1. Buat penerapan langkah-langkah konseling gizi yang lengkap dengan memilih salah satu
kasus penyakit di bawah ini (Bobot 40%) :
a) Penyakit Saluran Pencernaan Atas.
b) Penyakit Saluran Pencernaan bawah.
c) Penyakit Kandung empedu.
d) Penyakit HIV.
e) Penyakit Saluran Pernafasan.
f) Penyakit Demam Berdarah.
2. Bila saudara telah menyelesaikan pendidikan dan menjadi seorang Ahli Gizi, saudara akan
membuat usaha Klinik Konsultasi Gizi. Berkenaan dengan rencana tersebut hal-hal apa
yang saudara persiapkan secara keseluruhan sehingga nantinya menjadi Klinik Konsultasi
Gizi yang representatif, berkembang dan diminati oleh masyarakat luas (Bobot 30%).
Catatan :
Jawaban tidak boleh ada yang sama (copy paste), bila ada : jawaban tidak akan
dikoresi
Jawaban dikirim via email : wyjuniarsana9@gmail.com
Nama : Ni Luh Putu Raditya Subagiantari
Nim : P07131218016
Kelas : D-IV A Tk 2
JAWABAN:
Seorang ibu bernama bu kadek elviana , pekerjaan petani berumur 48 tahun, BB= 76
kg, TB= 152 cm, masuk rumah sakit dengan keadaan panas (39oC) merasakan nyeri hebat
pada perut bagian atas, panas menjalar ke daerah punggung. Sejak 2 hari lalu mengalami
mual dan muntah disertai dengan BAB diare berbusa dan berwarna agak kehijauan.. Setelah
ditangani secara medis , pada hari kedua kondisinya sudah sedikit membaik, masih
merasakan nyeri tapi tidak sehebat saat MRS, masih merasakan mual dan muntah jika makan
lauk hewani.
Hasil pemeriksaan laboratorium Bilirubin total 3,4 mg/dl ( 0,3 – 1mg/dl) Biriubin
direk 2,1 mg/dl (N= 0,4) , AST = 55 U/l ( N<37) ALT = 78 U/l ( N= <42 ) .
Kasus punya riwayat obesitas, suka makan jeroan ( gule dan soto), makanan
yang digoreng, suka mengemil terutama kerupuk. Selama ini tidak pernah berdiet dan agak
susah menahan makanan yang disukai Frekuensi makan 3-4 x sehari.
Konseli : “ Nama saya Kadek Elviana saya berumur tahun, alamat saya br. Tibu
Beleng Kaler, Desa Penyaringan, Mendoyo.! ”
Konselor : “ apakah saya bisa melihat surat rujukan dari dokter buk?”
Konselor :” apakah ibuk sudah sempat cek lab?. Jika sudah apakah saya bisa melihat
hasil lab ibuk?”.
Konselor :”jika boleh saya sarankan lebih baik ibuk berhenti dulu bekerja yang berat-
berat.”.
Konselor :” baik buk, dari hasil lab ini, menunjukkan bahwa hemoglobin ibuk yaitu
Bilirubin total 3,4 mg/dl ( 0,3 – 1mg/dl) Biriubin direk 2,1 mg/dl (N= 0,4)
, AST = 55 U/l ( N<37) ALT = 78 U/l ( N= <42. Hal ini menunjukkan
bahwa ibuk mengalami penyakit batu empedu. Klien :” apa yang harus
saya lakukan buk?”.
Konselor :” Jadi sekarang kita melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan
terlebih dahulu ya, mari ikut saya”.
1. Menggali Permasalahan
Langkah ini bertujuan untuk mengali permasalahan yang dihadapi klien. Pada
langkah ini dilakukan pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan wawancara atau
mencatat dokumen yang dibawa klien. Setelah data terkumpul pada langkah ini
dilakukan verifikasi , interpretasi, penentuan masalah dan penentuan penyebab
masalah. Tujuan utama pengumpulan data adalah mengidentifikasi masalah gizi dan
factor-faktor yang menyebabkan masalah tersebut.
Adapun dialog antara konselor dan klien
Konselor : “ baik buk. Dari hasil pengukuran yang kita lakukan yaitu berat ibuk 76
dan tinggi badan ibuk 152 jadi dapat sya simpulkan status gizi ibuk saat
hamil terbilang lebih buk”.
Klien :” ohh jadi begitu buk”.
Konselor :” apakah selama ini ibuk ada mengalami keluhan?”.
Klien :” ada buk Panas 38 0 C, Nyeri pada perut bagian atas , Panas menjalar ke
daerah punggung, Mual dan muntah, BAB diare berbusa warna agak
kehijauan”
Konselor :” kalo boleh saya tau buk. Biasanya ibuk makan apa?”.
Klien :” kalo untuk makan biasanya saya tidak pernah memilih buk, tapi makan
saya kadang teratur kadang juga tidak, apapun saya makan buk, seperti
daging”.
Konselor : “apakah ibuk biasanya mgonsumsi sayuran buk?.”
Klien : “tidak terlalu sering buk, tapi kadang-kadang saya makan sayuran buk”.
Konselor :” Ibuk.. seharusnya ibuk banyak mengonsumsi sayuran dan juga buah, jika
boleh saya sarnkan ibuk kurangi mengonsumsi daging terutama yang
memiliki lemak tinggi?”.
Klien :’ ohhh jadi gitu buk, baik buk”.
Konselor :” baik bu, apakah ibuk mempunyai riwayat meminum obat dna suplemen
maknana?”.
Klien :” Tidak buk, tapi kalau saya lelah biasanya saya tidak bekerja
“.
Konselor :” baik buk?”.
Konselor :” Apakah ibuk sering memakan makanan yang bergoreng?”
Klien :” sering buk biasanya saya suka memekan jeroan dan krupuk yang
digoreng”.
Konselor : “ohh Baik buk”.
STANDAR
DATA TERKAIT GIZI PEMBANDING/NILAI MASALAH
NORMAL
Antropometri : IMT Normal = 18,5 Berat badan lebih
BB : 76 kg sampai dengan 24,9 IMT : 32,9 (obesitas)
TB : 152 cm IMT/U = -2 SD s/d
Umur : 48 th +1 SD (gizi baik/
Jenis kelamin : normal)
Perempuan BBI = 56 kg (AKG)
Pekerjaan : pedagang TB = 158 cm (AKG)
Klien :” Saya pernah mendengar nya buk, tapi tidak tau pasti juga buk”.
Konselor :”baik untuk ini saya akan jelaskan sedikit dulu. Batu Empedu adalah kondisi
yang ditandai dengan sakit perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam
kantung empedu. Penyakit batu empedu juga bisa terjadi di saluran empedu.”.
Klien :” ohh….. jadi begitu buk. Biasanya makanan yang baik untuk penyakit itu
apa?”.
Konselor :” Jadi makanan yang baikk seperti, Beras merah, roti, gandum, havermut,
macaroni, jagung, kentang,, sereal, Tahu, tempe, ocom, kacang-kacangan,
tofu, sayuran yang dianjurkan semua jenis sayuran kecuali kol, sawi, lobak,
mentimun”.
-. Istiraht cukup .
Klien :” Lalu apa yang harus saya lakukan untuk mengurangi kosumsi makanan
yang berlemak buk?”
Konselor :” Jadi ibuk saya menyarankan ibuk untuk melakukan diet batu empedu
dengan bentuk diet oral”.
Knselor :” makanan jenis lunak buk, apakah ibuk bersedia jika saya yang mengatur
pola makan ibuk dan memeberikan penerapan gizi yang harus ibuik
lakukan?”
Konselor :”baik buk saya akan menghitung kebutuhan gizi ibuk terlebih dahulu”.
4. Memperoleh Komitmen
Komitmen merupakan kunci dari keberhasilan proses konseling. Tujuan dari langkah
ini adalah memperoleh kesepakatan antara konselor dengan klien. Kesepakatan
tersebut dipakai sebagai komitmen dalam melaksanakan presekripsi diet dan aturan
lainnya. Berikan pemahaman, dukungan, motivasi dan bangun rasa percaya diri klien
untuk melakukan perubahan diet yang sesuai anjuran dan disepakati bersama.
Tekankan pula bahwa perubahan yang dilakukan adalah semata-mata untuk
kebaikan kondisi klien. Informasikan untuk kunjungan konseling berikutnya untuk
melihat perkembangan perubahan diet yang dilakukan.
Adapun dialog konselor dan klien
Konselor : “ Baik buk, jadi kita telah sepakat ya, apa yang saya jelaskan tadi dan saya
beri tadi ibuk bisa terapkan untuk keseharian ibuk”.
Konselor :” Kembali syaa tekankan untuk ibu,batasi dahulu memakna makanan yang
berminyak dan juga digoreng, perbanyak makan makanan yang memilikii
gizi yang baik, seperti buah, sayuran”.
Klien :” baik buk. Terimakasih atas saran yang ibuk kasi kepada saya, saya akan
terapkan yang ibuk sarankan”.