Anda di halaman 1dari 5

Biografi

Nama saya Gede Renanda


Prasetya, namun biasa di
panggil Nanda. Saya anak
pertama dari 3 bersaudara.
Adik pertama saya perempuan
dan adik kedua saya laki- laki.
Saya lahir di sebuah desa
yang bernama Bondalem pada
19 September 2004. Saya di
besarkan oleh kedua orangtua
saya disana dengan penuh
kasih sayang dari orang
-orang di sekitar saya.

Ayah saya bernama


Gede Maharjaya, sedangkan
Ibu saya bernama Wayan Janu
Astari. Ayah saya bekerja sebagai karyawan di salah satu kantor Bumdes,
sedangkan ibu adalah seorang pedagang di desa . Saat ini saya duduk di bangku
kelas sepuluh SMA N 2 TEJAKULA di daerah saya, dengan mengambil jurusan
ips.

Adik pertama saya bernama Kadek Catya Revalina yang saat ini duduk di
bangku kelas sembilan SMP N 4 TEJAKULA. Adik kedua saya, bernama
Komang Ajustha Fernanda saat ini duduk di bangku kelas dua SD N 8
BONDALEM.

Ayah dan ibu ku berasal dari keluarga sederhana yang mana orangtua
beliau atau kakek nenek ku adalah seorang petani. Namun, dengan kehidupan
yang sederhana ini kami tidak pernah merasa malu atau gengsi karena banyaknya
harta tidak akan bisa membeli kebahagiaan.

1
Meskipun dari keluarga sederhana, ayah dan ibu mampu membiayai
sekolah anak- anaknya. Kami tidak pernah meminta apapun yang kami rasa
kurang penting. Ayah dan ibu senantiasa mengasihi kami dan selalu memberikan
yang terbaik untuk anak- anaknya. Kami tidak tahu harus membalas seberapa
besar untuk ketulusan mereka selama ini. Kami sangat menyayangi mereka, lebih.
Mereka lah yang mengenal kan pada kami betapa indah hidup dan banyak hal
yang mesti kami syukuri. Saya tidak pernah menyesal hidup sederhana karena
selalu ada mereka yang tidak pernah berhenti men- support kami.

Saya mempunyai hobi membaca. Setiap hari selalu kusempatkan hariku


untuk membaca, baik itu buku pelajaran maupun buku cerita. Meskipun saya tidak
banyak mempunyai waktu, namun saya selalu melakukannya. Saya percaya
bahwa sesuatu yang di lakukan dengan bersungguh -sungguh maka tidak akan
memberikan hasil yang sia – sia. Selain itu saya juga mempunyai hobi bermain
sepak bola. Di sekolah saya, ada grup sepak bola yang beranggotakan 11 orang
dan saya tergabung dalam kelompok tersebut. Setiap hari Jum’at dan Sabtu sore,
kami selalu melakukan latihan di lapangan sekolah.

Ayah dan ibu merupakan orang yang taat agama. Mereka selalu mengingat
kan kami untuk bersembahyang , untuk menyisihkan uang saku kami, atau
melakukan ibadah – ibadah yang lain.

Saya mulai masuk sekolah dasar (SD) pada tahun 2011yang mana ketika
itu saya berusia 7 tahun. Yang mengantarkan saya ke sekolah dasar untuk pertama
kalinya adalah ayah saya. Ayah saya memang orang yang selalu berambisi untuk
mencari ilmu. Dia selalu berpesan untuk tidak membuang- buang waktu hanya
untuk bermain. Ketika ayah tidak ada kegiatan, ayah selalu menyempatkan untuk
mengajari saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yamg saya bawa dari sekolah.
Lebih seringnya ayah selalu bercerita tentang dongeng – dongeng yang selalu
membuat saya senang mendengar ceritanya. Saya tidak pernah bosan
mendengarkannya. Dia adalah pendongeng yang sangat menarik.

Pada tahun 2017 saya lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD). Ayah
mengajak ku untuk mendaftar di SMP Negeri 4 TEJAKULA. Dan memang untuk

2
urusan memilih sekolah saya selalu menurut ayah, karena ayah pasti lebih tahu
mana sekolah yang cocok dan baik untuk saya. Dikarenakan adik kedua
mengambil pendidikan di luar kota, menjadikan kami sangat jarang bertemu
dengannya. saya sangat beruntung karena mendapat beasiswa untuk
menyelesaikan pendidikan. Saya ingin meringankan beban ayah dan ibu. Kedua
adik saya memang sama- sama orang yang tidak ingin menyusahkan ayah dan ibu.
Saya bangga mempunyai adik seperti mereka.

Pada waktu sekolah dasar saya pernah mengikuti beberapa perlombaan di


antaranya yang bersifat akademik maupun non akademik, di sana saya beserta
teman teman di tunjuk untuk mewakili sekolah dalam ajang perlombaan sains
tingkat SD se kecamatan, dan jauh jauh hari saya beserta guru mengadakan
bimbingan belajar yang khusus membahas perlombaan tersebut. Di sini saya
sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, karena ini adalah perlombaan yang
baru pertama kali saya ikuti maka dari itu saya tidak mau mengecewakan orang
yang telah memberikan kepercayaan terhadap saya, dan mulai saat itu saya
memutuskan untuk berlajar dan meminimalisir bermain. Pada waktu itu
perlombaan pun di mulai dan akhirnya di menangkan oleh sekolah dasar dari
kecamatan yang lain dan sekolah saya hanya sebagai harapan 1, memang bukan
merupakan pencapaian yang baik namun ini baru permulaan dari saya, dan saya
sangat bersyukur sekali karena telah di berikan pengalaman yang sangat berharga.

Pada tahun 2020, saya lulus dari SMP. Astugkara, karena doa ayah ibu,
dan saudara -saudara saya dapat lulus dengan nilai terbaik di sekolah. Dan saya
tidak menyangka bahwa saya yang mendapatkan nilai terbaik di sekolah, ini
adalah berkat dari perjuangan yang tidak pernah hentinya, beserta kehendak dan
kuasa tuhan yang menjadikan saya seperti ini sekarang.

Dua minggu setelah pengumuman kelulusan adalah pengumuman di


terimanya di SMA negeri 1 TEJAKULA. Dan saat itu saya memang mendaftar
dan mengikuti tes masuk SMA negeri 1 atas perintah ayah. Namun alhasil, saya
belum di terima di sekolah tersebut. Awalnya, saya merasa sedih karena tidak di
terima karena hal itu menyebabkan saya harus masuk di sekolah yang lain yang

3
menurut saya kualitas sekolahnya sedikit di bawah Namun ayah selalu menghibur
ku dan tanpa sepengetahuan ku, ternyata

ayah mendaftarkan saya ke SMA Negeri 2 TEJAKULA yang ternyata


masih membuka gelombang terakhir.

Satu hari sebelum tes di laksanakan, ayah memberitahu ku untuk belajar


karena esok akan melaksanakan tes di salah satu sekolah namun ayah tidak
memberitahu saya dimana saya didaftarkannya. Saya belajar sungguh- sungguh
karena tidak mau mengecewakan ayah dan ibu yang selalu berjuang demi kami
anak- anaknya. Dua minggu setelah tes, ayah mengambilkan hasil dari tes
tersebut. Ketika ayah pulang, ayah langsung memberikan selamat karena ternyata
saya di terima di sekolah tersebut. Ayah dan ibu sangat senang, karena saya di
terima di sekolah negeri.

Hari pertama masuk sekolah, saya sangat bersemangat, saya ingin


menggapai apa yang saya inginkan di sekolah ini , oleh karena itu saya harus
bersemangat. Meskipun dengan teman baru, saya berusaha untuk akrab dengan
mereka. Hingga satu tahun berlalu. Setelah ini, adalah kenaikan kelas. Saya sangat
senang. Namun hingga suatu hari saya terbangun dan mendengar percakapan
ayah ibu, yang ternyata sedang membicarakan masalah ekonomi keluarga yang
sedang kering, karena uang yang ayah dapat digunakan untuk berobat kakek dan
toko jualan ibu sedang sepi- sepinya. Sempat saat itu saya berfikir untuk tidak
melanjutkan sekolah, karena saat itu saya juga diharuskan membayar daftar ulang
sekolah. Sempat saya berbicara kepada ibu untuk saya tidak melanjutkan sekolah.
Ibu malah memarahi saya bahwa saya harus tetap sekolah. Tentu saya sangat
sedih, dan sekalipun ibu tidak pernah menampakkan kesedihannya di depan saya.

Hingga suatu hari, ayah pulang dari bekerja dengan wajah sumringah.
Ternyata ayah telah di terima menjadi karyawan BUMDES karena kerja ayah
tidak pernah buruk. Saya sangat bersyukur mendengar hal tersebut. Hingga saat
ini saya masih bisa melanjutkan sekolah, saya sangat bersyukur. Ayah memang
sosok yang hebat.

4
A. Tabel Umur

SEKOLAH UMU
R
SD 7th
SMP 13th
SMA 16th

B. Grafix Umur

Umur Masuk Sekolah


18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
SD Umur SMP Umur SMA Umur

Anda mungkin juga menyukai