Adik pertama saya bernama Kadek Catya Revalina yang saat ini duduk di
bangku kelas sembilan SMP N 4 TEJAKULA. Adik kedua saya, bernama
Komang Ajustha Fernanda saat ini duduk di bangku kelas dua SD N 8
BONDALEM.
Ayah dan ibu ku berasal dari keluarga sederhana yang mana orangtua
beliau atau kakek nenek ku adalah seorang petani. Namun, dengan kehidupan
yang sederhana ini kami tidak pernah merasa malu atau gengsi karena banyaknya
harta tidak akan bisa membeli kebahagiaan.
1
Meskipun dari keluarga sederhana, ayah dan ibu mampu membiayai
sekolah anak- anaknya. Kami tidak pernah meminta apapun yang kami rasa
kurang penting. Ayah dan ibu senantiasa mengasihi kami dan selalu memberikan
yang terbaik untuk anak- anaknya. Kami tidak tahu harus membalas seberapa
besar untuk ketulusan mereka selama ini. Kami sangat menyayangi mereka, lebih.
Mereka lah yang mengenal kan pada kami betapa indah hidup dan banyak hal
yang mesti kami syukuri. Saya tidak pernah menyesal hidup sederhana karena
selalu ada mereka yang tidak pernah berhenti men- support kami.
Ayah dan ibu merupakan orang yang taat agama. Mereka selalu mengingat
kan kami untuk bersembahyang , untuk menyisihkan uang saku kami, atau
melakukan ibadah – ibadah yang lain.
Saya mulai masuk sekolah dasar (SD) pada tahun 2011yang mana ketika
itu saya berusia 7 tahun. Yang mengantarkan saya ke sekolah dasar untuk pertama
kalinya adalah ayah saya. Ayah saya memang orang yang selalu berambisi untuk
mencari ilmu. Dia selalu berpesan untuk tidak membuang- buang waktu hanya
untuk bermain. Ketika ayah tidak ada kegiatan, ayah selalu menyempatkan untuk
mengajari saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yamg saya bawa dari sekolah.
Lebih seringnya ayah selalu bercerita tentang dongeng – dongeng yang selalu
membuat saya senang mendengar ceritanya. Saya tidak pernah bosan
mendengarkannya. Dia adalah pendongeng yang sangat menarik.
Pada tahun 2017 saya lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD). Ayah
mengajak ku untuk mendaftar di SMP Negeri 4 TEJAKULA. Dan memang untuk
2
urusan memilih sekolah saya selalu menurut ayah, karena ayah pasti lebih tahu
mana sekolah yang cocok dan baik untuk saya. Dikarenakan adik kedua
mengambil pendidikan di luar kota, menjadikan kami sangat jarang bertemu
dengannya. saya sangat beruntung karena mendapat beasiswa untuk
menyelesaikan pendidikan. Saya ingin meringankan beban ayah dan ibu. Kedua
adik saya memang sama- sama orang yang tidak ingin menyusahkan ayah dan ibu.
Saya bangga mempunyai adik seperti mereka.
Pada tahun 2020, saya lulus dari SMP. Astugkara, karena doa ayah ibu,
dan saudara -saudara saya dapat lulus dengan nilai terbaik di sekolah. Dan saya
tidak menyangka bahwa saya yang mendapatkan nilai terbaik di sekolah, ini
adalah berkat dari perjuangan yang tidak pernah hentinya, beserta kehendak dan
kuasa tuhan yang menjadikan saya seperti ini sekarang.
3
menurut saya kualitas sekolahnya sedikit di bawah Namun ayah selalu menghibur
ku dan tanpa sepengetahuan ku, ternyata
Hingga suatu hari, ayah pulang dari bekerja dengan wajah sumringah.
Ternyata ayah telah di terima menjadi karyawan BUMDES karena kerja ayah
tidak pernah buruk. Saya sangat bersyukur mendengar hal tersebut. Hingga saat
ini saya masih bisa melanjutkan sekolah, saya sangat bersyukur. Ayah memang
sosok yang hebat.
4
A. Tabel Umur
SEKOLAH UMU
R
SD 7th
SMP 13th
SMA 16th
B. Grafix Umur