Anda di halaman 1dari 10

BIOKIMIA

SURVEI PASIEN PENDERITA PENYAKIT DM

Oleh D-IV Semester 3 B :

Ni Putu Padma Widya Sari (P07131218043)

Ni Wayan Agustina Savitri Handayani (P07131218046)

Ni Kadek Asti Dharma Sonia (P07131218050)

Ni Ketut Wahyuni Febri Yanti (P07131218051)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZI

TAHUN AJARAN 2019/2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul : Survei Pasien Penderita Penyakit DM


1.2 Hari, Tanggal : Rabu, 28 Agustus 2019
1.3 Tujuan : Untuk mengetahui kadar gula dan pola makan pada pasien DM
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

a. Pengertian Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis ditandai dengan kadar gula
(glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam
darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan
organ tubuh. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar
gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu
organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu
memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat
menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

b. Penyebab Diabetes
Diabetes disebabkan karena gangguan kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke
dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah. Pada diabetes tipe 1, gangguan ini
disebabkan karena pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes
tipe 2, gangguan ini terjadi akibat tubuh tidak efektif menggunakan insulin atau
kekurangan insulin yang relatif dibandingkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa yang
tinggi ini dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf,
sehingga mengakibatkan berbagai komplikasi.
c. Jenis-Jenis Diabetes Melitus
1. Diabetes Melitus Tipe I
Diabetes melitus yang satu ini juga kerap dikenal dengan istilah insulin dependent
diabetes. Penamaan tersebut mengacu pada keterkaitan diabetes tipe ini dengan
ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin. Dari total penderita diabetes,
setidaknya sekitar 10% penderita mengalami diabetes tipe ini. Pengobatan untuk
diabetes tipe I sendiri biasa dilakukan dengan suntik insulin secara teratur.
2. Diabetes Melitus Tipe II
Diabetes melitus tipe II adalah jenis diabetes yang paling banyak diderita. Diabetes
tipe II atau non-insulin dependent diabetes adalah jenis diabetes yang merupakan sisi
lain dari diabetes tipe I. Diabetes tipe ini tidak memiliki kaitan dengan insulin. Tubuh
penderita diabetes melitus tipe II sebenarnya masih bisa memproduksi insulin hanya
saja jumlahnya tidak cukup atau cacat.
3. Diabetes Akibat Kekurangan Gizi
Sesuai dengan namanya, diabetes jenis ini diakibatkan oleh kekurangan gizi yang
parah. Meski menunjukkan kadar gula darah yang tinggi, beberapa komplikasi yang
biasa ditemukan pada diabetes jenis lain tidak ditemukan di sini.
4. Diabetes Gestasional
Berbeda dengan jenis diabetes melitus sebelumnya, diabetes jenis ini memiliki kaitan
erat dengan kehamilan. Dalam kondisi hamil, kadar gula darah ibu hamil akan
melonjak. Inilah yang menyebabkan diabetes gestasional ini.

d. Kadar Gula Darah


Mengecek gula darah penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh,
berguna untuk mencegah diabetes serta berguna untuk mengontrol kadar gula darah
normal(untuk penderita). Rutin melakukan cek gula darah dapat membantu
pengobatan Anda dan penyakit Anda tidak memburuk. Kadar gula darah dapat
diperiksa melalui beberapa tes, antara lain:
- Gula darah puasa (GDP)
Tes ini dilakukan setelah berpuasa selama setidaknya 8 jam. Meski demikian,
masih tetap diperbolehkan untuk mengonsumsi air putih. Biasanya tes untuk
mengetahui kadar gula normal atau tidak, serta memeriksa apakah seseorang
mengalami prediabetes dan diabetes. Berikut ini kriteria kadar gula normal dari
hasil yang ditunjukkan oleh tes GDP:
 Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 108 mg/dl
 Prediabetes : 108-125 mg/dl
 Diabetes : di atas 125 mg/dl
- Gula darah 2 jam postprandial (GD2PP)
Tes ini dilakukan 2 jam setelah makan terakhir bertujuan untuk melihat apakah
orang dengan diabetes mengonsumsi makanan yang tepat, sehingga tidak
berdampak buruk pada insulin dalam tubuh. Kadar insulin yang terlalu tinggi
dalam tubuh pada orang diabetes dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh
darah dan syaraf. Berikut ini kriteria kadar gula normal dari hasil yang
ditunjukkan oleh tes GD2PP:
 Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 140 mg/dl
 Prediabetes : 140-199 mg/dl
 Diabetes : 200 mg/dl atau lebih
- Gula darah sewaktu (GDS)
Tes ini bisa dilakukan kapan saja, bisa dilakukan secara acak sepanjang hari. Tes
secara acak ini berguna karena kadar glukosa pada orang sehat menunjukkan
angka yang tidak jauh berbeda sepanjang hari. Jika hasil GDS pada orang sehat
menunjukkan hasil yang sangat bervariasi tiap waktu (bisa lebih dari 200
mg/hari), dapat diartikan bahwa orang tersebut sedang bermasalah dengan gula
darahnya. Berikut ini kriteria kadar gula normal dari hasil yang ditunjukkan oleh
tes GDS:
 Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 200 mg/dl
 Diabetes : di atas 200 mg/dl
- Hemoglobin A1c (HbA1c)
Tes ini dilakukan untuk mengukur seberapa banyak glukosa (gula) yang
menempel dalam sel darah merah. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis diabetes
dan juga dapat menunjukkan sudah seberapa baik orang dengan diabetes dapat
mengontrol penyakit diabetesnya selama 2-3 bulan terakhir. Hasil tes A1c dapat
digunakan untuk memperkirakan kadar gula darah rata-rata. Kriteria hasil tes
HbA1c akan ditunjukkan seperti berikut ini:
 Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 42 mmol/mol (6%)
 Prediabetes : 42-47 mmol/mol (6-6,4%)
 Diabetes : 48 mmol/mol (6,5%) atau lebih
e. Pencegahan Diabetes
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui. Sedangkan,
diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah:
 Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat.
 Menjaga berat badan ideal.
 Rutin berolahraga.
 Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun.

1.2 Hasil Survei


Nama : Ni Ketut Ruki
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ds Pakel Desa Sampalan Tengan Kec. Dawan Kab. Klungkung
Tempat, Tgl Lahir : Klungkung 31 Desember 1950
Umur : 69 Tahun

TB 155 cm
BB 55 kg
Kadar Gula Darah 124 mg/dl
Pola Makan (1 bln terakhir) PAGI
- Nasi Putih
- Ayam Suir
- Tempe
SIANG
- Nasi Merah
- Telur Rebus
- Ubi Rebus (Selingan)
MALAM
- Nasi Merah
- Ikan Pindang Saus Tomat-
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis ditandai dengan kadar gula
(glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Kadar gula normal berkisar antara 108
mg/dl kebawah, Prediabetes berkisar antara 108 sampai 125 mg/dl dan diabetes 125 mg/dl
keatas. Pada survei kali ini, pasien yang kami tangani memiliki kadar gula 124 mg/dl. Pasien
kami sudah termasuk golongan prediabetes setelah sebelumnya mengidap diabetes kurang lebih
2 tahun lalu. Pemberian pemahaman yang benar tentang perawatan mandiri pasien DM kepada
pasien dan keluarga, diperlukan penderita DM agar dapat hidup layaknya seperti orang sehat
lainnya yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas dan tingkat kesejahteraan keluarga
dimana pasien tersebut meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2014-1-00159-IF%20Bab1001.pdf

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_615247532884.pdf

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/kadar-gula-darah-normal-dalam-
tubuh/

https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=jurnal+tentang+DIABETES+MELITUS&btnG=
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai