Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AGAMA

ABORSIL

DISUSUN OLEH

NAMA : DANIEL SILABAN


NPM : 220310037
PRODI : AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telahmemberikan kesempatan pada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah berjudul [Arbosil ] tepat waktu. Makalah [Arbosil ] disusun guna memenuhi tugas
[dosen/guru] pada [bidang studi Agama ] di [ kampus Universitas Methodist Indonesia]. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [Arbosil].

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku [guru mata
pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Nama Penulis

Daniel Silaban
DAFTAR ISI

 Pembahasan
Arti Aborsi
Faktor orang melakukan Aborsi
Jenis jenis Aborsi
Pandangan alkitab tentang Aborsi
 Kesimpulan
 Daftar Pustaka
Pembahasan

A.Arti Aborsi

Pengguguran kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berakhirnya kehamilan
dengan dikeluarkannya janin (fetus) atau embrio sebelum memiliki kemampuan untuk
bertahan hidup di luar rahim, sehingga mengakibatkan kematiannya.Aborsi yang terjadi
secara spontan disebut juga "keguguran". Aborsi yang dilakukan secara sengaja sering kali
disebut "aborsi induksi" atau "abortus provokatus". Kata aborsi umumnya hanya digunakan
dalam pengertian abortus provokatus. Prosedur serupa yang dilakukan setelah janin
berpotensi untuk bertahan hidup di luar rahim juga dikenal dengan sebutan "aborsi tahap
akhir".

Ada beberapa pendapat mengenai Aborsil sebagai berikut :

Pengertian Aborsi Menurut WHO (Word Health Organization)

Aborsi adlah menghentikan kehamilan sebelum janin berusia 20 minggu. Secara medis janin
tidak bisa bertahan hidup di luar kandungan.

Sebaliknya bila penghentian kehamilan dilakukan saat sudah memasuki usia di atas 20
minggu maka hal tersebut adalah pembunuhan janin atau disebut infanticide.

Menurut KBBI
Sementara dalam kamus besar Bahasa Indonesia sendiri aborsi adalah terpencarnya embrio
yang tidak mungkin lagi hidup sebelum habis bulan keempat dari kehamilan atau aborsi bisa
didenfinisikan pengguran janin atau embrio setelah melebihi masa dua bulan kehamilan.

Menurut Dokter Gulardi


Sedangkan definisi aborsi menurut kedokteran sebagaimana dikatakan Dr. Gulardi: ”Aborsi
ialah berhentinya (mati) dan dikeluarkannyakehamilan sebelum 20 minggu (dihitung dari
haid terakhir) atau berat janinkurang dari 500 gram atau panjang janin kurang dari 25 cm.
Pada umumnya abortus terjadi sebelum kehamilan tiga bulan”.
B.Faktor orang melakukan Aborsil

Menurut Psikologi

1. Faktor ekonomi

Fakor ekonomi biasanya sangat berkaitan erat dengan perilaku dan juga tingkah lau
seseorang, dan kemungkinan besar juga bisa terjadi pada seseorang yang akan melakukan
aborsi, kaena takut dan dihimpit oleh keadaan ekonomi yang kurang, sehingga orang tersebut
merasa tidak yakin untuk bisa membesarkan anak yang dikandungnya, sehingga terjadilah
tindakan aborsi ini, yang sebenarnya sangat dilarang oleh agama dan juga Negara.

2. Faktor social

Faktor social ini biasanya berkaitan dengan kausus aborsi dimana orang tersebut hamil di luar
nikah, perilaku aborsi ini memang dipandang sebagai perbuata tercela, hal tersebut juga tidak
lepas dari masyarakat yang memang sudah memandang hal tersebut, bahkan kasus pada
remaja yang melakukan seks bebas ini menjadi menilai bahwa aborsi bisa dilakukan sebagai
jalan keluar dari perbuatannya tersebut. aborsi juga termasuk ke dalam sesuatu penyimpangan
social.

3. Malu dengan keluarga dan tetangga

Perilaku seks bebas dikalangan remaja ini memnag sangat meprihatinkan, sehingga terjadinya
hamil di luar nikah menjadi sebuah keadaan yang sulit untuk dilepaskan dari peilaku tersebut.

Orang yang sudah terlanjur hamil biasanya akan merasa malu dengan keluarga dan tetangga
di sekitarnya karena mereka menganggap hal tersebut adalah sebuah aib yang sulit
dihilangkan, sehingga jalan yang ditempuh adalah dengan aborsi.

4. Takut janin tertular penyakit

Ada kasusu juga seorang ibu yang mengidap suatu penyakit, ataupun bisa saja dari keuda
pasangan yang memiliki penyakit, Karen atakut snag janin tertular oleh penyakit tersebut
sehingga memutuskan untuk melakukan aborsi atau menggugurkan kandungan, padahal hal
tersbeut belum tentu juga tepat.

5. Takut membahayakan kesehatan

Aborsi memang selalu dipandang sebagai hal yang salah, namun kegiatan ini bisa dilakukan
atas ijin dokter secara resmi jika ada hal-hal yang memang tidak bisa dicari jalan keluar dan
harus melakukan hal tersebut demi kesehatan ibu, contohnya saja sebuah kehamilan yang
terganggu, sehingga jika tidak dilakukan pengguguran akan sangat mengancam nyawa ibu.

6. Diagnosis kelainan janin

Adanya diagnosis dari dokter yang bisa menganggu perkembangan janin saat bayi dilahirkan
pun bisa menjadi salah stau factor yang menyebbakan aborsi harus dilakukan, mislanya saja
karena ibu memiliki penyakit kelamin menular, biasanya penyakit ini timbul dari gaya hidup
berganti- ganti pasangan.
7. Tidak menginginkan anak

Faktor lainnya dari seringnya remaja melakukan abosi adalah karena takut sekolahnya
terganggu, hal ini juga dikarenakan dari hubungan seks bebas yang seringkali terjadi pada
kalangan remaja, sehingga menyebbakan dirinya hamil, karena biasanya jika para remaja
hamil dan merasa takut dikeluarkan dari sekolah sehingga akan menganggu studi nya.

8. Aib keluarga

Aib keluarga memang menjadi factor paling besar diantara kasus aborsi ini, karena merasa
malu dan takut mencemarkan nama baik keluarga sehingga para remaja ini tidak segan untuk
melakukan aborsi. hal ini juga akan sangat berpengaruh pada dampak psikologi akibat seks
bebas.

9. Dipaksa pasangan

Kehidupan seks bebas di kalangan remaja ini memang sudah sangat memprihatinkan, salah
staunya lagi jika tejadi pada pasangan yang belum resmi, jika kecelakaan atau kehamilan
terjadi, tidak jarang pasangan prianya pun seringkali meminta kekasih atau pasangannya
untuk menggugurkan kandungannya. Sehingga hal ini dikarenakan adanya untsur paksaan
dari pasangan.

10.Belum siap menjadi orang tua

Karena usia yang masih sangat dini, memang terkadang mengharuskan seorang wnaita yang
maish berada di bawah umur untuk melakukan aborsi pada janin yang dikandungnya, hal ini
jugalah yang membuat mereka belum sanggup menjadi orang tua pada usia remaja, sehingga
hal yang seharusnya dilarang malah dilakukan. untuk itu lah pentingnya  peran orang tua
dalam perkembangan remaja 

11.Korban perkosaan

Diantara beberapa kasus aborsi pada remaja, ada juga salah satu factor yang memprihatinkan
salah satunya pada remaja korban perkosaan, karena tidak tahu siapa yang harus bertanggung
jawab sehingga tidak heran pada kasus ini mengharuskan remaja tersebut harus melakukan
aborsi untuk menyelamatkan masa depannya.

12.Tidak memiliki biaya untuk merawat anak

Meskipun tidak ada alasan apapun yang menghalalkan perilaku aborsi namun masih saja ada
alsan para remaja tersebut yang membuat kegiatan yang salah ini dilakukan, salah satunya
karena tidak memiliki biaya untuk melahirkan atau untuk merawat anaknya, sehingga mau
tidak mau kegiatan aborsi pun akhirnya dilakukan.

13.Kurangnya rasa tanggung jawab

Masa remaja bukanlah masa yang seharusnya memikirkan soal anak atau kehidupan rumah
tangga, sehingga alasan ini lah yang dijaidkan para pelaku aborsi ini untuk melakukan
kegiatan salah tersebut, salah satunya adalah dengan kurangnya rasa tanggung jawab dari
kedua pasangan, atau bisa juga dari pihak pria yang tidak mau bertanggung jawab akan
perbuatannya.

Dari beberapa faktor yang sudah dibahas diatas, meang harus lebih diperhatikan peran orang
tua dalam melakukan pembinaan remaja.  sebagai orang tua agar lebih memperhatikan anak-
anak anda yang masih remaja, dan memberikan pendidikan seksual sejak dini, penguatan
kehidupan agama pun akan sangat penting sehingga nantinya anak mengerti benar dan salah
dalam kehidupan dan juga mengenai dampak psikologis orang yang melakukan aborsi.

C.Jenis jenis Aborsil

1. Abortus Provocatus (Buatan)

Adalah pengguguran kandungan yang dilakukan dengan secara sengaja. Abortus provocatus
di bagi menjadi 2 jenis yaitu

a. Abortus Artifikalis Therapicus

adalah abortus yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi tentang medis, yakni apabila
tidakan Abortus tidak di ambil maka bisa membahayakan jiwa seorang ibu.

b. Abortus Provocatus Kriminalis

adalah abortus yang dilakukan untuk menyelamatkan janin dalam kandungan akibat
hubungan seksual di luar nikah atau mengakhiri kehamilan yang tidak di kehendaki seorang
ibu.

2.Abortus Spontaneous (tidak disengaja)

Adalah apabila ibu mengalami trauma yang begitu berat akibat penyakit menahun, kondisi
patogolis, dan kelainan pada saluran reproduksi

Jenis-jenis aborsi lainnya terdiri atas :

1. Missed Abortion
2. Abortus Terapeutik
3. Abortus Septik
4. Abortus Berulang

Missed abortion

Pada kasus missed abortion, kematian janin terjadi tanpa adanya pengeluaran dari hasil
konsepsi. Alasan mengapa janin yang meninggal tidak keluar masih belum jelas. Biasanya
didahului dengan tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan
atau menghilang setelah pengobatan. Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-tanda kehamilan
tidak ada, dan denyut jantung janin tidak dapat terdeteksi.
Abortus terapeutik

Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu atas pertimbangan
kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan itu dilanjutkan akan membahayakan dirinya.
Misalnya pada wanita dengan kelainan jantung. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan
kelainan janin yang berat.

Abortus septik

Abortus spontan dapat diikuti dengan komplikasi infeksi. Infeksi dapat terjadi akibat tindakan
abortus yang tidak sesuai dengan prosedur (misalnya oleh dukun). Infeksi yang terjadi pada
umumnya endometritis, yang  bisa berkembang menjadi parametritis dan peritonitis.

Abortus berulang

Abortus berulang adalah abortus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada 3 bulan pertama
kehamilan. Abortus berulang primer terjadi pada wanita yang belum pernah memiliki anak
yang hidup sebelumnya. Abortus berulang sekunder adalah abortus yang terjadi pada wanita
yang sebelumnya sudah pernah memiliki anak lahir hidup.

Jenis-jenis aborsi lainnya terdiri atas :

1. Missed Abortion
2. Abortus Terapeutik
3. Abortus Septik
4. Abortus Berulang

Missed abortion

Pada kasus missed abortion, kematian janin terjadi tanpa adanya pengeluaran dari hasil
konsepsi. Alasan mengapa janin yang meninggal tidak keluar masih belum jelas. Biasanya
didahului dengan tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan
atau menghilang setelah pengobatan. Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-tanda kehamilan
tidak ada, dan denyut jantung janin tidak dapat terdeteksi.

Abortus terapeutik

Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu atas pertimbangan
kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan itu dilanjutkan akan membahayakan dirinya.
Misalnya pada wanita dengan kelainan jantung. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan
kelainan janin yang berat.

Abortus septik

Abortus spontan dapat diikuti dengan komplikasi infeksi. Infeksi dapat terjadi akibat tindakan
abortus yang tidak sesuai dengan prosedur (misalnya oleh dukun). Infeksi yang terjadi pada
umumnya endometritis, yang  bisa berkembang menjadi parametritis dan peritonitis.
Abortus berulang

Abortus berulang adalah abortus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada 3 bulan pertama
kehamilan. Abortus berulang primer terjadi pada wanita yang belum pernah memiliki anak
yang hidup sebelumnya. Abortus berulang sekunder adalah abortus yang terjadi pada wanita
yang sebelumnya sudah pernah memiliki anak lahir hidup.

Jenis-jenis aborsi lainnya terdiri atas :

1. Missed Abortion
2. Abortus Terapeutik
3. Abortus Septik
4. Abortus Berulang

Missed abortion

Pada kasus missed abortion, kematian janin terjadi tanpa adanya pengeluaran dari hasil
konsepsi. Alasan mengapa janin yang meninggal tidak keluar masih belum jelas. Biasanya
didahului dengan tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan
atau menghilang setelah pengobatan. Tes kehamilan menjadi negatif, tanda-tanda kehamilan
tidak ada, dan denyut jantung janin tidak dapat terdeteksi.

Abortus terapeutik

Abortus yang dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu atas pertimbangan
kesehatan wanita, dimana apabila kehamilan itu dilanjutkan akan membahayakan dirinya.
Misalnya pada wanita dengan kelainan jantung. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan
kelainan janin yang berat.

Abortus septik

Abortus spontan dapat diikuti dengan komplikasi infeksi. Infeksi dapat terjadi akibat tindakan
abortus yang tidak sesuai dengan prosedur (misalnya oleh dukun). Infeksi yang terjadi pada
umumnya endometritis, yang  bisa berkembang menjadi parametritis dan peritonitis.

Abortus berulang

Abortus berulang adalah abortus yang terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada 3 bulan pertama
kehamilan. Abortus berulang primer terjadi pada wanita yang belum pernah memiliki anak
yang hidup sebelumnya. Abortus berulang sekunder adalah abortus yang terjadi pada wanita
yang sebelumnya sudah pernah memiliki anak lahir hidup.

 
 

Anda mungkin juga menyukai