Anda di halaman 1dari 12

PLAT KAPASITOR (L7)

ALBERT LEONARDO

3713100025

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIL SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

ABSTRAK
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan sehari- hari kita tentu kita mengenail Baterai. Baterai yaitu
sebuah penyimpan energi listrik yang kecil biasanya digunakan untuk menyalakan
remot tv, jam dinding, dan mainan anak kecil. Ketiga benda tersebut
menggunakan baterai dimana untuk remot tv supaya bisa menyalakan lampu yang
didepannya untuk menghubungkan ke tv, jam dinding agar jarum jam bisa
berputar dan untuk mainan anak agar bisa jalan.

Dalam percobaan ini kita ingin mengetahui berapa besar atau banyak energi
yang disimpan oleh suatu kapasitor dan biasanya kita sebut sebagai kapasitansi.
Sehingga dapat diketahui kapasitasnya.

1.2 Permasalahan

Dalam percobaan ini masalah yang diangkat adalah apakah diameter suatu plat
kapasitor sejajar dapat mempengaruhi besarnya kapasitansi sebuah kapasitor.

1.3 Tujuan

Dalam percobaan ini memiliki tujuan untuk menentukan kapasitan pada 2


buah plat sejajar, untuk mengetahui pengaruh diameter plat dan tegangan terhadap
kapasitan, dan untuk membandingkan besaran C hasil perhitungan dengan hasil
pengamatan.

1.3
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Kapasitor

Kapasitor adalah alat untuk menyimpan muatan atau energi listrik.


Kapasitor terdiri dari dua keping logam yang ruang di antaranya diisi dengan
dielektrik, memiliki muatan yang sama tetapi berbeda jenis. Kapasitas dari sebuah
kapasitor adalah perbandingan antara muatan, q, pada tiap keping dengan beda
potensial V, diantara kedua keping.

q
C= ……………………………………………………………. (2.1)
v

Kapasitas hanya bergantung pada faktor-faktor geometri dan bahan dielektrik.


Kapasitas tidak bergantung pada muatan q atau beda potensial V. Satuan SI dari
kapasitas adalah coulomb per volt, diberi nama farad.

1 farad = 1 coulomb/volt

Jenis-jenis kapasitor yaitu kapasitor kertas, kapasitor elektrolit, dan kapasitor


variable. Kapasitor kertas terdiri dari dua lembar kertas timah panjang yang
berfungsi sebagai keping-keping konduktor. Kertas timah ini digulung pada
sebuah silinder yang diantaranya diberi dielektrik kertas. Jadi, kertas berfungsi
sebagai bahan dielektrik diantara kedua pelat. Kapasitor ini memiliki kapasitas
sebesar 1,0 µF. (Hyat, 1978)

2.2 Rangkaian kapasitor

Pada rangkaian kapasitor ini dibagi menjadi 2 yaitu dirangkai secara seri
dan paralel, sama seperti cara penyusunan pada resistor, sehingga dapat dilakukan
pembahasan :
2.2.1 Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri kapasitor akan disusun secara berantai yaitu secara
satu persatu kemudian pada setiap ujungnya diberikan beda potensial dan pada
rangkaian seri ini muatan yang dihasilkan adalah identik, berikut ini merupakan
gambar dari rangkaian seri kapasitor,

C1 C2 C3

Gambar 2.1 Rangkaian seri

Dengan pernyataan diatas maka kita juga dapat menyimpulkan bahwa nilai q
yaitu,

q tot =q 1=q2 = q n.......................................(2.2)

Kemudian untuk nilai beda potensial V untuk setiap kapasitornya yaitu,

V tot =V 1 +V 2 +… …+V n .......................................(2.3)

Dalam perhitungan nilai kapasitor total sebagai berikut,

1 1 1 1
= + +
C TOTAL C1 C2 C3 .......................................(2.4)

(Tripler, 1991)

2.2.2 Rangkaian paralel

Pada rangkaian pararel kapasitor akan dipasang masing-masing kapasitor


akan diberi tegangan yang sama sehinggan berbeda dengan rangkaian seri yang
dipasang secara berantai. Berikut ini rangkaian pararel kapasitor.

C1 C2 C3
Gambar 2.2 Rangkaian pararel

Dengan rangkaian yang seperti gambar 2.2 maka nilai dari muatan
kapasitornya akan sama dengan jumlah seluruh muatan, dapat dituliskan

q tot =q 1+ q2+.....+q n.......................................(2.5)

Kemudian dengan tegangan atau beda potensial masing- masing kapasitor


sama dikarenakan penyusunan seperti di gambar 2.2 tiap kapasitor akan
mendapatkan nilai V yang sama, maka

V tot =V 1 =V 2=V n .......................................(2.6)

Sedangkan untuk mengitug jumlah dari kapasitor kita dapat menggunakan


persamaan berikut,

CTOTAL = C1 + C2 + C3 ........................................(2.7)

(Tripler, 1991)

2.3 Menghitung kapasitansi

Dalam menghitung nilai kapasitansi sebelumnya kita harus mengetahui


geometri dari plat itu sendiri. Maka dari itu dibawah ini ada beberapa rumus
perhitungan yang menyangkut kapasitor plat sejajar.

2.3.1 Medan listrik plat

Dalam mengaitkan antara medan listrik dengan plat- plat kapasitor keping
sejajar dapt digunakan hukum Gauss sebagai berikut,

ε 0∫ E .dA=q .......................................(2.8)

Dalam persamaan diatas q merupakan muatan yang permukaannya


dilingkupi oleh permukaan Gauss sedangkan untuk integral E. dA adalah flukls
listrik pada permukaan itu. Pada persamaan 2.2 dapat kita sederhanakan kembali
menjadi,

q=ε 0EA .......................................(2.9)

2.3.2 Menghitung beda potensial

Beda potensial ini juga memiliki hubungan dengan medan listrik plat yaitu,

f
V f −V i=−∫ E . ds .......................................(2.10)
i

Karena nilai E.ds memiliki nilai negatif maka nantinya nilai ruas kanan akan
menjadi positif, sedangkan untuk Vf- Vi dapat diwakilkan dengan V. Maka
persamaan 2.4 dapat disederhanakan,.

V = ∫ +¿ E ds ¿ .......................................(2.11)
−¿¿

Tanda + dan – menunjukan bahwa arus dari pelat negatif menuju plat positif.
(Halliday, 2005)

2.3.3 Kapasitor plat sejajar

Kapasitas kapasitor keping sejajar sebanding dengan luas keping A dan


berbanding terbalik dengan jarak pisah antarkeping d

ƐoA
C= ......................................... (2.12)
d

2.3.4 Kapasitor bola berjari jari R

Kapasitor bola berjari jari R dapat ditemukan persamaan :

R
C= = 4π Ɛ o R …………………. (2.13)
k

(Halliday, 2005
2.4 Penyimpanan energi dalam kapasitor

Dalam mengisi sebuah kapasitor jelas kita membutuhkan yang namanya


gaya luar atau eksternal. Energi yang disimpoan di dalam kapasitor disimbolkan
dengan W. Kemudian dengan dimisalkan terdapat muatan q di masing- masing
plat sejajar yang kemudian diberi potensial sebesar V yang dapat digantikan
sebagai q dibandingkan C maka perubahan usaha dapat dituliskan.

q
dW = V dq = dq….………………………..(2.14)
C
Sedangkan untuk menaikkan muatan total hingga nilai q terakhir sebagai
berikut,
Q
1 Q2
W = ∫ dW = ∫ q dq= ….
¿ C 2 C
…………………………………………..(2.15)

Energi elektrostatis yang disimpan dalam sebuah kapasitor bermuatan q,


beda potensial V, dan kapasitas C adalah

1 Q 2 1 QV 1 C V 2
` W= = = ….………………………..(2.16)
2 C 2 2

(Halliday,2005)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan

Dalam percobaan ini kita digunakan beberapa alat dan bahan sebagai
berikut Measuring Amplifier D satu buah., Moving Coil Instrument D satu buah.,
Parallel Plat Kapasitor satu pasang., Regulated Power Supply 0 – 300 V satu
buah., Voltmeter atu E – Measuring instrument D satu buah, dan Measuring
Resistor 100 MΩ.

3.2 Rangkaian alat

Measuring
☼ Power Supply Amplifier
Resistor 1 MΩ

Voltmeter

Metramax
Multimeter

Plat kapasitor

Gambar 3.1 Rangkaian Plat Kapasitor

3.3 Cara kerja

Peralatan disusun seperti gambar 3.1, kemudian tegangan diatur pada


power supply unit dan dibiarkan untuk beberapa saat . Kabel dilepaskan dari
resistor pada kutub positif (+) plat kemudian kabel koaksial dimasukan dan harga
“V” hasil pengamatan pada voltmeter dicatat. Langkah tersebut diulangi dengan
tegangan yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA

Hayt, William Hart. Jack Ellsworth Kemmerly. 1978. Engineering Circuit


Analysis. New York: McGraw-Hill.
Halliday, David. Robert Resnick. 2010. Fisika Dasar Jilid 2 Edisi ke 7. Jakarta:
penerbit Erlangga.
Hayt, William Hart. Jack Ellsworth Kemmerly. Steven M Durbin. 2005.
Rangkaian Listrik Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tipler, Paul A. 1991. Physics For Scientist and Engineering Volume 2. USA:
Worth Publisher, Inc.

Anda mungkin juga menyukai