Anda di halaman 1dari 10

JARAK BERHENTI BECAK MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN

REM DEPAN

Zulhaji1, Darmawang2, Moh. Ahsan S. Mandra, Aswan Isma


Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar
Email: zulhaji.otomotif@unm.ac.id, mawangunm707@gmail.com,
aswan0295@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak berhenti becak motor pada saat direm. Becak motor
yang digunakan adalah becak motor yang menggunakan sistem pengereman pada kedua roda depan.
Pengujian dilakukan dengan melakukan uji coba sistem pengereman pada kedua roda depan dengan
memberikan gaya maksimum pada tuas rem pada kecepatan 20 km/jam, 30 km/jam dan 40 km/jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak pengereman yang dihasilkan pada kecepatan 20 km/jam
sebesar 3,66 meter, jarak pengereman pada kecepatan 30 km/jam sebesar 5,31 meter dan jarak
pengereman pada kecepatan 40 km/jam sebesar 8,16 meter dengan demikian semakin berat beban
kendaraan maka jarak tempuh kendaraan akan bertambah di sebabkan oleh kelembaban bergerak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tekanan gaya maksimum yang diberikan pada tuas rem
maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan dan jarak pengereman yang dihasilkan juga semakin
singkat. Semakin tinggi laju kecepatan becak motor maka semakin besar/jauh pula jarak pengereman
yang dihasilkan.
Kata Kunci: Rem Depan, Jarak berhenti, Becak Motor.

ABSTRACT
This study aims to determine the distance of a motorized becak stop when braking. The motorized
pedicab is a motorized pedicab that uses a braking system on both front wheels. Testing is done by
testing the braking system on the two front wheels by providing maximum force on the brake lever at
speeds of 20 km / h, 30 km / h and 40 km / h. The results showed that the braking distance produced
at a speed of 20 km / h was 3.66 meters, the braking distance at a speed of 30 km / h was 5.31 meters
and the braking distance at a speed of 40 km / h was 8.16 meters thereby increasing heavy vehicle
load, the vehicle mileage will increase caused by moving humidity. So it can be concluded that with
the maximum force pressure applied to the brake lever, the shorter the time required and the resulting
braking distance is also shorter. The higher the speed of the motorized pedicab, the greater / further
the braking distance produced.
Keywords: Front Brake, Stop Distance, Motorcycle Pedicab.

PENDAHULUAN tinggi, terlebih lagi angkutan kota (pete-pete)


hanya menjangkau jalan utama, sehingga untuk
Peningkatan aktivitas pergerakan menempuh jalur pelosok dan perumahan
masyarakat diperhadapkan pada persoalan digunakan angkutan yang dapat menempuh jalur
ketidak seimbangan antara penyediaan prasarana tersebut salah satunya becak motor.
dan sarana transportasi, sehingga menimbulkan Kehadiran becak motor menjadikan
berbagai permasalahan lalu lintas yang tukang becak tidak dapat berbuat banyak,
berdampak pada kerugian publik (biaya dan sehingga para tukang becak banyak yang beralih
waktu) dan tidak ringan untuk diatasi oleh menjadi pengemudi becak motor. Menurut hasil
pemerintah. Tingkat perkembangan aktivitas wawancara dengan beberapa tukang becak motor
sosial ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan di daerah Samata bahwa umumnya tukang becak
cukup tinggi, sehingga sangat bergantung pada motor di daerah ini adalah bekas tukang becak
berbagai moda transportasi (kendaraan pribadi dan tukang ojek. Ketepatan waktu yang
maupun kendaraan umum penumpang), yang ditawarkan becak motor memang kerap menjadi
dipergunakan masyarakat dalam melaksanakan pilihan masyarakat. Berbeda dengan angkot yang
aktivitas sehari-hari. Kebutuhan angkutan umum selalu ngetem dan berhenti untuk mengangkut
di daerah khususnya di kota Makassar sangat penumpang di jalan-jalan.
Menurut Rachman (Rachman, 2019), pengangguran baik di perkotaan maupun
adanya becak motor menimbulkan suatu reaksi perdesaan, karena banyak para penganggur
masyarakat yang menuntut adanya legalitas menggunakan sarana tersebut sebagai alternatif
operasional, berupa status moda transportasi untuk mencari kerja. Perputaran ekonomi
becak motor dalam bentuk SK atau tetapan komunitas becak motor cukup berpotensi sebagai
kebijakan transportasi yang dikeluarkan oleh penggerak ekonomi kerakyatan.
Pemda. Becak motor tumbuh dan berkembang Menurut PP No 55 tahun 2012 (Indonesia,
cukup pesat sejak 2003 dan telah menjadi salah 2012)tentang kendaraan yang layak beroperasi
satu primadona angkutan alternatif. Menurut baik itu roda dua atau lebih harus dilengkapi
Rachman, Becak motor mempunyai kemampuan dengan sistem pengereman. Sistem rem
menjangkau seluruh wilayah kota/padesaan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf h
waktu tempuh dan operasi, serta biaya yang meliputi: (a) Rem utama dan (b) Rem parkir.
terjangkau oleh masyarakat dan layanan door to Pada pasal 20 peraturan yang sama Rem utama
door atau siap antar jemput dan tunggu sebagaimana dimaksud pasal 19 ayat 1 huruf a
menjadikan daya saing cukup tinggi untuk harus memenuhi persyaratan: (a) ditempatkan
berkompetisi dengan moda angkot, oplet/pete- dekat dengan pengemudi; dan (b) bekerja pada
pete, becak tradisional dan ojek motor dalam semua roda kendaraan sesuai besarnya beban
pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat pada masing-masing sumbu.
(Rachman, 2019). Sistem pengereman pada kendaraan
Namun, karakter becak motor tersebut merupakan peralatan yang sangat urgen pada
tidak cukup untuk menjamin sebuah kendaraan, karena pengereman roda saat
pengakuan/keberlanjutan sebagai angkutan kendaraan melaju sangat efektif karena berat
formal, apabila tidak ditunjang oleh sistem kendaraan bertumpuh pada bagian roda
pergerakan kendaraan yang baik jalan dengan kendaraan. Saat kendaraan mulai bergerak maju
tingkat keselamatan tinggi, rekayasa lalu lintas atau biasa disebut akselerasi, berat kendaraan
yang terencana, serta ditunjang oleh bertumpuh pada roda belakang, dan saat
aturan/regulasi formal dan pengelolaan usaha kendaraan melakukan perlambatan atau biasa
transportasi secara profesional. Dampak lainnya disebut deselerasi, berat kendaraan akan
adalah meningkatnya resistensi pergerakan lalu bertumpuh pada roda depan, sehingga untuk
lintas akibat berkembangnya populasi becak menghentikan kendaraan dibutuhkan
motor. Perkiraan dewasa ini, sudah mencapai pengereman pada roda depan.
puluhan ribu kendaraan becak motor yang bakal Menurut I Nyoman Sutanta (Nyoman,
mengganti fungsi becak tradisional. 2010), secara umum kinerja kendaraan dapat
Menurut pasal 2 PP no 44 tahun 1993 dibedakan menjadi tiga jenis, (1) kemampuan
tentang Angkutan Jalan, dinyatakan bahwa kendaraan untuk melaju serta mengangkut suatu
pengangkutan orang dengan kendaraan motor beban, kemampuan ini disebut kinerja traksi
dilakukan dengan menggunakan sepada motor, kendaraan; (2) kemampuan kendaraan untuk
mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan membelok untuk menjaga kestabilan arahnya,
khusus (INDONESIA & Indonesia, 1993), tetapi, dan untuk mudah dikendalikan sehingga
pada pasal 4 peraturan yang sama, maka terhindar dari kecelakaan, kemampuan ini
pengangkutan orang dengan kendaraan umum disebut kinerja kestabilan arah kendaraan; (3)
dilakukan dengan menggunakan bus atau mobil kemampuan kendaraan untuk membuat
penumpang, jadi legalitas hanya diberikan penumpang nyaman dan untuk mengamankan
kepada mobil bus atau mobil penumpang. pengendara dan penumpang dari benturan akibat
Berdasarkan Rachman (Rachman, 2019) kecelakaan sehingga pengendara atau
keberadaan becak motor tidak mempunyai dasar penumpang dapat terhindar dari cidera,
hukum yang kuat sebagai sarana angkutan kemampuan ini disebut kinerja pengaman
umum, dan ini tentunya akan mempengaruhi kendaraan. Penambahan sistem kemudi pada
kualitas dan keberlanjutan operasional pelayanan becak motor dapat menambah baik kinerja becak
transportasi becak motor itu sendiri. Disisi lain, motor.
keberadaan becak motor sangat diperlukan oleh Pada umumnya rem yang terdapat pada
masyarakat yang berpenghasilan rendah dan becak motor hanya menggunakan rem belakang.
yang berada di padesaaan pinggiran kota besar. Penelitian yang dilakukan Zulhaji dan kawan-
Keberadaan angkutan becak motor merupakan kawan adalah dengan menambahkan atau
salah satunya adalah mengurangi masalah menerapkan sistem pengereman pada kedua roda
depan becak motor sehingga saat berjalan mudah
dikendalikan untuk memperlampat dan
menghentikan kendaraan dan pada akhirnya
jarak berhenti kendaraan becak motor menjadi
lebih dekat (Zulhajji, Yahya, & Saharuna, 2016),
dan perlu adanya penelitian lanjutan mengenai
berapa jarak berhenti becak motor yang
menggunakan rem cakram pada kedua roda
Gambar 2. 1. Rem Tromol dengan Penggerak
depan.
Mekanis dengan Padal
LANDASAN TEORI
Sistem pengereman
Sistem pengeraman merupakan sistem
yang digunakan dalam kendaraan untuk menjaga
keamanan dan keselamatan penumpang dan
pengemudi, oleh karena itu sistem rem harus
dimiliki oleh setiap kendaraan apalagi kendaraan
yang memiliki penggerak mesin (kendaraan
motor). Rem berfungsi untuk mengurangi
kecepatan dan menghentikan laju kendaraan.
Sistem ini sangat penting karena memiliki fungsi
sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk
pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapat Gambar 2. 2. Rem Cakram dengan Penggerak
berhenti apabila pengereman hanya dilakukan Hidraulik dengan Tuas
dengan pengereman mesin, kelemahan ini harus
dikurangi agar dapat menurunkan kecepatan Rem Cakram
gerak kendaraan hingga berhenti. Kerja rem Kendaraan tidak dapat berhenti apabila
disebabkan adanya gaya gesek pad rem melawan pengereman hanya dilakukan dengan
sistem gerak putar piringan (disc). Sistem rem pengereman mesin, kendaraan cenderung
dalam suatu kendaraan termasuk sistem yang bergerak sehingga kendaraan sulit untuk
sangat penting karena berkaitan dengan faktor dihentikan, untuk kendaraan dapat berhenti
keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi dibutuhkan rem. Rem bekerja disebabkan oleh
untuk memperlambat dan menghentikan adanya gaya gesek pad rem melawan sistem
kendaraan dengan cara mengubah tenaga gerak putar piringan.
kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi Prinsip kerja rem hidraulik adalah
tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut menggunakan hukum pascal yaitu gaya
diperoleh dari gesekan antara komponen penampang dari fluida akan menghasilkan
bergerak yang dipasangkan pada roda sepada tekanan yang akan diteruskan ke segala arah
motor dengan suatu bahan yang dirancang dengan sama besar. Untuk melipat gandakan
khusus tahan terhadap gesekan. Gesekan daya penekanan pedal digunakan boster rem
(friction) merupakan faktor utama dalam sehingga daya pengereman yang dihasilkan lebih
pengereman. (Hafidz, 2016). besar.
Jenis rem yang terdapat pada sepada Rem cakram mempunyai batas
motor yang digunakan sebagai penggerak becak pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Karena
motor adalah (a) pada roda belakang; rem yang berkaitan dengan aksi self enegizing limited.
digunakan adalah model tromol, penggerak Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulik yang
mekanik, sekarang sudah dikembangkan model lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman
cakram penggerak hidraulik, kedua-duanya yang efesien. Komponen tersebut dinamakan
dioperasikan menggunakan kaki. (b) pada roda boster rem. Boster rem mampu melipat gandakan
depan; rem yang digunakan model cakram daya penekanan padal, waktu penekanan padal
dengan penggerak hidraulik dan dioperasikan lemah mampu diteruskan menjadi daya
menggunakan tangan. pengereman yang besar. (Hafidz, 2016).
Jarak Aman Kendaraan
Saat berkendara di jalan, terutama jalan waktu 0,5 hingga 2 detik untuk bekerja maksimal
raya, biasanya dalam kecepatan tinggi. Jika menghentikan kendaraan. Jika diakumulasi,
berkendara dengan kecepatan tinggi, maka jarak maka kedua proses tersebut membutuhkan waktu
dengan kendaraan di depan harus diperhatikan. rata-rata 3 detik. Itulah alasan mengapa jarak
Sebenarnya, bukan hanya kendaraan dalam aman rata-rata adalah 3 detik.
kecepatan tinggi saja yang harus memperhatikan Hukum I Newton
jarak aman, tetapi juga saat melaju pelan. Hanya Hukum I Newton menyatakan bahwa,
saja, kendaraan dengan laju tinggi memiliki “Jika jumlah gaya yang bekerja pada benda sama
resiko yang lebih besar jika mengabaikan jarak dengan nol, maka benda yang sedang diam akan
aman dengan kendaraan di depannya. Jarak tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus
antara kendaraan saat melaju yang selanjutnya dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak lurus
disebut jarak aman disesuaikan dengan dengan kecepatan tetap”. Kecenderungan sebuah
kecepatan kendaraan. Jarak aman berbanding benda untuk mempertahankan keadaan diam atau
lurus dengan kecepatan, artinya jika gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia
kecepatannya tinggi maka jarak amannya pun (kelembaman). (Ramadani, Poernomo, &
jauh. Begitu sebaliknya. (Prayoga, Purnomo, & Setiawan, 2017) Sehingga, Hukum I Newton
Bisono, 2018) sering disebut Hukum Inersia. Secara matematis
Berbagai kajian dan penelitian Hukum I Newton dapat ditulis sebagai berikut:
mengungkap bahwa jarak aman antara kendaraan ∑ 𝐹 = 0, 𝑚 = 0
yang melaju adalah rata-rata 3 detik. Mengapa
menggunakan satuan waktu (detik), bukan
meter? Karena jarak aman antar kendaraan Perhitungan Jarak Pengereman
sangat tergantung pada kecepatan kendaraan. Perhitungan jarak pengereman dalam
Seperti pada rumus kecepatan (v) adalah Jarak (s) perhitungan jarak pengereman, dapat kita
dibagi waktu (t). Misalnya, Anda mengendarai sederhanakan bahwa, kecepatan turun secara
mobil dengan kecepatan 60 Km/jam. Artinya, teratur. (Herdianto, 2013). Dalam hal
setiap detiknya kendaraan berpindah sejauh pengereman ini dapat kita tentukan kecepatan
16,67 meter (16,67 meter/detik). rata – rata

Gambar 2. 4. Penyajian Kordinat dalam


Perhitungan Jarak Pengereman
Hukum Pascal pada Sistem Rem.
Pada sistem rem hidraulik, prinsip kerja
pengereman menerapkan aturan pascal. Hukum
Gambar 2. 3. Jarak Aman Rata-rata untuk pascal berbunyi “Jika zat cair yang berada di
Tingkat Kecepatan Kendaraan ruang yang tertutup diberikan tekanan maka
terkanan tersebut akan diteruskan oleh zat cair ke
Waktu 3 detik itu digunakan untuk 2 segala arah dengan tekanan yang sama besar”.
proses utama saat melakukan pengereman hingga (Pujiono, 2018).
berhenti, yaitu Reaksi pengendara (warna abu- Zat cair yang dipakai pada sistem rem
abu pada gambar di atas) dan reaksi pengereman yaitu minyak rem. Minyak rem yang dipakai
maksimal (warna Oranye dan biru). Untuk harus memenuhi beberapa syarat yaitu minyak
reaksi, diasumsikan bahwa manusia rem dilarang mengakibatkan korosi pada bab
membutuhkan waktu sekitar 1–1,5 detik untuk komponen sistem rem yang dilewatinya, harus
merespon benda/kendaraan di depan dan mempunyai kekentalan yang sesuai dan harus
melakukan pengereman (menginjak padal/tuas mempunyai titik didih yang tinggi yang artinya
rem). Begitu juga dengan reaksi rem, dibutuhkan
minyak rem dilarang menguap pada saat Gaya Pengereman
digunakan.
Gaya pada sistem pengereman adalah
Untuk lebih jelasnya wacana aturan
suatu hasil dari tenaga yang diperoleh untuk
pascal maka perhatikan gambar di bawah ini :
memperlambat lajunya kendaraan sesuai dengan
keinginan pengemudi. Dengan adanya rem, maka
kendaraan dapat berhenti dimana saja dan kapan
saja. Rem yang digunakan pada becak motor
menggunakan rem cakram pada kedua roda
depan dan rem tromol pada roda belakang.
a. Menghitung gaya pada tuas rem (K)
Rumus :
𝑎
K=𝑏
Gambar 2. 5. Hukum Pascal
Keterangan
Secara matematis hukum Pascal dapat a = Jarak dari tuas rem ketumpuan.
dituliskan sebagai berikut. b = Jarak dari pushrod ketumpuan.
b. Persamaan untuk menghitung tekanan
hidraulik (Pe) pada master silinder
Tekanan hidraulik (Pe) yang dibangkitkan
Keterangan : master silinder pada rangkaian rem yang
P, P1, dan P2 = Tekanan (N/m2) menggunakan sistem hidraulik menggunakan
F1, F2 = Gaya yang diberikan rumus :
(Newton) Rumus :
𝐹𝐾
A1, A2 = Luas penampang 𝑃𝑒 = 1 2
(𝑘𝑔/𝑐𝑚2 )
×𝜋×𝑑
(m2) 4

Prinsip Kerja Rem Hidraulik Keterangan:


Pe = tekanan hidraulik (𝑘𝑔/𝑐𝑚2 )
Dasar kerja pengereman adalah
FK = Gaya yang dihasilkan oleh tuas
pemanfaatan gaya gesek dan hukum Pascal.
rem (kgf)
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh
Dm = Diameter master silinder (cm)
tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat
c. Waktu pengereman
berhenti. Rem hidraulik paling banyak
Rumus :
digunakan pada mobil-mobil penumpang dan
te = v/a
truk ringan. Rem hidraulik memakai prinsip
a =e×g
hukum Pascal dengan tekanan pada piston kecil 𝑣
akan diteruskan pada piston besar yang menahan jadi te = 𝑒.𝑔
gerak cakram. Cairan dalam piston bisa diganti Keterangan:
apa saja. Pada rem hidraulik biasa dipakai e = nilai e sebesar (0,5-0,8)
minyak rem karena dengan minyak bisa v = kecepatan kendaraan m/s
sekaligus berfungsi melumasi piston sehingga g = gaya gravitasi m/s2
tidak macet (segera kembali ke posisi t = waktu pengereman
semula jika rem dilepaskan). d. Jarak pengereman
Rumus
𝑉2
𝑆= 2×𝑒×𝑔
Keterangan:
S = Jarak pengereman (m)
V = kecepatan kendaraan (m/s)
e = nilai sebesar (0,5-0,8)
g = gaya gravitasi m/s2
Menurut Dadang Havid (2016) pada
penelitian yang berjudul gaya tekan pad rem
terhadap disk rotor pada kendaraan mini buggy.
Gambar 2. 6. Gaya Gesekan pada Prinsip Kerja Mengemukakan bahwa gaya yang keluar dari
Rem Hidraulik padal rem (FK). Dari hasil pengukuran terhadap
padal rem ketumpuan (a) = 14,46 cm dan jarak penggerak dengan cara melepaskan roda depan
dari pushrod ketumpuan (b) = 4,81 cm maka dengan perangkat pengereman yang sudah ada,
perbandingan padal remnya adalah 3,01. sehingga pengereman becak motor hanya berada
Sedangkan gaya yang menekan padal rem adalah pada roda belakang dan dapat membahayakan
5 kgf. penumpang.
𝑎
FK =F 𝑏 Sesuai Standar Nasional Indonesia
14,46 𝑐𝑚 tentang metode pengereman kendaraan motor
K = 5 kgf tahun 2008 (Zahron, Karuniawan, & Setiawan,
4,81 𝑐𝑚
K = 5kgf x 3,01 2018) menyatakan bahwa dalam hal kendaraan
FK = 15,01 kgf kategori “L” (kendaraan motor roda dua dan tiga)
Jadi gaya yang dihasilkan oleh padal rem sistem pengereman dimana paling sedikit
sebesar = 15,1 kgf terdapat dua rem pada roda yang berbeda
Berdasarkan hasil eksperimen analisa digerakkan secara kombinasi yang dioperasikan
yang dilakukan oleh M. Sabri dan Ardhian Fauza dengan satu pengendali. Sehingga pada becak
(2014) pada studi eksperimental pemantauan motor dipasangkan rem cakram pada kedua roda
kondisi dan penelitian analisa kinematik depan agar jarak berhenti becak motor menjadi
pengereman mobil. Diketahui bahwa besar gaya lebih singkat dan mudah dikendalikan. Pada
yang diberikan pada pedal maka besar pula jarak umumnya becak motor hanya menggunakan rem
dan waktu pengereman yang dihasilkan, belakang untuk memperlambat laju kendaraan
sehingga menjadi indikasi performa sistem ketika akan berhenti. dengan gaya tekan yang
pengereman pada kendaraan, hal ini disebabkan diberikan pada pedal rem sebesar 10 kg pada
karena jarak pengereman adalah parameter akhir setiap variasi kecepatan. Pada kecepatan konstan
dari proses pengereman. 20 km/jam menghasilkan jarak berhenti sebesar
5,49 meter. 30 km/jam menghasilkan jarak
Becak Motor
berhenti sebesar 7,69 meter. Dan kecepatan 40
Becak motor adalah sepada motor yang km/jam menghasilkan jarak berhenti sebesar
dibagian depannya dibuatkan tempat penumpang 12,24 meter.
dengan dua roda (sama seperti becak atau tiga Secara umum di Sulawesi Selatan ada dua
roda) yang dapat menampung maksimal 2 orang model becak motor yaitu di Sidenreng Rappang
duduk berdampingan, ibaratnya becak dengan pengemudi becak motor berada di samping
penggerak mesin sepada motor. Konstruksi penumpang sedangkan di Kota Makassar dan
becak motor merupakan adopsi dari becak, sekitarnya pengemudi becak motor berada
dengan melepaskan konstruksi kemudi sepada dibelakang dan penumpang berada di depan.
motor dan rem depan lalu menggantinya dengan Konstruksi becak motor yang dimaksud baknya
bak roda dua yang dapat menampung berada didepan adalah adopsi dari becak yang
penumpang mirip becak. Ironisnya becak motor artinya kemudi bentor adalah seluruh bagian
ini tidak lagi dipasangi sistem pengereman pada depan becak motor termasuk bak tempat
kedua roda depan, maka untuk berhenti becak penumpang.
motor susah untuk dikendalikan kecepatannya
dan jarak berhenti becak motor memerlukan
waktu yang lama karena pengereman dilakukan
hanya menggunakan roda belakang juga jarak
berhenti becak motor memerlukan jarak yang
lebih panjang. Hasil wawancara penulis dengan
pengemudi becak motor bahwa untuk
memperlambat atau menghentikan becak motor
tersebut, pengemudi mengandalkan perpindahan
gigi transmisi dengan menurunkannya pada gigi Gambar 2. 7. Becak Motor
yang lebih rendah.
Secara umum kinerja kendaraan dapat
Pada kendaran becak motor yang ada saat
dibedakan menjadi tiga jenis; (1) kemampuan
ini semuanya tidak memiliki rem pada kedua
kendaraan untuk melaju serta mengangkut suatu
roda depannya (bak penumpang), bak
beban, kemampuan ini disebut kinerja traksi
penumpang yang dirancang tersebut belum
kendaraan; (2) kemampuan kendaraan untuk
memiliki sistem pengereman pada kedua
membelok untuk menjaga kestabilan arahnya,
rodanya. Sepada motor yang dijadikan sebagai
dan untuk mudah dikendalikan sehingga
terhindar dari kecelakaan, kemampuan ini tuas rem ditekan dengan jarak ujung tuas rem
disebut kinerja kestabilan arah kendaraan; (3) setelah ditekan adalah K = 3 cm, dengan panjang
kemampuan kendaraan untuk membuat ujung tuas rem sampai ke titik tumpuan adalah ℓ
penumpang nyaman dan untuk mengamankan = 15 cm, menghasilkan a = ½ x ℓ = 7,5 cm, dan
pengendara dan penumpang dari benturan akibat jarak titik tumpuan ke pushrod adalah b = 2,5 cm.
kecelakaan sehingga pengendara atau Menghasilkan tarikan pada ujung tuas rem
penumpang dapat terhindar dari cidera, sebesar 6 kgf.
kemampuan ini disebut kinerja pengaman
kendaraan. Penambahan sistem rem dan
perubahan sistem kemudi pada becak motor
dapat menambah baik kinerja becak motor. (I
Nyoman Sutanta: 2010)
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah dengan melakukan identifikasi
keperluan yang ada, kemudian menetapkan
spesifikasi sistem pengereman yang akan diuji Gambar 4. 1. Pengukuran Gaya Tekan Pada
hingga pengambilan kesimpulan akhir Tuas Rem
berdasarkan hasil penelitian. Untuk lebih Perhitungan data pengujian
jelasnya tentang prosedur yang dilakukan pada
pengujian eksperimental penilaian pada sistem a. Gaya pada tuas rem (K)
pengereman roda depan becak motor dapat ℓ : jarak dari ujung tuas rem ke tumpuan
dilihat pada diagram alur penelitian berikut ini. a : ½ jarak dari ujung tuas rem ke tumpuan
b : jarak pushrod ke tumpuan
Identifikasi Keperluan K : Jarak ujung tuas sebelum dan sesudah
ditekan
Merancang Model Eksperimen

Pengumpulan Data

Perhitungan Sistem
Pengereman

Pengujian
b
Menganalisa data Tidak Gambar 4. 2. Jarak main tuas rem
hasil pengujian
Hasil dari pengukuran lapangan diperoleh
Ya sebagai berikut :
j
a
Kesimpulan dan K =b
saran 7,5
K = 2,5
Gambar 3. 1. Alur Penelitian K =3
b. Gaya Gesek Pengereman (Fu).
HASIL PENELITIIAN Untuk menghitung gaya gesek yang
Pengukuran Gaya pada penekanan Tuas ditimbulkan oleh rem menggunakan persamaan.
Rem Rumus :
Fu = u x Fp
Berdasarkan alat ukur Tarik yang Keterangan :
digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf)
tekanan yang diberikan pada tuas rem, alat ini u = Koefisien gesek
dipasang pada ujung tuas rem sehingga pada saat
Fu = gaya yang menekan pad rem (kgf) 30 km/jam dan 40 km/jam. Hasil uji coba dapat
Fu = u.Fp dilihat pada tabel berikut:
= 0,2 X 60,64 kgf Tabel 4. 2. Uji Pengereman Terbebani
Fu = 12.13 kgf
Jarak Rata-
c. Waktu pengereman Kecepatan
Berhenti rata
Untuk menghitung waktu pengereman
4,39 meter
digunakan rumus : 4,41
Rumus : 20 km/jam 4,48 meter
meter
te = v/a 4,38 meter
a =e×g 6,42 meter
jadi 6,40
𝑣 30 km/jam 6,41 meter
te = 𝑒.𝑔 meter
6,38 meter
8,33
= 9,23 meter
0,7 ×9,81
8,33 9,57
= 6,867 40 km/jam 9,96 meter
meter
= 1,21 s 9,52 meter
d. Jarak pengereman
Rumus: Hasil perhitungan kecepatan dan jarak
S=
𝑉2 pemberhentian becak motor yang menggunakan
2×𝑒×𝑔 sistem rem cakram pada kedua roda depan pada
2
𝑉 saat becak motor dilakukan pengereman. Uji
𝑆=
2×𝑒×𝑔 coba pengereman ini dibagi dalam dua tahapan.
8,332 Masing-masing setiap kecepatan diuji sebanyak
= tiga kali untuk mengetahui rata-rata dari
2 × 0,7 × 9,81
69,38 kecepatan tersebut tahap pertama becak motor
= diuji tanpa beban pada kecepatan 20 km/jam
13,73
dengan jarak pemberhentian 3,66 meter,
= 5,05 𝑚 atau 505 cm
kemudian kecepatan 30 km/jam dengan jarak
Jarak berhenti becak motor pemberhentian 5,31 meter dan pada kecepatan 40
km/jam jarak pemberhentian 8,16 meter.
Uji coba pertama yang dilakukan untuk
Sedangkan pada uji coba kedua becak motor diuji
mengetahui jarak berhenti becak motor tanpa
menggunakan beban dengan kecepatan 20
beban pada saat pengereman pada kecepat 20
km/jam jarak pemberhentian 4,41 meter,
km/jam, 30 km/jam dan 40 km/jam. Hasil uji
kemudian kecepatan 30 km/jam jarak
coba dapat dilihat pada tabel berikut:
pemberhentian 6,40 meter dan pada kecepatan 40
Tabel 4. 1. Uji Pengereman Tanpa Beban
km/jam jarak pemberhentian 9,57 meter.
Jarak Rata- Pembahasan
Kecepatan
Berhenti rata
Gaya Pengereman
3,57 meter
3,66 Besar gaya yang dihasilkan pada sistem
20 km/jam 3,62 meter
meter pengereman becak motor yaitu gaya maksimum
3,81 meter
yang dihasikan dari tekanan tuas rem sebesar Fk
5,26 meter = 18 kgf, pada setiap variasi kecepatan
5,31
30 km/ jam 5,26 meter selanjutnya menghasilkan tekanan hidraulik Pe
meter
5,42 Meter = 13,53 kg𝑓/𝑐𝑚2 , gaya tekan pada pad rem
8 Meter sebesar Fp = 60,64 kgf, gaya gesek pengereman
8,16 Fu = 12,13 kgf, waktu pengereman te = 1,21 s,
40 km/jam 8,14 Meter dan jarak pengereman S = 5,05 meter. Dengan
meter
8,34 Meter tekanan gaya maksimum yang diberikan pada
Uji coba yang kedua dilakukan untuk tuas rem, maka akan mempengaruhi waktu
mengetahui jarak berhenti becak motor pengereman dan jarak berhenti becak motor.
menggunakan beban dengan beban sebesar 75 kg Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pada saat pengereman pada kecepat 20 km/jam, oleh Dadang Hafid (2016). Menyatakan bahwa
hasil pengukuran pada rangkaian rem yaitu (a) =
14,46 cm, (b) = 4,81 cm maka perbandingan meter, sedangkan jarak berhenti becak motor
pedal rem adalah 3,01 sedangkan gaya yang dengan menggunakan beban 75 kg diperoleh
menekan pedal rem (F) = 5 kgf, jadi gaya yang jarak rata-rata yaitu 9,67 meter, dapat
keluar dari pedal rem (FK) = 15,01 kgf. Peneltian disimpulkan bahwa perbedaan jarak pengereman
ini sejalan dengan penelitian yang dikemukakan antara becak motor tanpa beban dengan berbeban
oleh Rohmad dkk (2014) bahwa gaya penekanan sepanjang 1,41 meter.
pedal 5 kgf membutuhkan tekanan hidraulik Jarak pengereman pada kecepan
sebesar 14,93 kg/cm2 dan untuk gaya penekan 20km/jam sebesar 3,66 meter jarak pengereman
pedal 10 kgf membutuhkan tekanan hidraulik pada kecepatan 30 km/jam sebesar 5,31 meter
sebesar 29,86 kg/cm2, sehingga semakin tinggi dan jarak pengereman pada kecepatan 40 km/jam
tekanan pedal yang diberikan maka tekanan sebesar 8,16 meter. Terdapat selisih jarak antara
minyak juga semakin besar dan menghasilkan hasil pengujian yang dilakukan dengan standar
pengereman yang lebih singkat. Sejalan dengan perhitungan jarak pengereman menurut Sularso
peneltian M. Sabri dan Ardhian Fauza (2017) dan Kiyokatsu Suga (2000). Pada kecepatan 20
mengemukakan bahwa semakin besar gaya yang km/jam jarak berhenti becak motor sebesar 3,66
diberikan pada tuas rem maka akan meter sedangkan menurut teori 2,25 meter,
menghasilkan jarak dan waktu pengereman yang terdapat selisih jarak sebesar 1,41 meter. Pada
lebih singkat. kecepatan 30 km/jam jarak berhenti becak motor
Berdasarkan penelitian sebelumnya dan sebesar 5,31 meter sedangkan menurut teori 5,06
merujuk pada hasil pengukuran dan perhitungan meter, terdapat selisih jarak sebesar 0,26 meter.
dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran dan Pada kecepatan 40 km/jam jarak berhenti becak
pengujian yang dilakukan sudah sejalan dengan motor sebesar 8,16 meter sedangkan menurut
teori yang ada, hal ini dibuktikan dengan teori 8,99 meter, terdapat selisih jarak sebesar
perhitungan gaya maksimum yang keluar dari 0,83 meter. Perbedaan selisih jarak antara hasil
tuas tidak jauh beda dengan hasil yang diperolah, pengujian dengan standar perhitungan jarak
jika gaya yang diberikan pada tuas rem semakin pengereman disebabkan oleh berat becak motor
besar maka semakin besar pula tekanan yang (massa benda). Hal ini disebabkan karena
dihasilkan maka semakain singkat waktu yang di adanya sifat kelembaban, dimana sifat untuk
butuhkan untuk menghentikan kendaraan. mempertahankan keadaan semula yaitu dalam
keadaan bergerak (Hukum Newton I). Dimana
Jarak pengereman
setiap benda (massa) yang bergerak memiliki
Pada uji coba yang dilakukan sebanyak 18 momentum, besar momentum adalah massa
kali yaitu 9 kali uji coba tanpa beban dengan 3 dikali kecepatan. Ketika rem mengurangi
tingkat kecepatan dan 9 kali uji coba dengan kecepatan becak motor, momentum becak motor
menggunakan beban dengan 3 tingkat kecepatan. dipindahkan oleh rem kepermukaan jalan dalam
Pada kecepatan 20 km/jam jarak berhenti becak bentuk energi panas, sehingga percepatan
motor setelah dilakukan uji coba sebanyak 3 kali berhenti becak motor membutuhkan waktu yang
tanpa beban diperoleh jarak rata-rata 3,66 meter, lebih besar dan menghasilkan jarak berhenti yang
sedangkan jarak berhenti becak motor dengan lebih besar.
menggunakan beban 75 kg diperoleh jarak rata-
KESIMPULAN
rata yaitu 4,41 meter, dapat disimpulkan bahwa
perbedaan jarak pengereman antara becak motor Berdasarkan hasil penelitian yang telah
tanpa beban dengan berbeban sepanjang 75 cm. diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil
Pada kecepatan 30 km/jam jarak berhenti kesimpulan bahwa besar gaya yang dihasilkan
becak motor setelah dilakukan uji coba sebanyak sistem pengereman oleh kedua roda depan becak
3 kali tanpa beban diperoleh jarak rata-rata 5,31 motor adalah 6 kgf. Semakin besar gaya tekan
meter, sedangkan jarak berhenti becak motor pada tuas rem maka semakin besar pula tekanan
dengan menggunakan beban 75 kg diperoleh hidraulik pada sistem rem cakram pada kedua
jarak rata-rata yaitu 6,40 meter, dapat roda depan becak motor.
disimpulkan bahwa perbedaan jarak pengereman Jarak tempuh pengereman becak motor
antara becak motor tanpa beban dengan berbeban pada kecepatan 20 km/jam sebesar 3,66 meter
sepanjang 1,09 meter. jarak pengereman pada kecepatan 30 km/jam
Pada kecepatan 40 km/jam jarak berhenti sebesar 5,31 meter dan jarak pengereman pada
becak motor setelah dilakukan uji coba sebanyak kecepatan 40 km/jam sebesar 8,16 meter.
3 kali tanpa beban diperoleh jarak rata-rata 8,16 Semakin berat beban becak motor maka jarak
tempuh akan bertambah di sebabkan oleh Rachman, S. (2019). PENGATURAN
kelembaban bergerak. Sehingga terdapat PENGOPERASIAN ANGKUTAN
pengaruh antara besar gaya pengereman terhadap BECAK MOTOR SUATU KAJIAN
jarak berhenti becak motor. DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 22 TAHUN 2009
DAFTAR PUSTAKA
TENTANG LALU LINTAS DAN
Hafidz, D. (2016). GAYA TEKAN PAD REM ANGKUTAN JALAN (Suatu Studi di
TERHADAP DISK ROTOR PADA Kota Tidore Kepulauan). Jurnal Akrab
KENDARAAN MINI BUGGY. Juara, 4(4), 56–70.
Jurnal Konversi Energi Dan Ramadani, R., Poernomo, H., & Setiawan, T. A.
Manufaktur UNJ, 3(1), 29–34. (2017). Perancangan Sistem
Herdianto, A. (2013). Perancangan Sistem Pengereman Pada Kendaraan
Kemudi, Sistem Rem, Dan Roda Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat
Urban City Car Untuk Kompetisi Bantu Transportasi Bagi Penyandang
Urbanconcept Shell Eco-Marathon. Disabilitas. In Proceedings
Mechanova, 2. Conference on Design Manufacture
Indonesia, P. R. (2012). Peraturan Pemerintah Engineering and its Application (Vol.
Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1, pp. 148–154).
2012 Tentang Kendaraan. Indonesia: Setiyono, R. (2015). Analisis Gaya Pengereman
Kementrian Perhubungan Republik Pada Mobil Nasional Mini Truck.
Indonesia. Universitas Muhammadiyah
INDONESIA, P. R., & Indonesia, P. R. (1993). Surakarta.
Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun Zahron, A. N., Karuniawan, B. W., & Setiawan,
1993 Tentang: Kendaraan Dan T. A. (2018). Analisa Pengujian
Pengemudi. Sekretariat Negara. Sistem Pengereman dan Pengujian
Jakarta. Performa pada Kendaraan Bermotor
Nyoman, B. S. I. (2010). Sampurno, Teknologi Roda Tiga Sebagai Alat Bantu
Otomotif Edisi Kedua. Guna Widya. Transportasi Bagi Penyandang
Prayoga, B. D., Purnomo, H., & Bisono, F. Disabilitas. In Proceedings
(2018). Perancangan Dan Analisis Conference on Design Manufacture
Sistem Pengereman Hydraulic Pada Engineering and its Application (Vol.
Mobil Minimalis Roda Tiga. In 1, pp. 233–238).
Proceedings Conference on Design Zulhajji, Z., Yahya, M., & Saharuna, S. (2016).
Manufacture Engineering and its Perancangan Sistem Pengereman
Application (Vol. 1, pp. 94–104). Bentor Model Cakram (Design of
Pujiono, A. (2018). PEMBUATAN STAND Bentor Braking System with Disk
REM CAKRAM PADA MINI Model). Scientific Pinisi, 2(2), 73–
TRUCK DENGAN MESIN 150.
PENGGERAK DIESEL 5 PK. Surya
Teknika: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin,
2(1).

Anda mungkin juga menyukai