Laporan Praktik Kerja Industri
Laporan Praktik Kerja Industri
Disusun Oleh:
INNAYAH
NISN: 0044183170
2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan prakitik kerja industri dengan judul Penanganan Keperawatan Dasar pada
Klien An. Z dengan ISPA yang telah diuji dan disetujui oleh pembimbing akademik
pelaksanaan praktik kerja industri Sekolah Menegah Kejuruan Kesehatan Logos Kompetensi
Keahlian Keperawatan.
Denti Turnip. S.Kep.,Ners Ns. Billy Margo Saragih, S.Kep Denti Turnip. S.Kep.,Ners
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya. Sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Praktik Keperawatan ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya, berjudul “ISPA”
Laporan ini berisi penanganan keperawatan dasar pada klien An. Z dengan ISPA.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan atau menambah pengetahuan untuk kita
semua dalam penyakit ISPA.
1. Bpk Arief Ganda Very Purba, S.Si, selaku kepala sekolah SMK Kesehatan Logos.
2. Ibu Denti Turnip. S.Kep.,Ners. Kepala Program Studi Keperawatan SMK Kesehatan
Logos
3. Ibu Denti Turnip. S.Kep.,Ners. selaku guru pembimbing SMK Kesehatan Logos
4. Bpk Abdul Aziz, S.Sos.I selaku wali kelas XII Keperawatan 2
5. Orang tua kandung penulis, bpk Irkham Mujib dan ibu Nani Suryani, terima kasih karena
telah merawat, mendidik serta mendukung penulis selama penyusunan laporan ini.
6. Teman-teman penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu telah mendukung
penulis dalam membuat laporan ini.
Demikian kiranya yang dapat diucapkan oleh penulis. Penulis menyadari bahwa laporan
ini masih jaun dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... I
KATA PENGANTAR.............................................................................................. II
DAFTAR TABEL..................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
2.1 Definisi................................................................................................ 3
2.2 Etiologi................................................................................................ 3
2.3 Manifestasi Klinis................................................................................ 4
2.4 Pemeriksaan Diagnostik...................................................................... 4
2.5 Penatalaksanaan Medis........................................................................ 5
3.1 Pengkajian.......................................................................................... 6
3.2 Analisa Data dan Masalah.................................................................. 11
3.3 Rencana Tindakan.............................................................................. 12
3.4 Tindakan dan Evaluasi....................................................................... 14
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 18
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 18
4.2 Saran.................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 20
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit utama
kematian pada balita didunia. Penyakit ini paling banyak terjadi di negara-negara
berkembang. Populasi penduduk yang terus bertambah dan tidak terkendali
mengakibatkan kepadatan penduduk penduduk disuatu wilayah yang tidak tertata
baik dari segi asspek sosial, budaya, dan kesehatan (Adensanya & Chiao, 2017).
Tingkat morbiditas dan mortalitass penyakit ini cukuplah tinggi terutama pada
anak-anak dan balita (Solomen et al, 2018). Penyakit gangguan pernafasan
merupakan salah satu penyebab kematian pada balita diperkirakan 16%. Pada
tahun 2015 angka kematian yang diakibatkan oleh gangguan pernafasan sebanyak
920-136 jiwa, kejadian ini paling banyak terjadi di Kawasan Asia Selatan dan
Afrika (WHO, 2016).
Period prevalence lima provinsi di Indonesia dengan kasus ISPA tertinggi
adalah Nusa Tenggara Timur (41,70%), Papua (31-10%), Aceh (30,00%), Nusa
Tenggara Barat (28,30%), dan Jawa Timur (28,30%). Karakteristik penduduk
dengan ISPA tertinggi di Indonesia terjadi pada kelompok 1-4 tahun (25,80%).
Penyakit ini lebih banyak dialami pada kelompok masyarakat golongan menengah
kebawah (Kemenkes RI, 2013).
Pada fenomena diatas peran perawat sangat diperlukan untuk memberitahu
dan mengajarkan kepada keluarga untuk menghindari faktor-faktor penyebab ISPA
dan mampu untuk merawat balitanya yang sakit.
Penulis telah melakukan Penelitian Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) pada anak dalam judul “Penanganan Keperawatan Dasar pada Klien An.Z
dengan ISPA Diruang Poliklinik RS Citama”.
1
2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis dalam melakukan Penanganan Keperawatan Dasar
pada Klien An.Z dengan ISPA Diruang Poliklinik RS Citama sebagai berikut :
1.) Tujuan Umum
Siswa mampu mendeskripsikan Penanganan Keperawatan Dasar pada
Klien An.Z dengan ISPA Diruang PoliklinikRS Citama.
2.) Tujuan Khusus
a. Siswa mampu mendeskripsikan pengkajian dengan Penanganan
Keperawatan Dasar pada Klien An.Z dengan ISPA Diruang Poliklinik RS
Citama.
b. Siswa mampu mendeskripsikan diagnosa keperawatan dengan Penanganan
Keperawatan Dasar pada Klien An.Z dengan ISPA Diruang Poliklinik RS
Citama.
c. Siswa mampu mendeskripsikan rencana keperawatan dengan Penanganan
Keperawatan Dasar pada Klien An.Z dengan ISPA Diruang Poliklinik RS
Citama.
d. Siswa mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan dengan Penanganan
Keperawatan Dasar pada Klien An.Z dengan ISPA Diruang Poliklinik RS
Citama.
e. Siswa mampu mendeskripsikan evaluasi keperawatan dengan Penanganan
Keperawatan Dasar pada Klien An.Z dengan ISPA Diruang Poliklinik RS
Citama.
3. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :
a. BAB I : Pendahuluan meliputi, latar belakang, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.
b. BAB II : Tinjauan Teoritis terdiri dari definisi, etiologi, manifestasi klinis,
pemeriksaan diagnostic, penatalaksanaan medis.
c. BAB III : Tinjauan Kasus meliputi, pengkajian, masalah keperawatan,
rencana tindakan, tindakan dan evaluasi.
d. BAB IV : Kesimpulan dan Saran.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
Menurut WHO, ISPA adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah,
biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang
berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan
mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor
pejamu (Ching et al., Bulletin WHO 2007).
Infeksi saluran pernapasan akut adalah infeksi saluran pernapasan yang
berlangsung sampai 14 hari, yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ
mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti
sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru (Depkes RI, 2012)
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernapasan
atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus
maupun reketsia tanpa atau disertai dengan radang parenkim paru (Kartika S, 2013)
ISPA adalah masuknya mikroorganisme bakteri, virus, riketsia ke dalam
saluran pernafasan yang menimbulkan gejala penyakit yang berlangsung sampai 14
hari.
2. Etiologi
Penyebab ISPA sendiri ada beberapa seperti bakteri, virus, jamur, dan aspirasi.
Bakteri penyebab ISPA seperti Diplococcus pneumonia, Pneumococcus,
Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aerus, Haemophilus influenza, dan lain-lain.
(Widoyono, 2008)
ISPA disebabkan oleh bakteri virus yang masuk kesaluran napas dan
menimbulkan reaksi inflamasi. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah genus
streptococcus, stafilococus, pneumococcus, hemofillus, dan korinebakterium. Virus
penyebab ISPA antara lain adalah golongan miksovirus, picornavirus, mycoplasma,
dan herpesvirus.
Bakteri dan virus menyerang anak usia di bawah 2 tahun yang kekebalan
tubuhnya lemah atau belum sempurna, peralihan musim kemarau ke musim hujan
menimbulkan risiko serangan ISPA.
3
Penularan tersebut dapat melalui kontak dengan percikan air liur orang yang
terinfeksi, sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau berjabat tangan dengan
penderita.
Ada kelompok orang yang mudah atau rentan tertular ISPA, yaitu :
1.) Anak-anak dan lansia
2.) Orang dewasa yang kekebalan tubuhnya lemah
3.) Penderita gangguan jantung dan paru-paru
4.) Perokok aktif
3. Manifestasi Klinis
Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2 minggu.
Sebagian besar besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah satu minggu
pertama. Pada umumnya keluhan atau gejala penderita ISPA berupa :
- Hidung tersumbat / pilek
- Bersin
- Batuk-batuk
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Sakit Ketika menelan
- Dan gangguan pencernaan mual muntah
4. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang/diagnostik ISPA adalah anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan laboratorium.
1.) Anamnesis : wawancara seputar riwayat penyakit dan gejala
2.) Pemeriksaan fisik : fokus utama pada pemeriksaan fisik. Pernapasan adalah pola,
kedalaman, serta irama pernapasan.
a. Pola, cepat (takipnea) atau normal.
b. Kedalaman, napas normal, dangkal atau terlalu dalam yang biasanya dapat kita
amati melalui pergerakan rongga dada dan pergerakan abdomen.
c. Irama pernapasan, bervariasi bergantung pada pola dan kedalaman
pernapasan.
d. Observasi lainnya adalah terjadi infekssi yang biasanya ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh, adanya batuk, suara sesak, napas mengi. Kadang
didapati adanya sianosis, nyeri pada rongga dada dan peningkatan produksi
sputum.
4
3.) Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan radiologi (foto thoraks) untuk mengetahui penyebab dan
mendiagnosis dengan tepat.
b. Gas darah arteri untuk mengkaji perubahan pada system saluran pernapasan
kandungan oksigen dalam darah.
c. Jumlah sel darah putih normal atau meningkat.
5. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut.
1.) Pencegahan dapat dilakukan dengan :
a. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
b. Imunisasi
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
d. Mencegah anak beruhubungan dengan penderita ISPA
2.) Prinsip perawatan ISPA antara lain :
a. Meningkatkan istirahan minimal 8 jam perhari
b. Meningkatkan makanan bergizi
c. Jika demam beri kompres dan banyak minum
d. Jika hidung tersumbat karena pilek, berihkan hidung dengan saputangan yang
bersih atau menghirup uap dari semangkuk air panas
e. Jika badan seseorang demam, gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu
ketat
f. Jika terserang pada anak, tetap beri makanan dan ASI jika anak tersebut masih
menyusui
g. Memposisikan kepala lebih tinggi saat tidur
3.) Pengobatan
Jika gejala tidak membaik berkonsultasi pada dokter untuk melanjutkan
pengobatan.
a. Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang adekuat,
pemberian multivitamin dll
b. Antibiotic : menurut WHO pengobatan pemberian antibiotic, pneumonia
rawat jalan, yaitu kotrimoksasol, amoksilin, penicillin, prokain, pneumonia
berat. yaitu benzyl penicillin, klorampenikol, klokasasilin, gentamisin.
5
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
An.Z (3 tahun) datang ke RS Citama dengan diagnosa ISPA. Saat dilakukan
pengkajian didapatkan hasil TTV TD: 90/60 mmHg N: 100x/menit R: 24x/menit S:
28,1oc BB : 13kg, keluarga pasien mengatakan pasien demam, batuk, pilek, dan mual
muntah sudah 4 hari.
a. Identitas Pasien
Nama : An.Z
Usia : 3 tahun
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Bahasa : Indonesia
Alamat : Kp. Pabuaran rt 05 rw 09 no 100
Sumber Biaya : Umum
6
b. Riwayat Keperawatan
1.) Keluhan Utama :
Demam, batuk, pilek, dan mual muntah sudah 4 hari.
2.) Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan klien demam, batuk, pilek, dan mual muntah
sudah 4 hari.
3.) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien tidak memiliki riwayat kesehatan masa lalu.
4.) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit.
5.) Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
makanan ataupun obat-obatan.
6.) Riwayat Psikososial
Saat dilakukan pengkajian keluarga pasien kooperatif.
c. Pemeriksaan Fisik
1.) Kesadaraan Umum
Kesadaran klien composmentis dan keadaan baik.
2.) Pemeriksaan TTV
TD : 90/60 mmHg
N : 100x/menit
R : 40x/menit
S : 38,1oc
BB : 13kg
3.) Kepala
Inspeksi : simetris, bersih, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada edema di kepala, dan kulit teraba hangat
4.) Wajah
Inspeksi : warna kulit sama dengan bagian tubuh lainnya
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, kulit teraba hangat
5.) Mata
Inspeksi : mata simetris, pupil isokor, konjungtiva pink, sklera mata
anikterik
7
6.) Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada tanda-tanda inspeksi
Palpasi : tidak ada edema, nyeri tekan, dan kulit teraba hangat
7.) Hidung
Inspeksi : terdapat penumpukan cairan sekret di rongga hidung
Palpasi : tidak ada edema dan nyeri tekan
8.) Mulut dan Faring
Inspeksi : warna mukosa pucat
9.) Leher
Inspeksi : integritas kulit baik tidak ada lesi
Palpasi : arteri karotis teraba, saat di raba tubuh klien hangat
10.) Dada dan Paru-paru
Inspeksi : kesimetrisan normal, pernapasan cepat
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : ronsonan peka (dug,dug,dug)
Auskultasi : tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru
11.) Jantung
Auskultasi : detak jantung kuat, normal, dan lambat teratur
12.) Payudara dan Ketiak
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada edema, dan lesi
Palpasi : tidak ada benjolan
13.) Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat astromi, tidak ada lesi
Auskultasi : peristaltic 5-20x/detik
Palpasi : tidak terdapat nyeri
Perkusi : normal timpani
14.) Genetalia
klien menolak untuk diperiksa
15.) Anus
klien menolak untuk di periksa
16.) Ekstremitas
Atas : rom aktif, kekuatan otot kuat, nadi teraba, otot bisep dan trisep
(+)
8
Bawah : rom aktif, kekuatan otot kuat, nadi teraba, otot bisep dan trisep
(+)
d. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Hasil Satuan Nilai Rujuk
Hemoglobin 11.0 g/dl 11-16
Lekosit 13.440 /u 6.000-17.500
Hematoktrit 35 % 31-43 %
Trombosit 179.000 /ul 150.000-440.000
e. Kebiasaan Sehari-hari
2. Pola Eliminasi
9
a. BAK Keluarga Klien -
mengatakan tidak ada
gangguan dalam
buang air kecil dan
bak 4x/hari.
3. Personal Hygiene
a. Mandi Keluarga klien -
mengatakan, klien
mandi sesuai jadwal
dan saat dimandikan
tidak rewel.
4. Pola Istirahat
a. Siang Keluarga klien -
mengatakan, klien
tidur siang kurang
lebih 1 jam
10
b. Malam Keluarga pasien -
mengatakan, klien
tidur biasanya 6 jam
2. DS : Ketidakefektifan sekret
- Keluarga klien mengatakan bersihan jalan napas
anaknya batuk pilek.
DO :
- Terlihat klien kesulitan
untuk bernapas
11
- Hasil TTV
TD : 90/60 mmHg
N : 100x/menit
R : 40x/menit
S : 38,1oc
3. DS : Gangguan Mual muntah
- Keluarga klien keseimbangan cairan
mengatakan, anaknya mual dan elektrolit
muntah 4 hari
DO :
- Kesadaran composmentis
- Keadaan umum baik
- Nilai GCS
E:4M:6V:5
- BB : 13kg
3. Rencana Tindakan
12
pemberian obat kepada klien
13
tapi sering
- Beritahu keluarga untuk monitoring
pemberian obat kepada klien
14
menganjurkan
klien banyak
minum
- Memberitahu
keluarga untuk
memonitoring
pemberian obat
kepada klien
17
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan asuhan Penanganan Keperawatan Dasar pada Klien
An.Z dengan ISPA dapat disimpulkan:
1.) Pada hasil pengkajian didapatkan kesamaan data dan kasus yang diangkat
dengan teori yang sudah ada dimana ibu klien mengatakan anaknya
demam, batuk, pilek, dan mual muntah 4 hari. Dari data hasil pengkajian
didapatkan diagnose mengarah pada Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
2.) Hasil diagnosa keperawatan yang ditemukan 3 diagnosa, yaitu :
a. Peningkatan Suhu Tubuh berhubungan dengan Proses Penyakit
b. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan Sekret
c. Gangguan Keseimbangan Cairan Elektrolit berhubungan dengan Mual
Muntah
3.) Intervensi keperawatan yang direncanakan tergantung kepada masalah
keperawatan yang ditentukan dalam melaksanakan intervensi. Dalam
kasus ini peran orang tua sangat diperlukan dalam memantau proses
penyakit yang diderita anak di rumah, dan peran perawat untuk
memberikan edukasi pelayanan kesehatan kepada orang tua klien.
4.) Implementasi atau tindakan dilanjutkan di rumah dan dipantau oleh orang
tua klien.
5.) Pada tahap akhir penulis melakukan evaluasi kepada klien. Evaluasi yang
didapatkan yaitu masalah belum teratasi dan tindakan dilanjutkan di rumah
oleh keluarga klien.
2. Saran
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
disampaikan sebagai berikut:
1.) Bagi keluarga klien diharapkan dapat mengawasi anak lebih baik, karena
masa kanak-kanak lebih rentan terhadap infeksi penyakit.
18
2.) Bagi penulis lain semoga karya tulis ini dapat dijadikan acuan untuk
meningkatkan kualitas dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan infeksi saluran pernapasan akut terutama pada anak-anak.
3.) Diharapkan, karya tulis ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
menambah wawasan pengetahuan siswa-siswi keperawatan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20