Anda di halaman 1dari 17

STROKE

DEFINISI
• Stroke adalah defisit neurologis yang mempunyai awitan
mendadak dan berlangsung sebagai akibat adanya gangguan
pembuluh darah otak

• Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang


berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (HendroSusilo, 2000)
ETIOLOGI
• Tidak diketahui
• Faktor resiko
– Akibat adanya kerusakan pada arteri Karena
usia, hipertensi, DM
– Penyebab timbulnya trombosis; polycytemia
– Penyebab emboli; MCI, kelainan katup, dll
– Penyebab hemoragikTD terlalu tinggi,
aneurisma arteri, penurunan faktor
pembekuan darah
Faktor resiko
Bukti-bukti kerusakan pembuluh darah
arteri sebelumnya : Angina, TIA
Merokok
Riwayat keluarga
Obesitas
Latihan berat
KLASIFIKASI STROKE

• Berdasarkan Patologi dan gejala klinik:


Stroke Hemoragik dan Non hemoragik

Stroke Hemoragik
• Perdarahan intra cerebral dan mungkin
perdarahan subarakhnoid, disebabkan
pecahnya pembuluh darah ortak tertentu
• Kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat
aktif
• Kesadaran pasien menurun
Stroke Non hemoragik
• Berupa iskemia, emboli dan trombosis cerebral
• Terjadi saat / setelah lama beristirahat, bangun
tidur, dipagi hari
• Tidak terjadi perdarahan tetapi hipoksia karena
iskemia, dapat timbul edema sekunder
• Kesadaran pasien umumnya baik
LANJUTAN
Berdasarkan perjalanan penyakit dan stadium
• TIA (Trans Iskemic Attack)
– Gangguan neurologis setempat yang terjadi selama
beberapa menit samapai beberapa jam saja.
– Gejala yang muncul akan hilang sengan spontandan
sempurna dalam tempo kurang dari 24 jam
• Stroke in volusi
– Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana
gangguan neurologis terlihat semakin berat dan
bertambah buruk (beberapa jam – hari)
• Stroke Komplit
– Ganguan neurologi yang timbul sudah menetap atau
permanen
PATOFISIOLOGI
• Oklusi
• Penurunan perfusi jaringan serebral
• Iskemia
– Metabolisme anaerob
• Asam laktat meningkat
• Edema serebral
– Aktivitas elektrolit terganggu
• Pompa na dan Kalium gagal
• Edema cerebral
– Perfusi otak menurun
– Nekrosis jaringan otak
– Gangguan neurologis
Jenis diet
• Nutrisi preventif
a. Kurangi penggunaan garam yang berlebihan baik dari
garam dapur maupun bahan aditif seperti monosodium
glutamat, natrium benzoat, natrium bikarbonat (soda kue).
b. Makan makanan dengan kandungan lemak yang
rendah.
c. Pertahankan berat badan yang normal.
d. Lakukan olahraga sedikitnya 30 menit/hari minimal 3
kali/minggu.
• Nutrisi kuratif
a. Diet kalori seimbang untuk mempertahankan berat
badan yang normal.
b. Membatasi asupan hidrat arang hingga maksimal 200
gram
c. Anjurkan pula diet rendah natrium (garam dapur 3
gram/hari), khususnya bila terdapat hipertensi.
d. Bila mana terdapat disfagia, terapkan diet disfagia
e. Lakukan penilaian kemampuan menelan, sebelum
memberikan nutrisi per oral.
Pemeriksaan penunjang
• CT Scan
• MRI
• EEG
• Sinar x tengkorak
• Angiografi serebral
Anjuran keamanan
• Bahan makanan yang dianjurkan bagi penderita
stroke, yaitu:
1. Sumber karbohidrat( ubi,kentang,beras)
2. Sumber protein (daging,kacang-kacangan)
3. Sayuran ( bayam,wortel,kangkung)
4. Buah – buahan ( pisang,pepaya,mangga)
5. Sumber lemak ( minyak jagung dan kedelai )
• Bahan makanan yang tidak dianjurkan bagi
penderita stroke
1. Sumber karbohidrat ( mie,soda)
2. Sumber nabati (jeroan,ayam berlemak)
3. Sayuran (kol, sawi )
4. Buah-buahan ( durian,nangka)
5. Sumber lemak (santan kental )
PENGKAJIAN

• Aktivitas / Istirahat
– Kesulitan melakukan aktivitas ; kelemahan,
kehilangan sensasi, paralisis
– Gangguan tingkat kesadaran
– Gangguan penglihatan
• Sirkulasi
– Hipertensi
– Disritmia
• Integritas ego
– Putus asa, tidak berdaya, emosi labil
Preskripsi diet
• Coba makan sedikit-sedikit tetapi sering untuk menghindari
keletihan.
• Jangan menambahkan garam, kecap asin, saus tomat, dan
bumbu lain yang banyak mengandung natrium kedalam
makanan pasien.
• Hindari penambahan gula atau sirup kedalam minuman bila
tidak diperlukan, khususnya jika pasien juga menderita
diabetes dan atau hipertrigliseridemia.
• Gunakan susu krim atau susu kedelai untuk menambah
kandungan protein dalam sereal, sup, dll. Jangan gunakan
santan sebagai bahan untuk menggurihkan makanan.
Konsul gizi
Persyaratan dalam melakukan diet stroke adalah :
• Protein cukup yaitu0,8-1 gram/kg BB. Apabila pasien berada
dalam keadaan kurang gizi, protein diberikan 1,2-1,5 gram/kg
BB. Apabila penyakit disertai komplikasi gagal ginjal kronik
diberikan rendah yaitu 0,6 gram/kg BB.
• Energi yang cukup yaitu 25-45 kkal/kg BB. Pada fase akut
enegri yang diberikan 1100-1500 kkal/kg BB.
• Lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
Utamakan sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber
lemak jenuh 10% dari kebutuhan energi total. Kolesterol
dibatasi 300 mg.
• Karbohidrat cukup yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
Untuk pasien diabetes mellitus diutamakan karbohidrat
kompleks.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai