PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM
Tabel II.1
Jumlah Keluarga dan Penduduk, Luas Wilayah, Sex Ratio,
Kepadatan Serta Rata-rata Jiwa per Keluarga, Dirinci per Kabupaten/Kota
Keadaan Terakhir Tahun 2019
Penduduk Kepadatan
Luas Jumlah Sex Rata-
Kecamatan Penduduk/
Wilayah KK Laki Perempuan Jumlah Ratio rata
km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bunutin 4,74 868 1832 1883 3715 92,67 3,88 4
Tamanbali 6,57 1,372 3143 3383 6526 97,19 4,64 4
Bebalang 3,79 1007 2445 2629 5074 104,66 6,00 4
Kawan 5,26 2112 5327 5326 10653 102,53 7,85 4
Tahun 2019 20,36 7587 12495 12451 24946 100 5,135 3
Tahun 2018 20,36 7587 12495 12451 24946 100 5,135 3
Tahun 2017 20,36 7587 12495 12451 24946 100 5,135 3
Tahun 2016 20,36 7587 12747 13221 25968 100 5,135 4
Tahun 2015 20,36 7587 12747 13221 25968 100 5,135 4
Tahun 2011 2036 5359 11282 11258 22540 397,05 22,37 4
Sumber: BPS Tahun 2010
c. Kepadatan Penduduk.
Kepadatan penduduk Puskesmas Bangli tahun 2019 dg kepadatan penduduknya yaitu
5135 jiwa/km2. Kepadatan penduduk per desa/kelurahan untuk Tahun 2019 terpadat
Tabel II. 2
Rekapitulasi Penduduk Kelompok Produktif & Non Produktif Per Kecamatan
Di Kecamatan Bangli Tahun 2011
C. TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah salah satu sektor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia.
Semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya manusia semakin baik.
Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia pada umumnya dan Bangli pada khususnya
mempunyai tingkat pendidikan minimal 9 tahun. Ini berarti sudah tamat/berijasah SLTP/MTS.
Berikut ini dapat diperhatikan berdasarkan:
Tabel II.3
Prosentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut Jenis Kelamin Dirinci
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kecamatan Bangli
Tahun 2017
Jumlah Tdk/blm
Masih Tamat Tamat Tamat AK/
Desa/ Kel pendudu pernah Tamat SMA
sekolah SD/MI SMP/MTS Univ
k sekolah
Bunutin 3552 382 312 1048 1069 517 78
Tamanbali 6397 636 481 2049 868 1513 159
Bebalang 6089 429 352 1150 726 1389 205
Kawan 8908 849 1365 2191 1994 2086 251
Tahun 24946 2296
2540 6438 4637 5505 693
2017
Sumber: BPS Kab. Bangli Th.2011
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia, semakin tinggi tingkat pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya manusianya
semakin baik pula. Dari 24946 jiwa penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bangli, 28, 56 % nya
D. STATUS GIZI
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gram)
Hasil kompilasi laporan program dan Pustu. Kes. Mas di dapat angka BBLR untuk wilayah
Puskesmas Bangli Tahun 2019 sebesar (%) dari jumlah kelahiran, seperti tergambar pada
tabel berikut:
Tabel II. 4
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Per Desa
Di Kecamatan Bangli Tahun 2019
169 145 314 169 100,0 145 100,0 314 100,0 11 6,5 6 4,1
2016
2015 167 158 325 148 100,0 158 100,0 306 100,0 4 3,0 6 1,7
2012 175 137 312 175 100,0 137 100,0 312 100,0 3 6 3 10
2011 180 121 301 180 100 121 100,1 301 100,1 3 1,7 4 3,3
Sumber: Program KIA Puskesmas Bangli 2018
Tabel II. 5
Jumlah anak 0-23 bulan ditimbang menurut jenis kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangli Tahun 2019
BADUTA
L P L+P L P L+P
Tamnabali 89 84 173 85 74 159 95,5 88,1 91,9 204 86,8 183 87,1 387 87,0
Bebalang 81 75 156 59 59 118 72,84 78,7 75,6 110 65,5 125 73,5 235 69,5
Kawan 100 97 197 58 66 124 58,0 68,0 62,9 158 76,3 162 76,8 320 76,6
2019 319 296 615 244 233 477 76,5 79 77,6 562 78,3 556 80,1 1118 79,2
2018 314 275 589 251 79,9 226 82 477 81,0 1 0,398 1 0,44 2 0,88
2017 302 292 594 260 86,1 244 84 504 84,8 260 86,1 244 84 504 84,8
287 294 581 242 83,6 244 83 242 84,3 244 83 486 83,6
2016
BALITA
L P L+P L P L+P
E. KEADAAN LINGKUNGAN
Dalam menggambarkan keadaan lingkungan dengan mengacu pada indikator Indonesia
Sehat 2010 yang merupakan upaya sektor kesehatan dan sektor terkait akan disajikan indikator
sebagai berikut:
1. Rumah Sehat
Dari laporan program yang tergolong rumah tangga sehat pada Tahun 2019 mencapai
92,79% dari 7030 rumah yang diperiksa
2. Sanitasi Tempat –Tempat Umum
Keadaan Sarana TTU yg memenuhi syarat2 kesehata di wilayah Puskesmas Bangli dilihat
dari keadaan hotel, sarana pendidikan , sarana kesehatan dan TPM lainnya spt jasa boga ,
rumah makan/restoran , makanan jajanan yg memenuhi syarat higiene sanitasi mencapai 100%
untuk Tahun 2019 .
Tabel II. 6
Persentase Rumah Tangga/KK Dalam Penyediaan Air Bersih
Menurut Jenis Sumber Air Bersih Per Kecamatan
Di Kecamatan Bangli Tahun 2019
Tahun 2019
No Kriteria Posyandu
Jml %
1 Pratama 0 0
2 Madya 0 0
3 Purnama 32 100
4 Mandiri 0 0
Jumlah 32 100
Sumber: Program PKM/PSM Puskesmas Bangli 2018
Gambar II.8
Perbandingan/Perkembangan Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bangli
Tahun 2019
90
80
70
60
50 East
40 West
30
North
20
10
0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
A. MORTALITAS
Kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat mencerminkan kondisi kesehatan
masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program pembangunan
kesehatan lainnya juga dapat diukur melalui tingkat kematian yang ada. Angka kematian secara
umum sangat berhubungan/dipengaruhi oleh tingkat kesakitan dan status gizi. Sebab-sebab
kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung diantaranya adalah
faktor-faktor lain yang secara bersama-sama atau sendiri berpengaruh terhadap tingkat kematian
Gambar III. 2
Kematian Ibu Maternal (AKI) per 100.000 KH di Kecamatan Bangli
Tahun 2019
Tabel III.3
Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH
Per Desa di wilayah Puskesmas Bangli Tahun 2019
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
Berbagai upaya kesehatan telah dilakukan dalam rangka melaksanakan paradigma sehat
sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan sekarang ini. Paradigma Sehat lebih
mengutamakan upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Bangli adalah dalam
rangka mewujudkan strategi utama Departemen Kesehatan yaitu meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Berbagai upaya pelayanan
kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di wilayah Puskesmas Bangli adalah:
Gambar IV.1
Persentase cakupan pelayanan K1 mencapai 101,8% dan K4 ibu Hamil mencapai 83,6%
untuk tahun 2019 Cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu Hamil selama 5 tahun terakhir dapat dilihat
pada gambar diatas.
Pada Tahun 2019, Kelurahan dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah
Kelurahan Kawan , Pustu Tamanbali, diikuti oleh Bebalang dan Bunutin. Data cakupan kunjungan
ibu hamil K1 dan K4 menurut desa/kelurahan dapat dilihat pada lampiran tabel 17
Gambar IV.1
100
80
60 East
40 West
North
20
0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Gambar IV.3
Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2019 mencapai
113% dari target.
c. Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi
Kegiatan deteksi dini kasus resti dan penanganan ibu hamil beresiko/komplikasi kebidanan
perlu lebih ditingkatkan baik difasilitas pelayanan kesehatan dasar maupun di masyarakat.
Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/ komplikasi kebidanan meliputi
Hb < 8 g %, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) oedema nyata,
eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >
32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/ sepsis, persalinan prematur.
Untuk tahun 2019 perkiraan ibu hamil dengan resiko tinggi/komplikasi yang ditemukan nakes
di wilayah Puskesmas Bangli sebesar 37,6 % dari ibu hamil yang ada, sedangkan untuk
penanganan neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan
sebanyak 97,6% dari neonatal resti yang terdeteksi .
d. Kunjungan Neonatus
Pada Tahun 2019 , Puskesmas dengan persentase cakupan kunjungan neonatal sudah
mencapai target 100,7%.
e. Kunjungan Bayi
f. BBLR
Cakupan BBLR di wilayah Puskesmas Bangli Tahun 2019 mencapai 4 % . dan sudah
ditangani . Pencapaian BBLR yang ditangani sudah mencapai 100%.
4. Pelayanan Imunisasi
Gambar IV.8
Gambar IV.9
Distribusi Jumlah Kasus DBD Menurut Desa/Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Bangli
Tahun 2019
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus), sarana Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM), sarana produksi dan
distribusi farmasi dan alat kesehatan.
2. Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain
dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung
jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Jumlah rumah
sakit di Kecamatan Bangli ada 3 buah yaitu 1 rumah sakit umum milik Pemerintah Kabupaten
Bangli dengan jumlah tempat tidur 81 buah (37,88 per 100.000 penduduk), yang berlokasi di
Kelurahan Kawan, 1 Rumah Sakit swasta yang berlokasi di LC Subak Aya, dan 1 rumah sakit
khusus jiwa milik Pemerintah Propinsi Bali dengan 340 buah tempat tidur.
3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Gambaran sarana kesehatan juga dapat dilihat dari ketersediaan sarana produksi dan
distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Di Kecamatan Bangli terdapat 2 buah toko obat
dan 6 buah apotik yang semuanya berada di Kecamatan Bangli, sedangkan kecamatan yang lain
belum tersedia sarana tersebut.
4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada termasuk yang ada
dimasyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah
posyandu (Pos Pelayanan terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa) Toga (Taman Obat
Keluarga), POD (Pos Obat Desa).
Tabel V.1
Ratio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Tenaga
Di Puskesmas Bangli Tahun 2019
Dari gambar diatas diketahui bahwa untuk tahun 2019 keadaan tenaga kesehatan di
Puskesmas Bangli masih kurang tenaga Komputer , Akuntan ,Cleaning Servis , Sopir dan
Apoteker , laboratorium , kebutuhan tenaga tahun 2012 sehingga tidak memerlukan
penambahan/pengangkatan tenaga kesehatan tahun 2020 baik dari jalur umum dan
pengangkatan tenaga PTT. Yang masih perlu dilakukan adalah persebaran tenaga kesehatan
yang tidak merata di Kecamatan Bangli.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Alokasi pembiayaan Puskesmas Bangli dalam tahun 2019 sebesar Rp.2.508.001.709
Dana Rutin , Rp.33.973.420 Dana JKN Rp. 1.696.605.289 yang terdiri dari dana APBD
Kabupaten dan BOK sebanyak Rp. 636.300.000 .
Tabel V.2
ANGGARAN KESEHATAN PUSKESMAS BANGLI TAHUN 2019
Gambar V.3
Jumlah Setoran Puskesmas Bangli tahun 2019
100
80
60 East
40 West
North
20
0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr