Anda di halaman 1dari 2

UAS MK.

DINAMIKA SPASIAL SOSIAL EKONOMI


Dosen MK: Dr. Hafid Setiadi
Oleh: Heinrich Rakuasa - 2006491342*
Magister Ilmu Geografi Angkatan 2020
Universitas Indonesia

Judul Arahan Penataan Ruang Berbasis Bencana Banjir Kawasasn DAS Ciasem
777777777777777777777777777777777777777777777777777
Kabupaten Subang
777777777777777777777777777777777777777777777777777
777777777777777777777777777777777777777777777777777
Penulis Aditya Prabu Alfajri & Nia Kurniasari
777777777777777777777777777777777777777777777777777
Jurnal Prosidig Penelitian SPeSIA 2015
777777777777777777777777777777777777777777777777777
Alamat Web http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/686
777777777777777777777777777777777777777777777777777
777777777777777777777777777777777777777777777777777
Latar Belakang 777777777777777777777777777777777777777777777777777
Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciasem merupahkan daerah yang rutin terkena bencana banjir setiap
777777777777777777777777777777777777777777777777777
tahunnya sehingga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Berbagai factor yang menjadi penyebab banjir
777777777777777777777777777777777777777777777777777
tersebut antara lain 777777777777777777777777777777777777777777777777777
▪ Adanya perubahan tata guna lahan di bangian hulu DAS yang mempercepat laju erosi, yang dimana
777777777777777777777777777777777777777777777777777
menyebabkan tingkat sedimentasi samakin besar, akibatnya terjadi pendangkalan alur sungai dibagian hilir
777777777777777777777777777777777777777777777777777
▪ Rusaknya ekosistem sungai akiba dari kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi
777777777777777777777777777777777777777777777777777
sepanjang alur sungai dari pencemaran. Saat ini, masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke
777777777777777777777777777777777777777777777777777
badan sungai sehingga dapat menghambat aliran sungai
777777777777777777777777777777777777777777777777777
▪ Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kestabilan ekosistem lingkungan, perlakuan
777777777777777777777777777777777777777777777777777
masyarakat sekitar yang kurang mempedulikan kebersihan lingkungan sekitar yang mengakibatkan
777777777777777777777777777777777777777777777777777
terjadinya degradasi lingkungan
777777777777777777777777777777777777777777777777777
▪ Keberadaan sungai sungai kecil yang berpotensi menimbulkan bencana banjir yang tidak dilengkapi
777777777777777777777777777777777777777777777777777
bendungan penahan luapan air atau sejenisnya
777777777777777777777777777777777777777777777777777
▪ Kondisi fisik Kawasan yyang rata-rata terbilang dataran rendah-menegah menunjang penggenagan air
777777777777777777777777777777777777777777777777777
dikawasan permukiman dengan tingkat penyurutan air yang relative lambat
777777777777777777777777777777777777777777777777777
77777777777777777
Tujuan
Membuat suatu arahan penataan ruang yang diharpkan dapat menguragi resiko bencana

Landasan hukum
Landasan hukum penyusunan arahan penataan ruang berbasi mitigasi bencana banjir di Kawasan DAS
Ciasem di Kabupaten Subang didasarkan pada :
a) Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
b) Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelengaraan Penanggulangan Bencana
c) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana
Dalam Penaggulangan Bencana
d) PP No 37 tentang Pengelolaan DAS

Metodologi
Metode anlisis fisik dasr DAS Ciasem, metode tataguna lahan, metode morfometri sungai,metode identifikasi
Kawasan banjir (menggunakan metode Teknik superimpose),metode kependudukan (mengunakan Teknik
regresi linier,identifikasi social budaya) dan review kebijakan yang terkait dengan studi kasus.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari Analisis Fisik akan menghasilkan output berupa tataguna lahan yang berfungsi sebagai pedoman
penyusunan arahan penataan ruang.
Gambar. Sumperipose Kawasan DAS Ciasem
Hasil dari Analisis Kependudukan menggunakan analisis regresi linier dan didapati pada tahun 2035 angka
proyeksi tertinggi berada pada kecamatan Ciasem sedangkan terendah berada pada kecamatan
serangpanjang.
Berdasarkan hasil Survey Social Budaya didapati rata-rata sikap penduduk yang cenderung
bertahan/menetap pada tempat tinggal mereka jia bencana ini benarm benar terjadi. Dengan alasan tempat
tinggal mereka merupahka tempat kelahiran mereka yang perlu dijaga berkelanjutannya. Dan asset tempat
tinggal mereka merupahkan asset satu-satunya yang dapat dijadikan tempat tinggalnya. Kondisi ini dapat
disimpulkan bahwa tingkat kekerabatan penduduk cukup tinggi, akan tetapi sikap ini akan menyebabkan
kerentanan dampak bencana terhadap penduduk itu sendiri.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis sebelumnya, telah terindentifikasi peruntukan ruang Kawasan DAS Ciasem yang dimana
terbagi atas 2 yaitu Kawasan Lindung dan Kawasasn Budidaya.
1. Kawasan budidaya di Kawasan DAS Ciasem terdiri atas Kawasan permukiman,Kawasan pertanian lahan
basah,Kawasan pertanian lahan kering, Kawasan dan pertanian tahunan.
2. Kawasan Lindung DAS Ciasem terkategorikan menjadi 2 yakni Kawasan lindung potensi bencana rendah
dan Kawasan lindung potesi tinggi. Kriteri tersebut didapt berdasarkan karakteristik fisik Kawasan,
intensitas rawan bencana dan Kawasan sempadan sungai

Anda mungkin juga menyukai