REM DEPAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak berhenti becak motor pada saat direm. Becak motor
yang digunakan adalah becak motor yang menggunakan sistem pengereman pada kedua roda depan.
Pengujian dilakukan dengan melakukan uji coba sistem pengereman pada kedua roda depan dengan
memberikan gaya maksimum pada tuas rem pada kecepatan 20 km/jam, 30 km/jam dan 40 km/jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak pengereman yang dihasilkan pada kecepatan 20 km/jam
sebesar 3,66 meter, jarak pengereman pada kecepatan 30 km/jam sebesar 5,31 meter dan jarak
pengereman pada kecepatan 40 km/jam sebesar 8,16 meter dengan demikian semakin berat beban
kendaraan maka jarak tempuh kendaraan akan bertambah di sebabkan oleh kelembaban bergerak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tekanan gaya maksimum yang diberikan pada tuas rem
maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan dan jarak pengereman yang dihasilkan juga semakin
singkat. Semakin tinggi laju kecepatan becak motor maka semakin besar/jauh pula jarak pengereman
yang dihasilkan.
Kata Kunci: Rem Depan, Jarak berhenti, Becak Motor.
ABSTRACT
This study aims to determine the distance of a motorized becak stop when braking. The motorized
pedicab is a motorized pedicab that uses a braking system on both front wheels. Testing is done by
testing the braking system on the two front wheels by providing maximum force on the brake lever at
speeds of 20 km / h, 30 km / h and 40 km / h. The results showed that the braking distance produced
at a speed of 20 km / h was 3.66 meters, the braking distance at a speed of 30 km / h was 5.31 meters
and the braking distance at a speed of 40 km / h was 8.16 meters thereby increasing heavy vehicle
load, the vehicle mileage will increase caused by moving humidity. So it can be concluded that with
the maximum force pressure applied to the brake lever, the shorter the time required and the resulting
braking distance is also shorter. The higher the speed of the motorized pedicab, the greater / further
the braking distance produced.
Keywords: Front Brake, Stop Distance, Motorcycle Pedicab.
Pengumpulan Data
Perhitungan Sistem
Pengereman
Pengujian
b
Menganalisa data Tidak Gambar 4. 2. Jarak main tuas rem
hasil pengujian
Hasil dari pengukuran lapangan diperoleh
Ya sebagai berikut :
j
a
Kesimpulan dan K =b
saran 7,5
K = 2,5
Gambar 3. 1. Alur Penelitian K =3
b. Gaya Gesek Pengereman (Fu).
HASIL PENELITIIAN Untuk menghitung gaya gesek yang
Pengukuran Gaya pada penekanan Tuas ditimbulkan oleh rem menggunakan persamaan.
Rem Rumus :
Fu = u x Fp
Berdasarkan alat ukur Tarik yang Keterangan :
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf)
tekanan yang diberikan pada tuas rem, alat ini u = Koefisien gesek
dipasang pada ujung tuas rem sehingga pada saat
Fu = gaya yang menekan pad rem (kgf) 30 km/jam dan 40 km/jam. Hasil uji coba dapat
Fu = u.Fp dilihat pada tabel berikut:
= 0,2 X 60,64 kgf Tabel 4. 2. Uji Pengereman Terbebani
Fu = 12.13 kgf
Jarak Rata-
c. Waktu pengereman Kecepatan
Berhenti rata
Untuk menghitung waktu pengereman
4,39 meter
digunakan rumus : 4,41
Rumus : 20 km/jam 4,48 meter
meter
te = v/a 4,38 meter
a =e×g 6,42 meter
jadi 6,40
𝑣 30 km/jam 6,41 meter
te = 𝑒.𝑔 meter
6,38 meter
8,33
= 9,23 meter
0,7 ×9,81
8,33 9,57
= 6,867 40 km/jam 9,96 meter
meter
= 1,21 s 9,52 meter
d. Jarak pengereman
Rumus: Hasil perhitungan kecepatan dan jarak
S=
𝑉2 pemberhentian becak motor yang menggunakan
2×𝑒×𝑔 sistem rem cakram pada kedua roda depan pada
2
𝑉 saat becak motor dilakukan pengereman. Uji
𝑆=
2×𝑒×𝑔 coba pengereman ini dibagi dalam dua tahapan.
8,332 Masing-masing setiap kecepatan diuji sebanyak
= tiga kali untuk mengetahui rata-rata dari
2 × 0,7 × 9,81
69,38 kecepatan tersebut tahap pertama becak motor
= diuji tanpa beban pada kecepatan 20 km/jam
13,73
dengan jarak pemberhentian 3,66 meter,
= 5,05 𝑚 atau 505 cm
kemudian kecepatan 30 km/jam dengan jarak
Jarak berhenti becak motor pemberhentian 5,31 meter dan pada kecepatan 40
km/jam jarak pemberhentian 8,16 meter.
Uji coba pertama yang dilakukan untuk
Sedangkan pada uji coba kedua becak motor diuji
mengetahui jarak berhenti becak motor tanpa
menggunakan beban dengan kecepatan 20
beban pada saat pengereman pada kecepat 20
km/jam jarak pemberhentian 4,41 meter,
km/jam, 30 km/jam dan 40 km/jam. Hasil uji
kemudian kecepatan 30 km/jam jarak
coba dapat dilihat pada tabel berikut:
pemberhentian 6,40 meter dan pada kecepatan 40
Tabel 4. 1. Uji Pengereman Tanpa Beban
km/jam jarak pemberhentian 9,57 meter.
Jarak Rata- Pembahasan
Kecepatan
Berhenti rata
Gaya Pengereman
3,57 meter
3,66 Besar gaya yang dihasilkan pada sistem
20 km/jam 3,62 meter
meter pengereman becak motor yaitu gaya maksimum
3,81 meter
yang dihasikan dari tekanan tuas rem sebesar Fk
5,26 meter = 18 kgf, pada setiap variasi kecepatan
5,31
30 km/ jam 5,26 meter selanjutnya menghasilkan tekanan hidraulik Pe
meter
5,42 Meter = 13,53 kg𝑓/𝑐𝑚2 , gaya tekan pada pad rem
8 Meter sebesar Fp = 60,64 kgf, gaya gesek pengereman
8,16 Fu = 12,13 kgf, waktu pengereman te = 1,21 s,
40 km/jam 8,14 Meter dan jarak pengereman S = 5,05 meter. Dengan
meter
8,34 Meter tekanan gaya maksimum yang diberikan pada
Uji coba yang kedua dilakukan untuk tuas rem, maka akan mempengaruhi waktu
mengetahui jarak berhenti becak motor pengereman dan jarak berhenti becak motor.
menggunakan beban dengan beban sebesar 75 kg Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pada saat pengereman pada kecepat 20 km/jam, oleh Dadang Hafid (2016). Menyatakan bahwa
hasil pengukuran pada rangkaian rem yaitu (a) =
14,46 cm, (b) = 4,81 cm maka perbandingan meter, sedangkan jarak berhenti becak motor
pedal rem adalah 3,01 sedangkan gaya yang dengan menggunakan beban 75 kg diperoleh
menekan pedal rem (F) = 5 kgf, jadi gaya yang jarak rata-rata yaitu 9,67 meter, dapat
keluar dari pedal rem (FK) = 15,01 kgf. Peneltian disimpulkan bahwa perbedaan jarak pengereman
ini sejalan dengan penelitian yang dikemukakan antara becak motor tanpa beban dengan berbeban
oleh Rohmad dkk (2014) bahwa gaya penekanan sepanjang 1,41 meter.
pedal 5 kgf membutuhkan tekanan hidraulik Jarak pengereman pada kecepan
sebesar 14,93 kg/cm2 dan untuk gaya penekan 20km/jam sebesar 3,66 meter jarak pengereman
pedal 10 kgf membutuhkan tekanan hidraulik pada kecepatan 30 km/jam sebesar 5,31 meter
sebesar 29,86 kg/cm2, sehingga semakin tinggi dan jarak pengereman pada kecepatan 40 km/jam
tekanan pedal yang diberikan maka tekanan sebesar 8,16 meter. Terdapat selisih jarak antara
minyak juga semakin besar dan menghasilkan hasil pengujian yang dilakukan dengan standar
pengereman yang lebih singkat. Sejalan dengan perhitungan jarak pengereman menurut Sularso
peneltian M. Sabri dan Ardhian Fauza (2017) dan Kiyokatsu Suga (2000). Pada kecepatan 20
mengemukakan bahwa semakin besar gaya yang km/jam jarak berhenti becak motor sebesar 3,66
diberikan pada tuas rem maka akan meter sedangkan menurut teori 2,25 meter,
menghasilkan jarak dan waktu pengereman yang terdapat selisih jarak sebesar 1,41 meter. Pada
lebih singkat. kecepatan 30 km/jam jarak berhenti becak motor
Berdasarkan penelitian sebelumnya dan sebesar 5,31 meter sedangkan menurut teori 5,06
merujuk pada hasil pengukuran dan perhitungan meter, terdapat selisih jarak sebesar 0,26 meter.
dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran dan Pada kecepatan 40 km/jam jarak berhenti becak
pengujian yang dilakukan sudah sejalan dengan motor sebesar 8,16 meter sedangkan menurut
teori yang ada, hal ini dibuktikan dengan teori 8,99 meter, terdapat selisih jarak sebesar
perhitungan gaya maksimum yang keluar dari 0,83 meter. Perbedaan selisih jarak antara hasil
tuas tidak jauh beda dengan hasil yang diperolah, pengujian dengan standar perhitungan jarak
jika gaya yang diberikan pada tuas rem semakin pengereman disebabkan oleh berat becak motor
besar maka semakin besar pula tekanan yang (massa benda). Hal ini disebabkan karena
dihasilkan maka semakain singkat waktu yang di adanya sifat kelembaban, dimana sifat untuk
butuhkan untuk menghentikan kendaraan. mempertahankan keadaan semula yaitu dalam
keadaan bergerak (Hukum Newton I). Dimana
Jarak pengereman
setiap benda (massa) yang bergerak memiliki
Pada uji coba yang dilakukan sebanyak 18 momentum, besar momentum adalah massa
kali yaitu 9 kali uji coba tanpa beban dengan 3 dikali kecepatan. Ketika rem mengurangi
tingkat kecepatan dan 9 kali uji coba dengan kecepatan becak motor, momentum becak motor
menggunakan beban dengan 3 tingkat kecepatan. dipindahkan oleh rem kepermukaan jalan dalam
Pada kecepatan 20 km/jam jarak berhenti becak bentuk energi panas, sehingga percepatan
motor setelah dilakukan uji coba sebanyak 3 kali berhenti becak motor membutuhkan waktu yang
tanpa beban diperoleh jarak rata-rata 3,66 meter, lebih besar dan menghasilkan jarak berhenti yang
sedangkan jarak berhenti becak motor dengan lebih besar.
menggunakan beban 75 kg diperoleh jarak rata-
KESIMPULAN
rata yaitu 4,41 meter, dapat disimpulkan bahwa
perbedaan jarak pengereman antara becak motor Berdasarkan hasil penelitian yang telah
tanpa beban dengan berbeban sepanjang 75 cm. diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil
Pada kecepatan 30 km/jam jarak berhenti kesimpulan bahwa besar gaya yang dihasilkan
becak motor setelah dilakukan uji coba sebanyak sistem pengereman oleh kedua roda depan becak
3 kali tanpa beban diperoleh jarak rata-rata 5,31 motor adalah 6 kgf. Semakin besar gaya tekan
meter, sedangkan jarak berhenti becak motor pada tuas rem maka semakin besar pula tekanan
dengan menggunakan beban 75 kg diperoleh hidraulik pada sistem rem cakram pada kedua
jarak rata-rata yaitu 6,40 meter, dapat roda depan becak motor.
disimpulkan bahwa perbedaan jarak pengereman Jarak tempuh pengereman becak motor
antara becak motor tanpa beban dengan berbeban pada kecepatan 20 km/jam sebesar 3,66 meter
sepanjang 1,09 meter. jarak pengereman pada kecepatan 30 km/jam
Pada kecepatan 40 km/jam jarak berhenti sebesar 5,31 meter dan jarak pengereman pada
becak motor setelah dilakukan uji coba sebanyak kecepatan 40 km/jam sebesar 8,16 meter.
3 kali tanpa beban diperoleh jarak rata-rata 8,16 Semakin berat beban becak motor maka jarak
tempuh akan bertambah di sebabkan oleh Rachman, S. (2019). PENGATURAN
kelembaban bergerak. Sehingga terdapat PENGOPERASIAN ANGKUTAN
pengaruh antara besar gaya pengereman terhadap BECAK MOTOR SUATU KAJIAN
jarak berhenti becak motor. DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 22 TAHUN 2009
DAFTAR PUSTAKA
TENTANG LALU LINTAS DAN
Hafidz, D. (2016). GAYA TEKAN PAD REM ANGKUTAN JALAN (Suatu Studi di
TERHADAP DISK ROTOR PADA Kota Tidore Kepulauan). Jurnal Akrab
KENDARAAN MINI BUGGY. Juara, 4(4), 56–70.
Jurnal Konversi Energi Dan Ramadani, R., Poernomo, H., & Setiawan, T. A.
Manufaktur UNJ, 3(1), 29–34. (2017). Perancangan Sistem
Herdianto, A. (2013). Perancangan Sistem Pengereman Pada Kendaraan
Kemudi, Sistem Rem, Dan Roda Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat
Urban City Car Untuk Kompetisi Bantu Transportasi Bagi Penyandang
Urbanconcept Shell Eco-Marathon. Disabilitas. In Proceedings
Mechanova, 2. Conference on Design Manufacture
Indonesia, P. R. (2012). Peraturan Pemerintah Engineering and its Application (Vol.
Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1, pp. 148–154).
2012 Tentang Kendaraan. Indonesia: Setiyono, R. (2015). Analisis Gaya Pengereman
Kementrian Perhubungan Republik Pada Mobil Nasional Mini Truck.
Indonesia. Universitas Muhammadiyah
INDONESIA, P. R., & Indonesia, P. R. (1993). Surakarta.
Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun Zahron, A. N., Karuniawan, B. W., & Setiawan,
1993 Tentang: Kendaraan Dan T. A. (2018). Analisa Pengujian
Pengemudi. Sekretariat Negara. Sistem Pengereman dan Pengujian
Jakarta. Performa pada Kendaraan Bermotor
Nyoman, B. S. I. (2010). Sampurno, Teknologi Roda Tiga Sebagai Alat Bantu
Otomotif Edisi Kedua. Guna Widya. Transportasi Bagi Penyandang
Prayoga, B. D., Purnomo, H., & Bisono, F. Disabilitas. In Proceedings
(2018). Perancangan Dan Analisis Conference on Design Manufacture
Sistem Pengereman Hydraulic Pada Engineering and its Application (Vol.
Mobil Minimalis Roda Tiga. In 1, pp. 233–238).
Proceedings Conference on Design Zulhajji, Z., Yahya, M., & Saharuna, S. (2016).
Manufacture Engineering and its Perancangan Sistem Pengereman
Application (Vol. 1, pp. 94–104). Bentor Model Cakram (Design of
Pujiono, A. (2018). PEMBUATAN STAND Bentor Braking System with Disk
REM CAKRAM PADA MINI Model). Scientific Pinisi, 2(2), 73–
TRUCK DENGAN MESIN 150.
PENGGERAK DIESEL 5 PK. Surya
Teknika: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin,
2(1).