Anda di halaman 1dari 18

DIETETIKA GIZI

OLEH :

Ni Luh Putu Raditya Subagiantari

P07131218016

Sarjana Terapan dan Dietetika

Jurusan Gizi

Politeknik Kesehatan Denpasar

2020
1. KASUS I. TOPIK HIV/AIDS

Data antopometri

Umur : 30 tahun
Tinggi Badan : 169 cm
Berat Badan : 35 kg
Pekerjaan : Guide

Datang ke RS dengan keluhan : diare sudah sebulan disertai ampas, candidiasis orisdan herpes
simplex sejak 2minggu, kulit sarcoidosis, demam 38,8 oc sudah dua bulan, BB turun 22 kg
selmaa 5 bulan inikarena nafsu makanan rendah, hasil pemeriksaan ELISA (+).

Data fisik/klinis

Tensi : 110/70 mm/Hg

Hb : 9,5 g/dl

Albumin :2,3 g/dl

SGOT :108 IU/L

SGPT : 81 IU/L

Na :127,5 m Eq/L

K : 2,36 m Eq/L

Limfosit :15,1%

Hematocrit :27,4%

Asuhan Gizi

Energy = 894,6 kkal

Protein = 22,6 gr

Lemak = 13,4 gr
Karbohidrat = 175,5 gr

Soal

Bagaimana terapi diet yang akan diberikan dan hitung kebutuhan zat-zat gizi dalam sehari serta
susun menu untuk sehari..?

Jawab :

Diet yang saya anjurkan yaitu diet HIV/AIDS

Gambaran umum

AIDS merupakan tahap akhir penyakit infeksi yang disebabkan oleh HIV yang dpaat
menimbulkan infeksi pada system organ tubuh termasuk otak sehingga menyebabkan rusaknya
system kekebalan tubuh.

Memburuknya status gizi merupakan resiko tertinggi penyakit ini. Gangguan gizi pada
pasien AIDS umumnya terlihat pada penurunan berat badan yang lambat dan yang cepat.
Penurunan berat badan yang cepat sering dihubungkan dengan infeksi oportunistik. Penurunan
berat badan lebih dari 20% BB sulit diperbaiki dan sering mempunyai prognosa yang buruk.

Tujuan Diet

Tujuan Umum

1. Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan mempertimbangkan seluruh aspek


dukungan gizi pada semua tahap dini penyakit infeksi HIV.
2. Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang diharapkan,
terutama jaringan otot
3. Memenuhi kebutuhan energy dan semua zat gizi.
4. Mendorong prilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga, dan relaksasi.
Tujuan Khusus

1. Mengatasi gejala diare, itoleransi laktosa, mual, dan muntah.


2. Meningkatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian, yang terlihat pada pasien dapat
membedakan antara gejala anoreksia, perasaan kenyang, perubahan indra pengecap, dan
kesulitan menelan.
3. Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
4. Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan (terutama jaringan otot.
5. Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat sesuai dengan
kemampuan makan dan jenis terapi yang diberikan.

Syarat dan Prinsip Diet

1. Energi tinggi. Pad aperhitungan kebutuhan energy, diperhatikan factor strees, aktivitas
fisik, dan kenaikan suhu tubuh. Tambahkan energy sebanyak 13% untuk setiap kenaikan
suhu 1oC.
2. Protein tinggi , yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh
yang rusak. Pemberian protein disesuaikan bila ada kelainan ginjal dan hati.
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total. Jenis lemak disesuaikan
toleransi jenis pasien. Apabila ada malabsorpsi lemak, digunakan lemak dengan ikatan
rantai sedang. Minyak ikan (asam lemak omega 3) diberikan bersama minyak MCT dapat
memperbaiki fungsi kekebalan.
4. Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 11/2 kali (150%) Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (AKG), terutama vitamin A, B12, C, E, Folat, kalium, magnesium,seng, dan
selenium. Bila perlu, dapat ditambahkan vitamin berupa suplemen, tapi megadosis harus
dihindari Karen adapat menekan kekealan tubuh.
5. Serat cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan yang Tidak Dianjurkan

Sumber Bahan Makanan yang Bahan Makanan yang Tidak


Dianjurkan Dianjurkan
Karbohidrat Nasi, roti, mie, macaroni dan -
hasil oleh tepung –tepungan
lain, seperti cake, tarcis,
pudding, dan pastry, dodol,
ubi, karbohidrat sederhana
seperti gula pasir.
Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, Makanan yang dimasak
susu dan hasil olahannya, dengna banyak minyak atau
seperti keju, youghurt dan es kelapa/santan kental.
krim
Protein nabati Semua jenis kacnag-kacangan Makanan yang dimasak
dan hasil olahannya, seperti dengna banyak minyak atau
tempe, tahu, dan pindakas kelapa/santan kental.
Sayuran Semua jenis sayuran, terutama -
jenis B seperti buncis, bayam,
daun singkong, kacang
panajang, labu siam, dan
wortel rebus, dikukus dan
ditumis.
Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah -
kaleng, buah kering dan jus
buah
Lemak dan minyak Minyak goring, mantega, -
margarin,snatan encer, slad
dressing
Minuman The, madu, sirup, minuman -
rendah energy dan kopi encer
Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti Bumbu yang tajam seperti
bawang merah, bawnag putih, cabe, merica, cuka MSG
laos, salam, dan kecap

Diet yang disarankan untuk orang penderita HIV/AIDS


➢ Makanan Cair Oral

Bahan makanan sehari

Pukul Menu Bahan Makanan Berat URT

Pagi Susu Susu 200 gr 40 sdm


06.00 Gula 10 gr 1 sdm
Susu Susu 200 gr 40 sdm
07.00 Gula 10 gr 40 sdm
Bubur Havermout Bubur havermout 200 gr 40 sdm
10.00 Gula 30 gr 4 sdm
Susu 100 gr 20 sdm
Siang Susu 200 gr 40 sdm
13.00 Bubur susu Tepung maizena 15 gr 3 sdm
Gula 30 gr 3 sdm
Sore Susu 200 gr 40 sdm
16.00 Bubur susu Tepung maizena 15 gr 3 sdm
Gula 30 gr 3 sdm
Malam Susu 200 gr 200 gr
20.00 Bubur susu Tepung maizena 15 gr 3 sdm
Gula 30 gr 3 sdm
21.00 Susu Susu 200 gr 40 sdm
Gula 10 gr 1 sdm
2. KASUS II GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN ATAS

Data Antropometri

Umur : 45 tahun

TB : 156 cm

BB : 57 kg

Dengan memiliki keluhan muntah, mual, dan sulit menelan. Pasien juga sering mengeluh nyeri di
uluhati, mual, dan kembung terutama sejak 2 bulan terkhir. Pasien mengaku mempunyai riwayat
penyakit maag sejak 4 tahun yang lalu dan mempunyai kebiasaan minum jamu yang diracik
sendiri (kunyit, kencur) pada saat sebelum keluhan datang hingga sekarang. Pasien seorang IRT
Didiagnosa sementara adalah Gastristis akut.

Data Klinis/fisik

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 140/80 mmHg

Suhu : 36,8o C

Lekosit : 10.700/ul (5000-10.000/ul)

Asam urat : 7 mg/dl (2,4-5,7 mg/dl)

Soal

Bagaimana terapi diet yang akan diberikan dan hitung kebutuhan zat-zat gizi dalam sehari serta
susun menunya untuk sehari..?

Jawab :

Diet yang saya gunakan adalah Diet Saluran Cerna Atas


Gambaran Umum

Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan, mengabsorpsi
zat-zat gizi, dan mengkskresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Pada bebrapa penyakit, diet berperan
sebagai penunjang dalam terapi bahkan menjadi terapi yang utama. Pada penyakit saluran cerna,
terapi gizi merupakan salah satu hal yang diperlukan untuk mempertahankan status gizi pasien.

Tujuan Diet

1. Mengurangi factor yang menyebabkan tekanan yang meningkatkan didalma lambung


(kondisi GERD).
2. Menghindari hal yang dpat mengurnagi tekanan pada sfingter bagian bawah
esophagus.
3. Mengurangi keasaman material saat refluks untuk mencegah iritasi pad esophagus.
4. Mengoptimalkan asupan zat gizi dengan mempertimbangkan resiko aspirasi atau
tersedak.
5. Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta
mencegah dan menetralkan sekresilambung yang berlebihan.

Syarat dan Prinsip Diet

1. Energy diberikan sesuai kebutuhan diberikan diet tinggi protein apabila dalam
kondisi status gizi kurang, diet rendah kalori pada kondisi status gizi obesitas.
2. Protein normal, dapat diberikan tinggi protein dalam kondisi status gizi kurang
atau bergantung pada status katabolic pasien.
3. Lemak diberikan rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total ditingkatkan
bertahap sesuai kebutuhan.
4. Rendah serat terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan semua bertahap
5. Cairan cukup terutama bila muntah.
6. Tidak emngandung bahan makann yang berbumbu tajam baik secara termis,
mekanis, maupun kimia (disesuaikan daya terima perorangan).
7. Laktosa rendah jika ada gejla intoleransi laktosa.
8. Hindari peppermint dan spearmint.
9. Hindari kondisi serta bahan makanan yang merangsang sama lambung, seperti
merokok, alcohol, coklat, kopi dan kafein.
10. Kurangi makanan yang tidak nyaman seperti buah dan jus asam, produk tomat,
makanan berkarbonasi, makanan dengan bumbu terlalu tajam, makanan yang
terlalu tinggi lemak.
11. Pada fase akut dapat diberikan nutrisi parenteral selama 24-48 jam untuk
mengistirahatkan lambung.
12. Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan. Diberikan secara
bertahap dimulai dari makanan cair penuh atau cair, makanan saring, kemudian
makanan lunak (kondisi disfagia).
13. Mempertahankan postur tegak selama dan setelah makan, hindari berpakian
terlalu ketat, hidari tidur Selama makan (makan minimal 2 jam sebelum
tidur),meninggikan posisi kepala sebesar 6 inci jika tidur.
14. Makan secara perlahan, porsi kecil dalam frekuensi sering.

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan yang Tidak Dianjurkan

Sumber Bahan Makanan yang Bahan Makanan yang Tidak


Dianjurkan Dianjurkan
Karbohidrat Beras dibubur atau ditim, Beras ketan, beras tumbuk,
kentang pure, roti, macaroni jagung, ubi, singkong,talas,
rebus, krakers, biscuit, mie, kue yang terlalu manis,
bihun, tepung-tepungan dibuat berlemak tinggi, roti dengan
bubur, pudding, kue taburan kacang, raisin, beras
(plain),cookies,gelatin, merah, bran sereal, buah-
sherbet, es krim. buhan yang dikeringkan, buah
dengan biji-bijian dan kulit
tebal, pastries, pies, dessert
dengan bahan kacang, kelapa,
buah-buahan yang
dikeringkan.
Minuman Susu, minuman, Alcohol
sereal,minuman
berkarbonasi,kopi, teh
Protein hewani Daging, ikan, ayam tidak Daging, ikan, ayam, telur yang
digoreng, telur. diawetkan, digoreng
Sayuran Jus tomat, asparagus, wortel, Sayuran mentah
buncis, kacang hijau, jamur,
kentang, bayam.
Buah-buahan Semua jus buah, alpukat,, Buah yang mentah, buah yang
pisang, anggur, jeruk, dikeringkan, bauh dengan biji
apel(baked peeled), apricots, atau kulit yang keras.
cherries, peaches, pears,
nanas, peedled ripe peaches
atau pir
Lemak Mentega, saus krim, Makanan yang digoreng,
margarin,mayones, dressing lemak cair, kacang
salad (mild)
Pemanis Gula, sirup,madu Jam, marmalade dan permen
dengan kulit yang tebal,
kacang
Bumbu Garam, kayu manis, kecap Lada, mustard, acar

NILAI GIZI DAN KEBUTUHAN PROPOSI

Saya menggunakan perhitungan dubois sesuai kebutuhan pasien, mendapatkan hasil :

Kebutuhan Energy(kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat


(gr)
Pagi 792,79 39,63 17,61 118,91
(35%)
Siang 792,79 39,63 17,61 118,91
(35%)
Malam 679,53 33,97 15,09 101,92
(30%)

Diet yang dianjurkan

Pukul Menu Bahan Makanan Berat (gr) URT


Pagi Bubur ayam Beras 50 2 gls
07.00 Ayam 40 1 potong sedang
Bayam 100 1 gls
MKS 5 3 st
jeruk manis 50 1 buah
Snack bubur susu Susu 200 1 gelas
10.00 maizena 20 4 sdm
Gula pasir 25 21/2 sdm
Roti putih Roti putih 40 1 lembar
Siang Nasi lembek Beras 50 2 gls
12.00 Daging sapi Daging sapi 50 1 ptng
rebus
Tumis buncis buncis 100 1 gls
Papaya potong pepaya 100 1 ptng sedang
Snack sore Telur rebus Telur 55 1 btr
16.00 Roti putih 70 3 ptng
Roti bakar margarine 10 1 sdm
Gula pasir 10 1 sdm
Semangka Buah semangka 150 2 ptng
potong
Malam Nasi tim Beras 50 2 gls
18.00 Ayam kecap Ayam 40 1 ptng sedang
Sayur sop isi Buncis 25 3 btng
Tahu Kol 25 2 lmbr
Wortel 25 ½ potong kecil
Sawi 25 1 lembar
Tahu 100 2 ptng sedang
Pisang raja Pisang raja 50 1 buah sedang
Snack Biscuit Biscuit 40 4 buah
20.00 Manga Manga 90 1 buah sedang
harumanis
potong

3. KASUS III. GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN BAWAH


Data Antropometri

Umur : 56 tahun

TB ` : 157 cm

BB : 42 kg

Dirawat di RS dengan keluhan sakit pada perut/kram, anoreksia, mual,dan muntah, pasien
mengalami diare dan feses berdarah.

Data klinis/fisik
Suhu tubuh : 38oC
Hb :11 g/dl
Albumin : 3 g/dl

Soal

Bagimana terapi diet yang diberikan dan hitung kebutuhan zat-zat gizi dalam sehari serta susun
menunya untuk sehari…?

Jawab :

Diet yang digunakan adalah diet penyakit saluran cerna bawah


Gambaran Umum

Peradangan kronis yang terjadi pada usus besar

Jenis Diet

Diet sisa rendah I

Tujuan Diet

Diet sisa rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit
mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak merangsang
saluran cerna.

Syarat dan Prinsip Diet

1. Kebutuhan energy sesuai kebutuhan.


2. Protein diberikan sesuai kebutuhan, 10-15% dari kebutuhan atau dapat diberikan sebesar
1,3-1,5 g/kg BB per hari untuk menciptakan balans nitrogen positif.
3. Lemak cukup, 10-25% dari kebutuhan, diutamakan sumber MCT.
4. Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan energy.
5. Menghindari makanan dengan serat tinggi, asupan serat maksimal 8 g/hari dengan rendah
laktosa (<6 gram) pad akondisi intoleransi laktosa. Pada literature lain disebut jumlah
serat sebnayak 10-15 gram dapat menjaga kestabilan mukosa usus.
6. Menghindari produk susu, susu dan daging berserat kasar, makanan yang berlemak,
makanan yang menimbulkan gas.
7. Suplemen folat, B6, B12, kalsium dan vitamin D.
8. Makanan lunak dan tidak terlalu panas dan dingin
9. Porsi kecil dan sering.
10. Suplementasi vitamin dan mineral, makanan formula dan parental.

INTERVENSI GIZI

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI


1 P (Problem ) Colitis ulseratif Tujuan :
Meredakan
peradangan pada
usus besar
E (Etiologi) Peradangan kronis yang terdapat Cara :
pada lapisan usu besar Mengatur pola
makan sesuai dengan
menu seimbang dan
tidak merangsang
kerja usus
S Terjadi penurunan nilai lab Target :
(Sign/Simptom) terkait gizi, yang ditandai Peningkatan Hb
dengan: menjadi 12-15 g/dl,
- Albumin 3 g/dl albumin menjadi 3,4
- Hb : 11 g/dl – 4,8 g/dl dan
Ada gangguan klinis yaitu suhu menurunkan suhu
badan tinggi yaitu 380C pasien tubuh menjadi 36.5-
mengalami perut/kram, anoreksia, 370C.
mual dan muntah , pasien
mengalami diare dan feses
berdarah

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan yang Tidak Dianjurkan

Sumber Bahan Makanan yang Bahan Makanan yang Tidak


Dianjurkan Dianjurkan
Karbohidrat Bubur disaring, roti dibakar, Beras tumbuk, beras ketan,
kentang dipure, macaroni, roti whole wheat, jagung, ubi,
mi,bihun, direbus, biscuit, singkong, talas, cake,tarcis,
krakers, tepung-tepungan dodol, tepung-tepunganyang
dipuding atau dibubur. dibuat kue manis.
Minuman The, sirup, kopi encer The kopi kental, minuman
berakohol dan mengandung
soda.
Protein nabati Tahu ditim dan direbus, susu Kacang-kacangan seperti
kedelai kacang tanah, kacang merah,
kacnag tolo,kacang hijau,
kacang kedelai, tempe, dan
oncom.
Protein hewani Daging empuk, hati, ayam, Daging berserat kasar, ayam
ikan digiling halus,telur dan ikan yang diawetkan,
direbus, ditim, diceplok air, digoreng, telur ceplok,
atau sebgai campuran dlam udnag,kerang, susu, produk
makann dan minuman susu.

Sayuran Sari sayuran Sayuran dalam keadaan utuh


Buah-buahan Sari buah Buah dalam utuh
Bumbu Garam, vetsin, gula Bawnag, cabe, jahe, merica,
ketumbar, cuka, dan bumbu
lainnya yang tajam.

NILAI GIZI DAN KEBUTUHAN PROPORSI

Bentuk : Makanan saring


Jalur pemberian : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama dan 3 kali selingan

Nilai gizi
BEE = 655+(9,6 X BB) +(1,8 x TB)-(4,7 x U)
= 655 +(9,6 x 51,3) + (1,8 x 157) –(4,7 x 56)
= 655 + 492,48 + 282,6 – 263,2
= 1.166,88 kkal

TEE = BEE x AF (ambulansi) x SF


= 1166,88 x 1,2 x 1,4
= 1.960,36 kkal

Protein = 15% x 1.960,36


= 294.13 : 4
= 73,5 gram

Lemak = 20% x 1960,36


= 392,17 : 9
=43,57 gram

Karbohidarat = 65% x 1.960,36


= 1274,57 : 4
= 318,64 gram

Prosposi Makanan Sehari

Kebutuhan Energy(kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat


(gr)
Pagi 686,13 25,72 15,25 111,52
(35%)
Siang 686,13 25,72 15,25 111,52
(35%)
Malam 588,11 22,05 13,1 95,59
(30%)

CONTOH MENU SEHARI

Diet sisa rendah I

Pukul Menu Bahan Berat (gr) URT


Makanan
PAGI Pure ayam Tepung beras 60 81/2 gelas
07.00 Telur Ayam 40 1 ptng
Bayam 100 1 gls
Snack pagi Biscuit bubur Biscuit 40 4 keping
10.00 Gula 10 1 sdm
SIANG Bubur ayam Beras 50 2 gls
13.00 Labu siam 100 1 gls
ayam 40 1 ptng sedang
Kue cenil Tepung hunkwe 30 31/2 gls
Gula pasir 10 1 sdm
Snack sore Roti putih 40 1 iris
16.00 Roti bakar Margarine 5 ½ sdm
Gula 10 1 sdm
MALAM Bubur wortel beras 50 2 gls
(18.00) Wortel 100 1 gls
Telur ayam 50 1 btr
Sari tomat Tomat 100 1 gls
Gula 20 2 sdm
SNACK Biscuit 40 4 keping
(20.00) Bubur biscuit Gula 5 ½ sdm

MONITORING DAN EVALUASI

Capaian / Hasil Monitor


Parameter Target Evaluasi Tindak Lanjut
Tujuan Tgl : 27-3- Tgl : 30-3- Tgl :03-
2020 2020 4-2020
Hasil Lab Peningkatan Hb : 11 Hb : 12 Hb : 13 Peningkatan Mempertahankan
Hb menjadi g/dl g/dl g/dl kadar Hb, kadar Hb,
12-15 g/dl, Albumin : Albumin : Albumin albumin dan albumin dan
albumin 3 g/dl 3.2 g/dl : 3.5 penurunan suhu tubuh agar
menjadi 3,4 Suhu : Suhu : g/dl suhu tubuh tetap normal dan
– 4,8 g/dl 380C 36.50C Suhu : sudah tetap melakukan
dan 36.50C mencapai konseling gizi
menurunkan target yaitu
suhu tubuh - Hb; 12-
menjadi 15 g/dl
36.5-370C. - Albumin:
3.4-4.8
g/dl
- Suhu
36.5-
370C.
Colitis Meredakan perut/kram, perut/kram, Mual Fungsi usus Belum mencapai
ulseratif peradangan anoreksia, mual dan besar sudah target harus
pada usus mual dan muntah mulai dilakukan
besar muntah mengalami konseling gizi
pemulihan,
tetapi masih
mengalami
mual

Anda mungkin juga menyukai