Anda di halaman 1dari 5

Tugas Keperawatan Anak

“Konsep Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial”

Nama : Faradhea Ayunintias


NIM : 19022

1. Jelaskan tentang penilaian awal bayi baru lahir


2. Jelaskan penilaian apgar score
3. Jelaskan perawatan setelah bayi lahir
4. Jelaskan apa saja pemeriksaan fisik yg harus dilakukan pada bayi baru lahir

Jawab
1. Tes Apgar score atau penilaian Apgar merupakan salah satu pemeriksaan fisik bayi yang
dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah bayi lahir. Semakin tinggi nilai Apgarnya,
maka semakin baik. Nilai Apgar yang tinggi diangap dapat menjadi patokan bahwa kondisi
bayi baru lahir sehat dan bugar setelah dilahirkan.
Kata ‘Apgar’ sendiri diambil dari beberapa aspek yang diperiksa, yaitu:
 Activity (aktivitas otot).
 Pulse (denyut jantung).
 Grimace (respons dan refleks bayi).
 Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi).
 Respiration (pernapasan).

2. Masing-masing aspek fisik pada bayi tersebut akan diperiksa oleh dokter atau bidan
dengan pemberian nilai dan hasil penilaian sebagai berikut:
1. Activity (Aktivitas Otot)
 Skor 2 berarti bayi tampak bergerak aktif dan kuat.
 Skor 1 berarti bayi bergerak, namun lemah dan tidak aktif.
 Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali.

2. Pulse (Denyut Jantung)


 Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100 denyut per menit.
 Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100 denyut per menit.
 Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi.

3. Grimace (Respons Refleks)


 Skor 2 berarti bayi meringis, batuk, atau menangis secara spontan dan dapat menarik kaki
atau tangan ketika diberi rangsang nyeri, seperti cubitan ringan atau sentilan di kaki.
 Skor 1 berarti bayi hanya meringis atau menangis hanya saat diberikan rangsangan.
 Skor 0 berarti bayi tidak menunjukkan respons sama sekali terhadap rangsangan yang
diberikan.

4. Appearance (Warna Tubuh)


 Skor 2 jika warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna tubuh bayi yang normal.
 Skor 1 jika warna tubuh normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan.
 Skor 0 bila seluruh tubuh bayi sepenuhnya berwarna keabu-abuan, kebiruan, atau pucat.

5. Respiration (Pernapasan)
 Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal.
 Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas yang tidak teratur.
 Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali.

Setelah hal-hal di atas dinilai, maka nilai dari masing-masing aspek yang diperiksa akan
dijumlahkan dan diperoleh nilai total sebesar 0-10. Berikut ini adalah hasil interpretasi Apgar
score:
 Skor di atas 7 menandakan bahwa bayi dalam kondisi baik atau sempurna.
 Skor 5-6 menandakan Si Kecil kurang sehat atau bugar dan mungkin perlu bantuan
pernapasan.
 Skor di bawah 5 merupakan keadaan gawat pada bayi yang mengindikasikan bahwa bayi
membutuhkan resusitasi segera.

3. Beberapa hal di bawah ini wajib Anda perhatikan saat merawat bayi baru lahir:
1. Menjaga kebersihan dan keamanan bayi
Jagalah kebersihan tangan saat hendak memegang atau menggendong bayi yang baru lahir. Cuci
tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh Si Kecil agar dia terhindar dari serangan kuman dan virus.
Berhati-hatilah saat menggendong bayi yang baru lahir, terutama cara Anda memegang bagian kepala
dan lehernya. Jangan pernah menguncang-guncang bayi saat menenangkannya karena dapat
menyebabkan perdarahan di otak.

2. Memandikan bayi
Hindari memandikan bayi baru lahir sebelum tali pusatnya copot dan area pusarnya kering. Cukup
seka Si Kecil dengan waslap. Setelah tali pusatnya copot, mandikan Si Kecil dengan sampo dan sabun
yang diformulasikan khusus untuk bayi. Bila perlu, tanyakan kepada dokter mengenai produk yang
cocok untuk bayi baru lahir. Selain itu, siapkan juga peralatan yang sesuai untuk memandikan bayi
baru lahir, seperti bak mandi bayi dan handuk yang lembut.

3. Mengganti popok
Salah satu perawatan bayi baru lahir yang dianggap sulit adalah memasang popok. Anda mungkin
akan mengganti popok Si Kecil hingga 10 kali dalam sehari, tergantung asupan yang diterimanya.
Umumnya, bayi yang diberikan susu formula sejak lahir akan lebih sering pipis dan buang air besar
dibandingkan bayi yang diberi ASI.
Perlu Anda ketahui, bayi biasanya pertama kali buang air besar 1–2 setelah lahir. Kotoran bayi baru
lahir berupa mekonium berwarna hitam. Mekonium sendiri terdiri dari lendir, cairan ketuban, dan
segala sesuatu yang ditelan bayi saat berada di dalam rahim .
4. Memberi susu
Umumnya, bayi perlu diberi susu 8–15 kali dalam sehari. Ini karena kapasitas perut bayi masih sangat
kecil. Susui Si Kecil secara berkala, tanpa harus menunggunya menangis terlebih dahulu. Hal ini
karena saat menangis, bayi akan lebih sulit menelan susu sebab lidahnya tidak berada dalam posisi
yang tepat untuk meneguk cairan.
Pada awalnya, menyusui bayi mungkin terasa sulit. Tapi seiring waktu, Anda dan Si Kecil akan
semakin mahir dalam proses ini.

Anjuran Penting bagi Orang Tua


Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar tidak stres dan tetap fit selama merawat
bayi baru lahir:

 Menjaga kondisi Fisik


Meski Anda kurang tidur karena merawat Si Kecil, hindarilah mengonsumsi kafein. Tetaplah
mengonsumsi makanan sehat dan minum air putih yang cukup. Pastikan juga untuk selalu menghirup
udara segar. Agar tidak mengantuk, usahakan untuk ikut tidur saat Si Kecil tidur. Bila merasa sangat
lelah atau mengantuk, mintalah pasangan atau anggota keluarga lainnya untuk menjaga Si Kecil
sebentar selagi Anda tidur atau beristirahat.

 Jangan takut
Melihat mungil dan rentannya Si Kecil yang baru lahir mungkin membuat Anda merasa khawatir
tidak bisa merawatnya dengan baik. Namun, kecemasan ini dapat berkurang jika Anda
membicarakannya dengan pasangan dan meminta dukungannya.

 Tunda dahulu pekerjaan lain


Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan rumah tangga yang biasa Anda lakukan
sebelum Si Kecil lahir. Membersihkan rumah dan mencuci pakaian bisa ditunda dahulu, agar tidak
terlalu lelah saat merawat bayi baru lahir.

 Jangan mengurung diri


Saat merawat bayi baru lahir, jangan ragu untuk keluar rumah. Bayi yang rewel saat di rumah
mungkin akan ceria saat diajak keluar rumah untuk sekadar berjalan-jalan menghirup udara segar.

 Tahu kapan meminta bantuan


Ingat, masa kecil buah hati Anda tidak akan terulang dua kali. Oleh karena itu, nikmatilah masa-masa
‘merepotkan’ ini. Meski begitu, Anda harus tetap mengetahui batasan diri sendiri.
Jika memang tekanan yang Anda rasakan sudah sangat berat, mintalah bantuan kepada pasangan atau
anggota keluarga yang lain. Anda juga bisa bertanya kepada orang tua atau dokter untuk mendapatkan
tips merawat bayi baru lahir.
4. Berikut ini adalah beberapa macam pemeriksaan fisik bayi baru lahir yang dapat dilakukan
dokter atau bidan:
1. Pemeriksaan Apgar
Pemeriksaan Apgar atau Apgar score dapat dilakukan segera setelah bayi baru lahir.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan warna kulit, detak jantung, refleks dan kekuatan otot,
serta pernapasan bayi. Apgar score tergolong baik jika nilainya lebih dari 7.
2. Pemeriksaan Usia Gestasional, Lingkar Kepala, Dan Berat Badan
Pemeriksaan usia gestasional dilakukan menggunakan penilaian new Ballard score, dengan
tujuan untuk mengetahui apakah bayi terlahir prematur atau sudah cukup bulan.
3. Pemeriksaan antropometri
Pemeriksaan ini termasuk penghitungan berat badan, panjang badan, lingkar kepala, bentuk
kepala, leher, mata, hidung, dan telinga bayi. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk
mendeteksi apakah terdapat kelainan pada bentuk kepala atau anggota tubuh bayi baru lahir.
4. Pemeriksaan mulut
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir selanjutnya adalah pemeriksaan mulut, yang meliputi
pemeriksaan gusi dan langit-langit mulut. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk
mendeteksi kelainan, seperti bibir sumbing.
5. Pemeriksaan jantung dan paru
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan stetoskop untuk mengetahui apakah detak
dan suara jantung bayi dalam kondisi normal atau sebaliknya. Begitu juga dengan
pemeriksaan paru, dokter akan memeriksa laju pernapasan, pola pernapasan, dan
mengevaluasi fungsi pernapasan bayi.
6. Pemeriksaan perut dan kelamin
Pemeriksaan perut bayi meliputi bentuk, lingkar perut, dan pemeriksaan organ-organ di
dalam perut seperti hati, lambung, dan usus hingga lubang anus. Pemeriksaan tali pusat bayi
juga termasuk dalam pemeriksaan fisik ini.
Sementara pada pemeriksaan organ kelamin, dokter akan memastikan saluran kencing
terbuka dan berada di lokasi yang tepat. Dokter juga akan mengevaluasi testis dalam kantong
zakar, serta bentuk labia dan cairan yang keluar dari vagina bayi.
7. Pemeriksaan tulang belakang
Ini juga merupakan salah satu pemeriksaan fisik bayi baru lahir yang penting dilakukan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bayi Anda memiliki kelainan, seperti spina
bifida atau cacat tabung saraf.
8. Pemeriksaan tangan dan kaki
Dokter akan memeriksa denyut nadi di setiap lengan bayi, serta memastikan tangan dan
kakinya dapat bergerak dengan optimal dan memiliki ukuran berikut jumlah jari-jari yang
normal.
9. Pemeriksaan pendengaran
Pemeriksaan pendengaran bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan
pendengaran. Untuk mengetahui hal ini, dokter akan menggunakan alat berupa Otoacoustic
Emissions (OAE) atau Automated Auditory Brainstem Response (AABR).
10. Pemeriksaan hipotiroid kongenital
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah bayi mengalami hipotiroid bawaan.
Pemeriksaan ini dilakukan saat bayi berusia 48–72 jam dengan pengambilan sampel darah
untuk memeriksa kadar hormon Thyroid Stimulating Hormone (TSH).

Anda mungkin juga menyukai