Anda di halaman 1dari 4

Nama : RM.

Agrendito Seandrew
NIM : 03071381823045
Mata Kuliah : Eksplorasi Migas
Soal:
1) Apa perbedaan antara Pesisir dan Pantai?
2) Jenis gelombang pecah (breaker wave) seperti apa yang biasanya digunakan oleh
para peselancar?
3) Bagaimana genesis dari terbentuknya teras laut (marine terrace)?
4) Apa substansi manfaat dari rekayasa sipil dalam pembuatan groins?
5) Apa substansi manfaat dari rekayasa sipil dalam pembuatan breakwater walls?

Jawab:

1) Zona pantai (shore zone) merupakan zona di antara tepi ketika air pasang dan surut
efektif dari aksi gelombang dan biasanya meluas ke dasar tebing serta memiliki akumulasi
sedimen yang lepas-lepas. Pantai ini sendiri juga dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan
pasang surutnya air, yaitu: pantai depan (foreshore), pantai belakang (backshore), dan
shoreline (garis pantai). Pada daerah foreshore biasanya ketika mengalami air pasang maka
daerah tersebut akan tertutup/tenggelam dan saat air surut daerah tersebut terbuka/tidak
tenggelam oleh air. Sedangkan, pada daerah backshore biasanya membentang hingga ke darat
dari batas air pasang normal, meskipun demikian wilayah ini dapat tenggelam ketika
mengalami air pasang yang sangat tinggi atau gelombang besar selama badai. Dan, pantai ini
juga memiliki shoreline di mana biasanya membentuk garis di tepi air yang mengalami
pergeseran dinamis mengikuti perubahan air pasang dan surut.

Sedangkan zona pesisir (coast zone) merupakan zona yang lebar mencakup shore zone
hingga nearshore zone yang meluas sampai ke daratan bahkan menjangkau batas dari penetrasi
pengaruh air laut. Zona ini juga adalah tempat di mana daratan, laut, dan udara (litosfer,
hidrosfer, dan atmosfer) saling bertemu dan berinteraksi. Pada zona ini hanya memiliki satu
bagian yang berdasarkan dari pasang surutnya air laut, yaitu: garis pesisir (coast line). Garis
pesisir ini biasanya tepi daratan yang dibatasi oleh normal high spring tides, batas dataran
terbuka (subaerial) sering ditandai dengan batas ke arah laut dari terrestrial vegetation, dan
pada pesisir bertebing (cliffed coasts) dibatasi sebagai kaki tebing ketika mengalami high
spring tide level.

1
2) Jenis gelombang pecah (breaker wave) yang biasanya disukai pelancar, yaitu plunging
breakers. Karena bagian depan ombak ini melengkung pada bagian atas dan ketika
menghantam pantai akan menghasilkan daya debur ombak (swash) yang kecil. Dan juga
memiliki tarikan debur ombak (backswash) yang besar sehingga akan memudahkan para
peselancar kembali mencari gelombang ombak plunging breakers untuk diselancar.
3) Genesa terbentuknya teras laut (marine terace) pada umumnya berada di pantai yang
terangkat (shoreline of emergence) atau bekas dari garis pantai laut. Pembentukan teras laut ini
dikendalikan oleh perubahan kondisi lingkungan dan aktivitas tektonik seperti adanya
pengangkatan suatu daratan atau penurunan muka air laut. Hal ini juga dapat disebabkan oleh
adanya abrasi atau erosi dari material di garis pantai (marine-cut terraces atau wave-cut
platform), dan akumulasi sedimen di perairan dangkal hingga ke lingkungan pesisir (marine-
built terraces atau raised beach). Teras ini biasanya dibatasi oleh lereng menanjak yang lebih
curam di satu sisi dan sisi lain lereng menurun yang lebih curam pada sisi yang berlawanan.

Gambar 1. Genesa teras laut (marine terraces). Sumber:


https://serc.carleton.edu/details/images/30773.html
4) Groin (krib) adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak
lurus terhadap arah pantai. Pemasangan groins ini untuk menginterupsi aliran arus pantai
sehingga pasir terperangkap pada “upcurrent side,” sedangkan pada “downcurrent side” terjadi
erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut. Adapun tujuan dipasangnya groins, yaitu
mengatur aliran laut sedemikian rupa sehingga pada waktu banjir air dapat mengalir dengan

2
cepat dan aman, mengatur kecepatan aliran laut yang memungkinkan adanya pengendapan dan
pengangkutan sedimen dengan baik, mengarahkan aliran ke tengah alur laut agar tebing laut
tidak terkikis, dan mengarahkan aliran laut sehingga dapat dipergunakan untuk pelayaran.
Selain itu, manfaat dikonstruksi groins ini terdiri dari:
• Mengendalikan erosi tebing laut dengan mengurangi kecepatan aliran yang menyerang
tebing laut,
• Mengatur arah arus laut,
• Mengarahkan aliran pada kondisi debit kecil,
• Memperbesar jari-jari belokan alur laut yang terlalu tajam supaya alignment laut
menjadi lebih baik,
• Menutup cabang alur laut (braided river) supaya arus laut menuju ke alur yang
diinginkan,
• Memperdalam alur laut,
• Mengurangi kecepatan arus laut sepanjang tebing laut,
• Menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap gerusan,
• Melindungi bangunan-bangunan laut lainnya
• Memusatkan arah aliran, dan
• Mempercepat sedimentasi.
5) Pemecah gelombang lepas pantai (breakwater walls) adalah bangunan yang dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Tujuan dari bangunan pemecah
gelombang ini adalah untuk mengurangi energi gelombang di belakang struktur bangunan,
Untuk menghindari pendangkalan pelabuhan, untuk melindungi kolom pelabuhan terhadap
gangguan gelombang, dan juga dapat bertujuan untuk mencegah erosi pantai. Selain itu,
manfaat dikonstruksi breakwater walss ini terdiri dari:
• Berfungsi sebagai pelindung kolam perairan pelabuhan yang terletak di belakangnya
dari aktivitas gelombang,
• Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian
energinya akan dipantulkan (refleksi),
• Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan
tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), dan
• Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman
sedimen di daerah tersebut.

3
Daftar Pustaka

Anonymous. 2021. Raised beach. https://en.wikipedia.org/wiki/Raised_beach (Diakses


tanggal 25 Februari 2021).

Anonymous. 2020. Terrace (geology). https://en.wikipedia.org/wiki/Terrace_(geology)


(Diakses tanggal 25 Februari 2021).

Anonymous. 2011. Marine Terrace Formation. https://serc.carleton.edu/details/images/30773.


html (Diakses tanggal 25 Februari 2021).

Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Air
dan Konstruksi. 2010. Pengawasan Pelaksanaan Pantai Tingkat Dasar.
https://simantu.pu.go.id/epel/edok/e6ff6_MODUL_05_-_pdf__PENGENALAN_
BANGUNAN_PANTAI.pdf (Diakses tanggal 25 Februari 2021).

Anda mungkin juga menyukai