Kata Wiyatamandala terdiri dari dua bagian kata, yaitu “Wiyata” dan “Mandala”. Kata “Wiyata”
mempunyai arti pelajaran atau pendidikan,
Kata “Mandala” mengandung arti bulatan, lingkaran, lingkungan daerah atau kawasan. Jadi kata
“Wiyatamandala” mengandung arti lingkungan pendidikan/pengajaran.
Kata “Wawasan” : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat
Dengan demikian “Wawasan Wiyatamandala” diartikan sebagai suatu pandangan atau tinjauan
mengenai lingkungan pendidikan/pengajaran atau sikap menghargai dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan
Unsur-unsur wiyata mandala:
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan dalam lingkungan sekolah.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk
mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra
guru
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga.
FUNGSI SEKOLAH
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib
kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.
Proses sosialisasi
Menurut George Herbert Mead
George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap
sebagai berikut.
Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,
termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan
meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata
tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan
tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang
dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan
sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu
dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada
tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang
tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana
anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti
(Significant other)
Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peras yang secara langsung dimainkan sendiri
dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga
memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk
membela keluarga dan bekerja sama dengan temannya. Pada tahap ini lawan berinterasi semakin banyak dan
hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-
peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai
menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat
secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi
dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja
sama—bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya—secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada
tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Menurut Charles H. Cooley
Cooley lebih menekankan peranan interaksi dalam teorinya. Menurut dia, Konsep Diri (self concept) seseorang
berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk
melalui tiga tahapan sebagai berikut.
1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.'
Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki
prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai lomba.
2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.'
Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak yang hebat, sang anak membayangkan pandangan orang lain
terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini bisa muncul dari
perlakuan orang terhadap dirinya. MIsalnya, gurunya selalu mengikutsertakan dirinya dalam berbagai lomba atau
orang tuanya selalu memamerkannya kepada orang lain. Ingatlah bahwa pandangan ini belum tentu benar. Sang
anak mungkin merasa dirinya hebat padahal bila dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan
hebat ini bisa jadi menurun kalau sang anak memperoleh informasi dari orang lain bahwa ada anak yang lebih hebat
dari dia.
3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.
Dengan adanya penilaian bahwa sang anak adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.
Ketiga tahapan di atas berkaitan erat dengan teori labeling, di mana seseorang akan berusaha memainkan peran
sosial sesuai dengan apa penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak dicap "nakal", maka ada kemungkinan ia
akan memainkan peran sebagai "anak nakal" sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, walaupun penilaian itu
belum tentu kebenarannya.
Agen sosialisasi
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi
yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media masa, dan lembaga pendidikan sekolah.
Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang
diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi
lain. Misalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minman keras dan menggunakan
obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media
massa.
Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi itu tidak
bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh
individu dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan.
Keluarga (kinship)
Bagi keluarga inti (nuclear family) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang
belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang menganut
sistem kekerabatan diperluas (extended family), agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah
dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga
inti. Pada masyarakat perkotaan yang telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orabng yang berada
di luar anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat agen sosialisasi yang merupakan anggota
kerabat sosiologisnya, misalnya pramusiwi, menurut GERTRUDGE JAEGER peranan para agen sosialisasi dalam
sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama
orang tuanya sendiri.
Teman pergaulan
Teman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian
ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat
pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada
masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.
Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat (berbeda usia,
pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola interaksi
dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab itu, dalam kelompok bermain, anak dapat
mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari
nilai-nilai keadilan.
Lembaga pendidikan formal (sekolah)
Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek
lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement),
universalisme, dan kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang
tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan
sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
Media massa
Yang termasuk kelompok media masa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tablois), media elektronik
(radio, televisi, video,film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang
disampaikan.
Contoh:
Penayangan acara smackdown di televisi diyakini telah menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam
beberapa kasus.
Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada
umumnya.
Gelombang besar pornografi, baik dari internet maupun media cetak atau tv, didahului dengan gelombang game
eletronik dan segmen-segmen tertentu dari media TV (horor, kekerasan, ketaklogisan, dan seterusnya) diyakini telah
mengakibatkan kecanduan massal, penurunan kecerdasan, menghilangnya perhatian/kepekaan sosial, dan dampak
buruk lainnya.
Agen-agen lain
Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan oleh institusi agama,
tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang
membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas
dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat besar.
Organisasi adalah sarana dan wadah Sosialisasi
Organisasi adalah sekelompok individu yang berkumpul dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan yang sama,
organisasi itu sebuah wadah yang menampung aspirasi, cita cita, harapan orang-orang. Organisasi memiliki karakter
tersendiri, jati diri, sejarah, kisah, suka, sedih, cita-cita, aspiras harapan orang banyak. Organisasi adalah sebuah
sebuah sarana sosialisasi dan sebagai wadah yang dibuat untuk menampung aspirasi masyarakat serta untuk
mencapai tujuan bersama.
Mengapa organisasi dalam masyarakat sangatlah penting? Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu
memiliki alasan.
Sarana Sosial, sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, manusia akan merasa
membutuhkan dan penting untuk berorganisasi demi pergaulan.
Sarana Pemenuhan Kebutuhan, melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan hal-hal yang tidak mungkin
dilakukannya sendiri.
Organisasi merupakan suatu wadah untuk mencapai tujuan yang sama,organisasi mempunya tujuan, visi dan misi
yang jelas, organisasi memegang pernanan penting dalam suatu masyarakat, karena organisasi dapat
membantu/mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan & kehidupannya,organisasi bisa sebagai
pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat.Organisasi bisa juga disebut
kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan.
Materi dokter kecil
Dokter Kecil ( DOKCIL ) merupakan perpanjangan tangan dari kesehatan diharapkan siswa yang
menjadi dokter kecil bisa menjadi contoh dari teman sebayannya.
Materi Pembinaan dan pelatihan dokter kecil :
Silahkan buka saja bila anda membutuhkan
1. UKS
2. PHBS
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
I. Kejadian yang sering
A. Ganggunan Kesadaran
B. Luka ( Vulnus )
C. Patah tulang (Fraktura)
D. Perdarahan
E. Keracunan
F. Kemasukan benda asing
G. Tenggelam
H. Gigitan hewan
II. Tehnik dan cara PPPK
Gangguan Kesadaran
Ganguan kesadaran adalah suatu keadaan terganggunya fungsi otak / kegagalan kerja otak
sehingga otak kekurangan udara ( O2 ) dan kurang darah yang berakibat terganggunya perfusi
darah / metaboliseme sel ke jaringan otak.
Hal pertama jika kita menemui korban yang tidak sadarkan diri adalah pemberian BHD
( Bantuan Hidup Dasar ), yaitu pernafasan. Urutan pemberian BHD adalah DR ABC :
1. D (danger) : Sebelum menolong korban pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak
membahayakan penolong.
2. R (response) : Periksa kesadaran, "Panggil dan Tepuk Bahu korban". Jika tidak sadar, segera
panggil bantuan.
3. A (airway) atau Jalan Nafas : Buka jalan nafas - "tengadahkan kepala dan angkat dagu atau
"Head" Tilt Chin Lift" - Lihat, Dengar, Rasakan" nafas korban dari hidungnya.
4. B (Breathing) : jika tidak bernafas, berikan 2 kali napas buatan. Setiap pemberian napas
dilakukan selama 1 detik. Dada korban harus mengembang. Jangan meniupkan napas terlalu
banyak.
5. C (circulation) : jika korban belum ada tanda - tanda bernapas, lakukan CPR.
5. Mati
Penderita / korban dikatakan mati bila sudah 2 jam tidak ada pernafasan atau ada tanda- tanda
Trias mati yaitu Lebam mayat, Bangar mayat ( bau khas ), dan Kaku mayat
Luka tubuh
Luka adalah rusaknya / terputusnya jaringan tubuh karena trauma benda tumpul atau tajam
JENIS LUKA
1. Luka Robek ( AVULSION )
Luka robek adalah luka terbuka yang ditimbulkan oleh goresan yang tidak terlalu tajam tepi luka
berupa garis yang tidak beraturan dan jaringan kulit disekitar luka ikut mengalami kerusakan
2. Luka Lecet ( LACERATION )
Luka lecet adalah apabila permukaan kulit terkelupas akibat pergeseran dengan benda yang keras
dan kasar.
3. Luka Iris ( INCISION )
Luka iris adalah luka yang ditimbulkan oleh benda bertepi tajam yang ditandai dengan bentuk
luka yang memanjang dengan tepi luka berupa garis lurus dan jaringan disekitar luka tidak
mengalami kerusakan
4. Luka Tusuk ( PUNCTURE )
Luka tusuk adalah luka yang ditimbulkan karena benda berujung runcing yang ditandai dengan
luka pada permukaan sempit akan tetapi dalam
5. Luka Memar ( HAEMATOMA )
Luka memar adalah luka yang ditimbulkan oleh pukulan / benturan benda tumpul yang
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jaringan dibawah kulit tanpa kerusakan yang berarti di
permukaan kulit.
Pertolongan pertama pada luka:
Bersihkan luka dengan rivanol atau air yang bersih ( bila perlu air matang tapi dingin ).
Benda asing yang menempel diambil kecuali pada luka tusuk benda yang menancap jangan
dicabut sampai mendapatkan pengobatan dan perawatan lanjut.
Pada luka iris atau luka robek tepi luka direkatkan ( benton ) dengan menggunakan plester,
kalau bisa dijahit tapi luka tusuk yang tidak terdapat benda menancap tutup luka menggunakan
draine / kain kasa steril yang dimasukan kedalam luka tusuk
Pada luka memar kompres es air dingin untuk menghilangkan rasa sakit.
Beri betadin dan tutup luka menggunakan kasa steril bila perlu pasang pembalut.
Bila terdapat perdarahan pada luka yang banyak gunakan balut tekan
Istirahatkan bagian yang luka bila perlu tinggikan.
Bawa penderita / korban ke puskesmas / RSU terdekat.
Patah tulang
Adalah terjadinya ruda paksa sehingga mengakibatkan organ tulang retak, patah dan
menimbulkan kerusakan pada tulang itu sendiri dan jaringan kulit lainya.
Tulang retak adalah sebagian tulang rusak tapi tidak sampai terputus.
Patah tulang adalah terputus organ tulang.
Tanda – tanda :
Bagian yang sakit tidak dapat digerakkan dan tidak dapat dipergunakan
Nyeri sekali bila digerakkan
Bentuknya nyata berubah dibandingkan waktu sehat
Bengkak dan kebiru- biruan ( tanda terjadinya perdarahan dalam )
Untuk memastikan adanya patah tulang menggunakan SINAR X ( RONGENT ) di rumahsakit.
Patah tulang secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
A. Patah tulang tertutup
Tulang yang patah tidak kelihatan karena tertutup oleh kulit yang utuh.
B. Patah tulang terbuka
Tulang yang patah diikuti dengan rusaknya jaringan kulit diatasnya hingga tulang kelihatan dari
luar
Perdarahan
Perdarahan ialah peristiwa keluarnya darah dari badan. Pembulu darah manusia ada 2 yaitu
Pembuluh darah arteri adalah darah yang mengalir dari jantung sampai ke jaringan- jaringan
tubuh dengan membawa zat makanan, O2 ( oksigen ) dan zat lain yang diperlukan tubuh.
Pembuluh darah vena adalah darah yang mengalir dari jaringan tubuh menuju jantung dengan
membawa zat sisa pembakaran tubun, CO2 ( carbondioksida ) dan zat lain yang tidak diperlukan
tubuh. Bila terjadi perdarahan pada pembuluh darah arteri biasanya darah memancar cepat dan
darah berwarna merah lebih muda dari pada perdarahan pada pembuluh darah vena
Perdarahan di bagi menjadi 2
1. Perdarahan luar
Darah yang keluar dari peredaran darah kelihat jelas pada bagian luar badan.
Pertolongan pertama:
Usahakan perderita / korban berbaring
Tekan langsung darah yang keluar
Tinggikan bagian yang terjadi perdarahan ( kecuali terjadi patah tulang )
Biarkan bekuan darah sehingga perdarahan berhenti
Beri kasa steril dan betadin diatas perdarahan
Beri pembalut tekan
Kirim ke Puskesmas / RSU terdekat
2. Perdarahan dalam
Terjadi perdarahan di dalam tubuh sehingga tidak tampak jelas kerusakan – kerusakan darah
dapat keluar lewat mulut, hidung, telinga dan lubang – lubang lain pada tubuh
Gejala :
Rasa sakit yang hebat di perut
Dinding perut terasa keras seperti papan
Muntah darah
Muka pucat, pusing, gelisah sampai terjadi syock.
Keadaan ini sangat kritis / membahayakan jiwa penderita / korban dan harus cepat
dibawa ke RSU terdekat, selama dalam perjalanan korban tidak boleh diberi makanan / minuman
dan tidak boleh diajak bicara. Bila memungkinkan kompres es pada bagian yang terjadi
perdarahan / bagian perut.
Keracunan
Keracunan dapat lewat mulut atau hidung yang secara sengaja maupun tidak disengaja ( usaha
bunuh diri ). Jenis racun yang masuk kedalam tubuh banyak sekali diantaranya yang berbertuk
padat ( makanan ) contohnya jengkol, jamur, makanan tak layak makan, bongkrek, ubi kayu,
obat/pil dll, ada yang berbentuk cair ( Minumam ) misalnya alkohol, minuman tak layak minum,
minyak tanah, lisol, bensin, racun serangga dll, ada juga yang berbentuk gas / udara misalnya zat
amoniak, belerang dll.
1. Keracunan makanan.
Gejala :
Mual dan muntah
Pusing sampai sakit kepala yang berat
Sesak napas
Mabuk sampai tidak sadar
Mencret dan kadang sakit pada kandung kencing
Kadang diikut kejang – kejang
Gelisah.
Pertolongan pertama :
Usahakan penderita / korban untuk muntah bila perlu dengan menekan pangkal lidah
menggunakan jari atau lainnya.
Beri minum air / air kelapa / susu / minyak kelapa / minyak jagung / minyak kacang / air kanji
yang banyak setelah 2 - 3 menit suruh muntahkan lagi dan ulangi pekerjaan seperti tadi untuk
mengencerkan racun.
Bila ada beri tablet NORIT
Tidurkan dengan posisi setangah telungkup dan kepala dimiringkan, kaki kiri ditekuk kedepan
Bawa ke Puskesmas / RSU terdekat
2. Keracunan minuman.
Gejala :
Gejala – gejala sama dengan keracunan makanan diikuti mulut terasa terbakar / panas dan bau
yang khas minuman yang tertelan kecuali dari minuman yang tak layak.
Pertolongan pertama :
Tujuan utamanya adalah untuk mengencerkan racun dengan segera.
Bila korban sadar beri air / susu / lainnya yang banyak kemudian muntahkan kembali tapi
jangan dipaksakan .
Beri obat penawar racun yang ada
Kirim korban ke Puskesmas / RSU dengan posisi setengan telungkup kepala di miringkan
Pengertian UKS
UKS adalah segala upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan pada anak
usia sekolah dari tingkat TK/RA, SD/MI sampai dengan tingkat SMU/SMK sederajat.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan hidup sehat
Memandirikan berperilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatkan peran serta dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, rumah dan
lingkungan
Meningkatkan ketrampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri terhadap pengaruh
penyalahgunaan obat berbahaya, kenakalan remaja dan perilaku seks bebas
LOGO UKS
SASARAN
Sasaran UKS adalah
1. TK / RA sederajat
2. SD / MI sederajat
3. SMP / MTs sederajat
4. SMU / MA sederajat
5. Lembaga pendidikan yang lain ( Pondok Pesantren, dll )
Meliputi :
1. Peserta didik/siswa
2. Masyarakat sekolah
( Guru, staf dan termasuk penjaga sekolah )
3. Orang tua murid dan Lingkungan
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup/kegiatan mencakup TRIAS UKS yang meliputi :
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
Kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan fisik, mental,
dan sosial yang meliputi :
A. Meningkatkan faktor pelindung terhadap peserta didik
B. Memperkecil faktor resiko yang mengancam kesehatan peserta didik
C. Menciptakan suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Kesehatan Lingkungan
Sekolah selain sebagai tempat pendidikan juga sebagai contoh dan panutan masyarakat sekitar, sehingga
sangat penting untuk diperhatikan dan dipenuhi kesehatan lingkungannya. Tempat/sarana yang
menunjang kebersihan lingkungan di sekolah antara lain :
1. Bangunan sekolah
Sekolah mempunyai ruang kelas yang terdiri dari :
Atap dan talang dengan kemiringan cukup,tidak ada genangan, tidak bocor, dan tidak kotor.
Dinding tidak ada coretan,tidak ada jamur, tidak berlumut, tidak retak/kuat, dan berwarna terang.
Lantai kedap air, rata dan tidak licin
Tangga dengan kemiringan <45 derajat, lebar injakan >30cm, tinggi anak tangga maksimal 20cm, lebar
>150cm dan ada pegangan tangga.
Pencahayaan dapat untuk membaca buku dengan jelas tanpa bantuan penerangan pada siang hari
Ventilasi dengan luas >20% dari jumlah luar bangunan, tidak pengap dan tidak bau apek
Jendela bisa dibuka dan ditutup
Kepadatan kelas setiap anak mendapat ruang seluas > 1,75 m2
Meja belajar dengan permukaan meja 10 derajat kearah tempat duduk dan tinggi disesuaikan kursi
Jarak papan tulis dengan murid terdepan > 2.5 m paling belakang 9 m
Tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
Kebisingan tidak ada keluhan dari peserta didik
2. Air bersih
Cukup untuk kebutuhan para murid, memenuhi syarat kimia, bakteriologi, dan fisik ( tidak berwarna,
tidak berbau, tidak berasa).
3. Kamar mandi / WC / Urinor
Kamar mandi / WC/ Urinor harus terpisah antara murid pria, wanita dan kamar mandi guru yang harus
memenuhi syarat kesehatan : kebersihan, tidak berbau, ada ventilasi, cukup penerangan, kedap air, tidak
licin, tidak ada genangan air, dan tidak ada nyamuk / jentik
Perbandingan kebutuhan :
NO JUMLAH SISWA KAMAR MANDI WC / JAMBAN URINOIR
1 s/d 50 1 1 2
2 51 s/d 75 2 2 3
3 76 s/d 100 3 3 5
4 101 s/d 125 4 4 7
5 126 s/d 150 5 5 9
6 151 s/d 175 6 6 11
7 176 s/d 200 7 7 13
8 201 s/d 225 8 8 15
Tempat sampah adalah tempat untuk menyimpan sampah sementara setelah sampah dihasilkan, yang
harus ada pada setiap sumber / penghasil sampah.
Konstruksi
Tempat sampah harus memenuhi persyaratan tehnis kesehatan sbb:
Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada
bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan, terutama untuk
sampah yang menampung jenis sampah yang mudah busuk
Mudah diisi dan dikosongkan, serta dibersihkan
Penampungan sampah tidak boleh melebihi 3 x 24 jam dan harus dibuang / diangkut untuk dikelola lebih
lanjut.
Penempatan tempat sampah
PENGELOLAAN TINJA
TINJA adalah sisa hasil akhir dari proses pencernaan manusia yang dibuang melalui anus.
Tinja bersifat infeksius, sehingga harus dikelola dengan baik dan aman bila tidak dapat menimbulkan
gangguna estetika ( bau ), dan penyebar penyakit.
JAMBAN adalah bangunan yang digunakan untuk membuang tinja / kotoran manusia lainnya.
Syarat – syarat jamban yang baik dan aman
Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang panampungan kotoran berjarak 10 m dari
sumber air bila tanah miring dan sumber air di bawahnya minimal jarak 15 m
Tidak berbau dan tinja tidak dijamah oleh serangga/ hewan lain
Mudah dibersihkan, aman digunakan
Dinding kedap air, berwarna terang, serta atap pelindung
Cukup penerangan
Lantai ruangan cukup, atap tidak terlalu rendah
Ventilasi cukup
Tersedia air penggontor yang cukup dan alat pambersih.