KUMUH DI PERMUKIMAN
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada kita
semua sehingga kami dapat menyelesaikan makala ini dengan judul “Transit
Oriented Development (TOD) Pada Kawasan Cikarang Utara".
Untuk lebih dan kurangnya saya ucapkan terima kasih dan memohon maaf sebesar –
besarnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.
Daftar Isi
BAB I.........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................1
BAB III.....................................................................................................................................17
BAB IV.....................................................................................................................................18
BAB V......................................................................................................................................21
BAB VI.....................................................................................................................................23
Daftar Pustaka .....................................................................................................................25
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahunnya, jumlah penduduk miskin semakin bertambah. Menurut Badan
Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, jumlah penduduk miskin di Jakarta tahun 2021
sebanyak 501,920 ribu jiwa. Dengan ini, banyak juga terdapat pemukiman kumuh
seperti di pemukiman nelayan. Kampung nelayan merupakan kawasan atau
permukiman di mana mayoritas penduduknya bekerja dengan menjadi nelayan.
Pemukiman di pesisir sulit untuk berkembang sehingga banyak yang kondisinya semakin
memburuk.
Kampung Nelayan Dadap merupakan pemukiman nelayan yang berada di Kelurahan
Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia. Mata
pencaharian utama masyarakat kampung ini adalah melaut dan bekerja sebagai
nelayan.
Kondisi kampung ini sangat kumuh dengan rumah berdempetan yang terbuat dari
triplek atau bambu. Terdapat sampah yang menggunung di kawasan Sungai Dadap dan
juga sampai sisi jalan, yang sudah lama dibiarkan sehingga semakin membuat kawasan
tersebut tidak sehat untuk ditempati. Sampah-sampah tersebut menumpuk
dikarenakan air laut yang pasang, namun juga masih kurangnya kesadaran dari
masyarakat. Kawasan tempat tinggalnya juga sering tergenang. Dengan ini, dibutuhkan
penataan ulang dan relokasi agar dapat menjadi lebih layak huni.
1
2. 2. Tinjauan Teori Perumahan dan Permukiman Kumuh
2
• Sistem pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis
• Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan
teknis
6. Pengelolaan persampahan
• Prasarana dan sarana persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis
• Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis
7. Proteksi kebakaran
• Prasarana proteksi kebakaran tidak tersedia
• Sarana proteksi kebakaran tidak tersedia
Permukiman nelayan merupakan tempat tinggal di pesisir laut, sungai, atau danau,
di mana sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat dengan mata
pencaharian nelayan dan memiliki akses juga keterkaitan erat antara penduduk
pemukiman nelayan dengan tempat mereka bekerja, yaitu kawasan perairan. Namun,
sebagian dari penduduk tersebut masih terikat dengan daratan. Menurut Peraturan
Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 15/Permen/M/2006
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan,
kawasan nelayan merupakan perumahan kawasan khusus untuk menunjang kegiatan
fungsi kelautan dan perikanan.
Kehidupan masyarakat nelayan dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek sosial,
aspek budaya, dan aspek ekonomi.
1. Aspek Sosial
Ditinjau dari aspek sosial, masyarakat nelayan memiliki sikap kekeluargaan yang erat
dan sikap gotong royong yang tinggi. Sikap-sikap ini muncul dikarenakan aktivitas
masyarakat nelayan di mana mereka harus meninggalkan keluarga untuk waktu yang
cukup lama, sehingga muncul rasa keakraban tinggi antara keluarga-keluarga yang
ditinggalkan.
2. Aspek Budaya
Masyarakat nelayan cenderung hidup dengan lebih dari satu keluarga dalam satu
rumah. Mereka juga cenderung menampung kerabat mereka untuk waktu yang
lama, sehingga jumlah dalam satu rumah melebihi kapasitas dan menyebabkan
terbatasnya ruang gerak. Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya rendah
menghambat kemajuan nelayan dikarenakan kurangnya pengetahuan, antara lain
sulitnya bagi pemerintah untuk memberi bantuan dalam bentuk penyuluhan
maupun modernisasi peralatan (Mubyarto;1985).
3. Aspek Ekonomi
3
2. Penghasilan sampingan, yaitu yang diperoleh dari pekerjaan tambahan, baik yang
diperoleh ketika menjadi buruh, bertani, dan berdagang maupun
pekerjaan/kerajinan dalam pengelolaan hasil laut lainnya.
Kriteria/standar kawasan permukiman nelayan adalah sebagai berikut :
1. Tidak berada pada daerah rawan bencana
2. Tidak berada pada wilayah sempadan pantai dan sungai
3. Kelerengan : 0 - 25%
4. Orientasi horizontal garis pantai : > 60 derajat
5. Kemiringan dasar pantai : terjal - sedang
6. Kemiringan dataran pantai : bergelombang - berbukit
7. Tekstur dasar perairan pantai : kerikil - pasir
8. Kekuatan tanah daratan pantai : tinggi
9. Tinggi ombak signifikan : kecil
10. Fluktuasi pasang surut dan arus laut : kecil
11. Tidak berada pada kawasan lindung
12. Tidak terletak pada kawasan budidaya penyangga, seperti kawasan hutan bakau
(mangrove)
4
• Pasal 103-105, pencegahan kualitas permukiman kumuh terbagi atas 2 jenis
pencegahan berupa: (1) Pengawasan dan Pengendalian dan (2) Pemberdayaan
Masyarakat [6]. Pada Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016 Pasal 102-121,
peningkatan kualitas pada permukiman kumuh terbagi menjadi 3 jenis yaitu berupa :
(1) Penetapan Lokasi, (2) Pola-pola Penanganan dan (3) Pengelolaan. Tahap
pengelolaan pada tahap peningkatan kualitas bertujuan untuk mempertahankan atau
menjaga kualitas permukiman yang berkelanjutan.
3. UU No.1 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kawasan Permukiman adalah sebagai
berikut :
(1) Amanat Terkait Penanganan Perumahan dan Permukiman Kumuh adalah
penyelenggaraan pengembangan lingkungan hunian perkotaan pada Pasal 59
antara lain mencakup pencegahan tumbuhnya perumahan kumuh dan
mencegah bertumbuhnya serta berkembangnya lingkungan hunian yang tidak
terencana dan tidak teratur. Perencanaan pengembangan lingkungan hunian
perkotaan pada Pasal 66 antara lain mencakup penyusunan rencana
pencegahan tumbuhnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta
penyusunan rencana pencegahan tumbuh dan berkembangnya lingkungan
hunian yang tidak terencana dan tidak teratur. (2) Pencegahan dan Peningkatan
kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang terdapat
dalam Pasal 94 dengan maksud adalah meningkatkan mutu kehidupan dan
penghidupan masyarakat penghuni, mencegah tumbuh dan berkembangnya
perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru serta menjaga dan
meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman.
5
masyarakat pesisir; dan (2) nelayan di perairan umum daratan lintas
Daerah Kabupaten/Kota.
•
2.4.3 Program pemerintah Daerah terhadap Kampung Nelayan Dadap
6
membentuk lingkungan perumahan sebagai satu kesatuan fungsional
dalam tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya.
• d) Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus dilaksanakan
oleh kelompok tenaga ahlinya yang dapat menjamin kelayakan teknis, yang
keberadaannya diakui oleh peraturan yang berlaku.
• e) Penyediaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan merupakan
bagian dari sistem pelayanan umum perkotaan sehingga dalam
perencanaannya harus dipadukan dengan perencanaan lingkungan
perumahan dan kawasan-kawasan fungsional lainnya.
• f) Perencanaan pembangunan lingkungan perumahan harus menyediakan
pusat-pusat lingkungan yang menampung berbagai sektor kegiatan
(ekonomi, sosial, budaya), dari skala lingkungan terkecil (250 penduduk)
hingga skala terbesar (120.000 penduduk), yang ditempatkan dan ditata
terintegrasi dengan pengembangan desain dan perhitungan kebutuhan
sarana dan prasarana lingkungan.
• g) Pembangunan perumahan harus memenuhi persyaratan administrasi
yang berkaitan dengan perizinan pembangunan, perizinan layak huni dan
sertifikasi tanah, yang diatur oleh Pemerintah Kota/Kabupaten setempat
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• h) Rancangan bangunan hunian, prasarana dan sarana lingkungan harus
memenuhi persyaratan teknis kesehatan dan keselamatan sesuai Standar
Nasional Indonesia atau ketentuan-ketentuan lain yang diatur dengan
Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah serta Pedoman Teknis yang
disusun oleh instansi terkait.
• i) Perencanaan lingkungan perumahan juga harus memberikan
kemudahan bagi semua orang, termasuk yang memiliki ketidakmampuan
fisik atau mental seperti para penyandang cacat, lansia, dan ibu hamil,
penderita penyakit tertentu atas dasar pemenuhan azas aksesibilitas
(sesuai dengan Kepmen No. 468/ Thn. 1998), yaitu: (1) kemudahan, yaitu
setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang bersifat
umum dalam suatu lingkungan; (2) kegunaan, yaitu setiap orang harus
dapat mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum
dalam suatu lingkungan; (3) keselamatan, yaitu setiap bangunan yang
bersifat umum dalam suatu lingkungan terbangun, harus memperhatikan
keselamatan bagi semua orang; dan (4)kemandirian, yaitu setiap orang
harus dapat mencapai, masuk dan mempergunakan semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa
membutuhkan bantuan orang lain.
• j) Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan lingkungan
perumahan kota yang meliputi perencanaan sarana hunian, prasarana dan
sarana lingkungan, menggunakan pendekatan besaran kepadatan
penduduk.
• k) Dalam merencanakan kebutuhan lahan untuk sarana lingkungan,
didasarkan pada beberapa ketentuan khusus, yaitu: (1) besaran standar
ini direncanakan untuk kawasan dengan kepadatan penduduk <200
jiwa/ha; (2) untuk mengatasi kesulitan mendapatkan lahan, beberapa
sarana dapat dibangun secara bergabung dalam satu lokasi atau bangunan
7
dengan tidak mengurangi kualitas lingkungan secara menyeluruh;
(3) untuk kawasan yang berkepadatan >200 jiwa/ha diberikan reduksi 15-
30% terhadap persyaratan kebutuhan lahan; dan (4) perencanaan
prasarana lingkungan, utilitas umum dan sarana lingkungan harus
direncanakan secara terpadu dengan mempertimbangkan keberadaan
prasarana dan sarana yang telah ada
• l) Dalam menentukan besaran standar untuk perencanaan kawasan
perumahan baru di kota/new development area yang meliputi
perencanaan sarana hunian, prasarana dan sarana lingkungan,
pengembangan desain dapat mempertimbangkan sistem blok / grup
bangunan/ cluster untuk memudahkan dalam distribusi sarana lingkungan
dan manajemen sistem pengelolaan administratifnya. Apabila dengan
sistem blok / grup bangunan/ cluster ternyata pemenuhan sarana hunian,
prasarana dan sarana lingkungan belum dapat terpenuhi sesuai besaran
standar yang ditentukan, maka pengembangan desain dapat
mempertimbangkan sistem radius pelayanan bagi penempatan sarana dan
prasarana lingkungan, yaitu dengan kriteria pemenuhan distribusi sarana
dan prasarana lingkungan dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan
sekitar terdekat.
Kampung nelayan Kamal Muara yang dahulu dikenal sebagai kawasan kumuh dan
padat penduduk. Kampung yang terletak di pesisir utara Jakarta ini merupakan
titik awal penyeberangan kunjungan ke Pulau Kelor, Cipir dan Onrust. Sejak tahun
2018, perkampungan nelayan ini sedikit dipercantik dengan mengecat rumah-
rumah penduduk setempat yang berwarna-warni seperti Kampung Pelangi
untuk menciptakan nuansa kumuh dan menarik wisatawan. Saat ini, desa
nelayan Kamal Muara dikenal banyak orang sebagai desa pelangi dan menarik banyak
wisatawan yang ingin berfoto. Kampung Nelayan Kamal Muara telah disulap menjadi
kampung nelayan yang tertata rapi dengan dihiasi cat berwarna - warni di jalanan dan
di rumah - rumah warga. Kampung
Nelayan yang tadinya kumuh ini menjadi lebih tertata dan juga bersih. Walaupun belum
semua bagian dari Kampung nelayan kamal Muara yang tertata, namun hal ini menjadi
suatu pencapaian yang sangat baik. Para warga menyambut ide baik dari peremajaan
kampung ini dikarenakan kampung ini juga menjadi salah satu jalan para wisatawan
untuk menuju ke kepulauan seribu.
8
https://images.app.goo.gl/fGKNfHm9ThkHtN7Q8
Mayoritas penduduk desa nelayan adalah suku Bugis yang adat istiadatnya masih
cukup kuat. Orang masih menggunakan bahasa Bugis untuk bahasa sehari-hari dan
bahasa Indonesia. Tradisi yang masih dipertahankan di masyarakat
seperti penyelenggaraan pernikahan menggunakan adat adat suku Bugis. Suku Bugis
di sini sebagian besar berasal dari daerah Wajo dan Bone Sulawesi Selatan. Rumah
warga dibangun dengan gaya rumah panggung khas Bugis. Pengunjung yang ingin
berlibur di tiga pulau sering tersesat di Dermaga Muara Angke. Hal
ini dikarenakan wisatawan yang ingin melintasi pulau tersebut tidak mengetahui
lokasinya dan karena karakteristik lokasi ini mirip dengan Muara Angke dimana
terdapat pasar dan pelelangan ikan.
https://images.app.goo.gl/FZwsPaDz79XaQ3xe9
Kampung Nelayan Tegalsari merupakan salah satu kampung yang berada di pesisir
pantai kota Tegal dan merupakan salah satu tempat yang dianggap paling kumuh oleh
pemerintah kota Tegal. Kampung yang didiami oleh masyarakat yang mata
pencahariannya mayoritas sebagian besar didasarkan pada hasil laut, yaitu nelayan
9
dan budidaya perikanan. Untuk wilayah pesisir secara umum, pembangunan pesisir
masih memiliki beberapa tantangan, antara lain: keterbatasan fasilitas dan pelayanan,
termasuk infrastruktur fisik, kondisi lingkungan yang kurang terjaga, persyaratan
sanitasi tidak terpenuhi, air minum dan sanitasi tidak sepenuhnya terpenuhi, kondisi
perumahan pada umumnya jauh dari tempat tinggal, dan pendapatan masyarakat
masih sangat rendah.
Setelah itu pemerintah memutuskan untuk merevitalisasi kampung ini sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu kampung wisata yang dapat menarik wisatawan.
Pemerintah sangat berkomitmen dalam pembangunan Kampung Nelayan Tegalsari,
namun sejatinya pembangunan yang dilakukan atas nama kesejahteraan masyarakat
tidak terlepas dari peran dan partisipasi masyarakat itu sendiri. Masyarakat pesisir
dikenal dengan masyarakat yang berwatak keras dan kemampuan ekonominya rendah
dikarenakan kondisi kultur, lingkungan dan juga rendahnya tingkat pendidikan, namun
disisi lain struktur masyarakat pesisir dikenal sangat terbuka sehingga sangat mudah
untuk dipengaruhi.
https://images.app.goo.gl/jTSopkvgVhwh7xRv6
Hasil dari revitalisasi dan peremajaan yang dilakukan oleh pemerintahan pusat cukup
membuat dampak baik bagi masyarakat kampung nelayan. Banyaknya perkerasan dan
juga taman - taman menggantikan unsur tanah dan pasir yang berada di sekitar
kampung nelayan tersebut.
10
https://images.app.goo.gl/CZ9SLdQYpNdY6W3
78 https://images.app.goo.gl/H7gNKhWRwWVqaLEv5
Keberhasilan dari peremajaan kampung nelayan ini tentunya dapat diaplikasikan dalam
peremajaan kampung nelayan lain yang sifatnya masih sangat kumuh dengan
masyarakat berekonomi rendah, dan kampung ini dapat dijadikan suatu ladang mata
pencaharian yang baru sehingga dapat mengangkat ekonomi dari masyarakat dan
penduduk sekitar.
11
https://www.masterplandesa.com/desa-pesisir/ine-no-funaya-wisata-perkampungan-nelayan-di-jepang/
12
Walaupun telah berdiri sejak lama,bangunan - bangunan berubah seiring dengan
perkembangan zaman. Material - materialnya pun berubah. Dari awalnya
menggunakan material - material alam seperti kayu dan bambu, mereka beralih dengan
menggunakan material besi, dan juga perkerasan - perkerasan yang lebih kokoh untuk
bertahan diatas air.
Rumah di kampung ini bernama rumah funaya. Rumah funaya memiliki 2 lantai, di
lantai 1, salah satu ruangannya dijadikan sebagai garasi untuk meletakan kapal dari para
nelayan yang akan digunakan untuk memancing ikan. Sedangkan untuk lantai 2, saat ini
banyak dialihfungsikan sebagai penginapan oleh para nelayan setempat. Rumah -
rumah ini menghadap ke laut sehingga pemandangan yang dihadapkan sangat indah.
https://images.app.goo.gl/2k47PizHrxqNMuXG7
13
Saat ini kampung Nelayan ini juga menjadi salah satu spot wisatawan yang
berkunjung ke Jepang karena keindahan alamnya. Kampung ini juga dijuluki sebagai the
most beautiful village in Japan .
Kampung Nelayan Chew Jetty yang terletak di Penang, Malaysia merupakan salah satu
situs warisan duni yang ditetapkan oleh UNESCO. Kampung ini berusia hampir 2 abad.
Kampung Nelayan ini konon merupakan kampung halaman orang Tionghoa yang tiba
hampir dua abad yang lalu dan masih bertahan hingga sekarang. Mayoritas penduduk
disana adalah orang Tionghoa dan bahasa yang banyak digunakan adalah bahasa
Hokkien. Terletak di Kota Tua Georgetown,Desa ini kaya akan sejarah, dan pada masa
perang abad ke-18, daerah tersebut pernah menjadi tempat pengungsian atau tempat
berteduh bagi orang Tionghoa.
14
https://www.medisata.com/wisata/chew-jetty-penang
Jalanan di kampung ini umumnya menggunakan kayu. Jalanannya pun tidak terlalu
besar dan kendaraan yang dapat melewatinya hanya sepeda dan juga sepeda motor.
Elemen - elemen khas negeri tiongkok seperti lampu lampion pun terlihat banyak di
jalanan sekitarnya. Rumah - rumahnya pun kebanyakan terbuat dari material kayu yang
kokoh. Beberapa rumah pun mengecat dindingnya dengan berbagai macam gambar
dan mural yang menarik wisatawan dan membuatnya seperti street art.
15
https://www.medisata.com/wisata/chew-jetty-penang
16
tempat wisata sehingga, hingga saat ini wilayah Chew Jetty berubah menjadi tempat
wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, dan terdapat banyak penginapan, kuil,
dan pusat oleh - oleh untuk para wisatawan. Tidak lupa juga wisata yang ditawarkan
yaitu menaiki perahu untuk berkeliling di perairan Chew Jetty.
17
ditentukan, maka setelah itu dilakukannya pengembangan data dan memilah data dari
hasil analisa SWOT. Menentukan jenis pola yang akan digunakan untuk meningkatkan
kualitas permukiman kumuh.
3.2 Metode Pengabdian Masyarakat
Metode pengabdian yang digunakan adalah dengan cara menggunakan program
Pengembangan dari hasil penelitian yang didapatkan dari studi kasus, artikel, dan
informasi - informasi mengenai lokasi, kondisi,dan masyarakatnya melalui data - data
dan jurnal.
3.2.1 Metode Pendekatan Sosial
Metode pendekatan sosial yang digunakan adalah dengan cara menggunakan studi
kasus atau jurnal yang mengumpulkan data informasi dari kondisi lapangan,
menggunakan hasil wawancara masyarakat dari artikel, jurnal, dan studi kasus.
3.2.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Metode pelaksanaan kegiatan yang telah digunakan adalah serangkaian proses
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis dan terencana menggunakan studi kasus
dari berbagai sumber lalu mengumpulkan data yang terkait mengenai lokasi adapun
tahap-tahap pelaksanaan sebagai berikut :
1. Persiapan pengolahan data dan informasi
2. Menganalisis data dan informasi yang telah diperoleh
3. Mengulas dengan cara studi banding keberhasilan dengan kondisi tapak
sejenis
4. Mengeluarkan output dan kesimpulan akhir dalam pelaksanaan kegiatan
Metode pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan sosialisasi mengenai
masalah, usulan gagasan tentang perencanaan perancangan penataan permukiman kumuh,
dan juga selanjutnya sosialisasi mengenai rancangan. Beberapa hal ini dilakukan salah
satunya juga agar dapat mendapatkan masukan dari masyarakat (sasaran).
BAB IV. Gambaran Umum Kawasan Perencanaan dan Gambaran Khusus Lokasi Prioritas
18
Sumber : CNN Indonesia Sumber : Tribunnews
4.1.1 Data Kelurahan Kumuh di Kecamatan Kosambi
Pada Kecamatan Kosambi, terdapat 7 kelurahan/desa kumuh, yaitu :
1. Kelurahan/Desa Rawa Rengas (Kumuh Ringan)
• RW 04 = 41 rumah kumuh
• RW 07 = 48 rumah kumuh
2. Kelurahan/Desa rawa Burung (Kumuh Ringan)
• RW 04 = 34 rumah kumuh
• RW 05 = 22 rumah kumuh
19
• RW 08 = 76 rumah kumuh
3. Kelurahan/Desa Belimbing (Kumuh Ringan)
• RW 11 = 77 rumah kumuh
• RW 12 = 103 rumah kumuh
• RW 13 = 140 rumah kumuh
• RW 15 = 33 rumah kumuh
• RW 16 = 55 rumah kumuh
4. Kelurahan/Desa Dadap (Kumuh Berat)
• RW 01 = 381 rumah kumuh
• RW 02 = 245 rumah kumuh
• RW 03 = 728 rumah kumuh
5. Kelurahan/Desa Kosambi Barat (Kumuh Ringan)
• RW 02 = 41 rumah kumuh
• RW 04 = 73 rumah kumuh
• RW 05 = 42 rumah kumuh
6. Kelurahan/Desa Cengklong (Kumuh Ringan)
• RW 05 = 46 rumah kumuh
• RW 07 = 66 rumah kumuh
• RW 09 = 103 rumah kumuh
• RW 10 = 89 rumah kumuh
7. Kelurahan/Desa Salembaran (Kumuh Ringan)
• RW 03 = 77 rumah kumuh
• RW 04 = 109 rumah kumuh
• RW 10 = 45 rumah kumuh
• RW 11 = 58 rumah kumuh
• RW 14 = 50 rumah kumuh
4.1.2 Permasalahan Kumuh pada Kelurahan-kelurahan di Kecamatan Kosambi
Rumah-rumah pada kecamatan Kosambi berdempetan. Terdapat banyak sampah
yang menggunung. Di salah satu kelurahannya, yaitu Kampung Dadap, kawasan tempat
tinggalnya sering tergenang.
4.1.3 Analisa Pemilihan Kelurahan Terkumuh di Kecamatan Kosambi
Pemilihan Kampung Dadap sebagai kelurahan untuk penataan permukiman kumuh
dikarenakan kondisinya yang sudah termasuk sangat buruk. Kelurahan ini sudah masuk
tingkat kekumuhan kumuh berat. Tempat tinggalnya sudah tidak layak huni lagi untuk
warga. Sampah-sampah juga menggunung di sungai hingga ke sisi jalan. Kampung ini
juga merupakan kawasan yang sering tergenang. Namun, sebenarnya kelurahan ini
memiliki potensi dikarenakan lokasinya yang termasuk strategis. Maka diharapkan
dengan terjadinya penataan ulang, kelurahan ini dapat berkembang dan juga dapat
memberikan keuntungan untuk warganya.
4.1.4 Data RW Kumuh di Kelurahan Dadap
Berikut 3 RW kumuh yang terdapat Kelurahan Dadap :
1. RW 01 = 381 rumah kumuh (2,78 Ha)
2. RW 02 = 245 rumah kumuh (1,79 Ha)
3. RW 03 = 728 rumah kumuh (5,31 Ha)
4.1.5 Permasalahan Kumuh pada RW-RW di Kelurahan Dadap
20
RW-RW di Kelurahan Dadap memiliki kondisi yang sangat kumuh dengan rumahnya
yang berdempetan, terbuat dari tripleks atau bambu. Di sekitar lingkungannya banyak
menumpuk sampah, baik di sungai dan juga di sisi jalan.
Strength Weakness
Opportunities Threats
Strength Weakness
Opportunities Threats
• Sudah ada nya rencana dari • Dari materialnya saja sangat tidak
pemerintah untuk menata dan kokoh untuk menghadapi cuaca
memberikan bangunan layak huni seperti hujan yang sangat deras,
untuk para nelayana disana. maupun bencana banjir.
Strength Weakness
21
• Lokasi yang strategis, dekat • Dekat dengan laut sehingga ketika
dengan bandara banjir kondisi lingkungan semakin
• Memiliki lahan kosong yang dapat parah
dimanfaatkan untuk mata • Terdapat banyak sampah
pencaharian atau sumber pokok menggunung
kehidupan warga • Kurangnya kesadaran warga
sendiri untuk meningkatkan
kebersihan lingkungan
Opportunities Threats
• Penataan untuk Kelurahan Dadap, dengan rencana pada beberapa titik tertentu, salah
satunya seperti menjadi pusat kuliner atau kerohanian
22
BAB VI. Pengabdian Kepada Masyarakat
Gambaran lokasi RT 01 yang terletak pada RW 02 ini merupakan are yang tingkat kumuh nya
sudah masuk kategori kumuh berat. Pada lokasi ini tempat tinggal nya sudah tidak layak
huni, tidak tertata. Area sekitarnya juga banyak sampah, sungai yang sudah tercemar, sering
terjadi banjir air laut yang menyebabkan area ini sering digenangi air yang tidak surut-surut.
Untuk efek baik kedepannya dan kampung nelayan dadap ini dapat berkembang kea rah
yang lebih baik, maka diharapkan adanya penataan ulang pada lokasi ini.
Pada wilayah prioritas ini sangat berpotensi dengan hasil nelayan nya yang sebagai sumber
mata pencaharian utama bagi masyarakat lokasi ini. Lokasi ini dapat dibuat sebagai pusat
pasar ikan yang segar dengan adanya bagian kuliner di lantai 2 pasar tersebut yang
membuat lokasi ini sebagai pusat kuliner masakan laut dan pasar ikan modern yang bersih
dan rapih. Tetapi untuk saat ini harus menata ulang lokasi ini dikarenakan kondisi lokasi
yang sangat kumuh, sehingga mengurangi peminat berkunjung wisatawan.
1. Penataan permukiman, pasar ikan modern, dan pusat kuliner makanan laut.
23
1. Dari segi perekonomian
Membuat pasar ikan modern untuk menyalurkan hasil tangkapan ikan nelayan, agar
pendapatan nelayan dapat dikelola dengan baik dan merata.
24
DAFTAR PUSTAKA
Asriadi and Sutiono, Wilis. Kriteria Dasar Infrastruktur Permukiman Pada Daerah Nelayan
(Contoh Kasus Daerah Nelayan Kota Sorong).
Sungai Penuh. 2017. Peraturan Daerah Kota Sungai Penuh Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh. Pemerintah Kota Sungai Penuh: Sungai Penuh.
Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Jakarta.
Chrisvananda, Bagoes Fachrul. 2021. Penataan Kawasan Permukiman Nelayan Ujungbatu
Kota Jepara dengan Pendekatan Green Architecture (Fokus Perancangan Pada Area
Waterfront).
Syaltut, Machmud. 2016. Analisis Sosial Ekonomi Nelayan di Kampung Wuring Kecamatan
Alok Barat Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur.
Larasita, Irma Dela, Parino Rahardjo, dan Bambang Deliyanto. 2020. Rencana Penataan
Kampung Nelayan Kamal Muara Sebagai Kampung Wisata (Objek Studi : Kampung Nelayan,
Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara).
Kabupaten Tangerang. 2017. Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh serta
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan di kabupaten
Tangerang. Pemerintah Kabupaten Tangerang: Tangerang.
Republika.co.id. 22 Agustus 2019. Kampung Nelayan Kamal Muara, Pelangi di Pesisir Utara
Jakarta. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&u
act=8&ved=2ahUKEwiTxt3M2af3AhWjTmwGHeC_CT8QFnoECAsQAQ&url=https%3A%
2F%2Frepublika.co.id%2Fberita%2Fgaya-
hidup%2Ftravelling%2F19%2F08%2F21%2Fpwkuyd0-kampung-nelayan-kamal-muara-
pelangi-di-pesisir-utara-jakarta&usg=AOvVaw0I1BNgQ-hDAhqfS6ju39v6
Masterplandesa.com. 21 Mei 2019. Ine No Funaya, Wisata Perkampungan Nelayan di
Jepang. https://www.masterplandesa.com/desa-pesisir/ine-no-funaya-wisata-perkampungan-
nelayan-di-jepang/
Natih.net. 2 Mei 2019. Ine No Funaya : Desa Nelayan Sejuta Pesona di Kyoto
Jepang. https://natih.net/ine-no-funaya-desa-eksostis-sejuta-pesona-di-kyoto-jepang/
Medisata.com. 2 September 2021. Chew Jetty : Kampung Nelayan Warisan Dunia
UNESCO. https://www.medisata.com/wisata/chew-jetty-penang
Tangerangnews.com. 27 Maret 2018. Begini Rencana Penataan Kawasan Dadap
Tangerang. https://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/23257/Begini-Rencana-
Penataan-Kawasan-Dadap-Tangerang
http://repository.unissula.ac.id/11489/6/BAB%201.pdf
Kompas.com. 28 Desember 2016. Penataan Dadap, Antara Program Pemerintah dan Kesiapan
Masyarakat. https://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/28/16000091/penataan.dadap.ant
ara.program.pemerintah.dan.kesiapan.masyarakat?page=all
Detakbanten.com. Dadap Jalur Strategis Peredaran Narkoba. 12 Februari
2018. https://www.detakbanten.com/today/dadap-jalur-strategis-peredaran-narkoba
25