Anda di halaman 1dari 3

1.

Desain Penjagaan ( Exploratory)


Penelitian dengan desain penjajagan akan bermanfaat apabila peneliti belum mempunyai
gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dalam penelitiannya. Melalui
penjajagan ini peneliti mengembangkan konsep-konsep dengan lebih jelas, menentukan
prioritas serta memperbaiki desain akhir penelitiannya. Desain penjajagan akan menghemat
waktu, biaya jika pada akhirnya dapat memutuskan apakah masalah menjadi penting atau
tidak penting untuk dipecahkan. Manfaat lain dari desain penjajagan ini adalah akibat dari
bidang yang akan diteliti, mungkin masih bersifat baru atau tidak jelas sehingga perlu
penjajagan terlebih dulu.

Dalam penelitian penjajagan antara yang dibutuhkan lebih banyak data kualitatif,
sehingga dalam pengumpulan data ini biasanya melalui :
 Analisi Data Sekunder, yaitu melakukan peneitian terhadap kajian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Hasil kajian ini biasanya banyak dijumpai pada
jurnal ilmiah, buku-buku perpustakaan maupun internet.
 Survei Pengalaman, peneliti mencari data tambahan melalui orang-orang yang
berpengalaman dalam bidang yang sedang diteliti, misalnya dengan wawancara
melalui survey pengalaman. Dalam wawancara ini format wawancara hendaknya di
desain lebih luwes agar dapat dijajagi berbagai aspek yang muncul selama
wawancara.
 Fokus Group, merupakan suatu panel yang terdiri dari beberapa orang (antara 8-12
orang) yang dikoordinasikan seorang moderator yang menggunakan prinsip
dinamika untuk bertukar pikiran, perasaan dan pengalaman mengenai suatu topic
yang dimengerti denganjelas, (konsep produk/produk baru). Fokus group ini dapat
digunakan sebagai instrument penelitian.
 Desain Dua Tahap, meliputi perumusan masalah dengan jelas dan penentuan desain
penelitian.

2. Desain Deskriptif (Deskriptif)


Desain deskriptif bertujuan untuk menampilkan aspek 5 W (What, Who, When, Why) dan 1
H (How) dalam suatu kasus bisnis. Aspek tersebut akan mencakup tentang apa, siapa, kapan,
dimana, mengapa dan bagaimana suatu topic permasalahan bisnis. Penelitian dengan desain
deskriptif yang paling sederhana menyangkut suatu pertanyaan, dimana kita menanyakan
suatu hal mengenai pokok permasalahan tertentu seperti besarnya, prosesnya,
distribusinya, bentuknya, dsb.

Format desain kualitatif di dalam penelitian bisnis banyak memiliki kesamaan


dengan desain deskriptif kuantitatif. Artinya, desain ini merupakan desain ini belum benar-
benar menunjukkan sebagai desain penelitiankualitatif, karena kontruksi penelitian bisnis
jenis ini masih dipengaruhi oleh kebiasaan –kebiasaan yang terjadi pada penelitian
kuantitatif. Konstruksi ini Nampak sekali pada penggunaan teori di setiap pengolahan data.

Penelitian deskriptif memiliki beberapa tujuan yaitu :


a. Mendefinisikan atau mendeskripsikan suatu pokok-pokok yang diteliti.
b. Mengetahui perbedaan antara suatu pokok penelitian dengan pokok
penelitian lain yang diteliti.
c. Mengetahui pelaksanaan suatu peraturan/rencana penelitian.
d. Menguji fakta dengan landasan teori/konsep di lokasi penelitian tertentu.

3. Desain Deskriptif-Kausal
Desain deskriptif-kausal akan bermanfaat untuk menganalisis hubungan antara suatu pokok
permasalahan dengan pokok permasalahan lainnya dalam suatu fenomena bisnis tertentu
atau bagaimana suatu pokok permasalahan mempengaruhi pokok permasalahan lainnya.
Pola hubungan ini dideskripsikan sebagai suatu pola sebab-akibat. Sifat hubungan sebab-
akibat dapat berupa:
 Simetris, jika dua pokok permasalahan berfluktuasi bersamaan tetapi kita
menganggap diantara keduanya tidak ada hubungan apa-apa. Contoh, kalau gaji
karyawan dinaikkan diikuti peningkatan motivasi kerja, akan tetapi motivasi kerja
yang meningkat belum tentu dibarengi keinginan gaji yang meningkat.
 Hubungan timbal balik, hubungan ini terjadi apabila dua pokok permasalahan
saling mempengaruhi atau memperkuat satu sama lain. Contoh, kenaikan gaji dapat
meningkatkan kepuasan kerja dan berakibat peningkatan produktifitas , sehingga
dapat meningkatkan volume penjualan.
 Hubungan asimetris, hubungan yang terjadi akibat dari dua pokok permasalahan
yang berhadapan langsung, namun belum tentu berhubungan. Contoh : perubahan
kepemimpinan perusahaan akan berhubungan dengan perubahan pola manajemen
perusahaan.

4. Desain Kualitatif Verifikatif


Format desain kualitatif verifikatif merupakan sebuah upaya pendekatan induktif terhadap
suatu proses penelitian bisnis yang akan dilakukan. Kontruksi desain penelitian ini sangat
berbeda dengan kontruksi penelitian kuantitatif. Desain ini lebih mengutamakan pada hasil
pembentukan atau kontruksi penelitian dan strategi memperoleh data di lapangan (bungin,
2007).

Beberapa langkah yang perlu dilakukan peneliti pada desain ini, yaitu :
1) Menemukan tema penelitian yang diinginkan dan menarik untuk diteliti.
2) Memulai berfikir tentang metode yang akan dipergunakan.
3) Memfokuskan cara berfikir untuk menjawab pertanyaan dengan pemilihan metode
penelitian yang tepat.
4) Memperlakukan data :
 Cara menemukan informan penelitian dengan tepat, sebagai subjek
penelitian.
 Menemukan cara yang tepat untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan
karakter informan.
 Menggunakan analisa trianggulasi untuk mengantisipasi kelemahan proses
analisis data dan sumber data yang dipergunakan.

Anda mungkin juga menyukai