Nama : PARWIN, S.IP Nomor Kelompok : 42 Nama Kelompok : NTB Nama File : day5_42_NTB_s
I. Sesi Pertama 1st Narasumber Indonesia Kegiatan “Indonesian Lake
Conservation Program” 1) Mislan Judul Materi Contoh Pola kegiatan ramah lingkungan di kawasan danau 2) Dr. Kartini Harun Danau Batur bali Judul Materi Contoh Pola kegiatan ramah lingkungan di kawasan danau Batur Bali 3) Prof Hafrijal syandani Judul Materi Contoh Pola kegiatan ramah lingkungan di kawasan danau Maninjau 4) Prof. Zahida Hasan ( Universitas Padjajaran Bandung) Judul Materi Aquaponik budidaya ramah lingkungan dan kekinian 5) Dr. Indri Mustikaroni ( Koordinator Pendamping Desa) Judul Materi Peran Desa Dalam Manajemen Pengelolaan Danau 6) Dr. yenung Secasari ( KLHK) Judul Materi Supporting Pengelolaan Danau Prioritas 7) Dr. Susy HRS ( Pemerhati Danau IDEA CONSULTANTS INC) Judul Materi Supporting Pengelolaan Danau Prioritas 8) Drs.Welfizar (Kepala Bappeda Kab. Agam) Judul Materi Pemaparan Pengelolaan Danau Maninjau) II. Sesi Kedua 2nd Narasumber Materi Supporting Pengelolaan Danau Jepang Kegiatan “Indonesian Lake Conservation Program ” 1) Prof. Sato Shinijiro (Soka University) Judul Materi Upaya perbaikan mutu air danau di Indonesia dan teknologi yang bisa digunakan 2) Prof. IDEA Sasakura Judul Materi Upaya perbaikan mutu air danau di Indonesia dan teknologi yang bisa digunakan 3) Nodak (Pemerhati Lingkungan Danau) Judul Materi Upaya perbaikan mutu air danau di Indonesia dan teknologi 1
yang bisa digunakan
Page
Indonesian Lake Conservation Program
42_NTB III. Sesi Ketiga 3th Exchange Of Opinions, Discussion and Question & Answer Moderator : INGE Narasumber : ALL NARASUMBER Penerjemah : Mrs. Taki
A. Resume
1. Program permberdayaan masyarakat sangat penting dalam membantu
penanganan danau. Tujuannya berupa memberikan pemahaman serta kepedulian terhadap pengelolaan danau, pencegahan kerusakan danau, kolaborasi dan KISS, merumuskan bersama rencana aksi pengelolaan danau serta aksi revitalisasi fungsi danau. Dari program pemberdayaan tersebut tentunya melibatkan pengambil kebijakan diantaranya pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa serta melibatkan masyarakat (peneliti, NGO, masyarakat desa serta dunia usaha) 2. Penyelamatan danau sangat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan karena terkait dengan sumber matapencaharian masyarakat di sekitar danau. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas mencari ikan di danau, budidaya perikanan, pertanian, dll yang tentunya apabila danau rusak maka akan berpengaruh terhadap produktifitas lahan, produksi perikanan serta tangkapan ikan masyarakat. Apabila ini terjadi secara otomatis akan menurunkan pendapatan masyarakat. 3. Banyak program yang dapat dilakukan sebagai aksi nata dalam penyelamatan danau diantaranya sosialisasi, edukasi, kebun bibit rakyat, pengolahan enceng gondok, pembinaan kemitraan, pengolahan sampah, literasi danau lomba kebersihan desa sekitar danau pembinaan pokdarwis dan lainnya. 4. Salah satu program yang dilakukan di Danau Batur berupa membangun ekonomi kreatif dengan sistem pertanian organik terpadu. Ini penting guna mendukung pariwisata serta meningkatkan livelihood masyarakat di sekitar Danau Batur. 5. Pertanian organik yang ditekankan fokus pada sosial budaya, ekologis dan ekonomis yang dikelola dengan sistem terpadu dalam satu kesatuan ekosistem. Gerakan ini didukung oleh banyak pihak yang melibatka universitas udayana, LSM BOA, perusahaan PT Bali Budha yang semata-mata tujuannya untuk penyelamatan tanah dan air (danau, mata air, bulakan, bendungan, situ, serta sungai). 6. Simulai parameter danau sangat penting dilakukan untuk mengetahui penyebab mutu danau sehingga dapat memprediksi kerusakan danau. 7. Regulasi untuk save danau Manunjau, terkait dengan keberadaan keramba jaring 2
apung perlu ditiru seperti upaya penyusunan peraturan daerah seperti yang Page
dilakukan oleh kab Agam tentang pengelolaan kelestarian danau maninjau,
Indonesian Lake Conservation Program 42_NTB adanya peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang status pengendalian status tropik Danau Maninjau, adanya ranperda Prov Sumbar terkait RTR Kawasan Statrategis Danau Maninjau, serta adanya peraturan Bupati tentang keberadaan ikan di KJA ramah lingkungan. Regulasi seperti ini perlu diperhitungkan untuk direplikasi di lokasi lain seperti di NTB. 8. Perlunya kajian kebutuhan pakan untuk budidaya ikan keramba jaring apung dengan mengetahui kapasitas jumlah KJA yang ada di Danau. Kerusakan lingkungan Danau Maninjau terjadi kerusakan lingkungan akibat beban limbah KJA. Sumber beban pencemaran di Danau Maninjau sebesar 91,44 (KJA), Detergen (5%), penduduk (2,91%), pertanian (0,58%). Dampak terjadinya penurunan (1) kualitas air buruk (cemar berat), (2) ikan budidaya sakit/mati tilapia lake virus, tantangannya kematian ikan sangat tinggi (60%) ikan mati dibuang ke danau. Solusinya : Budidaya ikan lele dumbo. (3) Eutropikasi (blooming algae dan enceng gondok). 9. Tantangan dan solusi : Fasilitasi usaha petani KJA lahan darat. Contohnya budidaya ikan lele kolam terpal. Namun tantangannya berupa partisipasi kelompok dan keberlanjutan. Solusinya berupa fasilitasi kelompok RTP (best practices). Selain itu, budidaya belut. Tanangannya berupa kurangnya partisipasi binaan dan keberlanjtan. Solusinya berupa pembinaan kelompok (RTP). 10. Dalam simulasi angka tersebut perlu mempersiapkan banyak hal diantaranya perangkat berupa komputer, model simulasi (program perhitungan), informasi untuk perhitungan untuk perhitungan dan setting data, reproduksi kondisi aktual (try and error), analisis perhitungan, penyusunan kasus penanggulangan, serta merangkum hasil 11. Model simulasi dapat menggunakan dasar NPZD. Diagram alir proses dapat ibuat untuk memudahkan dalam memahami proses yang terjadi. Ada satu contoh model simulasi seperti yang digambarkan pada simulasi danau Tondano. Informasi yang dikumpulkan berupa topografi, DAS, Iklim dan lainnya 12. Metode perhitungan jumlah bebab masuk dengan menghitung beban masin- masing dari kehidupan, industri, peternakan, dan sumber luas di area DAS diperkalikan dengan satuan beban dan kerangka penduduk. Jumlah arus air sungai (debit) 13. Penyusunan kasus penanggulangan contohnya manajemen air limbah DAS berupa pengurangan jumlah beban yang masuk ke danau. Kelebihan simulai ini yaitu 1) mempertimbangkan faktor yang membuat mutu danau air dan target penanganannya. 2) dapat mempertimbangkan penanggulangan untuk memperbaiki faktor yang membuat mutu air danau jelek. 3) Penanggulangan yang efektif. 3 Page
Indonesian Lake Conservation Program
42_NTB B. Masukan dalam pengelolaan danau
Ada beberapa point sebagai masukan dalam pengelolaan danau diantaranya :
1. Identifikasi faktor penyebab kerusakan danau : Langkah awal yang penting dilakukan dalam menentukan program intervensi penanganan danau. Salah satu yang perlu diidentifikasi yaitu sumber pencemar, erosi dan sedimentasi. Untuk itu diperlukan kajian mendalam yang disertai pengujian sampel terhadap parameter tersebut. Dari pengujian sampel maka diterapkan simulai faktor yang diidentifikasi tersebut ntuk mengetahui penyebab serta prediksi ke depan untuk pengambilan kebijakan dan langkah strategis penanganan danau. 2. Kebijakan/Regulasi : kebijakan ditingkat pusat, provinsi, kabupaten harus dapat mendukung upaya penanganan danau. Kebijakan tersebut harusnya dapat diimplementasikan oleh instansi teknis dan dapat diukur progressnya setiap tahun. Regulasi dapat berupa perda, pergub, perbup atau lainnya yang bersifat mengikat semua pihak untuk bekerja bersama-sama penyelesaikan permasalahan danau. 3. Riset dan Simulasi : Keterlibatan perguruan tinggi dalam tahap awal penanganan danau penting untuk dilakukan guna mengumpulkan baseline data serta penanganan danau berbasis ilmiah. Studi kasus di Jepang, menunjukkan bahwa peran perguruan tinggi sangat sentral terutama mensimulasikan faktor penyebab dan prediksi kerusakan danau. Penanganan berbasis ilmiah ini akan lebih cepat diterima semua pihak karena memiliki dasar yang lebih kuat tentunya disertai dengan dukungan politik di berbagai level daerah. 4 Page