Anda di halaman 1dari 6

Nama: Huwaida Carolina J.

NIM: 052002000060
Dasar-dasar Kota dan Permukiman - Kelas B

Pola Permukiman Tradisional Suku Sasak di Lombok Timur

Permukiman Suku Sasak di Lombok Timur sangat terpengaruh oleh letaknya sendiri
yang berada di dekat/kaki gunung rinjani dan sistem kekerabatan dimana terdapat
kesamaan asal usul dengan kelompok sosialnya. Masyarakat yang bermukim di daerah ini
membangun pemukimannya dengan berorientasi terhadap matahari yang menjadi
gambaran masyarakat Suku Sasak yang memiliki karakter protektif terhadap yang tua dan
kaum muda yang selalu siap dan tanggap. Selain berorientasi terhadap matahari, Suku
Sasak Lombok Timur juga berorientasi terhadap gunung rinjani, dimana mereka percaya
Gunung Rinjani merupakan tempat menetapnya Dewi Anjani dan memiliki kekuatan
supranatural. Masyarakat Suku Sasak juga memiliki sistem senioritas, dimana semakin
tinggi letak rumahnya (bale) maka semakin tinggi pula tingkat senioritasnya, sehingga
terbentuk pola permukiman yang teratur dan khas.

Suku Sasak sendiri berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sedangkan
warga Suku Sasak yang bermukim di area dekat Gunung Rinjani, secara spesifik berada di
Kabupaten Lombok Timur.
Permukiman Tradisional Suku Sasak biasanya terdiri atas rumah(bale), berugak,
lumbung, kandang ternak, dan lingkungan sekitarnya. Bale/rumah, berugak, dan
lumbungnya pun disusun secara horizontal menghadap ke arah timur.

Suku Sasak percaya bahwa Gunung Rinjani memiliki nilai sakral sehingga
Penempatan penghuni bale didasarkan pada topografi Gunung Rinjani. Dalam sistem
permukimannya, semakin tinggi atau dekat puncak Gunung Riani maka semakin tinggi
senioritasnya. Gambar ini menunjukkan posisi vertikal elemen arsitektur.

Adapun tatanan skema peletakan elemen permukiman berdasarkan tingakatan


sosialnya.
Elemen-elemen pada permukiman Suku Sasak memiliki fungsi dan tujuannya
masing-masing. Selain terdapat rumah/bale, ada juga elemen seperti panteq yang
merupakan lumbung dan berugak, serta terdapat kandang ternak dan juga makam leluhur.
Rumah-rumah yang berjajar disebut dengan sunteran, sedangkan lorong/jalan yang
terbentuk diantara rumah disebut penggorong.
Berikut merupakan gambar elemen-elemen pada permukiman tradisional Suku
Sasak:
1. Panteq (lumbung dan berugak)

2. Bale
Bale sendiri dan panteq pada umumnya tebuat dari kayu (sebagai tiang
penyangga), bambu, jerami dan alang-alang, dan kotoran kerbau/kuda sebagai
pengeras lantai.

Kayu sebagai tiang penyangga

Anyaman bambu sebagai dinding dan atap yang terbuat dari jerami/alang-alang.

Kotoran kerbau/kuda sebagai pengeras lantai

Anda mungkin juga menyukai