Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

OBSERVASI PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA DAN KELUARGA

Di Susun Oleh :
Yulia Dwi Cahyani
(1901053)

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN


PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 2
TAHUN AJARAN 2020/2021
OBSERVASI PASIEN DENGAN
GANGGUAN JIWA DAN KELUARGA

A. Identitas
1. Pasien
a. Nama : Tn.P
b. Umur : 53
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Klaten, Jawa Tengah
2. Keluarga
a. Nama : Ny.S
b. Umur : 51
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Klaten, Jawa Tengah

B. Perilaku pasien
1. Hari Pertama
Pasien merupakan warga di salah satu desa kabupaten Klaten, yang memiliki istri dan
mempunyai 2 orang anak bekerja. Sebelum saya menemui pasien, saya menanyakan
kepada keluarga awal penyebab pasien bisa seperti itu , keluarga menjelaskan bahwa
dulu pasien sering mabok dan judi sampai hutang pasien banyak, setelah beberapa
bulan di kejar-kejar oleh renternir bapak mulai sering melamun dan berbicara sendiri
sampai sekarang ini, dan pasien mengalami gangguan jiwa sudah hampir 2 tahun.
Setelah saya mengobrol dengan keluarga saya menemui pasien, pada hari pertama
pasien dapat menjawab nama nya dengan benar ketika mengobrol dengan saya, dan
saya mencoba mengulang pertanyaan saya untuk menanyakan nama pasien, tetapi
setelah 2 kali saya bertanya nama nya, pasien mengatakan lupa namanya, setelah itu
saya mencoba untuk mengobrol dengan pasien dan ketika di ajak berbincang bincang
jawaban klien terkadang tidak nyambung, misal saat saya bertanya umur pasien
menjawab “ra enak ra enak (ga enak ga enak)” mata klien juga terlihat tidak fokus.
Pasien sering melamun dan terkadang berbicara dan tertawa sendiri, pasien juga tidak
suka jika saya sentuh dan langsung menghindar. Keluarga pasien menceritakan
bahwa pasien jika kumat teriak teriak, pasien juga sering keluar rumah untuk
memunguti sampah di halaman dan sekitar rumah, kadang pasien memungut punting
rokok yang telah dibuang dan meminta api kepada orang untuk menyalakan rokok
yang telah di pungut pasien.

2. Hari kedua
Pada hari kedua Pasien Saya mencoba menanyakan ulang nama pasien dan umur, dan
pasien dapat menjwab dengan benar nama pasien dan umur nya, pasien juga terlihat
tenang dan bisa di ajak berbicara meskipun terkadang jawaban nya masih ada yang
tidak nyambung, pasien terlihat sedang mencoret coret buku gambar. Keluarga pasien
juga mengatakan bahwa pasien sering menggambar di buku dan terkadang pasien
mencoret coret tembok. Pada saat itu pasien juga bisa menyapu ruang tamu nya
menggunakan sapu dan mencuci sandal nya di teras rumah sambil berbicara sendiri
dan tertawa. Keluarga pasien menceritakan bahwa pasien kumat jika sendirian /
keadaan sepi, pasien pernah di rumah sendiri dan berteriak teriak ketakutan di dalam
kamar. Keluarga pasien menjelaskan alasan belum membawa pasien ke RS karena
terkendala biaya.

Anda mungkin juga menyukai