Anda di halaman 1dari 4

c  c 

c 
   c  
  ---PT KIA Motors mengimpor barang dari Korea. PT KIA adalah importir mobil
yang telah memiliki Angka Pengenal Impor. PT KIA mengimpor unit 50 mobil, dengan harga
faktur $ 10.000 per unit. Biaya asuransi dan biaya angkut yang berkaitan dengan impor mobil
tersebut masing-masing adalah $3.000 dan $7.000. Bea masuk yang dibayar oleh PT KIA Motors
sebesar 5% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu
ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 9.000. Berapa PPh pasal 22 yang harus
dibayar?
Harga faktur : 50 unit x $10.000 $500.000
Biaya asuransi $ 3.000
Biaya angkut $ 7.000
--------------
CIF $510.000
Bea masuk: 5% x $510.000 $ 25.500
Bea masuk tambahan:20% x $510.000 $102.000
-------------
Nilai Impor $ 637.500
Nilai Impor dalam rupiah:
$637.500 x Rp 9.000 = Rp 5.737.500.000
PPh 22 yang harus dipungut (memiliki API)
2,5% x Rp 5.737.500.000 = Rp 143.437.500

  PT Cipta Mandiri Bangsa mengimpor barang dari Jepang. PT Cipta Mandiri
Bangsa tidak memilki Angka pengenal Impor, adalah perusahaan percetakan yang mengimpor
mesin Fotokopi dari Jepang sebanyak 20 unit barang. Harga faktur per unit sebesar US$500.
Biaya asuransi dan biaya angkut antar daerah pabean masing-masing 5% dan 10% dari harga
faktur. Pungutan pabean lain yang sah adalah Rp 22.500.000,-. Kurs yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan pada waktu itu adalah Rp 9.000. Berapa PPh 22 yang harus dibayar?
Harga faktur 20 x $500 $10.000
Biaya asuransi 5% x $10.000 $ 11500
Biaya angkut 10% x $10.000 $ 1.000
------------
CIF $11.500
CIF dalam Rupiah $11.500 x Rp 9.000 = Rp 103.500.000
Pungutan pabean lainnya Rp 22.500.000
---------------------
Nilai Impor Rp 126.000.000
PPh 22 yang harus dipungut (tidak memiliki API):
Rp 126.000.000 x 7,5% = Rp 9.450.000
  ---PT Traktor Bersatu, perusahaan penyewaan alat berat yang memiliki API,
mengimpor alat berat DOZER TRACTOR dari Jerman dengan harga faktur US$100.000. Biaya
asuransi sebesar US$5.000 dan ongkos angkut sebesar US$25.000. Kurs Tengah BI (BI rate)
waktu itu sebesar Rp 10.000 dan kurs pajak ditetapkan sebesar Rp 9.000 per US$1. Bea masuk
dibayar oleh PT Traktor Bersatu sebesar 30% dari CIF. Berapa PPh 22 yang harus dibayar dan
Buat jurnal atas pembelian ini.
Harga faktur $100.000
Biaya asuransi $ 5.000
Biaya angkut $ 25.000
-------------
CIF $130.000
CIF dalam rupiah $130.000 x Rp 9.000 = Rp 1.170.000.000
Bea masuk 30% x Rp 1.170.000.000 = Rp 351.000.000
------------------------
Nilai Impor Rp 1.521.000.000
PPh 22 yang harus dipungut (memiliki API)
Rp 1.521.000.000 x 2,5% = Rp 38.025.000
JURNAL:
DOZER TRACTOR Rp 1.300.000.000
Pajak Penghasilan pasal 22 Rp 38.025.000
Kas Rp 1.338.025.000
 ---PT ABC mengimppor barang dari USA dengan harga US$30.000. Asuransi yang
dibayar diluar negeri sebesar 5% dari harga dan biaya angkut sebesar 10% dari harga. Bea masuk
dan bea masuk tambahan masing-masing 10% dan 20%. (Berdasarkan kurs pajak US% = Rp
10.000). PT ABC tidak memiliki API dan mengimpor melalui PT XYZ; importir yang memiliki
API. Berdasarkan perjanjian kedua pihak, =  dtetapkan sebesar 1,5% dari harga impor.
Hitung PPh 22 yang harus dipungut dan Jurnal transaksi ini.
Harga faktur $ 30.000
Biaya asuransi $ 1.500
Biaya angkut $ 30.000
-------------
CIF $ 61.500
CIF dalam rupiah $61.500 x Rp 10.000 = Rp 615.000.000
Bea masuk 10% x Rp 615.000.000 = Rp 61.500.000
Bea masuk tambahan 20% x Rp 615.000.000 = Rp 123.000.000
------------------------
Nilai Impor Rp 922.500.000
Pajak Penghasilan pasal 22= 2,5% X Rp 922.500.000 = Rp 23.062.500
Handling Fee = 1,5% x Rp 922.500.000 = Rp 13.837.500
JURNAL
Barang X (NI+Handling fee) Rp 936.337.000
Pajak Penghasilan pasal 22 Rp 23.062.500
Kas Rp 959.400.000
c   c 
 c 
   c 
 
   
c            
  Dinas Pendidikan Nasional Kota Yogyakarta membeli mebel dan peralatan
kantor lain dari PT Furniture senilai Rp 220.000.000 (termasuk PPN 10%). PPh 22 yang harus
dipungut oleh bendaharawan Dinas Pendidikan Nasional kota Yogyakarta adalah sebagai
berikut:
DPP PPN = (100/110) x Rp 220.000.000 = Rp 220.000.000
PPh pasal 22 = Rp 220.000.000 x 1,5% = Rp 3.000.000,-
  PT TELKOM Jakarta Selatan pada bulan Maret 2005 telah melakukan beberapa
transaksi antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan pembelian benda-benda pos seperti perangko dan materai langsung ke PT
(persero) Pos Indonesia. Jumlah keseluruhan nilai pembelian benda-benda pos tersebut
adalah Rp 9.800.000
2. Membayar tagihan pembelian kertas ]    dari PT Indah Kiat Paper sebesar Rp
55.000.000 (termasuk PPN)
3. Membayar tagihan pembelian paper clip dari CV Clip Baru dengan nilai total sebesar Rp
1.045.000 termasuk PPN
4. Membayar tagihan atas pembelian semen kepada PT Indo Semen untuk pembangunan
kantor cabang sebesar Rp 65.000.000 (tidak termasuk PPN)
5. Membayar tagihan listrik kepada PT PLN (persero) cabang Jakarta Selatan sebesar Rp
25.000.000
c   ! c---Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air
minum/PDAM, dan benda-benda pos, dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22,
sesuai dengan " #$ $$
c %&'---Atas pembelian kertas continous form dipungut PPh pasal 22 sebesar:
PPh 22= DPP PPN x tarif PPh 22
PPh 22= (100/110 x Rp 55.000.000) x 0,1%
PPh 22= Rp 50.000.000 x 0,1%
PPh 22= Rp 50.000 PPh ini tidak bersifat final dan dipungut oleh industri kertas pada saat
penjualan kertas dalam negeri.
c c(%(---Atas pembelian ini tidak dikenakan PPh pasal 22 karena DPP PPN-nya
(100/110 x Rp 1.045.000 = Rp 950.000) dibawah Rp 1.000.000 dan bukan merupakan
pembayaran yang terpecah-pecah.
c  atas pembelian semen dipungut oleh industri semen sebesar:
PPh 22 = Rp 65.000.000 x 0,25% = Rp 162.500
)*  '&%+Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air
minum/PDAM, dan benda-benda pos, dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22,
" #$ $$

Anda mungkin juga menyukai