Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Teknologi Tepat Guna Dalam Pelayanan
Kebidanan
Dosen Pengampu : DR. Yuni Kusmiyati., SST.,MPH
SURI KOMALA
P07124319004
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMANJUDUL
..............................................................................................................................................
1
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................................
………….2
DAFTAR ISI
.............................................................................................................................
………….3
BAB I PENDAHULUAN
..............................................................................................................................................
4
A. Latar Belakang Masalah
..................................................................................................................................
4
B. Rumusan Masalah
..................................................................................................................................
5
C. Tujuan
..................................................................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian
..................................................................................................................................
6
BAB II PEMBAHASAN
..............................................................................................................................................
7
A Pengertian Ultrasonografi (USG)……………………………………………… 7
B Sejarah Ultrasonografi (USG)…………………………………………………… 8
C Komponen Alat Ultrasonografi (USG)…………………………………………..10
D Prinsip Kerja Alat Ultrasonografi (USG)……………………………………......12
E Jenis Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)………………………………………..13
F Manfaat Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)……………………………….........14
G Kelebihan dan Kekurangan Ultrasonografi (USG)………………………………16
H Cara Membaca hasil Ultrasonografi (USG)………………………………………
16
5
6
payudara, noise, dan jangkauan dinamik (dynamic range). Kontras penting untuk
diperhatikan agar dapat melihat perbedaan densitas jaringan lunak yang kecil.
Karena payudara memiliki organ yang kecil dan tidak ada struktur jaringan lunak
atau tulang, sehingga memungkinkan penggunaan sinar-x yang berenergi rendah.
Ketidaktajaman penting untuk diperhatikan agar dapat melihat mikrokalsifikasi.
Dosis harus dijaga agar tetap rendah karena adanya resiko karsinogenesis dan
noise harus dikurangi karena dapat mempengaruhi visibilitas terhadap mikro
kalsifikasi yang sangat halus. Jangkauan dinamik pada reseptor citra harus dipilih
agar dapat mencapai rentang yang penuh pada jaringan payudara dengan kualitas
citra yang cukup. Tiap lima parameter ini bergantung pada beberapa komponen
sistem mamografi (Gambar 2.2).
D=log10..................................................(1)
2. Jarak pemotretan
Jarak dalam pemotretan terdiri atas:
a. Jarak focus ke obyek (FOD = focus obyek distance)
b. Jarak obyek ke film (OFD = obyek film distance)
Bila OFD dijauhkan maka akan terjadi :
- Geometric unsharpness meningkat
- Magnifikasi (pembesaran) bertambah
c. Jarak focus ke film ( FFD = focus film distance)
Memperpanjang jarak focus ke film dapat
menyebabkan:
- Mengurangi ketidaktajaman (kekaburan) gambaran yang disebabkan
oleh factor geometrik.
- Mengurangi ketidak tajaman (kekaburan) gambaran yang disebabkan
oleh faktor geometrik.
- Mengurangi magnifikasi (pembesaran) pada gambar terutama pada
pemotretan thorax.
- Mengurangi dosis kulit pada pasien.
- Menaikkan arus dan waktu (mAs).
Untuk menentukan besaran mAs tehadap perubahan FFD dapat
menggunakan rumus dibawah ini :
.................................. (2)
Keterangan :
mAs = miliAmpere Secon
FFD2 = Jarak Fokus ke Film 2
FFD1 = Jarak Fokus ke Film
3. Luas lapangan penyinaran ( kolimasi)
Membatasi dan mengurangi luas lapangan penyinaran pada suatu
pemotretan akan mengurangi jumlah radiasi hambur yang akan mempengaruhi
kontras. Pembatasan kolimasi disesuaikan dengan kebutuhan klinis.
4. Ukuran fokus
Pada pesawat sinar-x diagnostik yang umum digunakan biasanya
mempunyai dua ukuran fokus yaitu fokus besar dan fokus kecil. Fokus besar
digunakan pada pemakain arus yang besar, sedangkan fokus kecil digunakan pada
pemakain arus kecil. Gambaran yang dihasilkan fokus kecil lebih tajam
dibandingkan dengan menggunakan fokus besar.
6. Grid
Grid merupakan alat untuk mengurangi atau mengeliminasi radiasi hambur
agar jangan sampai ke film. Grid terdiri dari lajur-lajur lapisan tipis timbal yang di
susun selang-seling diantara bahan yang tembus radiasi misalnya plastik dan
kayu. Grid digunakan terutama pada pemotretan yang menggunakan mAs yang
tinggi.
7. Jenis pemotretan
Faktor eksposi yang dipilih untuk suatu pemotretan tergantung pada :
a. Bagian tubuh yang akan diperiksa
b. Struktur yang akan difoto
c. Keadaan fisik pasien
8. Proses pengolahan film
Computed Radiography adalah proses digitalisasi gambar yang menggunakan
lembar atau photostimulable plate untuk akuisisi data gambar. Dalam Computed
Radiography terdapat system komponen utama yaitu, Image Plate (IP), Image Reader,
Image Console dan Imager berupa digitalisai gambar yang menggunakan lembar atau
photostimulable plate untuk akusisi data gambar
Secara ringkas proses produksi gambar digital pada Computed Radiography
adalah Imaging Plate (IP) diekspose dengn sinar-x, maka akan terbentuk bayangan laten
pada IP. IP yang diekspose ini dimasukkan pada Image Reader. IP kemudian di scan
dengan helium-neon laser( emisi cahaya merah) sehingga Kristal pada IP menghasilkan
cahaya biru. Cahaya ini kemudian dideteksi oleh photosensor dan dikirim melalui Analog
Digital Converter ke computer untuk diproses. Setelah gambar diperoleh, IP ditransfer ke
bagian lain dari Imaging Plate Reader untuk dihapus agara IP tersebut dapat digunakan
kembali. Gambar yang telah discan kemudian dimasukkan ke dalam computer untuk
diproses lalu ditampilkan pada monitor atau film (Ballinger,1999).
DAFTAR PUSTAKA