Abstract: David Eko Setiawan, Superior character education is a conscious and planned effort with the
aim of internalizing moral and moral values, so that it can be realized in the application of good attitudes
and behavior. To achieve these goals, it is necessary to think of an important event that must occur in
human life. The event is called the new birth. New birth is a spiritual event that can only be done by God
through the Holy Spirit to people who believe in the preaching of the gospel. When the event occurs, God
will give him a new life. At that time the old nature was replaced with a new nature so that believers
could reveal a new life. The correlation of the new birth with superior character education is through new
birth individuals experience very significant changes. These changes touch aspects of the mind, feeling,
and will so that one can have superior qualities in him. This is the key to radical change in a person so
that eventually he can have a superior character.
Abstrak: David Eko Setiawan, Pendidikan karakter unggul adalah usaha sadar dan terencana dengan
tujuan menginternalisasikan nilai moral dan akhlak, sehingga hal itu dapat diwujudkan dalam penerapan
sikap dan perilaku yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipikirkan sebuah peristiwa
terpenting yang harus terjadi dalam kehidupan manusia. Peristiwa itu disebut kelahiran baru. Kelahiran
baru merupakan peristiwa spiritual yang hanya dapat dikerjakan oleh Allah melalui Roh Kudus kepada
manusia yang percaya kepada pemberitaan Injil. Ketika peristiwa tersebut terjadi, maka Allah akan
memberikan kehidupan baru kepadanya. Saat itu juga kodrat lama digantikan dengan kodrat yang baru
sehingga orang percaya dapat mengungkapkan hidup yang baru. Korelasi kelahiran baru dengan pen-
didikan karakter unggul adalah melalui kelahiran baru individu mengalami perubahan yang sangat
signifikan. Perubahan tersebut menyentuh aspek pikiran, perasaan, dan kehendak sehingga seseorang
dapat memiliki sifat-sifat unggul pada dirinya. Hal ini menjadi kunci perubahan yang radikal di dalam
diri seseorang sehingga akhirnya dia dapat memiliki karakter unggul.
D.E. Setiawan, Kelahiran Baru Di Dalam Kristus Sebagai Titik Awal Pendidikan Karakter Unggul 153
cara untuk mendidik anak memiliki karakter yang yang ada di dalam Kristus dinyatakan jelas oleh Fir-
baik, menurut Emiyati (2018) adalah dengan mem- man Allah sebagai ciptaan baru, di mana tabiat la-
berikan disiplin sehingga memiliki ketaatan, serta manya telah berlalu dan tabiat baru sudah datang.
mampu memilih dan melakukan hal-hal yang benar. Tabiat baru ini oleh Roh Kudus akan terus menerus
Hanya pelaksanaan disiplin merupakan tindakan diperbaharui sehingga orang percaya memiliki ka-
yang menurut penulis dilakukan pasca anak-anak rakter unggul di dalam Kristus (Kol. 3:7-16).
menerima Yesus Kristus. Oleh sebab itu, perlu dite- Rumusan masalah dalam penelitian ini
liti kaitan antara kelahiran baru dalam Kristus de- adalah bagaimana kaitan kelahiran baru dalam Kris-
ngan pendidikan karakter. tus dengan pendidikan karakter unggul? Sedangkan
Penelitian lain yang relevan dengan peneli- tujuan penelitian ini adalah memaparkan kaitan
tian ini adalah penelitian yang dilakukan Rifai kelahiran baru dalam Kristus dengan pendidikan
(2012) yang membahas tentang pendidikan Kristen karakter unggul.
dalam membangun karakter remaja di sekolah me-
nengah. Penelitian Rifai lebih mengedepankan peran METODE
pendidikan agama Kristen secara formal untuk Penelitian ini menggunakan metode studi
membangun karakter anak remaja di sekolah mene- literatur. Peneliti berusaha menjawab permasalahan
ngah. Yang sama dengan penelitian tersebut ada-lah penelitian dengan mencari sumber-sumber literatur
sama-sama berfokus pada pendidikan karakter. yang berkorelasi dengan masalah penelitian. Sum-
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian ber-sumber tersebut adalah buku-buku teks dan juga
yang dilakukan oleh Rifai adalah pada subjeknya. jurnal-jurnal ilmiah. Pendekatan tematis digunakan
Penelitian Rifai pada anak-anak remaja Kristen, untuk memahami korelasi kelahiran baru di dalam
sedangkan penelitian ini berfokus kepada seseorang Kristus dengan pendidikan karakter unggul. Kemu-
yang mengalami kelahiran baru. Perbedaan lainnya dian peneliti menganalisis sumber-sumber yang ter-
adalah Rifai meneliti peran pendidikan Kristen se- kait dengan menggunakan analisis dokumen/analisis
cara formal bagi pembentukan karakter, sedangkan isi. Teknik analisis tersebut merupakan kajian yang
penelitian ini menekankan peran kelahiran baru da- menitikberatkan pada tafsiran/ pemahaman terhadap
lam pendidikan karakter unggul. Penelitian lain yang bahan tertulis sesuai dengan konteks untuk mem-
relevan adalah penelitian Hartono (2014). Namun peroleh jawaban atas permasalahan yang diteliti. Be-
demikian Hartono menyoroti pembentukan karakter berapa sumber pustaka yang digunakan dalam pene-
Kristen pada keluarga Kristen tanpa membahas pe- litian ini adalah buku-buku karya Paul Enns, Donald
ran kelahiran baru bagi terbentuknya karakter terse- Guthrie, Charles Ryrie, dan Dharma Kesuma. Pene-
but. Kedua penelitian tersebut telah dipublikasikan liti juga mencermati beberapa teks Alkitab Perjan-
pada jurnal dan relevan dengan penelitian ini. jian Baru yang membahas tentang kelahiran baru.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Selanjutnya, peneliti mendeskripsikan hasil analisis
tentang kelahiran baru sebagai titik awal pendidikan tersebut sehingga menjadi uraian yang terperinci dan
karakter unggul pada diri seseorang. Penulis berpen- mendalam.
dapat bahwa kelahiran baru merupakan titik awal
dalam pendidikan karakter unggul. Tanpa kelahiran HASIL DAN PEMBAHASAN
baru maka harapan memiliki karakter unggul menja-
di sia-sia. Pendapat penulis ini berdasarkan II Korin- Pengertian Kelahiran Baru di dalam Kristus
tus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia Kelahiran baru memiliki arti yang sangat
adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, se- penting untuk dipahami dan menghasilkan sebuah
sungguhnya yang baru sudah datang”. Seseorang konsep yang tepat. Bagian ini menjelaskan tentang
D.E. Setiawan, Kelahiran Baru Di Dalam Kristus Sebagai Titik Awal Pendidikan Karakter Unggul 155
lah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, pakan tindakan Allah dalam memberikan hidup baru
melainkan benih yang tidak fana oleh firman Allah sehingga orang percaya menerima watak rohani baru
yang hidup dan kekal, sehingga manusia dapat per- yang diungkapkan dalam perhatian dan minat-minat
caya kepada Allah serta memiliki iman dan peng- baru yaitu kepedulian akan firman Allah, umat
harapan yang tertuju kepada Allah. Allah, pelayanan kepada Allah, dan kesanggupan
Petrus mengaitkan tindakan kasih persauda- untuk menolak dosa.
raan yang tulus ikhlas pada jemaat penerima surat- Guthrie (1995, p. 229) menjelaskan kelahir-
nya dengan karya penebusan Kristus (1 Pet. 1:18- an baru berdasarkan beberapa teks di dalam Perjan-
20), sehingga jemaat harus lebih sungguh-sungguh jian Baru yaitu Yohanes 3, 1 Yohanes 2:29; 3:9; 4:7;
dalam mengamalkan kasih persaudaraan karena me- 5:4; 5:18, Titus 3:5, 1 Petrus 1:23, dan Yakobus 1:8.
reka telah dilahirkan kembali. Guthrie menjelaskan pengertian kelahiran baru seba-
gai pertukaran kodrat lama seseorang dengan kodrat
Pengertian Kelahiran Baru di dalam Kristus dari yang baru, penerimaan suatu asal usul yang baru,
beberapa pakar Alkitab dan perjalanan masuk kepada hubungan yang baru
Beberapa pakar Alkitab telah berusaha me- dengan Allah (Yoh. 3). Kelahiran baru akan diikuti
nyelidiki tentang pengertian dan makna kelahiran dengan dampak-dampak rohani tertentu pada orang
baru pada orang percaya. Berbagai pandangan mere- percaya yaitu orang percaya akan berhenti dari ber-
ka perlu dipertimbangkan agar lebih memperjelas buat dosa (1 Yoh. 3:9; 5:18), dapat mengenal Allah
arti dari kelahiran baru. (1 Yoh. 4:7), dan dapat mengalahkan dunia melalui
Enns menjelaskan kelahiran baru dengan imannya (1 Yoh. 5:4). Guthrie kemudian menyim-
istilah regenerasi. Enns (2003, p. 421) mengartikan pulkan bahwa kelahiran baru pada dasarnya akan
kelahiran baru sebagai suatu kelahiran dari atas, menghasilkan pembaharuan cara hidup pada diri
yaitu dari Allah. Kelahiran baru merupakan kela- orang percaya (Tit. 3:5, I Pet. 1:23 dan Yak. 1:18).
hiran spiritual yang dilakukan oleh Allah melalui Ryrie (1999, p. 86) menjelaskan arti kelahiran baru
Roh Kudus sehingga orang percaya mengalami hi- sebagai pekerjaan Allah yang memberikan kehidup-
dup baru saat dia menerima Yesus sebagai Tuhan an baru kepada orang percaya. Kelahiran baru dila-
dan Juruselamat. Orang percaya yang dilahirkan ba- kukan oleh Allah (Yoh. 1:3), menurut kehendak-
ru berarti dia menerima natur ilahi (2 Pet. 1:4), jati Nya (Yak. 1:8) oleh Roh Kudus (Yoh. 3: 5) ketika
diri yang baru (Ef. 4:24), suatu kapasitas untuk hi- seseorang percaya kepada Injil yang dinyatakan oleh
dup benar dan menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5:17). firman-Nya (1 Pet. 1:23). Kelahiran baru akan mem-
Orang percaya juga menerima pikiran yang baru se- buahkan kehidupan yang baru, yaitu kebenaran,
hingga dapat mengenal Allah (1 Kor. 2:16), hati tidak berbuat dosa, saling mengasihi, dan mengalah-
yang baru sehingga dapat mengasihi Allah (Rm. 5: kan dunia (1 Yoh. 2:29; 3:9; 4:7; 5:1,4 dan 18).
5), dan suatu kehendak baru (Rm. 6:13) sehingga Hadiwijono (1995, p. 398) menjelaskan bahwa ke-
dapat menaati Allah. lahiran baru adalah karya langsung Allah melalui
Milne (1996, p. 258) menjelaskan kelahiran Roh Kudus, untuk memberikan kehidupan yang baru
baru sebagai saat dan cara orang percaya memasuki kepada manusia yang secara rohani telah mati, se-
persatuan dengan Kristus, suatu perubahan serentak hingga orang yang percaya dapat mengungkapkan
dari kematian spiritual menuju kehidupan spiritual, kehidupannya yang baru.
sebagai suatu kebangkitan spritual (Ef. 2:1-5). Milne Berdasarkan pandangan para pakar di atas
menjelaskan bahwa kelahiran baru merupakan peris- maka penulis menyimpulkan bahwa kelahiran baru
tiwa yang terjadi sekali untuk selama-lamanya pada merupakan peristiwa yang terjadi ketika seseorang
permulaan kehidupan Kristen. Kelahiran baru meru- menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan selamat
D.E. Setiawan, Kelahiran Baru Di Dalam Kristus Sebagai Titik Awal Pendidikan Karakter Unggul 157
melaluinya cara berpikir dan perilakunya dapat di- ubah nilai-nilai dalam hidup manusia untuk menum-
bedakan dengan individu lainnya. Suyanto dan Mus- buh kembangkan kepribadian seseorang menjadi se-
lich (2011, p.70) berpendapat bahwa karakter meru- buah perilaku. Lickona (1991) memperjelas uraian
pakan ciri khas seseorang dalam berpikir dan ber- Gaffar mengenai nilai-nilai hidup dengan istilah eti-
perilaku di lingkungan keluarga, masyarakat, dan ka inti yang harus dipahami, diperhatikan, dan dila-
negara, sedangkan Poerwadarminta (1998, p. 389) kukan, sebagai suatu usaha yang dilakukan secara
dan Kamisa (1997, p.281) menjelaskan karakter se- sadar.
bagai budi pekerti atau sifat-sifat kejiwaan yang
membedakan antar manusia. Dictionary of Pastoral Korelasi Kelahiran Baru di dalam Kristus
Care and Counseling (1990, p. 137) dan Gulo dengan Pendidikan Karakter Unggul
(1982, p. 29) menguraikan perbedaan antarmanusia Pendidikan karakter unggul adalah usaha sa-
dalam karakternya disebabkan oleh elemen-elemen dar dan terencana dengan tujuan menginternalisasi-
yang membentuk kepribadian seseorang, sebagai kan nilai moral dan akhlak, sehingga hal itu dapat
kumpulan kualitas pada diri seseorang yang dapat diwujudkan dalam penerapan sikap dan perilaku
dinilai berdasarkan standar etis dan moral tertentu. yang baik. Usaha tersebut dapat dilakukan dalam
lingkungan formal dan informal. Secara formal, usa-
Karakter Unggul ha tersebut dapat melibatkan lembaga-lembaga pen-
Karakter unggul adalah kumpulan sifat-sifat didikan yang berbasis kurikulum tertentu yang me-
yaitu rangkaian sikap (attitudes), perilaku (beha- ngacu pada tujuan terciptanya karakter unggul pada
viors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills) peserta didik. Kemudian secara informal usaha ter-
yang melekat pada diri seseorang yang berdampak sebut dapat dilakukan dalam pembinaan di dalam
positif bagi orang tersebut dalam relasinya dengan lingkungan keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat
Allah, diri sendiri dan sesamanya. Alkitab mencatat melibatkan peran serta orang tua dan tokoh-tokoh
beberapa karakter unggul, yang secara konkret di- masyarakat terhadap pembinaan karakter bagi ang-
tunjukkan oleh Rasul Paulus dalam surat Galatia 5: gota keluarga dan masyarakatnya.
22-23, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesa- Namun demikian perlu diperhatikan bahwa
baran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lem- segala usaha itu seharusnya beranjak dari suatu pe-
butan dan penguasaan diri. Keunggulan dari bebe- ristiwa penting yang harus terjadi pada diri sese-
rapa jenis karakter itu ditunjukkan dengan pernya- orang. Peristiwa tersebut adalah kelahiran baru. Me-
taan bahwa “tidak ada hukum yang menentang hal- lalui kelahiran baru individu mengalami perubahan
hal itu” (ayat 23). yang sangat signifikan. Paul Enns (2003, p.21) me-
negaskan bahwa perubahan tersebut menyentuh as-
Pengertian Pendidikan Karakter pek pikiran, perasaan, dan kehendak sehingga sese-
Kesuma (2013, p.4) menyampaikan bahwa orang dapat memiliki sifat-sifat unggul pada dirinya.
pendidikan karakter saat ini semakin diterima luas Hal ini menjadi kunci perubahan yang radikal di
oleh masyarakat. Hal ini seiring dengan semakin dalam diri seseorang untuk memiliki karakter ung-
mendesaknya kebutuhan akan karakter unggul di gul. Brownlee (2006, p.130) menunjukkan korelasi
dalam masyarakat. Pendidikan karakter adalah usaha antara kelahiran baru dengan perubahan radikal pada
sadar dan terencana dengan tujuan menginternali- seseorang sebagai berikut:
sasikan nilai moral dan akhlak, sehingga hal itu da- Kita menanggalkan keadaan kita yang lama
pat diwujudkan dalam penerapan sikap dan perilaku supaya kita “dibaharui di dalam roh dan pikiran
(kita), dan mengenakan manusia baru, yang te-
yang baik. Gaffar (2010, p.4) menguraikan bahwa
lah diciptakan menurut kehendak Allah di da-
pendidikan karakter merupakan sebuah proses meng- lam kebenaran dan kekudusan yang sesungguh-
D.E. Setiawan, Kelahiran Baru Di Dalam Kristus Sebagai Titik Awal Pendidikan Karakter Unggul 159
takan melalui watak yang baru dalam kehidupan se- lahiran baru. Sebab di saat seseorang dilahirkan ba-
hari-hari. Keenam, pendidikan karakter unggul akan ru, dia akan memiliki minat-minat baru yang lebih
menjadi efektif jika seseorang telah mengalami ke- mudah untuk diarahkan.
DAFTAR RUJUKAN
Alkitab (TB). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. Malcom, Brownlee. 2006. Pengambilan Keputus-an
Dictionary of Pastoral Care And Counseling. Etis dan Faktor-faktor di Dalamnya. Jakarta:
1990. Nashville: Abingdon Press. BPK Gunung Mulia.
Emiyati, Ayang. 2018. “Mendisiplin Anak Menu- Milne, Bruce. 1996. Mengenali Kebenaran. Ja-karta:
rut Prinsip Kristen.”Evangelikal: Jurnal BPKGunung Mulia.
Teologi Injili dan Pembinaan Warga Je- Mohammad, Fakhry Gaffar. 2010. “Pendidikan
maat, 2 (2): 147-156. Karakter Berbasis Islam.” Makalah Work-shop
Enns, Paul. 2003. Handbook of Theology. Malang: Pendidikan Karakter Berbasis Agama.
Literatur SAAT. Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menja-
Greek New Testament (IGNT), dalam SABDA wab Tantangan Krisis Multidimensional. Ja-
versi 4.30, 2013. karta: Bumi Aksara.
Gulo, Dali. 1982.Kamus Psikologi. Bandung: Rifai, E. 2012. “Pendidikan Kristen Dalam Mem-
Tonis. bangun Karakter Remaja Di Sekolah Mene-
Guthrie, Donald. 1995. Teologi Perjanjian Baru ngah”. Antusias: Jurnal Teologi dan Pela-
II. Jakarta: BPK Gunung Mulia. yanan, 2 (2): 179-193.
Hadiwijono, Harun. 1995.Iman Kristen. Jakarta: Ryrie, Charles. 1999. Teologi Dasar II. Yogyakarta:
BPK Gunung Mulia. Yayasan Andi.
Hartono, H.2014. “Membentuk Karakter Kristen Telaumbanua, A. 2018. “Peranan Guru Pendidikan
Pada Anak Keluarga Kristen.”Kurios: Agama Kristen Dalam Membentuk Karakter
Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Siswa.” Jurnal Fidei: Jurnal Teologi Sis-
Kristen, 2 (1):62-69. tematika dan Praktika, 1 (2):219-231,
Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. http://www.stt-tawangmangu.ac.id/e-
Surabaya: Kartika. journal/index.php/fidei.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta: Wenas, Maria Lidya & Darmawan, I Putu Ayub.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.“Signifikansi Pendidikan Anak Dalam
Kesuma, Dharma. 2013. Pendidikan Karakter. Perspektif Alkitab.” Evangelikal: Jurnal
Bandung: Rosida. Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat,
Kurniawan, Jimmy. 2018. “Kajian Eksegetikal 1 (2): 118-128.
tentang Kelahiran Baru Menurut Yoha- Wijaya, Hengky.2016. “Pengenaan Manusia Baru Di
nes3:1-8”. Gracia Deo: Jurnal Dalam Kristus: Natur, Proses, Dan Fakta Serta
Teologi, 1 (1). Implikasi Teologis Dan Praktisnya.” Jurnal
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: Jaffray, 14 (1).
HowOur School Can Teach Respect and
Responsibility. New York: Bantam Books.