Anda di halaman 1dari 7

RESUME

(STATISTIK)

Oleh :

Luh Mas Pebriani 1917041163 /3F

Universitas Pendidikan Ganesha

Fakultas Ekonomi

Prodi S1 Manajemen

Singaraja

2020/2021
Uji Korelasi Rank Spearman (Rho ) dan Uji Tanda ( T )

1. Uji Korelasi Rank Spearman (Rho )


Korelasi rank Spearman adalah alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
asosiatif dua variabel bila datanya berskala ordinal (ranking). Metode statistik ini
merupakan yang pertama kali dikembangkan berdasarkan rank dan diperkirakan yang
paling banyak dikenal dengan baik hingga kini. Metode korelasi rank Spearman
diperkenalkan oleh Spearman pada tahun 1904. Nilai statistiknya disebut rho,
disimbolkan dengan 𝑟𝑠. Metode korelasi rank Spearman adalah ukuran asosiasi yang
menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga objek-
objek atau individu-individu yang dipelajari dapat di ranking dalam dua rangkaian
berurut. Jadi metode korelasi rank Spearman adalah metode yang bekerja untuk skala
data ordinal atau rangking dan bebas distribusi. Koefisien korelasi spearman merupakan
statistik nonparametrik. Statistik ini merupakan suatu ukuran asosiasi atau
hubungan yang dapat digunakan pada kondisi satu atau kedua variabel yang diukur
adalah skala ordinal (berbentuk ranking) atau kedua variabel adalah kuantitatif namun
kondisi normal tidak terpenuhi.
Nilai korelasi Spearman berada diantara -1 < < 1. Bila nilai = 0, berarti tidak ada korelasi
atau tidak ada hubungannya antara variabel independen dan dependen. Nilai = +1 berarti
terdapat hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen. Nilai = -1
berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen.
Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“ menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang
sedang dioperasikan.
Koefisien korelasi urutan Spearman disimbolkan rs
1). Jika rs = 1 ( ada hubungan positif sempurna )
2). Jika rs = - 1 ( ada hubungan negatif sempurna )
3). Jika rs = 0 ( tidak ada hubungan )
Koefisien korelasi Spearman ( rs ) dirumuskan :

6 ∑ d2
i
rs = R rank 1 − n(n2−1)

Keterangan :
di : selisih dari pasangan rank ke i
n : banyaknya pasangan rank
Pengujian Hipotesis rs
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan distribusi t . Prosedur pengujiannya
sebagai berikut :
1) Menentukan formulasi hipotesis
Ho : tidak ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari
variabel lainnya.
H1 : ada hubungan antara urutan variabel yang satu dengan urutan dari variabel
lainnya.
2) Menentukan taraf nyata α dan nilai ρS tabel. Taraf nyata dan nilai ρS tabel
ditentukan sesuai dengan besarnya n ( n≤30 ).
3) Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima apabila rS≤ρS(α)
Ho ditolak apabila rS> ρS(α)
4) Menentukan nilai uji statistikMerupakan nilai r situ sendiri
5) Membuat kesimpulan : Menyimpulkan Menolak atau menerima H o
Catatan
Untuk sampel besar ( n > 10 ) nilai uji statistikanya dapat pula dihitung dengan rumus :
n−2
to= rS√1−r2
s

Pengujiannya dapat satu sisi atau dua sisi. Nilai t tabel ( t ) dengan derajat bebas (db) =
n–2
Simbol ukuran populasinya adalah ρ dan ukuran sampelnya rs. Formula rs untuk
korelasi Spearman adalah sebagai berikut:
Pembuatan ranking dapat dimulai dari nilai terkecil atau nilai terbesar tergantung
permasalahannya. Bila ada data yang nilainya sama, maka pembuatan ranking didasarkan
pada nilai rata-rata dari ranking-ranking data tersebut. Apabila proporsi angka yang sama
tidak besar, maka formula diatas masih bisa digunakan. Namun apabila proporsi angka
yang sama cukup besar, maka dapat digunakan suatu faktor koreksi dan formula menjadi
seperti berikut ini:

Langkah-langkah penentuan koefisien korelasi rank Spearman adalah sebagai berikut :


1. Berilah rangking observasi-observasi pada variabel X atau Y mulai 1 hingga N.
Daftar N subjek
2. Tentukan harga di untuk setiap subjek dengan mengurangkan ranking Y pada ragking
X. Kuadratkan masing-masing harga untuk menentukan di kemudian jumlahkan.
3. Dalam observasi-observasi X dan Y besar hitung 𝑟s
4. Jika subjek-subjek merupakan sampel random dari populasi tertentu, dapat diuji
apakah harga observasi rs memberikan petunjuk adanya asosiasi antara variabel X dan
variabel Y dalam populasinya
5. Lalu tentukan harga signifikannya dengan melihat tabel harga-harga kritis t

2. Uji Tanda ( T )
Uji Tanda (Sign Test) merupakan salah satu prosedur uji NonParametrik untuk menguji
beda rata-rata dua kelompok sampel berpasangan. Misalkan ada dua kelompok uji terkait,
sebut Xa dan Xb. Hipotesa uji tanda untuk membuktikan kemungkinan nilai selisih dari
dua hipotesa tersebut yang bertanda positif dengan negatif lebih banyak mana. p(Xa>Xb)
= p(Xa<Xb) = 0.5.
Uji tanda menggunakan tanda tambah atau kurang sebagai datanya. Uji ini
membandingkan 2 populasi. Bentuk datanya adalah ranking dan berpasangan. Untuk
setiap pasangan dicari selisihnya kemudian dihitung jumlah selisih positif dan jumlah
selisih negatif. Jika selisih pasangan data bernilai nol atau tanpa tanda maka pasangan
tersebut tidak dianalisis, dengan demikian jumlah sampelnya (n) dikurangi. Jika Ho
benar, maka jumlah selisih positif dan jumlah selisih negatif kurang lebih sama atau
masing-masing ½ dari jumlah sampel.
Ho : lokasi kedua populasi sama (p = 0.5)
H1 : 1. Lokasi kedua populasi tidak sama (p ≠ 0,5)
- Lokasi populasi pertama sebelah kanan dari populasi kedua (p > 0,5)
- Lokasi populasi pertama sebelah kiri dari populasi kedua (p < 0,5)
Untuk n kecil (n ≤ 25), x adalah variabel random binomial, peluang yang berkaitan
dengan terjadinya dibawah Ho dapat menggunakan nilai pada tabel.D. Untuk memakai
tabel ini kita sepakati bahwa x = jumlah tanda yang lebih sedikit, contoh penggunaan
tabel untuk n=9 dan x=2 nilai tabel adalah 0,090. Jika nilai tabel < alpha maka
keputusannya adalah tolak Ho (untuk uji satu arah).
Untuk n besar (n > 25), maka x dapat didekati dengan distribusi normal sebagai
pendekatan dari distribusi binomial[1], statistik ujinya :

Pendekatan ini menjadi sangat baik bila digunakan koreksi kontinyuitas (x ± 0,5).
(x + 0,5) digunakan bila x < ½ n. (x – 0,5) digunakan bila x > ½ n.
Langkah-langkah dalam Uji Tanda
Nilai uji tanda merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel (lihat table probabilitas)
binomial dengan n,r tertentu, dan p = 0,5. Untuk nilai r = jumlah tanda nilai terkecil.
Prosedur Uji Statistik adalah sebagai berikut :
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
Ho : Probabilitas terjadinya nilai Positif dan tanda negative adalah sama.
H1 : Probabilitas terjadinya nilai Positif dan tanda negative adalah berbeda
2) Menetukan Taraf nyata (α)
Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi
3) Menentukan Kriteria Pengujian
a) Pengujian satu sisi
Ho diterima bila α ≤ probabilitas hasil sampel
Ho ditolak bila α > probabilitas hasil sampel
b) Pengujian dua sisi
Ho diterima bila α ≤ 2probabilitas hasil sampel
Ho ditolak bila α > 2probabilitas hasil sampel
4) Menentukan Nilai Uji Statistik
Merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel (lihat table probabilitas binomial n,
r tertentu dan p=0,5) dimana r = jumlah tanda yang terkecil.
5) Membuat Kesimpulan
Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak
Catatan :Untuk sampel besar (n ≥ 30)
DAFTAR PUSTAKA

Yulianto.2013.Uji Korelasi Spearman. Diakses pada tanggal 21 Desember 2020. Tersedia


pada https://digensia.wordpress.com/2013/07/09/uji-korelasi-spearman/

Raharjo,Said.2017. Tutorial Analisis Korelasi Rank Spearman dengan SPSS.Diakses


pada tanggal 21 Desember.Tersedia pada https://www.spssindonesia.com/2017/04/analisis-
korelasi-rank-spearman.html

Anonim.2011. Korelasi Rank Spearman.Diakses pada tanggal 21 Desember 2020.


Tersedia pada https://belajarbersamahanin.wordpress.com/2011/09/04/korelasi-rank-spearman/

Yulianto.2014. Uji Tanda ( Sign Test ). Diakses pada tanggal 21 Desember 2020.
Tersedia pada https://digensia.wordpress.com/2014/03/18/uji-tanda-sign-test-2/

Digensi.2014. Uji Tanda Sign Test.Diakses pada tanggal 21 Desember 2020.Tersedia


pada https://digensia.wordpress.com/2014/03/18/uji-tanda-sign-test-2/

Anda mungkin juga menyukai