
lambat)
Hasil pemeriksaan Tanpa Dehidrasi Dehidrasi berat
dehidrasi ringan/ sedang Bila ada 1 tanda
Bila ada 1 tanda ditambah 1/lebih
ditambah 1/lebih tanda lain
tanda lain
D. IMPLEMENTASI
Setelah menyusun rencana asuhan keperawatan, maka tugas perawat adalah menerapkan
rencana asuhan keperawatan tersebut dalam tindakan yang nyata.
E. EVALUASI
Merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan, gunanya untuk mengukur tingkat
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sejauh mana masalah dapat dipecahkan dari
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK
2. Evaluasi Proses
a. Proses pelaksanaan sesuai rencana
b. Anak mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Tidak adanya hambatan dalam melaksanakan kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. Anak mampu menyebutkan pengertian dan tujuan dari kegiatan bermain puzzle
b. Anak mampu menyebutkan alat yang harus disiapkan dalam bermain puzzle
c. Anak mampu melakukan pemasangan puzzle
d. Anak dapat menunjukkan kegiatan interaksi dan sosialisasinya terhadap teman
sebayanya
Pertanyaan evaluasi
1. Apa pengertian dari bermain?
2. Apa tujuan dari bermain puzzle
3. Apa saja alat yang dibutuhkan dalam bermain puzzle?
4. Apa dampak penyakit yang akan ditimbulkan bila tidak mengkonsumsi makanan
sehat?
5. Bagaimana cara menyusun puzzle?
Semua alat dan bahan untuk bermain sudah di persiapkan yaitu, puzzle.
Setelah itu mahasiwa mengucapkan salam dan memperkenalkan diri” Selamat pagi
adik-adik, perkenalkan nama dan sebutkan nama panggilan,, lalu salam terapeutik
“Bagaimana kabar adik-adik hari ini? Udah pada makan belom nih? Baik ya disini kaka ingin
mengajak adik-adik bermain puzzle” dan perkenalan anak satu-persatu dengan teman
sebayanya.” Baik sebelum kita bermain, kaka pengen dong kalian berdiri untuk
memperkenalkan diri kalian kepada teman-teman kalian ya”
Mahasiswa menjelaksan kepada anak-anak cara bermainnya.” Sebelum kaka kasih tau
bagaimana cara bermainnya, adik-adik udah tau belum bermain itu apa? Baik kalau adik-adik
belum tau kaka kasih tau nih ya bermain itu apa. Jadi bermain itu adalah suatu kegiatan untuk
memperoleh kesenangan yang dilakukan secara berulang-ulang. Dan tujuan kita bermain
puzzle itu untuk melatih kita untuk berfikir, berkosentrasi dan masih banyak yang lainya ya
adik-adik.
Mahasiswa membagikan alat yang dibutuhkan untuk bermain puzzle” Baik adik-adik
ini puzzlenya ya, nanti cara bermainnya kaka akan acak-acak potongan puzzle ini dan kalian
akan menyusun potongan puzzle ini seperti semula”.
Setelah selesai evaluasi dan juga kesimpulan, mahasiswa mengakhiri kegiatan bermian
puzzle dan mengucapkan salam.