Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

OLEH :

KELOMPOK

LEDY PRATIWI 4192431004

MARIA ANGELINA BARUS 4193331020

MAY LORETTA BR.BARUS 4193131031

REZKI EKA RAMADHANI 4193131042

SALSABILA HIRZA 4191131031

JURUSAN KIMIA
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis , sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Book Report”. Tujuan saya
menulis makalah ini yang utama adalah untuk memenuhi tugas dari dosen dalam mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik.
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada dosen pengampu, tanpa mengurangi rasa hormat saya mohon maaf
sebesar- besarnya atas koreksi-koreksi yang telah Anda lakukan hal tersebut semata-mata agar
menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan tugas ini.

Medan, November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Rasionalisasi pentingnya CBR...........................................................................4

B. Tujuan penulisan CBR..............................................................................4


C. Manfaat CBR......................................................................................................
D. Identitas buku
BAB 11 RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................................4
2.1 Buku Utama............................................................................................................4
A. Identitas Buku.........................................................................................................4
B. Ringkasan Isi Buku.................................................................................................4
2.2 Buku Pembanding................................................................................................11
A. Identitas Buku........................................................................................................11
B. Ringkasan Isi Buku................................................................................................11

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................16


A. Kelebihan Buku.....................................................................................................16
B. Kekurangan Buku..................................................................................................16
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................1

Daftar Pustaka.........................................................................................................................17

LAMPIRAN.............................................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang 
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya
dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR
Perkembangan Peserta Didik ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi
terkhusus pada pokok bahasa tentang Perkembangan Peserta Didik.

B. Tujuan Penulisan CBR


Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang Perkembangan Peserta Didik
serta membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang
dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar
babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

C. Manfaat CBR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
i. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian Perkembangan Peserta Didik,
tahapan-tahapan,ciri-ciri dan jenis-jenisnya
ii. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan  isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
iii. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku
yang dianalisis tersebut.

D. Identitas buku yang direview

4
Identitas buku yang akan dianalisis/riview adalah:
a.) Buku Utama
1. Judul : Perkembangan Peserta Didik
2. Edisi :1
3. Pengarang : Rita Eka Izzaty, dkk.
4. Penerbit : UNY Press
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun Terbit : 2008
7. ISBN : 979-8418-37-2

b.) Buku Pembanding

1. Judul : Perkembangan Peserta Didik


2. Edisi : ketujuh
3. Pengarang : Rahmulyani,dkk.
4. Penerbit : Unimed Press
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2019
7. ISBN : 978-602-7938-39-7

BAB II
5
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 BUKU I ( Utama )

JUDUL : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


PENGARANG : RITA EKA IZZATY, DKK
PENERBIT : UNY PRESS
KOTA TERBIT : YOGYAKARTA
TAHUN : 2008
HALAMAN : 192 HALAMAN

A. Bab I ( Pendahuluan )
Perkembangan individu adalah pola gerakan atau perubahan yang secara
dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus
kehidupan manusia yang terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman (Hurlock,
1991; Rice, 2002). Manfaat mempelajari Perkembangan Peserta Didik dapat
dirasakan pendidik dan peserta didik, yaitu : Bagi Pendidik: Memberikan gambaran
tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kedua, memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat
sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. Bagi Peserta Didik; memiliki
pengetahuan tentang konsep-konsep. Perkembangan Peserta Didik yang meliputi
individu dalam menjalani tahapan perkembangan dari pre-natal hingga lanjut usia.
Kedua, mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran
sesuai dengan tahapan perkembangannya. Perkembangan manusia merupakan
proses yang kompleks yang dapat dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu
perkembangan fisik, intelektual yang termasuk kognitif dan bahasa, serta emosi dan
sosial, yang didalamnya juga termasuk perkembangan moral. Perkembangan
individu disamping dipengaruhi oleh faktor bawaan, kualitas individu juga sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti faktor lingkungan yang tidak lepas
dari pengaruh faktor psikososial. Baik faktor bawaan atau sering juga disebut faktor
keturunan dan faktor lingkungan yang berbeda-beda antara individu yang satu
dengan yang lain menyebabkan perbedaan yang disebut dengan istilah individual
differences. Berdasarkan hal ini, masing-masing individu memiliki keunikan atau
6
kekhasan sendiri baik dalam ranah perkembangan fisik, intelektual ;kognitif dan
bahasa, serta emosi dan sosialnya yang terlihat dalam sikap dan perilakunya sehari-
hari. Dalam melihat dan menyikapi perbedaan tersebut, hendaknya pendidik
menyadari bahwa tidak semua individu dapat diperlakukan dengan cara yang selalu
sama. Masing-masing individu memiliki kekhasan sendiri, sehingga pendekatan
yang sifatnya personal maupun institusional tentu berbeda.

B. Bab II ( Teori-Teori Perkembangan)


Teori psikoanalitis dari Freud menekankan pentingnya pengalaman masa kanak-
kanak awal dan motivasi di bawah sadar dalam mempengaruhi perilaku. Freud
berpikir bahwa dorongan seks dan instink dan dorongan agresif adalah penentu
utama dari perilaku, atau bahwa orang bekerja menurut prinsip kesenangan. Freud
mengatakan bahwa struktur dasar dari kepribadian terdiri dari id, ego,dan superego,
dan bahwa ego berusaha memperkecil konflik di dalam diri dengan menjaga
keseimbangan dorongan instink (id) dan larangan sosial (superego). Menurut Freud,
salah satu cara orang mengurangi kegelisahan dan konflik adalah dengan
menggunakan mekanisme pertahanan (defense mechanism): represi, regresi,
sublimasi, penggantian, formasi reaksi, penolakan, dan rasionalisasi.
Menurut teori psikoseksual Freud, pusat dari kepekaan sensual bergeser dari
satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain ketika perkembangan berlangsung
melalui serangkaian tahap berikut: oral (hingga usia 1 tahun); anal (usia 2-3 tahun);
phalik (4-5 tahun); laten (6 – pubertas/remaja); dan genital (remaja dan
seterusnya).Teori psikoanalisis Freud adalah teori yang berpengaruh. Perhatiannya
pada motivasi di bawah sadar dan mekanisme pertahanan, serta 52 pengaruh
lingkungan, dan metode treatment-nya telah memberikan sumbangan nyata bagi
teori dan praktek psikologi. Beberapa orang merasa teori pekembangan psikoseksual
Freud memiliki lingkup terbatas, dengan terlalu menekankan pada motivasi seks dan
instink agresif/penyerangan sebagai basis dari perilaku.
Erikson berpikir bahwa Freud memberikan terlalu banyak perhatian pada basis
seksual untuk perilaku dan bahwa pandangannya tentang sifat dasar manusia terlalu
sinis. Erikson membagi perkembangan manusia menjadi 8 tahap dan mengatakan
bahwa individu memiliki tugas psikososial yang perlu dikuasai selama tiap tahap.
Delapan tahap itu, menurut Erikson, adalah kepercayaan >< ketidakpercayaan);
otonomi >< rasa malu dan keraguan); inisiatif >< kesalahan; industri >< inferioritas;

7
identitas >< kebingunan peran : kekarib,an >< isolasi; generativitas >< stagnasi
(dewasa menengah: 40an&50an); dan integritas >< keputusasaan. Teori Erikson
jauh lebih luas daripada teori Freud dan mencakup keseluruhan masa hidup, dengan
perhatian pada variasi yang lebih luas dari faktor-faktor motivasi dan lingkungan.
Behaviorisme menekankan peran dari pengaruh lingkungan dalam memberikan
contoh perilaku. Menurut behavioris, pembelajaran terjadi melalui pengkondisian.
Ada dua jenis pengkondisian: klasik, yang merupakan pembelajaran melalui
asosiasi, dan operant, yang merupakan pembelajaran dari konsekuensi perilaku.
Teori belajar sosial mengatakan bahwa anak-anak belajar dengan mengamati
perilaku orang lain dan dengan meniru perilaku mereka.

C. Bab III ( Prinsip-Prinsip Perkembangan )


Prinsip-prinsip perkembangan pada anak adalah: Prinsip kesatuan organis, prinsip
tempo dan irama perkembangan, tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan
yang umum/relatif sama, prinsip interaksi, prinsip kematangan, setiap proses
perkembangan terdapat hasrat untuk mempertahankan diri dan mengembangkan
diri, fungsi psikis tidak timbul secara berturut-turut, tetapi secara bersamaan,
perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi, pertumbuhan dan
perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau bimbingan yang dilakukan secara
sadar. Prinsip-prinsip perkembangan berlaku universal, namun dalam implikasinya
perbedaaan individual tetap menjadi prioritas utama dari perhatian pendidik.

D. Bab IV (Permulaan Kehidupan Manusia /Perkembangan Pranatal )


Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan,
yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis kehidupan manusia
dimulai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi terhadap rangsang-rangsang dari
luar. Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan
terjadi beberapa hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya. Periode
pranatal yang berlangsung selama 10 bulan lunar dikelompokkan menjadi tiga
bagian (Hurlock, 1992), yakni (1) periode zigot, berlangsung sejak pembuahan
sampai akhir minggu kedua, (2) periode embrio berlangsung akhir minggu kedua
sampai minggu sampai akhir bulan kedua, (3) periode janin berlangsung dari akhir
bulan kedua sampai lahir. Monks, dkk. (1992) membagi periode pranatal menjadi
(1) fase germinal (waktu 2 minggu pertama), (2) fase embrional (waktu 6 – 8

8
minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).
Implikasinya dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu
harus merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis
dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.

E. Bab V ( Perkembangan Masa Bayi )


Perkembangan bayi dibagi menjadi dua periode, yakni periode bayi neonatal
yang berlangsung sampai dua minggu setelah dilahirkan, dan masa bayi yang
berlangsung dari dua minggu sampai dua tahun setelah dilahirkan. Periode neonatal
terbagi menjadi dua periode, yakni 1) periode partunate (mulai saat kelahiran
sampai antara 15 – 30 menit sesudah kelahiran). Periode ini bermula dari keluarnya
janin dari rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat, dan 2)
periode neonate (dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir
minggu kedua dari kehidupan pasca matur). Menangis pada bayi tujuannya adalah
memompa paru-paru sehingga memungkinkan pernafasan dan memberikan oksigen
yang cukup untuk darah. Menangis merupakan gerakan refleks murni yang terjadi
ketika udara masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar.
Secara garis besar refleks bayi ada 2, yaitu refleks mempertahankan diri dan refleks
primitif. Periode bayi ditandai dengan beberapa perkembangan antara lain
perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan emosi dan reaksi sosial
terhadap orang dewasa. Ada tujuh perilaku bayi yang sering dinampakkan yakni
imitasi, perasaan malu (shyness), ketergantungan (dependency), menerima kekuatan
di luar dirinya (acceptance of the authority), persaingan (rivalry), perhatian akan
sesuatu (attention seeking), kerjasama (cooperation behavior).

F. Bab VI ( Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal )


Masa kanak-kanak awal terjadi pada rentangan usia 2 – 6 tahun, masa ini
sekaligus merupakan masa prasekolah, dimana anak umumnya masuk Kelompok
Bermain dan Taman Kanak-kanak. Dari pertumbuhan fisiknya, anak mengalami
kemajuan yang makin melambat apabila dibandingkan masa bayi, setiap tahun
hanya terjadi pertambahan tinggi 6,25 cm dan berat 2,5 – 3,5 kg. Perkembangan
motorik mengalami penyempurnaan dari keterampilan yang diperoleh sebelumnya.
Pada masa prasekolah, anak-anak sudah harus terampil mandi dan berpakaian
sendiri, mengikat tali sepatu sendiri. Beberapa keterampilan bermain yang 113

9
menggunakan tangan dan kaki juga sudah dikuasai dengan baik, selain itu
perkembangan motorik halus juga mengalami kemajuan, anak sudah mulai
menggambar, menggunting, dan keterampilan motorik halus lainnya. Perkembangan
intelektual menurut Piaget berada pada tahap perkembangan praoperasional,
ditandai dengan kemampuan operasional yang kacau dan belum terorganisir.
Adapun ciri-cirinya ialah: semakin berkembangnya fungsi simbolis, tingkah laku
imitasi langsung maupun tertunda, cara berpikirnya masih egosentris, centralized
atau terpusat pada satu dimensi saja, serta cara berpikir yang tak dapat dibalik dan
terarah statis. Perkembangan bahasa dipengaruhi Teori Belajar Sosial, yakni anak
belajar bahasa dengan model-model yang ada di lingkungannya. Melalui imitasi dan
respon dari lingkungan, akhirnya anak menguasai keterampilan bicara. Namun
menurut Chomsky, perkembangan bahasa anak juga terjadi karena faktor
pembawaan; bahwa anak lahir sudah disertai dengan LAD (Language Aquisition
Device) yang membuat anak sering mengekspresikan sesuatu dengan kata yang
tidak ditemukan dari lingkungannya.

G. Bab VII ( Masa Kanak-Kanak Akhir )


Masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase: a. Masa kelas-kelas rendah
Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 6/7 tahun – 9/10 tahun, biasanya
mereka duduk di kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar. b. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah
Dasar, yang berlangsung antara usia 9/10 tahun – 12/13 tahun, biasanya mereka
duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar.
Adapun ciri-ciri anak masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar adalah : a. Ada
hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah b. Suka memuji
diri sendiri c. Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas
atau pekerjaan itu dianggapnya tidak penting. d. Suka membandingkan dirinya
dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya. e. Suka meremehkan orang
lain.
Ciri-ciri khas anak masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar adalah : a.
Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari b. Ingin tahu, ingin
belajar dan realistis c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus d. Anak
memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di
sekolah.

10
H. Bab VIII ( Masa Remaja )
Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan manusia
yang terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia (life
span development). Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa
sebelumnya atau sesudahnya, karena berbagai hal yang mempengaruhinya sehingga
selalu menarik untuk dibicarakan. Kata remaja diterjemahkan dari kata dalam
bahasa Inggris adolescence atau adoleceré (bahasa latin) yang berarti tumbuh atau
tumbuh untuk masak, menjadi dewasa. Dalam pemakaiannya istilah remaja dengan
adolecen disamakan. Adolecen maupun remaja menggambarkan seluruh
perkembangan remaja baik perkembangan fisik, intelectual, emosi dan social.
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap
dan pola perilaku anak. Akibatnya hanya sedikit anak laki laki dan anak perempuan
yang diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja,
apalagi mereka yang matangnya terlambat.
Masa remaja ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik. Pertumbuhan
perkembangan fisik pada akhir masa remaja menunjukkan terbentuknya remaja laki-
laki sebagai bentuk khas laki-laki dan remaja perempuan menjadi bentuk khas
perempuan. Proses pertumbuhan ini dipengaruhi percepatan pertumbuhan, sehingga
pada masa ini sering ada beberapa istilah untuk pertumbuhan fisik remaja:The Onset
of pubertal growth spurt (masa kritis dari perkembangan biologis) serta The
maximum growth age, berupa: Perubahan bentuk tubuh, ukuran, tinggi dan berat
badan, proporsi muka dan badan.

I. Bab IX ( Masa Dewasa Awal dan Madya )


Masa dewasa menurut beberapa ahli Psikologi Perkembangan dibagi menjadi
tiga, yaitu dewasa awal (18-40 tahun) dan dewasa madya (41-60 tahun) dan dewasa
akhir yang diisebut dengan usia lanjut pada rentang usia di atas 60 tahun. Menjelang
akhir usia dewasa madya, mereka mengalami belajar berbagai penyesuaian diri
sehingga akhirnya dapat menerima keadaan yang berubah itu. Istilah yang disebut
`betah di rumah`, artinya mereka sudah dapat menerima keadaannya dengan
mengisi secara leluasa waktu luang yang dihadapi, mereka merasa bahagia. Namun
antara suami istri yang tak seirama dalam betah dirumah itu, sering terjadi
ketidakbahagiaan dalam perkawinan.

11
Puncak kemampuan fisik individu dicapai anatara usia 18-30 tahun yang diikuti
dengan kesehatan yang baik. Beebrapa hal yang harus diperhatikan pada usia ini
adalah nutrisi dan pola makan, olahraga, serta ketergantungan terhadap suatu obat.
Hal ini menjadi titik perhatian sendiri karena sangat mempengaruhi keadaan
kesehatan pada usia selanjutnya, karena secara umum perlambatan dan penurunan
fisik mulai terjadi sejak usia akhir dewasa awal (Santrock, 2002).
Ciri khas masa dewasa dini ; Usia repoduktif , . Usia memantapkan letak
kedudukan , Usia banyak masalah, Usia tegang dalam emosi . Ciri khas dewasa
madya; masa yang ditakuti , masa transisi, Masa penyesuaian kembali , Masa
keseimbangan dan tak keseimbangan.

J. Bab X ( Masa Lanjut Usia )


Keberadaan lanjut usia awalnya menjadi garapan ilmu kedokteran yang memang
sangat besar peranannya dalam membawa lanjut usia menjadi sehat, dengan
mempengaruhi proses fisiologisnya sehingga memperpanjang hidup seseorang.
Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tak terhindarkan. Semua makhluk hidup
di dunia memiliki siklus kehidupan yang diawali dengan proses kelahiran, kemudian
tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak, selanjutnya menjadi semakin tua dan
akhirnya akan meninggal.
Proses menjadi tua disebabkan oleh factor biologis yang terdiri atas 3 fase, yaitu
fase progresif, fase stabil, dan fase regresif. Dalam fase regresif mekanisme lebih
kearah kemunduran yang dialami dalam sel, komponen terkecil dari tubuh manusia.
Sel-sel menjadi menurun fungsinya karena lama berfungsi sehingga mengakibatkan
kemunduran yang dominan dibandingkan dengan terjadinya pemulihan.

2.2 BUKU II ( Pembanding)

IDENTITAS BUKU

12
JUDUL : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENGARANG : RAHMULYADI, DKK
PENERBIT : UNIMED PRESS
TAHUN : 2019
HALAMAN : 191 HALAMAN

A. Bab I ( Hakekat Perkembangan )


Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesimbungan)
dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Ciri-ciri perkembangan secara umum
antara lain terjadinya perubahan dalam, terjadinya perubahan dalam proporsi, lenyapnya
tanda-tanda lama dan diperoleh tanda-tanda yang baru. Prinsip-prinsip perkembangan
yaitu, proses perkembangan tidak pernah berhenti, semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi, perkembangan mengikuti pola, terjadi pada tempo yang berlainan,
setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas, setiap individu yang normal akan
mengalami tahap atau fase, dan prinsip kematangan. Fase-fase perkembangan
digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan analisi hiologis, didaktis, dan psikologis.
Kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada
fase usi pra sekolah, fase usia sekolah dasar, fase usia sekolah menengah dan fase usia
mahasiswa.

B. Bab II ( Teori Perkembangan )


Teori psikoanalisis terbagi dua yaitu teori Freud dan teori Erikson. Struktur
kepribadian frued menyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga struktur, yaitu: id, ego,
dan superego. Menurut Freud kepribadian itu terletak pada tingkat kesadaran kita.
Menurut Erikson, perubahan dalam perkembangan brangsung sepanjang masa hidup.
Tiga Teori Kognitif menurut Piaget, kognitif sosio-budaya menurut Vygotsky dan
pemrosesan-informasi. Dari semua teori tentang perkembangan, tidak satupun adanya
menjelaskan perkembangan manusia secara lengkap dan menyeluruh. Oleh sebab itu
diperlukan pendekatan “eklektif” dalam mempelajari perkembangan manusia.

C. Bab III (Perkembangan Remaja)


Perkembangan fisik remaja usia sekolah menengah selain pertambahan tinggi
badan yang sangat cepat, pada masa remaja berlangsung perkembangan seksual yang
cepat pula. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu berasal dari
internal maupun eksternal. Perkembangan Intelektual yaitu berfikir secara formal
operasional yang ditandai dengan mampu melihat, mampu berfikir secara alamiah dan
mampu memadukan ide-ide secara logis. Tahapan perkembangan Intelek/ kognitif
menurut Jean Piaget menjadi empat tahapan yaitu, tahap sesori motoris, tahap
praoprasional, tahap operasional Konkret dan tahap operasional formal. Setiap tahapan
memiliki karakteristik tersendiri sebagai perwujudan kemampuan intelek individu
sesuai dengan tahap perkembangannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelek kognitif terbagi dua yaitu faktor hereditas dan faktor lingkungan.
Perkembangan emosi pada remaja diidentifikasikan sejumlah kelompok. Hubungan
antara emosi dan tingkah laku terletak pada respon yang cepat tapi ceroboh,
mendahulukan perasaan tanpa berfikir, memperlakukan realitas sebagai realitas
13
simbolik, masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang, dan realitas yang ditentukan
oleh keadaan. Perkembangan bakat khusus pada remaja menunjukkan kemapuan yang
masih laten sehingga memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkannya, misalnya
bakat akademik, bakat music dan sebagainya.

D. Bab IV ( Tugas-Tugas Perkembangan Remaja )


Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui
bebrapa periode atau fase-fase perkembangan. Keberhasilan terhadap tugas akan
melancarkan perkembangan fase berikutnya. Jenis tugas perkembanga remaja mencapai
hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanta pada
hakikat, dasar biologis dan dasar psikologis. Mencapai peran social, menerima keadaan
fisik, mencari kemandirian emosianal dari orang tua maupun orang dewasa dan
sebagainya. Tugas-tugas perkembangn remaja itulah yang menhantarkan nya menuju
fase dewasa.

E. BabV ( Kebutuhan dan Perbedaan kebutuhan Remaja )


Manusia sebgai makhluk yang tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas.
Kebutuhan paling dasar, kuat, dan jelas yaitu kebutuhan fisiologis, dan lain-lain. Dari
segi pemenhan kebutuhan remaja bagi remaja Indonesia dapat pula dikelompokkan
menjadi 2 kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman sebaya dan kebutuhan
yang menuntut kebutuhannya dari teman remaja itu sendiri. Tingkah manusia timbul
karena adanya satu kebutuhan, dan semua tingkah laku manusia diarahkan untuk
memenuhi atau memutuskan kebutuhannya. Begitulah seterusnya, sampai individu
memuasakan kebutuhan tersebut.

F. Bab VI ( Perkembangan Konsep Diri)


Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang menvakup keyakinan,pandangan,
dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Dimensi konsep diri terbagi 3 yaitu
pengetahuan, harapan, dan penilaian. Faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah
kematangan, penampilan, nama serta julukan, hubungan keluarga, teman sebaya,
kreativitas, dan cita-cita. Perkembangan konsep diri remaja cenderung menilai dirinya
berdasarkan apa yang dia alami dan dapatkan dari lingkungannya. Seseorang
memandang drinya akan tercermin dari keseluruhan perilakunya. Siswa yang
memandang dirinya negative, akan menganggap keberhasilan yang dicapai bukan
kemampuan yang dimilikinya, sedangkan siswa yang yang memndang dirinya positif
maka keberhasilan itu sebgai hasil kerja keras dank arena faktor kemampuannya.

G. Bab VII ( Penyesuaian Diri dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya )


Penyesuaian diri aladal suatu proses yang menvakup respon-respon mental dan
behavioral yang diwujudkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-
kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, seta untuk menghasilkan kualiatas
keselarasan antara tuntutan dari dala diri individu dengan tntutan dunia luar atau
lingkungan tempat individu berada. Proses penyesuaian dir ada tiga tahap yaitu,
motivasi, sikap, dan pola dasar. Karakteristik remaja terletak pada identitasnya,
pendidikan, kehidupan, norma social, waktu luang, penggunaan uang, dan konfik atau
frustasi yang dialaminya.

14
H. Bab VIII ( Permasalahan yang Timbul Pada Masa Remaja Usia Sekolah Menengah)
Hampir semua remaj mengalami masalah dalam perkembangannya, hany saja ada
maslah yang wajar ada masalah yang berat. Remaja yang bermasalah wajar adalah
maslah tingkah laku mapupun perkembangan pertumbuhannya. Sedangkan masalah
berat disebabkan oleh dorongan yang saling bertentangan pada dalam diri mereka.
Tawuran adalah masalah yang besar dalam kehidupan remaja. Upaya mencengah dan
mengatasinya, adalah menjadikan keluarga sebagai teladan, aturan tegas di sekolah dan
adanya program pemerintah untuk mencegah masalah atwuran dengan serius.

I. Bab IX ( Implikasi Perkembangan Anak usia Sekolah Menengah Terhadap


Penyelenggaraan Pendidikan)
Sekolah dapat menyalurkan hobby atau minat remaja kepada kegiatan yang positif.
Sekolah harusnya menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan
perbedaan antara individual siswa. Sekolah harus juga meningkatkan hubungan baik
terhadap wali merid atau orangtua. Guru hendaknya memberikan peluang bagi anak
untuk belajar bertanggung jawab.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku

15
Pada buku utama menjelaskan secara rinci bagaimana manfaat dari pelajaran
perkembangan peserta didik, dan di buku utama juga memuat banyak materi yang
sangat penting bagi calon peserta didik untuk mengajarkan peserta didik di kemudian
hari, buku ini juga memberikan banyak gambar ataupun tabel yang menarik pembaca
agar membacanya, buku ini juga disertai oleh kata kata yang mudah dipahami oleh
pembaca. Pada buku pembanding juga materi yang dipaparkan sangat lengkap
B. Kekurangan Buku

Pada buku pembanding tidak terdapat gambar gambar yang menarik perhatian
pembaca, selebihnya untuk kedua buku tersebut sudah bagus.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

16
Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesimbungan) dalam diri
individu dari mulai lahir sampai mati. Perkembangan individu adalah pola gerakan atau
perubahan yangsecara dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus
berlanjutsepanjang siklus kehidupan manusia yang terjadi akibat dari kematangan
danpengalaman (Hurlock, 1991; Rice, 2002).
Maka dari itu dibutuhkan suatu buku sebagai pegangan bagi mahasiswa untuk lebih
memahami secra mendalam tentang mata kuliah perkembangan peserta didik. Dan untuk
mendalami apa yang ada pada materi tersebut diberikan tugas Critical Book Report sebagai
salah satu cara dalam membantu mahasiswa dalam memhami isi buku tersebut.
Dari kedua buku yang sudah dikritik dapat disimpulkan bahwa walaupun memiliki judul buku
yang sama akan tetapi kedua buku memiliki perbedaan dalam pembahasan materinya serta
bagian bagian tambahan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah kami review, saya menyarankan agar
perkembangan peserta didik dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orang tua
maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan.
Selain itu, juga disarankan agar adanya perkembangan tindak lanjut mengenai isi buku
sehingga nantinya dilengkapi dengan gambar agar peserta didik yang membacanya lebih
tertarik.

LAMPIRAN

17
18
19

Anda mungkin juga menyukai