Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN SEHAT MENTAL DENGAN

TAHAP TUMBUH KEMBANG USIA DEWASA TENGAH


DI DESA GEDANGKULUT RT 03 RW 01 KECAMATAN CERME
KABUPATEN GRESIK

Oleh:
Nabilatuz Zulfa Salimah, S.Kep.
NIM 202311101063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN SEHAT MENTAL DENGAN
TAHAP TUMBUH KEMBANG USIA DEWASA TENGAH
DI DESA GEDANGKULUT RT 03 RW 01 KECAMATAN CERME
KABUPATEN GRESIK

disusun untuk memenuhi tugas Program Studi Pendidikan Profesi Ners


(PSP2N)
Stase Keperawatan Jiwa

Oleh:
Nabilatuz Zulfa Salimah, S.Kep.
NIM 202311101063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
A. KONSEP SEHAT JIWA
Manusia sebagai makhluk biospikososiospiritual mengandung
perngertian bahwa manusia merupakan makhluk yang utuh dimana di
dalamnya terdapat unsur biologis, psikologis, social dan spiritual.
Selain itu manusia juga harus menjalin kerja sama dengan manusia lain
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Manusia juga dituntut
untuk mampu bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang
berlaku sesuai dengan harapan dan norma yang berlaku di lingkungan
sosialnya.
Menurut WHO kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sejahtera secara
fisik, social dan mental yang lengkap dan tidak hanya terbebas dari
penyakit atau kecacatan. Atau dapat dikatakan bahwa individu
dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental dan
social yang terbebas dari gangguan atau tidak dalam kondisi tertekan
sehingga dapat mengendalikan stress yang timbul. Sehingga
memungkinkan individu untuk hidup produktif dan mampu melakukan
hubungan social yang memuaskan.
Sementara menurut UU Kesehatan jiwa no. 03 tahun 1966 kesehatan
jiwa adalah suatu kondisi mental yang sejahtera sehingga
memungkinkqn seseorang berkembang secara optimal baik fisik,
intelektual dan emosional dan perkembangan tersebut berjalan secara
selaras dengan keadaan orang lain sehingga memungkinkan hidup
secara harmonis dan produktif (Hidayat, 2016)

B. CIRI-CIRI SEHAT JIWA


Menurut WHO dalam sidang Geneva merumuskan kriteria sehat
jiwa adalah sebagai berikut :
a.) Individu mampu menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan,
meskipun kenyataan itu buruk baginya
b.) Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahaynya
c.) Merasa lebih puas memberi daripada menerima
d.) Secara relatif bebas dari rasa tegang (stress) cemas dan depresi
e.) Mampu berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan
saling memuaskan
f.) Mampu menerima kekecewaan sebagai pelajaran yang akan dating
g.) Mempunyai rasa kasih saying

Sementara menurut teori maslow, ciri-ciri orang yang memiliki sehat


jiwa:

a.) Persepsi realitas yang akurat


b.) Meberima diri sendiri, orang lain dan lingkungan
c.) Spontan
d.) Sederhana dan wajar

C. DEFINISI TUMBUH KEMBANG DEWASA


Istilah dewasa lazimnya merupakan manusa yang telah matang.
Seseorang yang sudah dewasa berarti menunjukkan bahwasannya di
dalam dirinya sudah tidak lagi anak-anak dan telah menjadi seorang
perempuan atau pria seutuhnya. Setelah mengalami fase anak-anak
seseorang akan mengalami masa remaja yang panjang yang kemudian
pada tahapannya seseorang bisa disebut dengan dewasa madya atau
dewasa tengah. Jika dibandingkan, dengan masa sebelumnya, masa
dewasa ialah waktu yang paling lama dalam rentang kehidupan (Indati,
2019)
Masa dewasa tengah biasa disebut dengan masa paruh baya.
Menurut Hurlock, seseorang yang sudah berusia 40-60 tahun
mengartikan bahwa seseorang tersebut dapat dikatakan dalam rentang
perkembangan madya. Masa dewasa madya mencakup waktu ynag
lama dalam rentang hidup. Pada masa inilah individu melakukan
penyesuaian diri secara mandiri terhadap kehidupan dan harapan social.
Umumnya, pada masa dan fase ini seorang individu akan lebih bisa
untuk menentukan skala dan masalah prioritas untuk mana yang
dituntaskan terlebih dahulu sehingga menjadi cukup stabil dan matang
secara emosinya (Mustafa, 2016)
Masa dewasa madya dapat diartikan jyga sebagai dimana menurunya
perubahan-perubahan fisik dan psikis yang jelas nampak pada setiap
individu. Pada masa madya sendiri memiliki karakteristik seperti
periode yang sangat ditakuti, merupakan masa transisi, masa stress,
merupakan usia yang berbahaya, usia yang canggung, masa berprestasi,
masa evaluasi dengan standar ganda, masa sepi dan serat merupakan
masa jenuh. (Anis, 2012)

D. PENATALAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN


a.) Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan informasi serta data
dasar klien. Pengkajian dilakukan saat klien masuk instansi layanan
kesehatan. Data yang diperoleh dapat berguna untuk proses
keperawatan selanjutnya. Identitas klien yang perlu dikaji seperti tabel
berikut:

Nama perawat : …………..


Tanggal pengkajian : …………..
Tempat pengkajian : …………..
Sumber data : …………..

I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien lengkap : ...............................
Nama panggilan klien : ...............................
Umur/TTL : ...............................
Jenis kelamin : ...............................
Agama : ...............................
Pendidikan : ...............................
Pekerjaan : ...............................
Suku bangsa : ...............................
Status marital : ...............................
Alamat lengkap : ...............................

II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama penanggung jawab klien : ...............................


Umur : ...............................
Agama : ...............................
Suku bangsa : ...............................
Alamat lengkap : ...............................
Telp yang mudah dihubungi : ...............................
Hubungan dengan klien : ...............................

III. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN


Usia 25 – 65 tahun
Petunjuk teknis pengisian format :
1. Berilah tanda (√) jika klien dan keluarga mampu melakukannya
2. Apabila semua kemampuan tercapai (jawaban “Ya“ mencapai 100%)
maka dikategorikan “Normal“ namun bila kurang dari 100% maka
dikategorikan “Penyimpangan“

Nama klien :
N Kemampuan Y T
o a i
d
a
k
Kemampuan Klien
1 Penerimaan perubahan diri dan proses penuaan
2 Menghargai diri sendiri, menikmati hidup dan mandiri
3 Memiliki pekerjaan sebagai profesi yang disukainya
4 Merasa nyaman dan menikmati hasil dari profesi
pekerjaannya
5 Menyesuaikan diri dengan perubahan peran dalam
kehidupannya
6 Berinteraksi baik dengan pasangan hidup, berbagi
aktivitas dan tanggung jawab rumah tangga
7 Membimbing, menyiapkan dan membina generasi di
bawah usianya
8 Memperhatikan kebutuhan orang lain
9 Mengembangkan minat dan hobby
1 Menilai pencapaian tujan hidup
0
1 Menyesuaikan diri dengan orang tua dan orang yang
1 sudah lansia
1 Memiliki koping yang konstruktif bila mengalami stress
2
Kemampuan keluarga
1 Memfasilitasi perubahan peran dalam keluarga
2 Membantu individu mencapai tujuan jangka panjang
3 Menjadi role model dan sebagai teman diskusi bagi
individu
4 Mendukung individu dalam pengambilan keputusan
bersama keluarga
5 Menyadari pentingnya pusat layanan kesehatan sebagai
tempat rujukan bagi masalah kesehatan yang dialami

Diagnosa Keperawatan :
 Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia
Dewasa Tengah
 Penyimpangan : Resiko Ketidaksiapan Peningkatan
Perkembangan Usia Dewasa Tengah

Nama perawat :

b.) Diagnosa
Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
c.) Definisi
Menurut buku Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI,
2017) kesiapan manajemen kesehatan adalah pola pengaturan dan
pengintegrasian program kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari
yang cukup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan dapat
ditingkatkan
d.) Tanda dan gejala
1. Tanda dan gejala mayor
a. Subjektif : mengekspresikan keinginan untuk mengelola
masalah kesehatan dan pencegahannya
b. Objektif : pilihan hidup sehari-hari tepat untuk memenuhi
tujuan program kesehatan
2. Tanda dan gejala minor
a. Subjektif :
- Mengekspresikan tidak adanya hambatan yang berarti
dalam mengintegrasikan program yang ditetapkan untuk
mengatasi
- Menggambarkan berkurangnya faktor risiko terjadinya
masalah kesehatan
b. Objektif : tidak ditemukan adanya gejala masalah
kesehatan atau penyakit yang tidak terduga
3. Kondisi klinis terkait
a. Diabetes mellitus
b. Penyakit jantung kongestif
c. Penyakit paru obstrukrif kronis
d. Asma
e. Sclerosis multiple
f. Lupus sistemik
g. HIV Positif
h. AIDS
i. Prematuritas
c. Intervensi Keperawatan
1. Edukasi Kesehatan
a.) Definisi : mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan
perilaku hidup bersih serta sehat
b.) Tindakan :
1.) Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
2.) Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
3.) Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
2. Identifikasi Resiko
a.) Definisi : menemukan dan menganalisis kemungkinan faktor-faktor
risiko yang dapat mengganggu kesehatan
b.) Tindakan :
1.) Observasi :
- Identifikasi risiko biologis, lingkungan dan perilaku
- Identifikasi risiko secara berkala di masing-masing unit
- Identifikasi risiko baru sesuai perencanaan yang telah
ditetapkan
2.) Terapeutik :
- Tentukan metode pengelolaan resiko yang baik dan
ekonomis
- Lakukan pengelolaan risiko secara efektif
- Lakukan update perencanaan secara regular
- Buat perencanaan tindakan yang memiliki timeline dan
penanggungjawab yang jelas
- Dokumentasikan temuan risiko secara akurat
DAFTAR PUSTAKA

Anis. 2012. Masa perkembangan dewasa tengah

Hidayat, F. A. 2016. Periodesasi perkembangan dewasa. (152071000004)

Indati, A. 2019. Konsep kearifan pada dewasa awal, tengah, dan akhir.
(September):20–21.

Mustafa, M. 2016. Perkembangan jiwa beragama pada masa dewasa. 2:77–


90.

SDKI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. tim pokja


SDKI DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai