Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak
intrauterin (masa janin dalam kandungan) dan terus berlangsung sampai dewasa. Dalam
proses mencapai dewasa, anak harus melalui berbagai tahap tumbuh kembang, termasuk
tahap remaja.
Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi
pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri – citri seks sekunder, tercapai fertilitas dan
terjadi perubahan – perubahan psikologik serta kognitif. Untuk tercapainya tumbuh
kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi
biologik seorang remaja, merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan
biofisikopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda – beda memberikan
ciri tersendiri pada setiap remaja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud masa remaja?
2. Bagaimana ciri khas seorang remaja?
3. Apa saja ciri umum pertumbuhan pada remaja?
4. Perkembangan apa saja yang terjadi pada remaja?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat memahami pentingnya pertumbuhan
dan perkembangan di usia remaja, sehingga dapat mencegah terjadinya masalah
pertumbuhan dan perkembangan pada remaja sebagai generasi penerus bangsa.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masa Remaja
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi
tentang remaja yaitu:
1. Pada buku – buku pediatri, pada umumnya definisi remaja adalah: bila seorang anak
telah mencapai umur 10-18 tahun untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak
laki – laki
2. Menurut undang – undang No. 4 tahun 1979 mengenai Kesejahteraan Anak, remaja
adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah
3. Menurut undang – undang Perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai
umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat untuk tinggal
4. Menurut UU Perkawinan No. 1 tahun 1974, anak dianggap sudah remaja apabila
cukup matang untuk menikah, yaitu umur 16 tahun untuk anak perempuan dan 19
tahun untuk anak laki – laki
5. Menurut DikNas anak dianggap remaja bila anak sudah berumur 18 tahun, yang
sesuai dengan saat lulus Sekolah Menengah
6. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10 – 18 tahun (Soetjiningsih,
2007)
7. Menurut WHO, remaja adalah suatu masa :
a. Individu berkembang dari saat pertama kali seseorang menunjukkan tanda – tanda
seksual sekundernya sampai kematangan seksual
b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak –
kanak menjadi dewasa
c. Terjadi perubahan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2002)

Menurut Thornburg fase remaja dibagi menjadi 3 :

- Remaja Permulaan (11 – 13 tahun)


- Remaja pertengahan (14 – 16 tahun)
- Remaja akhir (17 – 19 tahun)

2
2.2 Ciri Khas Remaja
a. Hubungan dengan Teman Sebaya
Pada saat remaja, seseorang memperoleh kebebasan yang lebih besar dan mulai
membangun identitasnya sendiri. Secara emosional, mereka menjalin hubungan yang
lebih dekat dengan kelompoknya dibandingkan keluarga
b. Hubungan dengan Orang Tua Penuh Konflik
Collins (dalam Santrock, 2002: 42) menyimpulkan bahwa banyak orang tua
melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang yang
tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar - standar orang tua. Bila ini terjadi,
orang tua cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan memberi lebih banyak
tekanan kepada remaja agar mentaati standar - standar orang tua.
c. Keingintahuan Tentang Seks yang Tinggi
Remaja menghadapi banyak keputusan dan memerlukan informasi yang akurat
mengenai topik-topik seperti perubahan tubuh, aktivitas seksual, respons emosi terhadap
hubungan intim seksual, PMS, kontrasepsi, dan kehamilan (Perry&Potter, 2010:31).
Informasi faktual ini dapat datang dari rumah, sekolah, buku atau pun teman sebaya.
d. Mudah Stres
Remaja juga sangat rentan dengan stres. Sebab, di masa ini seseorang akan
memiliki keinginan serta kegiatan yang sangat banyak. Namun, apabila keinginan dan
kegiatan itu tidak berjalan atau tidak terwujudkan sebagaimana mestinya, remaja
cenderung menjadikan hal tersebut sebagai beban pikiran mereka. Sehingga remaja
mudah mengalami stres. Untuk mengobati itu, remaja menghibur diri atau
meminimalisisr stres mereka dengan berkumpul atau bersenang-senang dengan teman
sebayanya.

3
4
2.3 Ciri Umum Pertumbuhan Remaja
Remaja memiliki ciri pertumbuhan yang berbeda dan lebih signifikan dibandingkan
tahap usia lainnya, antara lain:
1. Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak seperti dalam masa
remaja awal. Bagi remaja pria pada usia 20 tahun dan remaja wanita 18 tahun
keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat Perry&Potter (2005:690)
mengungkapkan bahwa empat fokus utama perubahan fisik adalah :
 Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera
 Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebah pinggul
 Perubahan distribusi otot dan lemak
 Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder.

Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan


kelenjar hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya
pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin
utama dan kedua pada remaja (Sunarto & Agung Hartono, 2002:94).

2. Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan


kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan
menjadi berimbang , wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
3. Ciri – ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang
pada akhir masa remaja

Pertumbuhan fisik remaja juga dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain :
a. Pengaruh keluarga
Kebanyakan remaja terutama yang masih berumur belasan tahun masih
menggantungkan hidupnya terhadap orang tua atau keluarganya. Jika keluarga
berasal dari orang yang berpengetahuan tentang kesehatan dan mendukung
perkembangan remaja, kemungkinan besar remaja akan tumbuh dengan baik. Jika
tidak maka hal yang akan terjadi adalah sebaliknya.

5
b. Pengaruh gizi
Dengan gizi yang baik dan mencukupi kebutuhan, remaja akan tumbuh
dengan baik karena nutrisi yang dibutuhkan tubuh tercukupi. Akan tetapi dengan
kondisi gizi yang baik harus didukung dengan pengetahuan gizi yang cukup.
c. Gangguan emosional
Remaja adalah seorang yang idealis, ia memandang dunianya seperti apa
yang ia inginkan, bukan sebagaimana adanya. Ia sering cepat marah, cepat
tersinggung atau frustasi. Apalagi jika sudah mengenal artnya cinta dalam
hidupnya. Selain itu, oleh keluarga dan masyarakat ia dianggap sudah menginjak
dewasa, sehingga diberi tanggung jawab layaknya seorang yang sudah dewasa. Ia
mulai memperhatikan prestasi dalam segala hal, karena ini memberinya nilai
tambah untuk kedudukan sosialnya diantara teman sebaya maupun orang dewasa.
Jika terjadi masalah dan gangguan terus berlanjut maka akan berdampak kepada
hal lain seperti pola makan, istirahat, dan olahraga. Remaja yang sering
mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal
yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan di kelenjar piutuitary. Bila terjadi hal demikian
pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang
seharusnya.
d. Jenis kelamin
Pada umumnya perbedaan ini sangat mencolok karena struktur tubuh
antara laki – laki dan perempuan berbeda, misalnya hormon – hormon yang ada di
dalam tubuh dan bentuk jaringan yang ada di dalamnya akan mempengaruhi
perkembangan individu.
e. Status sosial ekonomi
Jika seseorang berekonomi lemah kemungkinan besar tidak mampu
membeli sesuatu yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhannya. Hal ini akan
berdampak terhadap perkembangan remaja. Jika seseorang tidak bisa membeli
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan maka secara tidak langsung membuat
anggota tidak mendapat asupan gizi dan jika didalamnya ada seorang remaja

6
maka remaja tersebut akan kekurangan asupan makanan dan akan berpengaruh
terhadap perkembangannya,
f. Kesehatan
Dalam kondisi sakit asupan makanan yang seharusnya menjadi gizi dan
nutrisi bagi tubuh maka oleh tubuh akan digunakan sebagai anti body dan akan
mengganggu proses metabolisme tubuh yang lain. Remaja yang yang jarang sakit
biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat dibandingkan yang sering
sakit
g. Pengaruh bentuk tubuh
Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah ; pertumbuhan
tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat – alat reproduksi
(ditandai dengan haid pada perempuan dan “mimpi pertama” pada laki - laki).
Akibat dari bentuk tubuh yang berbeda maka akan mengakibatkan perkembangan
yang berbeda pula.

2.4 Perkembangan Pada Remaja


1. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental (belajar, memori,
menalar, berpikir, dan bahasa). Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi
kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan
lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk
berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi
formal
Tahap formal operations adalah tahap seseorang sudah mampu berpikir secara
abstrak. Remaja tidak lagi terbatas pada hal – hal yang aktual, serta pengalaman yang
benar – benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir
dengan fleksibel dan kompleks. Remaja mampu mengemukakan alternatif jawaban atau
penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan anak yang baru mencapai tahap operasi
konkret yang hanya mampu memikirkan suatu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini
memungkinkan remaja berpikir secara hipotesis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu
situasi yang masih berupa rencana atau bayangan (Santrock, 2001). Remaja dapat

7
memahami tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat menimbulkan efek pada masa
yang akan datang. Dengan demikian, remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari
tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.

8
2. Perkembangan psikososial
 Pencarian identitas diri
 Secara emosional remaja ingin disapih namun ingin dikasihi
 Penyesuaian terhadap lingkungan baru
 Pergaulan dengan lawan jenis
 Proses percintaan
- Crush
Saling membenci antara anak laki – laki dan perempuan. Penyaluran cinta
saat ini adalah memuja orang yang lebih tua dan sejenisnya, misalnya
memuja pahlawan dalam cerita film
- Hero-worshipping
Pemujaan terhadap orang yang lebih tua tetapi yang berlawanan. Kadang
yang dikagumi tidak juga dikenal
- Boy crazy and girl crazy
Pada masa ini kasih sayang ditunjukkan pada teman – teman sebaya
- Puppy love (cinta monyet)
Cinta remaja sudah mulai tertuju pada satu orang tetapi sifatnya belum stabil
sehingga kadang masih ganti – ganti pasangan
- Romantic love
Cinta remaja menemukan sasarannya dan percintaan sudah stabil dan tidak
jarang berakhir dengan perkawinan

Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya
dibandingkan orang tua karena remaja lebih banyak melakukan kegiatan diluar rumah seperti
kegiatan sekolah, ekstra kulikuler, dan bermain dengan teman. Walaupun remaja telah mencapai
tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun
penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman
sebaya. Coger dan Papalia & Olds mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan
sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya
hidup. Bagi remaja, teman – teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana
cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya

9
3. Perkembangan moral

Remaja sudah mencapai tahap pelaksanaan formal dalam kemampuan kognitif. Dia
mampu mempertimbangkan segala kemungkinan untuk mengatasi suatu masalah dari beberapa
sudut pandang dan benari mempertanggung jawabkannya

4. Perkembangan motorik

Masa sebelum adolesensi merupakan saat peningkatan penampilan gerak seperti lari
cepat, lari jarak jauh dan lompat tinggi. Peningkatan secara kuantitatif yang berlangsung terus
akan menghasilkan peningkatan penampilan dan daya tahan. Peningkatan gerak secara
kuantitatif dalam penampilan gerak pada masa adolesensi meliputi :

 Lari (kecepatan , lari jarak pendek, dan kelincahan)


 Lompat (jumping)
 Melempar(throwing)
 Keterampilan dasar

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 

Dari makalah yang telah kami susun dapat kami simpulkan bahwa masa
remaja merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa dimana terjadi
pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri – ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan
terjadi perubahan – perubahan psikologik serta kognitif.

Memasuki usia 11 tahun ke atas biasanya seorang anak akan memiliki


kemampuan berpikir ke arah operasional formal. Ini sangat diperlukan bagi
remaja karena memiliki tugas perkembangan yaitu mengembangkan kemampuan
kognitifnya secara lebih konsisten, terarah, dan bertanggung jawab yang akan
berguna dalam penyelesaian masalahnya.
Bagaimanapun peran lingkungan memiliki andil yang sangat besar untuk
menjadi motivator bagi peningkatan kemampuan perkembangan remaja atau
justru provokator bagi penurunan atau degradasi kemampuan perkembangannya.

11

Anda mungkin juga menyukai