PENYUSUNAN RENCANA STRATEGI KEBIJAKAN OPTIMALISASI PENGELOLAAN ASET PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BAB III
PROFIL ASET
Hampir sama halnya dengan proporsi aset tanah dalam efisiensi pemanfaatan, aset tanah
Kota Surabaya dalam efisiensi perawatan juga sebagian besar belum terdata, yaitu
sebanyak 664 unit atau sebesar 79,9%. Proporsi terbesar kedua adalah berupa aset tanah
yang berstatus terawat, yaitu sebesar 19,5% atau sebanyak 162 unit.
Berdasarkan status penggunaannya aset tanah Kota Surabaya sebagian besar juga
belum terdata, yaitu sebanyak 674 unit atau sebesar 81,1%. Kemudian status penggunaan
yang telah terdata yang memiliki proporsi terbesar adalah aset tanah dengan status pakai
sendiri, yaitu dengan jumlah 142 unit atau sebesar 17,09%.
Berdasarkan kondisi barang, aset tanah Kota Surabaya sebagian besar belum terdata
dengan jumlah 575 unit atau sebesar 69,19%. Kemudian proporsi terbesar kedua adalah
aset tanah dengan kondisi baik, yaitu sebesar 255 unit atau sebesar 30,69%.
Tipe aset tanah Kota Surabaya berdasarkan anggaran yang memiliki proporsi
terbesar adalah aset tanah dengan status anggaran pembangunan, yaitu sebesar 643 unit
atau sebesar 77,38%. Proporsi terbesar kedua adalah aset tanah yang belum terdata status
anggarannya, yaitu sebesar 9,15% atau sebanyak 76 unit.
Berdasarkan tahun pelaporannya, proporsi aset tanah Kota Surabaya yang terbesar
dilaporkan pada interval tahun 2000-2007, yaitu sebanyak 800 unit atau sebesar 96,27%.
Kemudian proporsi terbesar kedua dilaporkan dalam interval tahun 1990-1999, yaitu
sebesar 1,44% atau sebanyak 12 unit.
3.2.1.2 Aset Kota Mojokerto
Tipe aset tanah Kota Mojokerto sebagian besar adalah milik pemerintah propinsi dengan
proporsi sebesar 76,92% atau sebanyak 10 unit. Proporsi terbesar kedua adalah milik
departemen lain, yaitu sebanyak 3 unit atau sebesar 23,08%.
Berdasarkan perolehannya aset tanah Kota Mojokerto sebagian besar diperoleh
melalui pembelian, yaitu sebanyak 6 unit atau sebesar 46,15%. Kemudian proporsi yang
sama besarnya adalah merupakan aset tanah yang diperoleh melalui hibah, yaitu juga
sebanyak 6 unit atau sebesar 46,15%.
Tipe aset tanah Kota Mojokerto sebagian besar berstatus hak pakai, yaitu sebesar 53,85%
atau sebanyak 7 unit. Kemudian proporsi aset tanah terbesar kedua berdasarkan status ini
adalah tanah negara, yaitu sebesar 38,46% unit atau sebanyak 5 unit.
Proporsi aset tanah Kota Mojokerto terbesar berdasarkan sifat tanahnya adalah tanah
darat dengan jumlah sebanyak 12 unit atau sebesar 92,31%. Kemudian proporsi terbesar
kedua adalah aset tanah yang belum diketahui sifat tanahnya, yaitu sebanyak 1 unit atau
sebesar 7,69%.
Berdasarkan peruntukkannya, aset tanah Kota Mojokerto sebagian besar adalah sebagai
perumahan, yaitu sebesar 84,62% atau sebanyak 11 unit. Kemudian proporsi terbesar
kedua adalah sebagai perkantoran dan juga lahan yang tidak teridentifiasi peruntukkannya
dengan jumlah masing-masing sebanyak 1 unit atau sebesar 7,69%.
Tipe aset tanah Kota Mojokerto berdasarkan kestabilan tanah sebagian besar merupakan
tanah tidak rawan bencana, yaitu dengan jumlah sebanyak 11 unit atau sebesar 84,62%.
Kemudian sisanya belum teridentifikasi kestabilan tanahnya dan berupa tanah rawan
banjir, yaitu masing-masing sebanyak 1 unit atau sebesar 7,69%.
Berdasarkan efisiensi pemanfaatannya, aset tanah Kota Mojokerto sebagian besar
sudah termanfaatkan dengan status terpakai, yaitu sebesar 92,31% atau sebanyak 12 unit.
Proporsi terbesar kedua yaitu aset tanah yang belum teridentifikasi efisiensi
pemanfaatannya, yaitu sebesar 7,69% atau sebanyak 1 unit.
Hampir sama halnya dengan efisiensi pemanfaatan, efisiensi perawatan aset tanah
Kota Mojokerto juga sebagian besar merupakan aset tanah dengan status terawat, yaitu
sebanyak 12 unit atau sebesar 92,31%. Kemudian proporsi terbesar kedua adalah aset
tanah yang belum diketahui efisiensi perawatannya, yaitu sebanyak 1 unit atau sebesar
7,69%.
Tipe aset tanah Kota Mojokerto berdasarkan status penggunaan sebagian besar merupakan
aset tanah dengan status penggunaan pakai sendiri, yaitu sebesar 69,23% atau sebanyak 9
unit. Kemudian proporsi terbesar kedua adalah aset tanah yang status penggunaannya
belum diketahui, yaitu sebanyak 2 unit atau sebesar 15,38%.
Berdasarkan kondisi tanahnya, aset tanah Kota Mojokerto sebagian besar dalam
kondisi baik, yaitu sebanyak 10 unit atau sebesar 76,92%. Kemudian proporsi terbesar
kedua adalah aset tanah yang kondisinya rusak ringan, yaitu sebesar 15,38% atau sebanyak
2 unit. Gambaran kondisi tanah aset tanah Kota Mojokerto dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut :
Tipe aset tanah Kota Mojokerto berdasarkan anggaran sebagian besar merupakan
aset tanah dengan anggaran rutin, yaitu sebanyak 10 unit atau sebesar 76,92%. Kemudian
proporsi terbesar keduanya adalah aset tanah dengan anggaran pembangunan, aparatur,
dan aset tanah yang anggarannya belum teridentifikasi, yaitu masing-masing sebanyak 1
unit atau sebesar 7,69%.
Berdasarkan tahun pelaporannya, aset tanah Kota Mojokerto sebagian besar dilaporkan
pada interval tahun 2000-2007, yaitu sebanyak 10 unit atau sebesar 76,92%. Kemudian
proporsi terbesar kedua adalah aset tanah yang dilaporkan pada interval tahun 1980-1989
dengan jumlah sebanyak 2 unit atau sebesar 15,38%.
3.2.1.3 Aset Kabupaten Sidoarjo
Proporsi terbesar pada aset tanah Kabupaten Sidoarjo berdasarkan kepemilikannya
adalah tanah dengan status kepemilikan pemerintah propinsi, yaitu sebanyak 54 unit atau
sebesar 94,74%. Kemudian sisanya adalah dengan status kepemilikan departemen lain,
yaitu sebanyak 3 unit atau sebesar 5,26%.
Proporsi terbesar untuk aset tanah Kabupaten Sidoarjo berdasarkan cara
perolehannya adalah melalui pembelian, yaitu sebanyak 42 unit atau sebesar 73,68%.
Kemudian proporsi terbesar kedua diperoleh melalui hibah, yaitu sebesar 21,05% atau
sebanyak 12 unit.
Tipe aset tanah Kabupaten Sidoarjo berdasarkan status sebagian besar berstatus hak
pakai, yaitu sebanyak 45 unit atau sebesar 78,95%. Kemudian proporsi terbesar kedua
adalah aset tanah dengan status hak kelola dan dalam proses yaitu masing-masing
sebanyak 4 unit atau sebesar 7,02%.
Berdasarkan sifat tanahnya aset Kabupaten Sidoarjo sebagian besar adalah tanah
darat, yaitu sebesar 75,44% atau sebanyak 43 unit. Kemudian proporsi sisanya adalah
berupa tanah yang belum teridentifikasi sifat tanahnya yaitu sebesar 24,56% atau sebanyak
14 unit.
Tipe aset tanah Kabupaten Sidoarjo berdasarkan peruntukkannya sebagian besar
adalah perkantoran, yaitu sebanyak 17 unit atau sebesar 29,82%. Tipe aset tanah yang
belum teridentifikasi merupakan proporsi terbesar dengan jumlah 14 unit atau sebesar
24,56 %.
Berdasarkan kestabilan tanahnya tipe aset tanah Kabupaten Sidoarjo yang terbesar
adalah tanah tidak rawan bencana, yaitu sebanyak 42 unit atau sebesar 73,68%. Proporsi
terbesar kedua dalam kestabilan tanah ini adalah tanah yang belum teridentifikasi
kestabilannya, yaitu sebesar 14 unit atau sebesar 24,56%.
Proporsi terbesar dalam efisiensi pemanfaatan aset lahan Kabupaten Sidoarjo adalah
tanah terpakai, dengan jumlah aset yaitu sebanyak 35 unit atau sebesar 61,40%. Proporsi
terbesar kedua adalah tanah yang belum teridentifikasi efisiensi pemanfaatannya dengan
jumlah sebesar 17 unit atau sebesar 29,82%.
Hampir sama halnya dengan proporsi aset tanah dalam efisiensi pemanfaatan, aset
tanah Kabupaten Sidoarjo dalam efisiensi perawatan juga sebagian besar merupakan tanah
terawat, yaitu sebanyak 32 unit atau sebesar 56,14%. Proporsi terbesar kedua adalah
berupa aset tanah yang belum teridentifikasi efisiensi perawatannya, yaitu sebesar 33,33%
atau sebanyak 19 unit.
Berdasarkan status penggunaannya aset tanah Kabupaten Sidoarjo sebagian besar
juga belum terdata, yaitu sebanyak 28 unit atau sebesar 49,12%. Kemudian status
penggunaan yang telah terdata yang memiliki proporsi terbesar adalah aset tanah dengan
status pakai sendiri, yaitu dengan jumlah 27 unit atau sebesar 47,37%.
Berdasarkan kondisi barang, aset tanah Kabupaten Sidoarjo sebagian besar dalam
kondisi baik dengan jumlah 47 unit atau sebesar 82,46%. Kemudian proporsi terbesar
kedua adalah aset tanah dengan belum teridentifikasi, yaitu sebanyak 6 unit atau sebesar
10,53%.
Tipe aset tanah Kabupaten Sidoarjo berdasarkan anggaran yang memiliki proporsi
terbesar adalah aset tanah dengan status anggaran rutin, yaitu sebesar 27 unit atau sebesar
47,37%. Proporsi terbesar kedua adalah aset tanah dengan status anggaran pembangunan,
yaitu sebesar 40,35% atau sebanyak 23 unit.
Berdasarkan tahun pelaporannya, proporsi aset tanah Kabupaten Sidoarjo yang
terbesar dilaporkan pada interval tahun 2000-2007, yaitu sebanyak 42 unit atau sebesar
73,68%. Kemudian proporsi terbesar adalah tanah yang belum diketahui tahun
pelaporannya, yaitu sebesar 15,79% atau sebanyak 9 unit.
3.2.1.4 Aset Kabupaten Mojokerto
Tipe aset tanah Kabupaten Mojokerto berdasarkan kepemilikan sebagian besar
merupakan milik pemerintah propinsi, yaitu sebanyak 37 unit atau sebesar 78,72%.
Kemudian sisanya merupakan milik departemen lain sebanyak 10 unit atau sebesar
21,28%.
Proporsi terbesar untuk aset tanah Kabupaten Mojokerto berdasarkan cara
perolehannya adalah melalui pembelian, yaitu sebanyak 33 unit atau sebesar 70,21%.
Kemudian proporsi sisanya diperoleh melalui hibah, yaitu sebesar 70,21% atau sebanyak
33 unit.
Tipe aset tanah Kabupaten Mojokerto berdasarkan status sebagian besar berstatus
sebagai hak pakai, yaitu sebanyak 35 unit atau sebesar 74,47%. Kemudian proporsi
terbesar kedua adalah aset tanah dengan status tanah negara yaitu sebanyak 11 unit atau
sebesar 23,4%.
Berdasarkan sifat tanahnya aset Kabupaten Mojokerto sebagian besar belum terdata,
yaitu sebesar 34,04% atau sebanyak 16 unit. Kemudian proporsi yang sama besarnya
adalah berupa tanah darat yaitu sebesar 34,04% atau sebanyak 16 unit.
Tipe aset tanah Kabupaten Mojokerto berdasarkan peruntukkannya sebagian besar
adalah tanah pertanian atau perkebunan, yaitu sebanyak 19 unit atau sebesar 40,43%. Tipe
aset tanah yang telah belum teridentifikasi sebagian besar merupakan proporsi terbesar
kedua dengan jumlah 16 unit atau sebesar 34,04 %.
Berdasarkan kestabilan tanahnya tipe aset tanah Kabupaten Mojokerto yang terbesar
adalah tanah tidak rawan bencana, yaitu sebesar 30 unit atau sebesar 63,83%. Proporsi
terbesar kedua adalah tanah yang belum teridentifikasi kestabilan tanahnya, yaitu sebanyak
16 unit atau sebesar 34,04%.
Proporsi terbesar dalam efisiensi pemanfaatan aset lahan Kabupaten Mojokerto
berstatus terpakai, dengan jumlah aset yaitu sebanyak 30 unit atau sebesar 63,83%.
Proporsi terbesar kedua adalah aset tanah yang belum teridentifikasi efisiensi
pemanfaatannya dengan jumlah sebesar 16 unit atau sebesar 34,04%.
Hampir sama halnya dengan proporsi aset tanah dalam efisiensi pemanfaatan, aset
tanah Kabupaten Mojokerto dalam efisiensi perawatan juga sebagian besar merupakan aset
tanah dengan status terawat, yaitu sebanyak 29 unit atau sebesar 61,70%. Proporsi terbesar
kedua adalah berupa aset tanah yang belum teridentifikasi efisiensi perawatannya, yaitu
sebesar 34,04% atau sebanyak 16 unit.
Berdasarkan status penggunaannya aset tanah Kabupaten Mojokerto sebagian besar
belum terdata, yaitu sebanyak 25 unit atau sebesar 53,19%. Kemudian status penggunaan
yang telah terdata yang memiliki proporsi terbesar adalah aset tanah dengan status pakai
sendiri, yaitu dengan jumlah 21 unit atau sebesar 44,68%.
Berdasarkan kondisi barang, aset tanah Kabupaten Mojokerto sebagian besar dalam
kondisi baik dengan jumlah 39 unit atau sebesar 82,98%. Kemudian proporsi terbesar
kedua adalah aset tanah yang belum diketahui kondisi barangnya (tanahnya), yaitu
sebanyak 6 unit atau sebesar 12,77%.
Tipe aset tanah Kabupaten Mojokerto berdasarkan anggaran yang memiliki proporsi
terbesar adalah aset tanah dengan status anggaran rutin, yaitu sebesar 35 unit atau sebesar
74,47%. Proporsi terbesar kedua adalah aset tanah yang berstatus anggaran pembangunan,
yaitu sebesar 21,28% atau sebanyak 10 unit.