Anda di halaman 1dari 12

PROGRES KULIAH LAPANG

ANALISIS SEBARAN SPASIAL TINGKAT


KEJADIAN KASUS COVID-19 DENGAN
METODE KERNEL DENSITY DI KOTA
AMBON
By: Heinrich Rakuasa

PROGRAM PASCA SARJANA


DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK-2020
Latar Belakang
Berdasarkan data Infografis COVID-19 Provinsi maluku tertanggal Pertanyaan Penelitian
15 Desember 2020 Kota Ambon merupahkan daerah dengan
1. Bagaimana sebaran spasial tingkat kejadian kasus
kasus positif tertinggi yaitu 435 orang dan yang terkonfimasi
suspek 10 orang (Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Maluku, 2020). COVID-19 dii Kota Ambon dengan menggunakan
metode Kernel Density
Kasus COVID-19 di Kota Ambon dari bulan maret-Desember 2. Bagaimana hubungan kepadatan penduduk
cenderung meningkat setiap bulannya. Jumlah penderita COVID-
dengan jumlah kejadian kasus COVID-19 di Kota
19 di Kota Ambon meningkat disebabkan karena wilayah tersebut
merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang banyak dan Ambon
padat dibandingkan dengan wilayah lainnya (Astuty, 2020).

Konsentrasi kejadian dapat digunakan untuk menargetkan


strategi pengendalian dan pencegahan penyakit berdasarkan area
yang berisiko lebih tinggi (Leitner & Arden, 2017)
Kernel Density estimation (KDE) merupahkan metode yang
efektif untuk memetakan pola spasial berupa titik (Cai et al.,
2013) Sebelumnya banyak studi telah mengunakan metode ini
untuk mengambarkan pola spasial COVID-19 diantaranya di
Kolombia oleh Cuartas et.al 2020, (Brazil) oleh Franciel et.al
2020, (China) oleh Liu, et.al 2020 dll

Sampai saat ini Belum ada Portal GIS atau peta yang
menggambaarkan Kosentrasi Kasus Wabah Covid-19 Di Kota
Ambon
Metode
Teknik pengolahan data dilakukan dengan plotting
koordinat, pembuatan Peta Sebaran Kejadian,
Peta Distribusi Kepadatan Kejadian Peta
Kepadatan Penduduk dan uji korelasi.

Penentun Lokasi Kejadian dilakukan dengan plotting


koordinat kejadian kasus COVID-19 berdasarkan data
yang sudah diperoleh dari Gugus Tugas COVID-
Titik koordinat yang terdapat pada
peta bukan merupakan lokasi
19,Untuk menghasilkan Peta Sebaran Kejadian
kejadian COVID-19 yang
sebenarnya, namun berjarak 3 Analisis spasial sebaran tingkat kejadian COVID-19
sampai 5 meter dari lokasi kejadian
COVID-19. Hal tersebut dilakukan
dilakukan dengan menggunakan metode kernel
untuk melindungi identitas Pasien density untuk mengetahui kepadatan kejadian
Positif COVID-19. agar tidak terjadi dengan analisis radius liputan adalah >1 Meter (500
hal yang tidak diinginkan.
m) (Pedoman, Pencegahan & Pengedalain COVID-19,
Angka atau nilai dihitung berdasar 2020) yang kemudian menghasilkan sebaran spasial
jumlah kejadian positif terkonfirmasi tingkat kejadian kasus COVID-19 di Kota Ambon.
di setiap desa/negeri/kel di Kota
Ambon pada per tanggal 15
Desember 2020 Peta Kepadatan Penduduk dibuat dengan
memanfaatkan data sekunder berupa jumlah
penduduk dan luas wilayah setiap desa.

Data jumlah kejadian Positif COVID-19 dan kepadatan


penduduk dilakukan uji korelasi untuk menentukan
Diagram Alur Kerja hubungan dan arah hubungan antara dua data
tersebut
Peta Administrasi = Peta Dasar
Sumber :
1. Peta RBI Kota Ambon skala 1:50.000 - BIG
2. Peta Administrasi Kota Ambon – BAPEKOT Ambon
Desa/
No Kecamatan Ibukota Kelurahan
Negeri
1 Nusaniwe Amahusu 5 8
Karang
2 Sirimau 4 10
Panjang
3 T.A.Baguala Passo 6 1
Leitimur
4 Leahari 8 0
Selatan
Teluk
5 Wayame 7 1
Ambon
JUMLAH 30 20
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Ambon 2020
Hasil Sebaran Kejadian COVID-19
Data kejadian Pasien Positif COVID-19 di Kota Ambon Tertanggal 15
Desember 2020 yaitu terdapat 435 Kasus yang tersebar di berbagai
Desa dan Kelurahan. Data Kasus Pasien Positif COVID-19 yang
terdapat di Kota Ambon merupakan data Kasus Pasien Positif
COVID-19 yang tercatat pada GugusTugas COVID-19 Kota Ambon
dan Dinas Kesehatan Kota Ambon
Kasus Per 29 Kel.Nusaniwe 9
No Desa 15-12-2020 30 Kel.Benteng 18
1 Urimesing 3 31 Kel.Wainitu 8
2 Passo 13 32 Kel.Silale 10
3 Hative Besar 1 33 Kel.Waihaong 47
4 Hutumury 0 34 Kel.Kudamati 21
5 Soya 7 35 Kel.Mangga Dua 6
6 Laha 5 36 Kel.Urimesing 3
7 Tawiri 2 37 Kel.Ahusen 3
8 Rumah Tiga 21 38 Kel.Honipopu 25
9 Wayame 4 39 Kel.Rijali 8
10 Kel.Tihu 0 40 Uritetu 23
11 Poka 5 41 Kel.Batu Meja 3
12 Hunuth 4 42 Kel.Batu Gajah 0
13 Waiheru 2 43 Kel.Amantelu 5
14 Nannia 3 44 Kel.Karang Panjang 7
15 Negeri Lama 0 45 Waihoka 4
16 Halong 45 46 Batu Merah 31
17 Lateri 5 47 Pandan Kasturi 63
18 Rutong 0 48 Galala 2
19 Leahari 0 49 Hative Kecil 6
20 Hukurila 0 50 Latta 1
21 Ema 0
22 Kilang 2 Total Kasus COVID-19 435
23 Hatalae 1 Sumber : Gugus Tugas COVID-19
24 Naku 1 Kota Ambon
25 Latuhalat 2
26 Seilale 1
27 Nusaniwe 4
28 Amahusu 4
Sebaran Kejadian COVID-19
Titik koordinat yang terdapat pada peta bukan merupakan lokasi kejadian
COVID-19 yang sebenarnya, namun berjarak 3 sampai 5 meter dari lokasi
kejadian COVID-19. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi identitas
Pasien Positif COVID-19. agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Secara spasial didapati pola distribusi sebaran

Pola Spasial Sebaran Tingkat Kejadian COVID-19


spasial tertinggi yang cenderung terpusat di
daerah pesisir yang merupahkan pusat kota
Ambon yang memiliki intensitas kasus tinggi
Kelas Kepadatan Tinggi kasus positif
COVID-19 terdapat di Kel.Benteng,
Kel.Kudamati, Sebagian desa Urimesing,
Kel.Wainitu, Kel. Waihaong, Kel.Silale,
Kel.Honipopu, Kel.Uritetu, Kel.Pandan Kasturi,
Kel.Batu Gajah, Kel. Batu Mejah, Kel.Karang
Panjang, Kel.Rijali, Kel. Waihoko, Kel.Amantelu,
Sebagian Desa Hative Kecil. dan Desa Galala.
Diperoleh pula informasi bahwa kecamatan yang
menjadi kosentrasi kejadian positif adalah
wilayah yang berasosiasi dengan akses
trasportasi dan fasilitas umum (Pelabuhan
,Terminal, Dermanga penyebrangan Speed
Booat, Pasar, Taman Kota Pusat Perbelanjaan
dll). Jika disandingkan dengan data kepadatan
penduduk, titik kosentrasi kejadian berada pada
desa/kelurahan yang Sebagian besar memiliki
kepadatana penduduk >100 jiwa/Ha
Lokasi dengan Kelas kepadatan sedang berada
di Sebagian Kel. Nusaniwe, Sebagian
Kel.Benteng, Sebagian Desa Urimesing,
Sebagian Negeri Soya, Sebagian Desa Batu
Merah, Sebagian Hative Kecil, Sebagian Negeri
Rumah Tiga, Sebagian Desa Poka dan
Kelurahan Tihu. Persebaran lokasi dengan kelas
kepadatan sedang selalu berada disekeliling
lokasi kelas kepadatan tinggi.

Kelas Kepadatan Rendah kasus positif


COVID-19 menyebar di seluruh desa di Kec.
Leitimur Selatan, di Desa Laha, Desa Tawiri,
Desa Hative Besar, Desa Wayame, Desa Hunut,
Desa Waiheru, Desa Naniwe, Desa Negeri
Lama, Desa Paso, Desa Lateri, dan Sebagian
Besar Desa dan Kelurahan yang ada di
Kecamatan Nusaniwe. Lokasi tersebut
didominasi berada di pinggiran Kota Ambon
Distribusi Kepadatan Kejadian

Tingkat Kasus Positif COVID-19 rendah disuatu wilayah,


pada peta menunjukan bahwa wilayah tersebut
merupakan wilayah dengan kepadatan kernel yang
rendah.
Penelitian tentang hubungan Kepadatan penduduk dengan
peyebaran COVID-19 yang dilakukan oleh (Kadi & Khelfaoui,
2020) di Aljazair menunjukan bahwa kepadatan penduduk
berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah kasus virus
COVID-19. Dengan meningkatnya kepadatan penduduk,
jumlah orang yang terinveksi semakin bertambah
Menurut (Lai et al., 2020) kepadatan populasi adalah yang
terpenting dan faktor pertama dalam penyebaran virus COVID-19.
Hasil Penelitian dari (Coşkun et al., 2021) di Turki juga
menunjukkan bahwa kepadatan populasi dan angin sangat
berpengaruh terhadap penyebaran COVID-19.

Kepadatan penduduk di Kota Ambon tahun 2020 dibagi menjadi 3 kelas


yaitu, tinggi, sedang dan rendah Kel. Wainitu, Kel. Honipopu, Kel.
Ahusen, Kel. Batu Gajah, Kel. Uritetu, Kel. Rijali dan Kel, Karang
Panjang.
Kelas Kepadatan Sedang berada di Kel. Benteng, Kel. Kudamati, Kel.
Urimesing, Kel. Batu Meja, Kel Waihoka, Kel Amantelu, Kel. Hative
Kecil Kel. Galala dan Negeri Batu Merah
Kelas Kepadatan Rendah terdapat di Desa Laha, Desa Tawiri, Desa
Hative Besar, Desa Wayame, Kel. Tihu, Desa Hunut, Desa Waiheru,
Desa Nania, Desa Negeri Lama, Desa Lateri, Desa Latta, Desa Galala,
Desa Hative Kecil, Desa Hutumury, Desa Rutong , Desa Leahari, Desa
Ema, Desa Hukurila, Desa Kilang, Desa Naku, Negeri Soya,
Urimesing, Negeri Latuhalat, Negeri Silal, Negeri Nusaniwe, Kel.
Kepadatan Penduduk Amahusu, dan Kel Nusaniwe
Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Sebaran Tingkat Kejadian COVID-19

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian dengan


menggunakan uji korelasi Spearman menunjukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk dan
jumlah kejadian Kasus Positif COVID-19.

Nilai signifikasi (p) pada hasil analisis uji korelasi Spearman


menunjukan bahwa nilai sig. 0,00 < 0,05.

Hasil analisis membuktikan bahwa terdapat hubungan yang saling


berpengaruh antara kepadatan penduduk dengan jumlah Kasus
Positif COVID-19 di Kota Ambon
Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan
arah positif antara kepadatan penduduk dan jumlah Kasus Positif
COVID-19

Hal tersebut terbukti dengan nilai koefisien korelasi (r) pada hasil Tabel . Hasil Uji Korelasi Tingkat Kasus Positif COVID-19 dengan
analisis uji korelasi Spearman menunjukan nilai 0,620. Hasil Kepadatan Penduduk Tahun 2020 di Kota Ambon
analisis membuktikan bahwa jika terjadi pertambahan jumlah
penduduk yang menyebabkan kepadatan penduduk menjadi
meningkat, maka dapat meningkatkan jumlah Positif COVID-19 di
Kota Ambon. Sebaliknya jika jumlah penduduk berkurang
kemudian mempengaruhi kepadatan penduduk maka jumlah
Kasus Positif COVID-19 di Kota Ambon Rendah
Kesimpulan
1. Sebaran spasial tingkat Kasus COVID-19 menghasilkan pola yang terkonsentrasi
wilayah-wilayah yang berasosiasi dengan akses trasportasi dan fasilitas umum
(Pelabuhan ,Terminal, Dermanga penyebrangan Speed Booat, Pasar, Taman Kota).
Dan Jika disandingkan dengan data kepadatan penduduk, titik kosentrasi kejadian
berada pada desa/kelurahan yang Sebagian besar memiliki kepadatan penduduk
>100 Jiwa/ha
2. Kepadatan penduduk mempunyai korelasi yang Kuat dengan nilai korelasi (r) sebesar
0, 620 dan mempunyai hubungan yang positif terhadap jumlah Kasus COVID-19 per
desa di Kota Ambon

Anda mungkin juga menyukai