Anda di halaman 1dari 1

Dalam konteks uji korelasi, nilai "R" mengacu pada koefisien korelasi.

Koefisien
korelasi adalah ukuran statistik yang menggambarkan sejauh mana dua variabel
bergerak bersama-sama. Koefisien korelasi berkisar antara -1 hingga 1, dan
interpretasi nilai "R" dapat dicapai dengan memperhatikan tanda dan besarnya.

1. Nilai R Positif:
 Jika nilai "R" positif (antara 0 dan 1), itu menunjukkan bahwa dua
variabel memiliki hubungan positif. Artinya, ketika satu variabel naik,
variabel lainnya cenderung juga naik, dan sebaliknya.
2. Nilai R Negatif:
 Jika nilai "R" negatif (antara -1 dan 0), itu menunjukkan bahwa dua
variabel memiliki hubungan negatif. Artinya, ketika satu variabel naik,
variabel lainnya cenderung turun, dan sebaliknya.
3. Nilai R Mendekati 1 atau -1:
 Jika nilai "R" mendekati 1 atau -1, itu menunjukkan hubungan yang
lebih kuat antara dua variabel. Semakin mendekati 1 atau -1, semakin
kuat hubungan korelasinya.
4. Nilai R Mendekati 0:
 Jika nilai "R" mendekati 0, itu menunjukkan bahwa tidak ada korelasi
linier yang kuat antara dua variabel. Semakin mendekati 0, semakin
lemah atau tidak ada korelasinya.
5. Interpretasi Khusus untuk Nilai Tertentu:
 Nilai persis 1 atau -1 menunjukkan hubungan linier sempurna antara
dua variabel.
 Nilai persis 0 menunjukkan tidak adanya korelasi linier antara dua
variabel.
6. Perlu Diperhatikan:
 Korelasi tidak menyiratkan kausalitas. Meskipun dua variabel dapat
berkorelasi, itu tidak berarti bahwa satu variabel menyebabkan yang
lainnya.

Selalu penting untuk mempertimbangkan konteks dan karakteristik data saat


menginterpretasikan nilai "R" dalam uji korelasi.

Anda mungkin juga menyukai