Anda di halaman 1dari 9

USULAN TEKNIS

PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN


PADA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT)
KABUPATEN KUNINGAN

I. PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Pelayanan publik khususnya dalam penyelenggaraan perizinan dan non


perizinan memiliki kedudukan yang strategis dan menentukan citra terhadap
baik buruknya suatu kinerja Pemerintahan Daerah yang salah satunya di
bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan , sebagai
konsekwensinya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bersama-sama
membangun suatu sistem penyelenggaraan publik yang efektif dan efesien
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Terpadu Satu Pintu.
Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sudah
pasti diperlukan standar kualitas pelayanan yang baik . Penerapan Standar
Pelayanan akan menjadi salah satu tolok ukur dalam penyelenggaraan
pelayanan di lingkungan masing-masing. Petunjuk teknis penyusunan,
penetapan, dan penerapan Standar Pelayanan perlu disusun dengan
dimaksudkan sebagai acuan bagi penyelenggaraan pelayanan publik yang
sesuai dengan standar pelayanan.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan penyusunan standar pelayanan pada Badan


Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Kuningan ini adalah untuk
memberikan berbagai informasi penting mengenai berbagai hal terkait
standar pelayanan yang dapat diakses oleh masyarakat yang akan
mengajukan permohonan perijinan secara langsung. Selain itu juga dapat
mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan asas
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan guna mewujudkan
kepastian hak dan kewajiban berbagai pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan,
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Membuat acuan atau panduan bagi penyelenggaraan pelayanan.
2. Memberikan kepastian hukum dalam dan meningkatkan kualitas
pelayanan dan kinerja aparatur pelayanan sehingga mendapatkan
kepercayaan masyarakat.
3. Menciptakan sebuah kelembagaan penyelenggaraan pelayanan perizinan
terpadu yang mandiri, kuat, tangguh dan propesional

I.3. SASARAN KEGIATAN

Sasaran dan target dari pelaksanaan kegiatan pembuatan standar


pelayanan pada Kantor BPPT Kabupaten Kuningan secara konsisten bagi
petugas penyelenggara pelayanan adalah :

a) Adanya nilai tambah ( value added ) dalam memberikan pelayanan


kepada pihak-pihak yang memerlukan.

b) Peningkatan efektifitas, kemudahan, kecepatan, keakuratan dan


kepraktisan dalam mengelola dan menyediakan layanan di bidang
Perijinan bagi masyarakat.

c) Memberikan pelayanan yang lebih berkualitas kepada masyarakat


dengan adanya standar pelayanan yang baik

d) Meningkatnya kualitas pelayanan pembuatan ijin bagi masyarakat

II. PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

II.1. PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan Badan Pelayanan


Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Kuningan telah memberikan
gambaran yang cukup jelas terhadap pekerjaan yang akan dilakukan.
Berikut ini adalah pemahaman kami terhadap kerangka acuan kerja.

Dari KAK tersebut kami memahami dan dapat mengambil


kesimpulan sebagai berikut:
1. Pekerjaan yang dilakukan adalah membuat Standar Pelayanan dalam
membuat Perizinan
2. Dana yang diperuntukkan untuk kegiatan pembuatan Standar
Pelayanan ini berasal dari APBD tahun anggaran 2016 sebesar Rp.
45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah)
a. Ruang lingkup pekerjaan pembuatan standar pelayanan perijinan
yang harus kami kerjakan adalah Penyusunan panduan Standar
Pelayanan pembuatan perijinan
3. Tahapan kegiatan secara keseluruhan yang dilakukan untuk menyusun
standar pelayanan ini meliputi :
1) Melakukan penyusunan pedoman
2) Menginventarisasi kondisi existing SP
3) Rapat persiapan pembahasan
4) Penentuan Tim Penyusun SP
5) Penentuan peserta benchmark
6) Pelaksanaan Benchmark
7) Pembahasan hasil benchmark
8) Penyusunan Standard Pelayanan
9) Pencetakan Standar Pelayanan
10) Membuat laporan hasil pelaksanaan
4. Waktu pelaksanaan selama 14 (empat belas) hari kerja dengan lokasi di
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT).
5. Tenaga ahli yang akan melaksanakan kegiatan Belanja Jasa Konsultan
Penyusunan Standar Pelayanan adalah harus mempunyai kriteria
sebagai berikut :
1) Pendidikan minimal S2
2) Pengalaman dalam bidang penelitian dan kajian
3) Pelaksana administrasi sebanyak 1 orang
6. Sistem Pembayaran akan dilakukan secara termin yang diatur dalam
klausul Surat Perjanjian.
7. Kerangka logis proyek yang kami fahami adalah sebagai berikut:
a. Input : Dana APBD Kabupaten Kuningan sebesar Rp.
45.000.000,-
b. Proses : Pembuatan standar pelayanan perijinan
c. Output : Panduan standar pelayanan perijinan
d. Outcome : Peningkatan Kualitas Pelayanan Pembuatan
perijinan.
e. Benefit : Meningkatnya kemudahan pelayanan perijinan
bagi pihak –pihak yang berkepentingan
Membantu proses evaluasi dan perbaikan kualitas
pelayanan dalam pembuatan perijinan secara
berkesinambungan.
b. Infact : Meningkatkan kualitas kinerja BPPT dalam
memberikan pelayanan publik dalam pengelolaan
perijinan yang berimbas kepada peningkatan
pembangunan di berbagai sektor.

II.2. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Berdasarkan pemahaman kami terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)


serta dokumen-dokumen lain yang tertuang dalam SDP (Standar Dokumen
Pengadaan), maka kami telah memahami maksud dan tujuan kegiatan
pembuatan standar pelayanan serta ruang lingkup pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab konsultan teknologi informasi dalam pelaksanaan
pekerjaan perangkat ini.

Atas dasar pemahaman atas KAK tersebut kami dapat


menyampaikan Usulan Teknis sebagaimana yang diisyaratkan pada
dokumen Kerangka Acuan Kerja,

Adapun usulan teknis yang perlu kami sampaikan adalah sebagai


berikut:
1. Standar pelayanan pembuatan perijinan ini dibuat untuk memberikan
standar yang berkualitas dalam memberikan pelayanan pada
masyarakat.
2. Standar pelayanan pembuatan ijin disusun untuk dapat mengevaluasi
tingkat pelayanan yang diberikan dengan kepuasan yang dirasakan
oleh masyarakat.
3. Standar pelayanan yang dibuat sebaiknya tidak hanya memberikan
standar pelayanan saja tapi juga harus dapat menjadi media yang
dapat memberikan informasi mengenai tingkat pelayanan dan
kepuasan pelayanan

III. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

III.1. PENDEKATAN DAN POLA PIKIR

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa menurut


pemikiran kami, standar pelayanan perijinan merupakan salah satu sarana
yang bisa menentukan tingkat pelayanan, evaluasi dan perbaikan pelayanan
yang berkesinambungan. Tujuan pengembangan standar pelayanan ini
adalah :
a. Membuat acuan atau panduan bagi penyelenggaraan pelayanan.
b. Membuat Standar Pelayanan yang baik untuk memberikan kepuasan
terhadap masyarakat dalam melakukan proses perijinan yang
berdampak pada citra BPPT.
c. Memberikan kepastian hukum dalam dan meningkatkan kualitas
pelayanan dan kinerja aparatur pelayanan sehingga mendapatkan
kepercayaan masyarakat.
d. Menciptakan sebuah kelembagaan penyelenggaraan pelayanan
perizinan terpadu yang mandiri, kuat, tangguh dan propesional

III.2. METODOLOGI
Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya untuk meningkatkan

kualitas pelayanan dengan membuat Standar Pelayanan perijinan maka

metodologi yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan

melakukan benchmark ke Kantor BPPT Kota Denpasar Bali.


Benchmark adalah proses membandingkan dan mengukur operasi

suatu organisasi atau proses dari kinerja terbaik dalam kelasnya yang

berasal dari dalam atau luar organisasi. Benchmark merupakan konsep

penetapan tujuan berlandaskan pada pengetahuan tentang apa yang telah

dicapai oleh pihak lain yaitu perusahaan/organisasi atau divisi lain.

Manfaat melakukan benchmark antara lain adalah :

a. Memungkinkan organisasi dalam hal ini BPPT Kuningan untuk menetapkan

kinerja baru yang realistis.

b. Perbaikan kinerja yang memungkinkan perusahaan untuk mengetahui gap-

gap tertentu dalam kinerja dan untuk memilih proses yang akan diperbaiki

c. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang bisa memberikan

dasar bagi pelatihan

Ada beberapa pendekatan Benchmark yang dapat dilakukan antara

lain yaitu : Research In House, Riset pihak ketiga, Pertukaran langsung dan

Kunjungan langsung. Pendekatan benchmark yang akan dilakukan pada

kegiatan ini adalah dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi mitra

benchmark yaitu dengan wawancara dan tukar informasi dalam hal ini

adalah ke kantor BPPT Kota Denpasar Bali.

III.3. RENCANA KERJA

Penyusunan rencana kerja kegiatan dilakukan agar dalam kegiatan


ini dapat berjalan secara efektif dan sistematis. Pelaksanaan kegiatan
pembuatan Standar Pelayanan Perijinan ini dilakukan selama 14 (empat
belas) hari kalender yang secara detail dapat dilihat pada lampiran
dokumen usulan teknis ini.
Berdasarkan pendekatan dan metodologi kerja yang kami pilih maka
rencana kerja kami susun dalam beberapa tahapan mengikuti kerangka
waktu yang telah ditentukan sebagai berikut :
Tahapan dalam melakukan benchmark ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penyusunan perencanaan


b. Pengumpulan dokumen Standar Pelayanan yang sedang berjalan
c. Pengkajian Standar Pelayanan yang sedang berjalan
d. Pelaksanaan Benchmark
e. Pembahasan hasil benchmark
f. Penyusunan Rekomendasi Standard Pelayanan
g. Pencetakan Standar Pelayanan
h. Membuat laporan hasil pelaksanaan

Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini akan meliputi :


1) Hasil benchmark implementasi terkait Standar Pelayanan pada Kota
Denpasar Propinsi Bali.
2) Rancangan Standar Pelayanan pada BPPT Kuningan.
3) Panduan Standar Pelayanan BPPT Kuningan

IV. TENAGA AHLI, JADWAL DAN ANGGARAN

IV.1. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Dalam pelaksanaan kegiatan menyusun Standar Pelayanan Perijinan


pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Kuningan
dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki kemampuan dalam bidang sebagai
berikut :

a. 1 (satu) orang ahli di bidang analisis kualitas pelayanan

b. 1 (satu) orang tenaga administrasi sekaligus operator penyusunan


Standar Pelayanan
IV.2. DAFTAR TENAGA AHLI YANG DIUSULKAN
Tenaga ahli yang diusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut:
No. Nama Pendidikan Keahlian
1. Lili Karmela Fitriani S3 Manajemen
2. Ali Hamdani, S. Kom S1 Komputer

Berdasarkan daftar nama tenaga ahli yang telah kami sebutkan diatas,
maka pada dokumen teknis ini kami lampirkan:

- Daftar Riwayat Hidup / Curiculum Vitae

- Fotokopi Ijasah terakhir


IV.3. ANGGARAN

Anggaran kegiatan penyusunan Standar Pelayanan perijinan adalah


sebesar Rp 45.000.000 (empat puluh lima juta rupiah) yang diperoleh dari
APBD Tahun 2016.

IV.4. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Minggu I Minggu II
No. TAHAPAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan penyusunan
perencanaan
2. Pengumpulan dokumen
Standar Pelayanan yang
sedang berjalan
3. Pengkajian Standar
Pelayanan yang sedang
berjalan
4. Pelaksanaan Benchmark
5. Pembahasan hasil
benchmark
6. Penyusunan Rekomendasi
Standard Pelayanan
7. Pencetakan Standar
Pelayanan
8. Membuat laporan hasil
pelaksanaan

V. PENUTUP

Demikian dokumen usulan teknis ini disusun dengan harapan melengkapi


persyaratan-persyaratan yang diperlukan sebagai salah satu bahan rekomendasi
bagi Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Standar Pelayanan Perijinan pada Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2016.

CV. ASRI GEMILANG

( ALIFA ZAHRANI RIANDITA )


Direktur

Anda mungkin juga menyukai