Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan PENGKAJIAN

A. Data Inti
1. Sejarah
Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di Bengkulu karena
orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas
remaja sebagian besar dilahirkan disina dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga
tidak tahu siapa yang pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau
puyang dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja biasanya
masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang tuanya
tersebut dari kota itu sendiri.
2. Demografi
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1050 jiwa
(220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT
01, RT02, RT03, RT 04, RT 05 dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan
target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh
perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah barat
dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari
sebuah masjid, sebuah taman kanak-kanak, sebuah balai RW dan dua lokasi
pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas
harapan warga.

Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak laki-laki 91
orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO batasan umur remaja adalah
12-24 tahun di interval umur 6-12 tahun ada 2 orang yang berumur 12 tahun, pada
interval 21-35 tahun ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO.
Jadi jumlah remaja di kelurahan A adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari
jumlah penduduk di kelurahan A.
a. Etnisitas
Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.
b. Nilai dan Keyakinan
Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang mereka anut yang
terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam
terlihat dari banyaknya bangunan masjid.
c. Data Lingkungan Fisik
Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan tipe
permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak permanen 5%.
Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A milik sendiri. Belum
terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di
Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul di persimpangan dekat RW 02 untuk
dijadikan lokasi pertemuan kebut-kebutan.
d. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian besar
orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja sakit, jika ada
keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit. Tempat pelayanan kesehatan
yang lainnya adalah dokter praktek umum, bidan, balai pengobatan
f. Ekonomi
Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah ke
atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi keinginan remaja seperti
membelikan kendaraan bermotor. Sebagian besar remaja masih bergantung dengan
orang tua mereka dalam pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada
kegiatan atau penganguran.
e. Keamanan dan Transportasi
Kendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja
bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari
mereka tidak bisa memanfaatkan kendaraan tersebut, 50% remaja mengisi waktu
untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hamper seluruh remaja memiliki kendaraan
dengan persentase 89%.
f. Politik dan Pemerintah
Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak berperan serta
dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di kelurahan A tidak terdapat
wadah perkumpulan seperti karang taruna.
g. Sistem komunikasi
Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan masalahnya kepada
teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang hanya diam saja, dan
mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-
kebutan.
h. Pendidikan
Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus
mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja rentan
terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi,
remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga ingin mencoba hal-hal
yang baru, pengetahuan tentang dampak buruk dari merokok dan zat-zat yang
berbahaya harus diberitahuakan kepada kelompok remaja ini.
i. Rekreasi
Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan duduk di
warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-minuman dengan
persentase 15%.
j. Pemeriksaan fisik remaja

2. ANALISA DATA MASALAH KESEHATAN & DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Hasil Quisioner :
1.) 50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya.
2.) Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%
b. Hasil Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang di
luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya.
c. Hasil Observasi
Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan A
1.) Resiko cedera pada remaja di kelurahan A
2.) Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya.
d. Hasil Quisioner :
Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan prilaku
seksual 5% menyimpang.
e. Hasil Wawancara :
Beberapa remaja mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga
f. Hasil Observasi
Tidak adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan
a. Perubahan pemeliharaan kesehatan
b. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.
Dengan skore 57.
b. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
Dengan skore 50.
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95% remaja dari 108
remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan banyak bertanya tentang bahaya
merokok, bahaya kebut-kebutan dan peraturan lalu lintas.
Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna, dengan kader
remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang
bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi, kegiatan berkendaraan bermotor dengan
kebut-kebutan sudah bisa diatasi, para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan
berolahraga dan mengurangi kebiasaan buruk mereka.
Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran olahraga bagi remaja
kelurahan A disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak ada lokasi untuk gedung
berolahraga.
6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
a. Pemberian penkes pada remajak
b. Pembentukan karang taruna dengan kader remaja terlatih
c. Menyediakan sarana olahraga dan membuat jadwal rutin olahraga
7. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Remaja antusias saat di berikan penkes dan pada evaluasi penkes sekitar 95%
remaja sudah mampu mengaplikasikan materi penkes pada kehidupannya.
b. Terbentuknya kader remaja terbentuk melalui organisasi karang taruna
c. Sarana olahraga masih sangat terbatas dengan jadwal rutin olaraga yang sudah
terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai