Anda di halaman 1dari 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tentang penerapan model discovery learning pada materi hidrokarbon

telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sigli, Pidie, dengan subjek dalam penelitian yaitu

peserta didik kelas XI MIA-2. Adapun data-data yang diperoleh dari hasil penelitian

adalah sebagai berikut.

4.1 Hasil Belajar Peserta Didik

Hasil belajar peserta didik pada materi hidrokarbon menggunakan model

discovery learning diambil dari tiga ranah yaitu: (1) pengetahuan diperoleh dari lembar

kerja peserta didik (LKPD) dan hasil tes, (2) keterampilan peserta didik dan (3) sikap

peserta didik selama pembelajaran berlangsung.

4.1.1 Pengetahuan peserta didik

Kompetensi pengetahuan peserta didik diperoleh dari hasil tes objektif sebanyak

10 butir soal yang diberikan pada pertemuan kelima yaitu sebanyak 70% sedangkan

hasil pengetahuan peserta didik yang diperoleh dari nilai rata-rata LKPD yang diberikan

pada setiap kali pertemuan sebanyak 30%.

Berdasarkan data Tabel 4.3 hasil nilai post-test peserta didik yang diperoleh dari

pertemuan kelima, dapat dilihat bahwa terdapat lima orang peserta didik yang nilai post-

test nya di bawah 72. Ketuntasan hasil belajar peserta didik pada materi hidrokarbon

secara keseluruhan dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

44
45

yaitu 72 sebagai ketuntasan individual, persentase rata-rata setelah penerapan model

pembelajaran discovery learning adalah 80,69%, sudah termasuk dalam predikat baik.

Nilai rata-rata semua peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada materi

hidrokarbon dengan penerapan model discovery learning mendapatkan persentase nilai

rata-rata sebanyak 80,96%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kelompok memiliki kerja

sama yang baik dalam mengerjakan LKPD. Penelitian Rahman dan Samsul, (2014)

menyatakan bahwa kemampuan analogi dan matematis peserta didik yang belajar

dengan menggunaka metode discovery lebih baik dibandingkan dengan peserta didik

yang belajar dengan menggunakan metode ekspositori karena metode discovery

learning mendorong perkembangan potensial peserta didik. Hal ini juga didukung oleh

penelitian Isnaningsih dan Bimo, (2013) yang menemukan bahwa penerapan LKS

discovery berorientasi keterampilan sains dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

SMP. Hasil post-test peserta didik (70%) digabung dengan nilai rata-rata LKPD (30%)

yang kemudian dijadikan sebagai nilai pengetahuan peserta didik. Penilaian pengetahuan

peserta didik diukur menggunakan soal tes dan LKPD yang telah divalidasi oleh dosen

ahli yang disajikan pada Tabel 4.1.


46

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Post-Test dan Nilai LKPD Peserta Didik Kelas XI MIA 2
SMA Negeri 1 Sigli, Pidie pada Materi Hidrokarbon dengan Menggunakan
Model Discovery Learning
Inisial Nilai Nilai
Ketuntasan
No Nama Post-Test LKPD 30% Nilai Akhir
(KKM ≥ 72)
Siswa 70%
1 AFA 56,00 15,37 71,37
Tidak Tuntas

2 AHP 56,00 15,37 71,37


Tidak Tuntas

3 ARA 63,00 15,37 78,37


Tuntas

4 ARM 70,00 15,37 85,37


Tuntas

5 CUU 49,00 15,37 64,37


Tidak Tuntas

6 FRH 63,00 26,62 89,62


Tuntas

7 HAA 56,00 26,62 82,62


Tuntas

8 HAS 56,00 26,62 82,62


Tuntas

9 IKY 56,00 26,62 82,62


Tuntas

10 IFM 56,00 26,62 82,62


Tuntas

11 KRL 49,00 26,62 75,62


Tuntas

12 MFK 56,00 26,62 82,62


Tuntas

13 MJH 56,00 26,62 82,62


Tuntas

14 MHL 56,00 26,62 82,62


Tuntas

15 MAM 49,00 26,62 75,62


Tuntas

16 NAI 70,00 15,37 85,37


Tuntas

17 NZA 63,00 15,37 78,37


Tuntas

18 OAA 49,00 15,37 64,37


Tidak Tuntas

19 PNU 63,00 15,37 78,37


Tuntas

20 PRN 56,00 15,37 71,37


Tidak Tuntas
47

Inisial Nilai Nilai


Ketuntasan
No Nama Post-Test LKPD 30% Nilai Akhir
(KKM ≥ 72)
Siswa 70%
21 PYR 56,00 27,37 83,37
Tuntas

22 RMR 56,00 27,37 83,37


Tuntas

23 RRY 49,00 27,37 76,37


Tuntas

24 RAP 63,00 27,37 90,37


Tuntas

25 RFA 56,00 27,37 83,37


Tuntas

26 SHH 63,00 27,00 90


Tuntas

27 SKA 63,00 27,00 90


Tuntas

28 YNA 56,00 27,00 83


Tuntas

29 ZSA 63,00 27,00 90


Tuntas

30 ZHA 56,00 27,00 83


Tuntas
Jumlah Nilai Rata- 57,63 23,05 80,69
Rata
Ketuntasan (%) 83

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil rekapitulasi nilai akhir yang paling tinggi

adalah 90,37 dengan predikat sangat baik dan yang paling rendah adalah 64,37 dengan

predikat cukup. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui persentase rata-rata nilai akhir

peserta didik adalah 83%. Menurut Raehanah., dkk (2014) menyatakan kemampuan

berpikir kritis merupakan salah satu faktor internal yang mendukung pencapaian hasil

belajar termasuk prestasi kognitif.


48

Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik


90
80
70
60
50
40 83
30
20
10 17
0
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4.1 Grafik persentase ketuntasan belajar peserta didik di kelas XI MIA-2 SMA
Negeri 1 Sigli, Pidie pada materi hidrokarbon dengan menggunakan
model discovery learning

Berdasarkan Gambar 4.1 pesentase ketuntasan belajar seluruh peserta didik di

kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Sigli, Pidie pada materi hidrokarbon dengan penerapan

model discovery learning yaitu 83% yang ditandai dengan tuntasnya hasil belajar peserta

didik dengan rata-rata nilai akhir peserta didik sebesar 80,69%.

4.1.2 Keterampilan peserta didik (psikomotorik)


Psikomotorik atau keterampilan peserta didik merupakan salah satu aspek yang

dinilai di kurikulum 2013, keterampilan peserta didik dinilai ketika peserta didik

melakukan presentasi dari hasil diskusi kelompok. Penilaian dilakukan terhadap

kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengajukan pertanyaan, kemampuan

menjawab pertanyaan, dan Kemauan dalam menghargai pendapat teman. Adapun

observer yang mengamati 2 observer ( mahasiswa FKIP Unsyiah dan guru di SMA

Negeri 1 Sigli, Pidie) Data hasil penilaian keterampilan disajikan pada Tabel 4.2.
49

Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Nilai Keterampilan Peserta Didik Kelas XI MIA-2 SMA
Negeri 1 Sigli, Pidie pada Materi Hidrokarbon dengan Menggunakan Model
Discovery Learning

Inisial Jumlah
Nilai Keterampilan Kategori
Kelp No Nama Skor
Siswa 1 2 3 4
1 AFA
75,00 75,00 68,75 87,50 76,56 Baik
2 AHP
68,75 68,75 81,25 93,75 78,13 Baik
1 3 ARA
81,25 87,75 75,00 81,25 84,38 Sangat Baik
4 ARM
81,75 87,75 87,75 93,75 87,63 Sangat Baik
5 CUU
62,50 68,75 81,25 93,75 76,56 Sangat Baik
1 FRH
87,50 81,25 75,00 87,50 82,82 Sangat Baik
2 HAA
62,50 87,50 62,5 93,75 76,56 Baik
2 3 HAS
56,25 75,00 68,75 87,50 71,88 Baik
4 IKY
62,50 68,75 68,75 87,50 71,88 Baik
5 IFM
68,50 62,50 68,75 87,50 71,81 Baik
1 KRL
68,50 62,50 68,75 87,50 71,81 Baik
2 MFK
68,50 75,00 68,75 87,50 74,94 Baik
3 3 MJH
75,00 81,25 75,00 81,25 78,13 Baik
4 MHL
75,00 62,50 68,75 87,50 73,44 Baik
5 MAM
68,75 62,50 75,00 93,75 75,00 Baik
1 NAI
75,00 75,00 81,25 87,50 79,69 Baik
2 NZA
62,50 81,25 68,75 81,25 73,44 Baik
4 3 OAA
68,50 81,25 68,75 81,25 74,94 Baik
4 PNU
68,50 87,50 75,00 75,00 76,50 Baik
5 PRN
56,25 81,25 68,75 87,50 73,44 Baik
50

Inisial Jumlah
Nilai Keterampilan Kategori
Kelp No Nama Skor
Siswa 1 2 3 4
1 PYR
68,75 81,25 68,75 75,00 73,44 Baik
2 RMR
68,75 87,50 68,75 75,00 75,00 Baik
5 3 RRY
68,75 75,00 75,00 87,50 76,56 Baik
4 RAP
62,50 81,25 75,00 81,25 75,00 Baik
5 RFA
75,00 75,00 81,25 87,50 79,69 Baik
1 SHH
62,50 81,25 68,75 81,25 73,44 Baik
2 SKA
68,50 81,25 68,75 81,25 74,94 Baik
6
3 YNA
68,50 87,50 75,00 75,00 76,50 Baik
4 ZSA
56,25 81,25 68,75 87,50 73,44 Baik
5 ZHA
81,25 68,75 75,00 87,50 78,13 Baik
76.20
Persentase (%) Ketuntasan

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai persentase rata-rata

keterampilam peserta didik adalah 76,20%, termasuk kategori baik. Hasil penilaian

keterampilan berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan memudahkan guru dalam

mengamati peserta didik, karena proses presentasi dapat memancing peserta didik agar

lebih aktif, tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja tetapi juga dapat

memberikan ide/gagasan dalam penyelesaian masalah yang diberikan. Menurut

Raehanah., dkk (2014) bahwa salah satu kelebihan kerja kelompok kooperatif terletak

pada bantuan yang saling diberikan oleh peserta didik serta dapat mengembangkan sikap

sosial peserta didik. Presentasi dapat membantu keterlibatan peserta didik dalam proses
51

belajar mengajar, mengembangkan keterampilan proses, membangkitkan motivasi dan

memudahkan guru dalam memantau keberhasilan peserta didik. Keterampilan proses

dinilai mulai dari mengamati bahan bacaan, menanya, mengumpulkan data dari berbagai

sumber, membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh, kemudian tahap terakhir

adalah presentasi dan menyajikan hasil karya peserta didik yang disusun dengan kerja

kelompok. Adapun grafik keterampilan peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Keterampilan Peserta Didik


100.00
80.00
60.00
40.00 77.10 72.72 85.42
69.13
20.00
0.00
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Gambar 4.2 Grafik persentase keterampilan peserta didik di kelas XI MIA-2 SMA
Negeri 1 Sigli, Pidie pada materi hidrokarbon dengan menggunakan
model discovery learning

4.1.3 Sikap peserta didik

Penilaian sikap peserta didik meliputi 6 aspek, yaitu kerajinan, keterbukaan,

jujur, kedisiplinan, rasa ingin tahu dan kerjasama yang diukur dengan menggunakan

lembar observasi sikap yang terdapat pada Lampiran 8. Lembar observasi sikap peserta

didik diisi oleh dua orang observer. Data penilaian sikap peserta didik selama proses

pembelajaran pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat dapat dilihat pada

Tabel 4.3
52

Tabel 4.3 Data Sikap Peserta Didik Kelas XI MIA-2 SMA Negeri 1 Sigli, Pidie pada
Materi Hidrokarbon dengan Menggunakan Model Discovery Learning Tiap
Pertemuan

Inisial Nilai Sikap


N Jumla
Nama Kategori
o Pert 1 Pert 2 Pert 3 Pert 4 h Skor
Siswa
1 AFA 91,67 91,67 93,75 97,92 93,75 Sangat Baik

2 AHP 83,33 85,41 89,58 91,66 87,50 Sangat Baik

3 ARA 91,67 93,75 95,83 95,83 94,27 Sangat Baik

4 ARM 89,58 87,50 91,67 93,75 90,62 Sangat Baik

5 CUU 91,66 91,67 93,75 93,75 92,70 Sangat Baik

6 FRH 93,75 100,00 100,00 100,00 98,44 Sangat Baik

7 HAA 85,42 83,33 95,83 95,83 90,10 Sangat Baik

8 HAS 87,50 89,58 89,58 91,66 89,58 Sangat Baik

9 IKY 85,41 85,41 91,67 95,83 89,58 Sangat Baik

10 IFM 97,92 93,75 91,67 97,92 95,31 Sangat Baik

11 KRL 85,42 85,42 93,75 97,92 90,62 Sangat Baik

12 MFK 83,33 81,25 89,58 93,75 86,98 Sangat Baik

13 MJH 97,92 95,83 100,00 100,00 98,44 Sangat Baik

14 MHL 81,25 87,50 85,41 89,58 85,93 Sangat Baik

15 MAM 81,25 81,25 93,75 89,58 86,45 Sangat Baik

16 NAI 87,50 91,66 91,66 93,75 91,14 Sangat Baik

17 NZA 93,75 95,83 93,75 91,66 93,75 Sangat Baik

18 OAA 83,33 83,33 85,42 85,42 84,37 Sangat Baik

19 PNU 91,67 93,75 95,83 95,83 94,27 Sangat Baik

20 PRN 93,75 93,75 91,66 91,66 92,70 Sangat Baik


53

N Inisial Nilai Sikap Jumla


Nama Kategori
o Pert 1 Pert 2 Pert 3 Pert 4 h Skor
Siswa

21 PYR 89,58 87,50 93,75 95,83 91,66 Sangat Baik

22 RMR 87,50 91,66 91,66 95,83 91,66 Sangat Baik

23 RRY 85,42 83,33 91,66 93,75 88,54 Sangat Baik

24 RAP 89,58 95,83 93,75 97,92 94,27 Sangat Baik

25 RFA 89,58 91,66 89,58 93,75 91,14 Sangat Baik

26 SHH 93,75 93,75 95,83 93,75 94,27 Sangat Baik

27 SKA 89,58 87,50 95,83 97,92 92,71 Sangat Baik

28 YNA 93,75 89,58 93,75 93,75 92,70 Sangat Baik

29 ZSA 89,58 91,66 91,66 95,83 92,18 Sangat Baik

30 ZHA 100,00 100,00 97,92 100,00 99,48 Sangat Baik

Persentase (%) 91,84

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil penilaian sikap peserta didik pada pertemuan

pertama sampai pertemuan ke-empat seperti yang terlampir pada Lampiran 12,

menunjukkan bahwa persentase rata-rata sikap peserta didik adalah 91,84%, termasuk

kategori sangat baik. Hal ini diperkuat dengan pendapat Widiadnyana, dkk., (2014) nilai

rata-rata untuk beberapa aspek sikap ilmiah pada model discovery learning, berkualitas

“baik”. Sikap yang paling menonjol adalah sikap kerja sama dan rasa ingin tahu. Hal ini

juga didukung oleh penelitian Irmita, dkk., (2014) yaitu berdasarkan pembelajaran

menggunakan model discovery learning sikap peserta didik dapat berkembang

diantaranya, bekerja sama, antusias, banyak bertanya, mengemukakan pendapat,


54

disiplin, jujur, teliti, ulet, kritis, dan bertanggung jawab. Adapun grafik sikap peserta

didik dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Sikap Peserta Didik


96.00

94.00

92.00

90.00 94.72
92.98
88.00 89.51 90.14

86.00
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4

Gambar 4.3 Grafik persentase sikap peserta didik di kelas XI MIA-2 SMA Negeri 1
Sigli, Pidie pada materi hidrokarbon dengan menggunakan model
discovery learning

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa sikap peserta didik meningkat

tiap pertemuannya. peserta didik menunjukkan sikap yang baik dalam proses belajar

mengajar, karena dengan adanya sikap, maka pembelajaran berjalan dengan optimal.

Keberhasilan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor pendukung. Penilaian hasil

belajar sains dianggap lengkap jika mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Sikap yang paling menonjol adalah sikap disiplin dan kerjasama. Sikap disiplin

ditunjukkan peserta didik dalam hal tepat waktu datang kesekolah, mengerjakan dan

mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Kerjasama yang baik juga terjalin di dalam

kelompok. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa dengan


55

penerapan model pembelajaran discovery learning dapat mengarahkan peserta didik

untuk dapat bersikap baik, dikarenakan pembelajaran dengan model discovery learning

dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Keterlibatan

peserta didik dalam mengontruksi pengetahuan dan dapat meningkatkan keyakinan diri

sehingga aspek sikap peserta didik menjadi lebih baik (Sugita.,dkk, 2016).

Secara keseluruhan, penerapan model pembelajaran discovery learning dapat

meningkatkan hasil kognitif, psikomotor dan afektif peserta didik. Adapun grafik

pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning terhadap hasil belajar

peserta didik, dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Ketuntasan Belajar
100
80
60
91.84 88.74
40 76.2
20
0
Afektif Kognitif Psikomotor

Gambar 4.4 Grafik persentase keseluruhan ketuntasan belajar peserta didik di kelas XI
MIA-2 SMA Negeri 1 Sigli, Pidie pada materi hidrokarbon dengan
menggunakan model discovery learning

Berdasarkan gambar 4.4 persentase nilai ketuntasan belajar peserta didik

diperoleh hasil yaitu nilai afektif (nilai sikap) sebesar 91,84%, nilai kognitif (nilai

pengetahuan) sebesar 80,96% dan nilai psikomotor (keterampilan) sebesar 76,20%. Nilai
56

rata-rata ketuntasan hasil belajar peserta didik yaitu sebesar 80,96% sehingga dapat

dikatakan nilai ketuntasan peserta didik dengan kategori sangat baik.

4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung diukur dengan menggunakan lembar observasi aktivitas peserta didik.

Lembar observasi aktivitas peserta didik diisi oleh satu mahapeserta didik FKIP Kimia

Unsyiah dan juga dengan bantuan satu guru SMA Negeri 1 Sigli, Pidie. Berikut data

hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta didik disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Aktivitas Peserta Didik Kelas XI MIA-2 SMA Negeri
1 Sigli, Pidie pada Materi Hidrokarbon dengan Menggunakan Penerapan
Model Discovery Learning Tiap Pertemuan
Nilai
Tahap Aspek yang dinilai
Pert 1 Pert 2 Pert 3 Pert 4
Peserta didik
memperhatikan guru
75,00 87,50 100,00 100,00
ketika membuka
pelajaran
Peserta didik
memperhatikan
motivasi dan
Pendahulua 75,00 87,50 75,00 87,50
stimulasi yang
n
disampaikan oleh
guru
Peserta didik
memperhatikan guru
87,50 87,50 87,50 75,00
menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Peserta didik 87,50 75,00 100,00 100,00
Inti membaca LKPD
untuk memperoleh
informasi atau
57

Nilai
Tahap Aspek yang dinilai
Pert 1 Pert 2 Pert 3 Pert 4
materi yang akan
didiskusikan
Peserta didik
membuat
87,50 75,00 87,50 87,50
pertanyaan/mengide
ntifikasi masalah

Peserta didik
mengumpulkan data
87,50 100,00 100,00 100,00
dari berbagai
literatur.

Peserta didik
mengolah data dari
hasil wawancara, 75,00 87,50 87,50 87,50
observasi atau
diskusi.
Peserta didik
melakukan 75,00 87,50 87,50 87,50
pembuktian
Peserta didik
menyimpulkan 87,50 87,50 87,50 100,00
materi pelajaran
Peserta didik
Penutup mendengarkan guru
memberikan
87,50 87,50 100,00 100,00
informasi untuk
pertemuan
berikutnya
Rata-Rata (%) 82,50 86,25 91,25 92,50

Sangat Sangat
Kategori Baik Baik
Baik Baik

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning berlangsung


58

dengan baik. Hal ini terlihat dari kegiatan awal yaitu pendahuluan, peserta didik terlihat

menyimak, memperhatikan guru, menjawab pertanyaan dan mendengarkan

penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru termasuk dalam kategori baik.

Secara keseluruhan pada kegiatan inti peserta didik terlihat berpartisipasi aktif

dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap duduk kelompok hingga tanya jawab.

Berdasarkan data hasil pengamatan dari keempat observer yang telah dihitung,

didapatkan persentase rata-rata keaktifan peserta didik meningkat dari pertemuan

pertama hingga pertemuan keempat yaitu 82,50% pada pertemuan pertama, 86,25%

pada pertemuan kedua, 91,25% pada pertemuan ketiga dan 92,50% pada pertemuan

keempat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa keaktifan peserta didik meningkat

pada setiap pertemuan. .

Hal ini sesuai dengan pendapat Isnaningsih dan Bimo, (2012) dalam

penelitiannya yang menyatakan berdasarkan kolaborasi observer dan guru berdiskusi

bahwa peningkatan hasil belajar berhubungan dengan aktivitas pembelajaran. Adapun

grafik keaktifan peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Aktivitas Siswa
95

90

85 92.5
91.25
80 86.5
82.5
75
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
59

Gambar 4.5 Grafik persentase aktivitas peserta didik di kelas XI MIA-2 SMA Negeri 1
Sigli, Pidie pada materi hidrokarbon dengan menggunakan model
discovery learning

Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada Gambar 4.5 dapat diketahui

bahwa dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning keaktivan peserta

didik mengalami peningkatan. Pertemuan I dapat dilihat bahwa aktivitas peserta didik

adalah 82,50%, pada pertemuan II meningkat sebesar 86,25%, pertemuan III meningkat

sebesar 91,25% dan pertemuan IV sebesar 92,50%. Meningkatnya aktivitas peserta didik

ini ditandai dengan bertambahnya jumlah peserta didik yang terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, serta jumlah peserta didik yang berinteraksi dalam membahas

penyelesaian masalah yang telah diberikan. Peningkatan aktifitas peserta didik pada

setiap pertemuan dikarenakan peserta didik sudah bisa memahami dan mengetahui

model discovery learning yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran sehingga

peserta didik dapat menerapkannya secara langsung. Tanggapan Peserta didik Terhadap

Proses Pembelajaran Discovery Learning.

4.3 Tanggapan Peserta Didik

Tanggapan peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran discovery

learning pada materi hidrokarbon dapat diketahui dari hasil data angket yang diisi oleh

peserta didik (Lampiran 14). Data dari hasil analisis jawaban angket peserta didik

terhadap pembelajaran discovery ini terdapat pada Lampiran 15. Berdasarkan data hasil
60

angket yang dianalisis dengan menggunakan rumus persentase diperoleh hasil seperti

seperti diperlihatkan pada Tabel 4.5 yaitu :

Tabel 4.5 Data Hasil Tanggapan Peserta Didik Terhadap Penerapan Model Discovery
Learning Kelas XI MIA 2 SMA Negeri 1 Sigli, Pidie pada Materi
Hidrokarbon
Jawaban Persentase (%)
No Pertanyaan
Ya Tidak Ya Tidak
1 Apakah anda lebih menyukai 29 1 96,60 3,40
model discovery learning
dibandingkan dengan model
pembelajaran sebelumnya?
2 Apakah penggunaan model 23 7 76,60 23,40
discovery learning ini dapat
membuat suasana belajar lebih
menyenangkan?
3 Apakah penggunaan model 29 1 96,60 3,40
discovery learning dapat
membuat materi hidrokarbon
menjadi lebih mudah untuk
dipahami?
4 Apakah penggunaan model 27 3 90,00 10,00
discovery learning ini dapat
membuat anda lebih termotivasi
dalam belajar?
5 Apakah penerapan model 26 4 86,60 13,40
discovery learning dapat
membuat anda lebih mudah
berinteraksi dengan teman?
6 Apakah penggunaan model 28 2 93,30 6,70
pembelajaran discovery learning
dapat meningkatkan minat belajar
anda?
Persentase Rata-Rata (%) 89,95 10,05

Berdasarkan hasil tanggapan peserta didik pada Tabel 4.5, menunjukkan bahwa

persentase rata-rata angket tanggapan adalah 89,95% dengan kategori baik. Menurut
61

Nurhidayati, dkk., (2014) hasil dari angket yang telah diberikan pada peserta didik

memberikan respon positif terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan

melalui pendekatan keterampilan proses dengan metode discovery learning. Angket ini

berisi tanggapan peserta didik dimana peserta didik langsung menceklis pada jawaban

yang sesuai dengan hal-hal yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung.

Pertanyaan pertama pada angket tentang apakah peserta didik lebih menyukai

model discovery learning dibandingkan dengan model pembelajaran sebelumnya,

persentase peserta didik dengan jawaban “ya” sebesar 96,60% dengan kategori sangat

baik. Hal ini menunjukkan bahwa peseta didik lebih menyukai pembelajaran dengan

model discovery learning.

Pertanyaan kedua pada angket tentang apakah model discovery learning dapat

membuat suasana peserta didik lebih menyenangkan, persentase jawan “ya” pserta didik

pada pertanyaan ini sebesar 76,60 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

peserta didik senang mengikuti pembelajaran dengan model discovery learning.

Pertanyaan ketiga tentang apakah penggunaan model discovery learning

membuat materi hidrokarbon menjadi lebih mudah untuk dipahami, persentase jawaban

“ya” pada pertanyaan ini sebesar 96,60% dengan kategori sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa peserta didik lebih memahami dan mengerti dengan penerapan

model discovery learning pada pembelajaran.

Pertanyaan keempat tentang apakah penggunaan model discovery learning dapat

membuat peserta didik lebih termotivasi dalam belajar, persentase jawaban “ya” pada
62

pertanyaan ini sebesar 90,00% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa

peserta didik lebih aktif, bersemangat, dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran

dengan penerapan model discovery learning.

Pertanyaan kelima tentang penerapan model discovery learning dapat membuat

peserta didik lebih mudah berinteraksi dengan teman, diperoleh persentase jawan “ya:

pada pertanyaan ini sebesar 86,60% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan

bahwa peserta didik menjadi lebih aktif dan dapat bekerja sama pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

Pertanyaan keenam tentang apakah penggunaan model discovery learning dapat

meningkatkan minat belajar peserta didik, ddiperoleh persentase nilai jawaban “ya”

peserta didik sebesar 93,30% dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa

peserta didik mempunyai minat belajar yang tinggi dengan penerapan model discovery

learning.

Tingginya persentase tanggapan peserta didik menunjukkan respon yang baik

terhadap penerapan model discovery learning. Respon yang baik menyebabkan minat

dan kesukaan peserta didik dlam proses pembelajaran juga meningkat. Minat peserta

didik yang tinggi dapat mengakibatkan tingginya motivasi peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai