Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PERAWATAN LUKA POST OPERASI

PADA Ny. S DIRUANG UGD KLINIK PRATAMA


RIFDA MEDICA SRAGEN

Dosen Pembimbing : Isra Nur Utari Syachnara Potaboga S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Salma Deviyana
NIM : SN201198

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PERAWATAN LUKA POST OPERASI
PADA Ny. S DIRUANG UGD KLINIK PRATAMA
RIFDA MEDICA SRAGEN

Hari : Senin
Tanggal : 8 Februari 2021
Jam : 13:00 WIB
A. Keluhan Utama : Pasien mengatakan habis operasi tumor jinak
B. Diagnosa medis : Post operasi tumor jinak
C. Diagnosa keperawatan : Risiko Infeksi (0142) berhubungan dengan tindakan
Invasif
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS : Pasien mengatakan habis operasi tumor jinak diarea bawah ketiak,
operasi dilakukan diRSUD sragen. pasien mengatakan sedikit terasa nyeri
pada area luka.
DO : Tampak terdapat luka dibawah ketiak pasien
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36 Celcius
RR : 22x/menit
GDS : 151 mg/dl
E. Dasar Pemikiran :
Bedah eksisi adalah salah satu cara tindakan bedah yaitu membuang
jaringan (Tumor) dengan cara membuat sayatan diatas luka. Tindakan ini
dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain pemeriksaan penunjang (biopsy),
pengobatan lesi jinak ataupun ganas dan memperbaiki penampilan secara
kosmetik. Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat
proses patologis yang berasal dari internal atau eksternal dan mengenai organ
tertentu.
Luka opersi merupakan luka yang disebabkan karena prosedur
pembedahan pada bagian tubuh, luka operasi sangat mudah terinfeksi apabila
tidak mendapatan perawatan dengan baik. Sampai abad ke-20 perawatan luka
dilakukan menurut kemampuan yang didasarkan pada individu, perawatan
luka terdiri atas menutup dan melindungi area kerusakan kulit untuk
menghasilkan lingkungan luka yang kering (Siagian, 2016). Di Indonesia
kejadian infeksi pada luka operasi merupakan masalah yang harus ditangani
lebih srius. Untuk mencegah luka operasi agar tidak terinfeksi perlu dilakukan
tindakan perawatan luka.
Tindakan perawatan luka yang benar harus menggunakan teknik
aseptik yang cermat selama merawat luka atau mengganti balutan luka.
Sebelum dilakukan penutupan luka sebaiknya ditekan lebih dahuku bagian
pinggir luka untuk mengetahui ada tidaknya pus atau infeksi luka ( Brunner &
Suiddart, 2012). Menurut penelitian Sofa & Yusra perawatan luka sebaiknya
menggunakan NaCl 0.9% karena NaCl 0.9% merupakan cairan fisiologis yang
bersifat non toksik sehingga tidak membahayakan jaringan luka.
F. Prinsip tindakan keperawatan
SOP Perawatan luka
1. Perawatan luka dilakukan untuk membersihkan luka dan mencegah
terjadinya infeksi serta dapat mempercepat penyembuhan luka.
a. Persiapan Alat
1) Bengkok
2) Handscon
3) Pingset
4) Kapas Alkohol
5) Nacl
6) Kassa
7) Plaster
8) Bak Instrumen
9) Revanol
10) Betadine
b. Persiapan pasien dan Fase Orientasi
1) Menyapa klien
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada pasien tentang persiapan, tujuan dan prosedur
perawatan luka
4) Menutup sampiran
5) Menanyakan kesiapan pasien
c. Implentasi
1) Mencuci tangan
2) Memakai APD seperti handscon, masker, face shield dan hazmat
3) Mengatur posisi agar luka terlihat jelas
4) Membuka bak instrument dan mendekatkan bengkok
5) Membuka plaster dengan alkohol
6) Membuka balutan
7) Membersihkan sekitar luka dan sisa plaster
8) Memakai sarung tangan steril
9) Menekan sekitar luka untuk mengetahui ada tidaknya pus
10) Membersihkan luka dengan cairan Nacl
11) Mengeringkan luka dengan kassa
12) Menutup luka kembali dengan kassa dan diplaster
13) Merapikan alat, melepas sarung tangan dan mencuci tangan
d. Dokumentasi
Menulis hasil perawatan luka
G. Analisis tindakan
Tindakan Perawatn luka dilakukan pada pasien post operasi tumor jinak,
Dalam hal ini saya melakukan tindakan perawatan luka sesuai anjuran dan
SOP.
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Dalam tindakan perawatan luka bahaya yang mungkin muncul apabila dalam
prinsip atau prosedur perawatan luka kurang tepat dapat menimbulkan
terjadinya risiko infeksi
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Melakukan TTV dan melakukan pemeriksaan GDS
J. Hasil yang didapat setelah dilakukan tindakan
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : Luka tampak merah dan tidak ada pus, Luka ditutup kembali dengan kassa
yang diberi betadine dan oxoferin.
A : Masalah Risiko Infeksi dapat teratasi
P : Hentikan Intervensi
K. Evaluasi Diri
Melakukan tindakan perawatan luka sesuai prosedur yang dianjurkan, senang
dapat melakukan tindakan tersebut
L. Daftar Pustaka / Referensi
Sofa L & Yusra S. (2016). Perawatan luka dengan NaCl 0.9% pada Tn. R
dengan post eksisiabses glutea sinistra hari ke-25 dirumah Tn. R didesa kirig
kabupaten kudus. JPK. Vol 3. (1).
Siagian HS. (2016). Hubungan tindakan perawatan luka dengan kepuasan
pasien post operasi diruang rawat inap RSU Sidikalang tahun 2011. Jurnal
Ilmiah nKeperawatan IMELDA. Vol 2. (2).

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing klinik
(……………….……) (…………………..………)

Anda mungkin juga menyukai