Anda di halaman 1dari 18

Statistika II

HANA SUGIASTU FIRDAUS,S.T.,M.T


Analisis Korelasi

 Jenis Analisis Korelasi


 Karakteristik Korelasi
 Interpretasi Terhadap Nilai koefisien
Korelasi
 Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi
 Analisis Korelasi Parsial dan Ganda
Jenis Analisis Korelasi

 Jika data interval dan normal :


Korelasi Pearson
 Jika data ordinal :
Spearman rank (rho) atau Kendall rank (tau)
 Jika satu interval kontinu dan satu dikotomi : Point-
Biserial
Karakteristik Korelasi

 Disimbolkan dengan r atau ρ


 Nilai korelasi -1 sampai dengan 1
 Arah :
- Korelasi Positif : nilai positif antara 0 dan 1; nilai tinggi pada
variabel X adalah searah dan terkait dengan nilai tinggi pada
variabel Y, sama halnya dengan nilai rendah
- Korelasi Negatif : Nilai negatif antara 0 dan -1; nilai tinggi pada
variabel X terkait dengan nilai rendah pada variabel Y dan
sebaliknya
Karakteristik Korelasi

 Koefisien determinasi (r2) : seberapa besar nilai X dapat


menjelaskan nilai Y atau seberapa besar nilai X dapat
mempengaruhi nilai Y (kontribusi X terhadap Y)
 Koefisien korelasi (r) : keeratan hubungan antara variabel
X dengan Y
Interpretasi Terhadap Nilai koefisien
Korelasi
 Tingkat/kekuatan hubungan
- Hubungan sempurna = 1 atau -1
Positif : setiap kali nilai X meningkat, maka dapat diprediksi akan semakin
meningkat nilai Y
Negatif : setiap kali nilai X meningkat, maka diprediksi nilai Y akan
menurun
- Nilai r tinggi ( mendekati 1 atau -1 mengindikasikan hubungan yang lebih
erat
- Nilai r rendah ( mendekati 0) mengindikasikan hubungan yang lebih lemah
- Hubungan yang mendekati 0 mengindikasikan hubungan yang tidak linear
sehingga perubahan X tidak cocok untuk memprediksi perubahan variabel Y
Pengujian Keberartian Koefisien
Korelasi

 Meskipun telah diperoleh nilai koefisien korelasi dari hasil


perhitungan, namun keberatian (signifikansi) nilai tersebut perlu
diuji secara statistik, dimana hal ini berlaku untuk data populasi
dan/atau sampel yang terdistribusi normal
 Hipotesis yang diuji adalah :
- H0 : Koefisien korelasi adalah sama dengan nol
- Ha: Koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau signifikan
Pengujian Keberartian Koefisien
Korelasi

 Pengujian koefisien ini dilakukan dengan uji-t, sehingga :

Dengan derajat bebas (dk) = n – 2


Kriteria pengujiannya :
H0 ditolak jika nilai thitung lebih besar dari ttabel dengan derajat
bebas (dk) = n -2 , dan demikian pula sebaliknya
Pengujian Keberartian Koefisien
Korelasi

 Contoh : untuk menguji H0 : r = 0 dan H1 : r ≠ 0, berdasarkan sampel


acak berukuran n = 27 dengan r = 0,28, maka dengan uji-t didapat :

= 1,458

 Jika taraf signifikansi ɑ = 0,05, maka dengan dk = 25, dari daftar


distribusi t didapat, didapatkan untuk uji dua pihak, t 0,995 = 2,060
 Kesimpulannya ???
Penggunaan Korelasi

 Mengetahui korelasi/hubungan
 Uji Validitas
 Uji Reliabilitas
 Teori Validasi
Korelasi Parsial

Korelasi parsial (partial correlation) adalah suatu


nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua atau
lebih variabel X dengan variabel Y, yang salah satu
variabel bebasnya dianggap konstan atau dibuat tetap
Korelasi Parsial
Korelasi Parsial
Korelasi Parsial
Korelasi Parsial

Untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel tersebut


berarti atau tidak, maka dilakukan pengujian keberatian
koefisien parsial dengan menggunakan rumus :

Kriteria Pengujian :
𝑡 =𝑟 𝑠
√ 𝑛 −3
1 −𝑟 2𝑠
Tolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai t tabel,
dengan derajat bebas = n -1
Korelasi Ganda
Korelasi Ganda
Korelasi Ganda

Anda mungkin juga menyukai