Anda di halaman 1dari 6

Analisis Tanah dan Tanaman

Agung Ramadhan

( 2020232001 )

PROGRAM MAGISTER ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

2020
1. Berapakah rata-rata populasi bakteri tanah per gram tanah dari
perhitungan tersebut dengan. Luas area =0,25 mm2 x 0,25 mm2, Kedalaman
0,1 mm, Fp=10-6, pada tanah 10g

15 21 23
17 25 0

15+21+23+17+25+ 0
Rata-rata pupulasi = = 16,83
6

Rata rata bakteri/g =


∑ sel rata−rata x 1000 x fp
luas petak( mm¿¿ 2) x kedalaman(mm) ¿
16,83 x 1000 x 10−6
= ¿
0,0625 mm2 x 0,1 mm¿
= 0,269
26 , 9 x 10−2
Rata rata bakteri =
10 g
= 26 ,9 x 10-3 g

2. Jelaskan prosedur pengukuran biomasssa dan perhitungannya


berdasarkan kandungan C-biomassa ?

a. Perhitungan biomassa
• Fumigasi dengan Chloroform (CHCl3)
• Sampel tanah ditimbang seberat 5 g, kemudian ditambahkan 25 ml chlroform,
diinkubasikan selama 24 jam diruang asam (fume hood) sampai seluruh
chloroform menguap
• Choloroform berfungsi dalam melysis dinding sel sehingga sel menjadi
hancur
• Hasil lysis dinding sel diekstrak dengan menggunakan larutan K2SO4,
kemudian biomassa mikroorganisme dapat dihitung berdasarkan kandungan
N atau C atau P dengan perlakuan tanpa inkubasi chloroform sebagai kontrol
• Selisih kandungan N, C atau P antara sampel yang diinkubasi khloroform
dengan tanpa kholoroform yang dikalikan dengan nilai konstanta merupakan
berat biomassa mikroorganisme tanah

b. Prosedur analisis (Anderson dan Ingram, 1993)


• Bahan dan alat ; Tanah, chloroform bebas etanol, K2SO4, tabung film, gelas
piala, gelas ukur, cawan, eksikator vakum, oven, timbangan
• Prosedur analisis ;
1. Ditimbang 3 sampel tanah yang lolos ayakan 2 mm, sampel masing-masing
10 g. Sampel pertama dan kedua dimasukkan dalam tabung film, selanjutnya
sampel ketiga dimasukkan dalam cawan aluminium untuk menghitung KKA
2. Sampel pertama diberi larutan chloroform bebas etanol sebanyak 20 ml,
dikocok secara cepat agar seluruh tanah tercampur dengan chloroform.
3. Kemudian diinkubasikan dalam eksikator vakum dalam gelap (sampel
difumigasi atau tidak) dan dibiarkan kering (18-24 jam)
4. Setelah chloroform kering sampel pertama dan kedua diekstrak dengan
K2SO4 0,5 M sebanyak 50 ml, kemudian dikocok selama 30 menit.
5. Ekstrak yang diperoleh disaring dengan kertas saring. Filtrat yang didapatkan
dianalisis kandungan C dengan metoda Walkey dan Black.

c. Analisis C-organik metode (walkley dan black)


• Dimasukkan 10 ml ekstrak setelah CFI-CFE ke dalam erlenmeyer, lalu
ditambahkan 10 ml 1 N K2Cr2O7 dan 20 ml H2SO4 pekat, lalu digoyangkan
hingga tercampur dan diamkan selama 30 menit, setelah itu ditambahkan 100
ml BaCl2 0,5 %. Hal yang sama juga dilakukan terhadap larutan sakarosa
baku, setelah itu didiamkan selama 1 malam.
• Kemudian larutan tersebut dipindahkan ke dalam tabung reaksi untuk
kemudian dimasukkan kedalam kuvet dan kemudian diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 645 µm. Transmitan yang terbaca
kemudian dikonversikan keabsorbannya. Setelah itu dibuat kurva baku
berdasarkan kepekatan C sakarosa baku dari 0 sampai 25 mg.
• Perhitungan : Bahan Organik (%) = C-Organik (%) x 1,724
• Kurva standar;
• Biomasa C (Karbon); Biomassa C = (Cf –Cuf)/ Kec
Cf = C pada ekstrak sampel difumigasi
Cuf = C pada ekstrak sampel tidak difumigasi
Kec = Koefisien effisiensi ekstraksi C (C-extraction effifiency) = 0,35

3. Pengukuran respirasi tanah exsitu di laboratorium


a. Metoda analisis
Investigasi laboratorium menggunakan tanah yang dihomogenisasi dengan
penyaringan di bawah kondisi standar. Sejumlah prosedur dapat digunakan:
1. Pengukuran karbon dioksida dalam sistem tertutup: CO2 dari tanah
terakumulasi dalam wadah tertutup. CO2 dapat diserap dalam larutan alkali,
dan kemudian dihitung secara analitik atau dianalisis pada awal dan akhir
waktu inkubasi dengan kromatografi gas. Akumulasi CO2 kemudian dapat
diubah menjadi laju produksi per jam.
2. Pengukuran karbon dioksida dengan aerasi terus menerus: tanah diangin-
anginkan terus menerus dengan udara bebas karbon dioksida, dan CO2 yang
dihasilkan ditentukan pada interval waktu yang tetap. Jika udara ruangan
(dengan CO2) digunakan, perbedaan CO2 yang diukur.
3. Pengukuran serapan oksigen secara terus-menerus: dalam sistem sapromat,
serapan O2 tanah menghasilkan penurunan tekanan. Ini mengontrol suplai O2
elektrolit yang kemudian direkam.

b. respirasi tanah dari titrasi


• Sampel tanah diinkubasi dalam bejana tertutup pada suhu 25 °C. CO2 yang
dihasilkan diserap dalam natrium hidroksida dan dihitung dengan titrasi
(Isermeyer 1952, dimodifikasi oleh Jaggi 1976).
• Peralatan tambahan laboratorium dasar:
• Botol Scott (250 ml) dengan tutup ulir dan cincin tuang
• Tabung sentrifus atau tabung reaksi (polypropylene, diameter luar 29mm,
panjang 105mm)
• Lubang kecil pada tabung (untuk pertukaran gas). Selain tabung, anda juga
bisa memasukkan kantong nilon jaring halus ke dalam botol

c. bahan dan alat


• Larutan natrium hidroksida (0,05 M)
• Asam khlorida encer (0.lM)
• Larutan barium khlorida (0,5M) Larutkan 10,4 g BaCl2 dalam air suling dan
sesuaikan volumenya menjadi 100 ml dengan air suling dalam labu ukur.
• Larutan indikator
• Larutkan 0,1 g fenolftalein dalam etanol (60% v / v), dan susun volumenya
menjadi 100ml dengan etanol dalam labu
• ukur.

d. prosedur analisis
1. Timbang 20-25 g tanah lembab lapangan kedalam tiga tabung sentrifus atau
tabung reaksi (sampel).
2. Pipet larutan natrium hidroksida 20ml ke dalam botol laboratorium, dan
masukkan tabung ke dalam botol.
3. Tutup botol dan inkubasi selama 24 jam pada suhu 25 ° C.
4. Lepaskan tabung, dan tambahkan 2ml larutan barium klorida (BaCl2) untuk
mengendapkan CO2 yang terserap sebagai barium karbonat. Tambahkan 3-4
tetes larutan indikator, dan titrasi sisa natrium hidroksida dengan HCl yang
diencerkan.
NaOH + CO2 NaHCO3
BaCl2 + NaHCO3 BaCO3 + NaCl
5. Untuk menyiapkan kontrol, lakukan prosedur tanpa tanah. Gunakan
setidaknya tiga sampel dan kontrol ulangan

e. kalkulasi

C = mean volume of HCI consumed by controls (ml)


S = mean volume of HCI consumed by samples (ml)
2.2 = conversion factor (l ml of 0.1 M HCI corresponds to
2.2 mg CO2)
SW = initial soil weight (g) factor for soil dry matter
100· %-1 dm

f. hal hal yang penting/lain2


1. Untuk percobaan jangka panjang, inkubasi sampel tanah dalam botol baru
dengan NaOH segar minimal setiap 3 hari. Selanjutnya disarankan untuk
menukar tanah setiap minggu dengan contoh tanah yang juga telah diinkubasi
selain yang asli.
2. Respirasi tanah sangat dipengaruhi oleh kandungan air tanah. Respirasi tanah
menurun ketika tegangan air antara -3 dan -6 bar (Wilson dan Griffin 1975).
Kadar air tanah harus 50-60% dari kapasitas menahan air maksimum.
3. Respirasi tanah juga dapat ditentukan dengan metode lain (Anderson 1982;
Heinemeyer et al. 1989).
4. Sebagai ganti botol Scott dengan tabung yang dimasukkan, anda juga dapat
menggunakan gelas pengawet (1000ml) dengan segel karet, tutup, dan dua
klem (Beck 1973). Timbang sampel tanah (hingga 200 g) ke dalam gelas
kimia lebar dan masukkan ke dalam larutan NaOH di dalam toples. Setelah
inkubasi, bilas residu di luar gelas kimia ke dalam toples dengan air bebas
CO2, dan titrasi seperti yang dijelaskan di atas.
5. Selama penentuan respirasi basal di laboratorium, seseorang sering dapat
mengamati peningkatan produksi CO2 selama beberapa jam pertama. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan ketersediaan nutrisi setelah pencampuran, serta
penyesuaian keseimbangan yang cepat antara gas dan CO2 terlarut. Waktu
inkubasi yang diperlukan untuk mencapai respirasi basal yang konstan
tergantung pada kandungan C- yang mudah terdegradasi. senyawa di tanah.
Jika tanah disimpan selama beberapa hari pada suhu kamar sebelum analisis,
respirasi basal akan linier di tanah subur dan tanah padang rumput masing-
masing setelah 10-15 jam dan 1-2 hari.

4 Dalam pengukuran aktivitas enzim P-ase pada tanah, prosedur yang


digunakan oleh seorang peneliti adalah sebagai berikut: Tanah sebanyak 1 g
dimasukkan dalam testube yang berisi substrat p-nitrophenol phosphate
dengan konsentrasi 0.05 M sebanyak 5 ml. Diinkubasi selama 4 jam dan
hasilnya kemudian diukur pada spektro dengan panjang gelombang 410 nm.
Absorbance yang terbaca adalah 0,215, sementara hasil pengukuran standar
dengan rentang konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 dan 100 µg
nitrophenol memberikan persamaan regressi Y= 0,211 X + 0,013. Hitunglah
berapa µmol per jam kecepatan hidrolisis enzim P-ase yang diteliti pada
tanah tersebut.

λ = 0,215

Y = ax + b
0,215 = 0,211x + 0,013
0,215−0,013
X = = 0,957 µg/mL
0,211

Anda mungkin juga menyukai