PENDAHULUAN
Karies yang disebut juga sebagai preventive di mulai tahun 1945 dengan
lobang gigi merupakan penyakit jaringan melakukan fluoridasi air minum dan
keras gigi yang sudah ada sejak zaman penambahan fluor pada pasta gigi pada
dulu, baru tahun 1890 secara ilmiah WD tahun 1950.1
Miller menyatakan bahwa timbulnya Berdasarkan data WHO dari tahun 1980
karies sebagai akibat interaksi kuman- sampai tahun 1998 rata rata angka Decay
kuman pathogen yang ada pada rongga Missing Filling Teeth (DMFT) pada anak
mulut dan pada tahun 1914 Black usia rata rata 12 tahun di negara negara
menyatakan bahwa peristiwa terjadinya maju Amerika dan Eropa terjadi trend
karies digambarkan sebagai akibat aksi penurunan, sebaliknya untuk negara
asam organik dari kuman terhadap kalsium berkembang di Asia dan Afrika angka
fosfat gigi.1 DMFT terjadi trend peningkatan. Di
Penanganan karies awal mulanya lebih sebagian besar negara-negara berkembang,
bersifat kuratif, ini dibuktikan adanya hal ini disebabkan oleh meningkatnya
catatan arkeologi bangsa Yunani 1250 konsumsi gula dan kurang memadai
sebelum masehi yang melakukan paparan fluor pada gigi sebaliknya negara
pencabutan atas penangangan lobang gigi, maju mereka telah memiliki program
penanganan karies ini berkembang dengan program yang bersifat preventif yaitu
di lakukannya penambalan lobang gigi penggunaan fluor secara indifidu dan
dengan bahan sejenis perak oleh Rhazes masal serta mereka telah berusaha
(Arab) 900 M, penambalan dengan emas mengubah gaya hidup sehat. Rata rata
1450 M dan penambalan dengan amalgam angka DMFT secara global untuk semua
1833 M. Penanganan karies secara negara berkisar 2 dan 3 namun Indonesia
Andalas Dental Journal | 10
observasi terhadap plak gigi. Baru tahun dan ditemukan berbagai macam spesies
1960 Keyes dalam penelitiannya microorganisma. Dengan kultur anaerob,
menjelaskan adanya kaitan antara microba dominannya adalah
microorganisma dengan diet karbohidrat sp.proionibacterium (18%), olsenella
dan permukaan gigi sebagai faktor propusa (14%), lactbacillus rhamnosus
penyebab dari timbulnya karies gigi.1,7 (8%) dan dg Analisis Molecular microba
Dari berbagai penelitian tentang dominannya adalah: streptococcus mutans
microorganisma diketahui bahwa rongga (16%), lactobacilus gasseri/jhonsonii
mulut merupakan sebuah ekosistem (13%), lactobacilus rhamnosus (8%).8
microorganisma yang memberikan Chhour et al, 2004 melakukan
lingkungan yang mendukung bagi identifikasi microorganisme pada karies
perkembangan bakteri. Bebagai macam tingkat lanjut (karies dalam) dan
spesies microorganisma diketahui ditemukan 75 spesies bakteri dan yang
membuat ribuan koloni di rongga mulut. terbanyak adalah Jumlah microorganisma
Penelitian tentang microorganisma di yang terbanyak adalah spesies laktobacilli
rongga mulut sangat menarik minat para 50 %, spesies prevotelae 15 %, Sisanya
ahli untuk menelitinya lebih mendalam adalah dari spesies selenomonas, dialister,
lagi. fusobacterium nukleatum, eubacterium,
Bagg et al, 2006 dalam bukunya lachnospiraceae, olsenella,
menyatakan bahwa dalam rongga mulut bifidobacterium, propionibacterium dan
terdapat lebih kurang 350 spesies kuman pseudoramibacter alactolycus.9
yang berbeda dan dalam 1 mililiter saliva Byun Roy et al, 2004 melakukan
terdapat jutaan jumlah microorganisma identifikasi terhadap spesies laktobacillus
namun hanya 50 % dari jumlah spesies ini dan menemukan ada 9 macam gol spesies
yang dapat di identifikasi dengan tehnik lactobacillus dan paling banyak adalah
Kultur di laboratorium. Dengan ditemukan L.gasseri, L.ultunensis, L.Salivatorius,
tehnik baru secara biomolekuler maka L.rhamnosos, L.casei, L.crispatus,
lebih banyak lagi jenis micro organisma L.delbrueckii. L.fermentum,
yang bisa di identifikasi.7 L.gallinarum.10
Munson el al, 2003 melakukan Dari berbagai macam jenis spesies
identifikasi microorganisma yang terkait microorganisme yang terdapat didalam
dengan karies gigi dengan menggunakan rongga mulut, yang berpotensi untuk
teknik kultur dan teknik identifikasi DNA menimbulkan karies adalah spesies bakteri
Andalas Dental Journal | 15
yang mampu menempel pada permukaan polisakarida yang lengket disebut dextran.
gigi. Banyak penelitian yang menyebutkan Dextran pada beberapa artikel sering
tersebut adalah spesies streptococcus disebut dengan glucan.13
mutanss.
Grup streptococcus terdiri dari 7
spesies yaitu Streptococcus cricetus, S.
Rattus, S mutanss, S sobrinus, S downei, S
macacae, S ferus. Namun dilaporkan
Streptococcus mutanss dan S sobrinus
jumlahnya paling banyak terdapat dental
plaque dan ada keterkaitannya dengan
karies karena bersifat Acid Tolerant
Response (ATR). Namun diantara Gambar 6. Metabolisme Karbohydrat
(www.dentistry.leeds.ac.uk :
keduanya streptococcus mutansslah yang
Oral Microbiologi)
paling dominan jumlahnya pada dental
Permukaan gigi selalu diselubungi
plak manusia.11,12
oleh a celular protein film yang disebut
Streptococcus mutanss adalah
juga dental biofilm. Dental biofilm ini
bakteri gram positif, nonmotil (tidak
dibentuk dari formasi pelikel yang
bergerak) dan anaerob fakultatif. Bakteri
merupakan glicoprotein saliva,
ini bersifat asidogenik (menghasilkan
phospoprotein dan lipid. Dengan adanya
asam) dan asidurik (mampu hidup) di
dextran, streptococcus mutanss menempel
lingkungan asam. Untuk mendapatkan
pada permukaan dental biofilm. Suasana
energinya bakteri ini membutuhkan
asam dan lengket yang dibuat oleh
fruktosa. Melalui metabolisme glikolisis
streptococcus mutans pada permukaan
fruktosa dirubah menjadi energi dan asam
dental biofilm ini menarik juga spesies
laktat dalam suasana anaerob. Asam laktat
bakteri lain yang bersifat acidurik sehingga
yang dihasilkan akan menuruhkan PH
membentuk koloni koloni diatas
sehingga sampai dalam batas mampu
permukaan dental biofilm. Dental biofilm
menyebabkan demineralisasi email gigi.
ini yang dipenuhi oleh microorganisma
Bakteri ini juga mempunyai suatu enzim
inilah yang disebut juga sebagai plak gigi.
yang disebut glukosil transferase (Gtf)
Walaupun begitu banyaknya
yang menyebabkan terjadinya polimerisasi
microorganisma di permukaan dental
glukosa yang membentuk suatu
Andalas Dental Journal | 16
ini melawan daya adhesi antigen I/II untuk limfosit kedalam glucan binding gene
melekat ke permukaan pelicle glicoprotein streptococcus mutanss. Hasilnya adalah
yang ada pada permukaan gigi. Namun meningkatnya level Ig G setelah minggu
sebelum pemberian antibody, sampel ke 4 sesudah imunisasi sebanyak 3,4 X ,
diberikan kumur chlorhexidine (CHX) meningkatnya Ig A anti PAc di minggu ke
yang mampu menghilangkan streptococcus 6 setelah imunisasi sebesar 15 X
mutans di rongga mulut. Hasilnya ternyata diminggu dan meningkatnya Ig A anti Gtf
pemberian CHX mampu mengurangi di minggu ke 6 sesudah imunisasi sebesar
jumlah streptococcus mutans pada rongga 23 X apabila dibandingkan dengan
mulut namun pemberian antibody Guy’13 kontrol.28
tidak mampu mempertahankan kondisi Zhang et al, 2007 melakukan uji
tersebut.26 klinis terhadap vaksin DNA CTLA 4
Xu et al, 2005 melakukan uji klinis (Cytotoxic T Limfocyte Asoosiated
untuk memastikan adanya efek Cytotoxic Antigen 4) untuk mengevaluasi
T Limfocyte Asoosiated Antigen 4 (CLTA perbandingan imunogenitas dan efek
4) dalam menginduksi terbentuknya protektifnya. Vaksin CLTA 4 adalah
akselerasi serum Ig A dan Ig G. Dari fusion DNA vaksin pGJA-P/VAX1,
beberapa antigen yang ada di ujikan PGJA-P dan DNA pGLUA-P. Hasilnya
dengan pemberiannya secara Intra vaksin DNA CTLA 4 lebih meningkatkan
muskular apakah mempunyai efek pada imunogenitas dibandingkan dengan vaksin
CLTA 4 dan ternyata pGLUA-P gagal yang lain.29
menginduksi Ig A namun pGJA-P mampu Ada 2 faktor utama yang
meningkatkan imunitas sistemik mucosa mengakibatkan strep mutans menjadi
dan di pastikan antigen pGJA-P bisa virulen yaitu adanya :Protein permukaan
dijadikan vaksin anti karies.27 antigen (PAc) dan Glucotransferases (Gtf).
Xu et al, 2006 melakukan uji klinis Gtf mempunyai 2 fungsi utama yaitu
terhadap daya tahan vaksin DNA sebagai N terminal Catalitic sucrosa
pGJA/VAX sebagai booster imunisasi binding (CAT) dan Sebagai C terminal
antikaries dalam tubuh. pGJA/VAX dibuat glucan binding (GLU). Niu et al, 2009
untuk mempercepat terbentuknya antibodi mencoba mengclone catalitic fragmen
Ig A dan Ig G dalam tubuh dengan (CAT) GTF streptococcus sobrinus
mengkloning signal peptide dan memasukkannya kedalam vaksin pGJA-
extraselular region human cytotoxid T P/VAX dan dilihat kemampuannya dalam
Andalas Dental Journal | 21
sebagai PAc, yang kedua adalah methods and data sources, Global Programme
on Evidence for Health Policy Discussion,
Glucosyltransferase atau disebut juga Gtf Paper No. 36 World Health Organization
(revised). 2001.
yang berfungsi sebagai enzym yang
5. Decker Riva Touger, Loveran Cor van. Sugar
mensintesis sukrosa menjadi polishakarida and dental caries. America Journal Clinical
yang bersifat lengket yang disebut juga Nutrition. 2003; 78:881S–92S.
sebagai glucan atau dextran. Yang ketiga 6. Young DA, Buchanan PM, lubman RG,
Badway NN. New Directions in
adalah Glucan binding protein (Gbp) yang Interorganizational Collaboration in Dentistry:
The CAMBRA Coalition Model, Journal of
bekerja sebagai pengikat antar Dental Education. 2007;71(5): 595-600.
dextran/glucan. Sifat acidogenik dari 7. Bagg J, Fariane MTW, Poxton IR, Smith AJ,
Bagg S. Essential Of Microbiology For Dental
streptococcus akan menghasilkan asam Students. 2nd Edition. Oxford University Press.
2006.
lactad yang menurunkan PH permukaan
gigi sehingga membuat terjadinya 8. Munson MA, Banerjee A, Watson TF, Wade
WG. Molecular Analisys Of Microflora
demineralisasi dari matrik mineral Associated With Dental Caries. Journal of
Clinical Microbiology. 2004: 3023–3028.
permukaan gigi.
9. Chhour K, Nadkarni M, Byun R, Martin FE,
Dengan ditemukannya faktor Jacques N, Hunter N. Molecular Analysis of
Microbial Diversity In Advance Caries. Journal
virulen dari streptococcus mutans saat ini of Clinical Microbiology. 2004: 843–849.
penelitian experimental banyak dilakukan 10. Byun R, Nadkarni M, Chhour K, Martin FE,
untuk menemuan vaksin yang ampuh Jacques N, Hunter. Quantitative Analysis Of
Diverse Lactobacillus Species Present In
pencegah karies. Dengan perkembangan Advance Dental Caries. Journal of Clinical
Microbiology. 2004: 3028–3036.
ilmu biomolekuler perlu diteliti lebih
11. Igarashi T, Yamamoto A, Goto N. PCR For
mendalam lagi tentang faktor virulen identification of Streptococcus Sobrinus. J Med
Micro Biology. 2000: 49.
streptococcus mutans secara genom.
12. Nascimento MM, Lemos JAC, Abranches J,
Gonchalver RB, Burne RA. Adaptive Acid
Tolerance Response of Streptococcus Sobrinus.
KEPUSTAKAAN Journal of Bacteriologi. 2004; 186: 6383-6390.
1. Fejerskov O, Kidd E. Dental Caries The 13. Ryan KJ, Ray CG, Sherris. Medical
Desease and Its Clinical Management. 2nd Microbiology An Introduction to Infectious
Edition. Blackwell Munksgaard. 2008. Diseases. 4ed. The McGraw-Hill Companies,
Inc. 2004.
2. World Health Organization. The World Oral
Health Report 2003, Geneva, Switzerland. 14. Fishman RH. The Molecular Analysis of The
2003. Biofilm of Proximal Incipient Caries In Young
Permanen Teeth. Thesis Degree Master of
3. Namal N, Vehid S, Sheiham A. Rangking
Science The Graduate School of The Ohio State
Countries By Dental Status Using The DMFT
University. 2009.
And FS-T Indices, International Dental Jurnal.
2005; 85: 373-376. 15. Jenkinson Howard F. & Demuth Donald R.
Structure, function and immunogenicity of
4. Murray CJL, Lopez AD, Mathers CD, Stein C.
streptococcal antigen I/II polypeptides.
The global burden of the disease. project: aims, Molecular Microbiology. 1997; 23: 183-190.
Andalas Dental Journal | 23
16. Herdiyeti Y, Satari M H. Isolasi Gen 27. Xu Q, Yu F, Fan M, Bian Z, Guo J, Jia R, Chen
Kariogenik Gtf BC Streptococcus Mutans Dari Z, Peng B, Fan B. Imunogenicity And
Plak Gigi Anak. Universitas Padjajaran Protective Efficacy Of Targeted Fusion DNA
Bandung. 2008, Construct Against Dental Karies. 2005.
17. Banas JA, Vickermann MM. Glucan Binding 28. Xu Q, Yu M, Van MW, Bian Z.
Protein of The Oral streptococcus. Critical Immunogenicity And Persistence Of A
Review Oral Biologi & Medecine. 2003; 14: 89. Targeted Anti-Caries DNA Vaccine Journal of
Dental Research. 2006; 85; 10: 915.
18. Taubman MA, Nash A. The scientific and
public-health imperative for a vaccine against 29. Zhang F, Li YH, Fan MW, Jia R, Xu QA, Guo
dental caries. Nature Reviews Immunology. JH, Tian QW. Enhanced Efficacy Of CTLA-4
2006; 6: 555–563. Fusion Anti Caries DNA Vaccines In
Gnotobiotik Hamsters. Acta Pharmacol Sin.
19. Russel MW, Hajishengalis G, Childers NK, 2007; 28(8): 1236–1242.
Michalek SM. Secretory Immunity In Defense
Against Cariogenic Mutans Streptococci. Caries 30. Niu Y, Sun J, Fan M, Xu QA, Guo J, Jia R, Li
Research. 1999; 33: 4-15. Y. Construction Of A New Fusion Anti Caries
DNA Vaccine. Journal of Dental Research.
20. Yuliani A. Identifikasi Epitop Dari 2009; 88(5): 455-460.
Streptococcus Mutans terhadap Sekretori
Imunoglobulin A Saliva, Universitas Airlangga
Surabaya. 2008.