Kelompok 6 :
S1 Keperawatan
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2014/2015
A. Pengertian otot rangka
Otot rangka adalah organ peka rangsang yang disarafi oleh saraf
motorik somatik dalam kesatuan yang disebut unit motorik (motor unit).
B. Mekanisme Kontraksi Otot
Otot rangka adalah organ peka rangsang yang disarafi oleh saraf
motorik somatik dalam kesatuan yang disebut unit motorik (motor unit).
Penghantaran impuls (potensial aksi) saraf motorik alfa menuju motor
endplate di membrane otot rangka merupakan pristiwa yang mengawali
kontraksi otot. Sebelum terjadi potensial aksi saraf motorik alfa, di motor
endplate telah terjadi depolarisasi sebagai lepasnya (release) Ach
(asetilkolin) dalam kuantum secara terus menerus. Dengan adanya
potensial aksi di saraf motoriknya, pengelepasan asetilkolin akan sangat
banyak sehingga depolarisasi di endplate menjadi potensial aksi otot yang
kemudian menjalar sepanjang membran otot tubulus T. Akibatnya, pintu
Ca di reticulum sarkoplasma membuka dan melepaskan ion Ca ke
sitoplasma sel otot. Ion Ca kemudian menyebar keseluruh sitoplasma dan
berikatan dengan troponin C. Ikatan troponin C dengan ion Ca
mengakibatkan perubahan konformasi molekul troponin, membuka
binding sites untuk kepala myosin di molekul aktin. Pembukaan binding
sites tersebut memungkinkan terjadinya jembatan silang (cross bridges)
antar filament aktin dan miosin.
Selanjutnya, dengan katalis enzim myosin-ATP-ase, terjadi
hidrolisis ATP menjadi ADP + Pi + energi di kepala miosin yang
memungkinkan pembengkokan kepala myosin sehingga miofilamen
bergerak saling bergeser (sliding of miofilaments) kearah pertengengahan
sarkomer menghasilkan kontraksi otot. Seluruh pristiwa kontraksi otot
rangka mulai dari perangsangan saraf motorik hingga pergeseran
miofilamen di sebut sebagai exitation-contraction coupling.
Gambar 1. Perjalanan impuls dari ujung saraf motorik
sehingga menghasilkan pergeseran filamen.
E. Sifat-Sifat Otot
Pada dasarnya ada 4 sifat jaringan otot:
1. Kemampuan menegang, apabila mendapatkan rangsang dimana
otot dapat menegang atau memendek.
2. Kemampuan memanjang.
3. Elastisitas atau kekenyalan, setelah mengalami pemanjangan atau
pengembangan.
4. Peka terhadap rangsang atau irritabilitas, otot mampu mengadakan
tanggapan atau respon bila otot dirangsang.
http://djoetapo.blogspot.com/p/fis-or-2.html
http://lenkabelajar.blogspot.com/2012/09/artikel-kontraksi-otot-
rangka.html