Anda di halaman 1dari 3

Referensi yang Menjelaskan Tentang Korelasi Spearman

Djarwanto Ps. SE. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. 2001. Liberti Yogyakarta :
Yogyakarta.

Menurut buku ini, yang dimaksud dengan korelasi rank (jenjang) Spearman adalah sebuah metode
yang diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel dimana dua variabel itu tidak
mempunyai joint normal distribution dan conditional variance-nya tidak diketahui sama. Korelasi rank
dipergunakan apabila pengukuran kuantitatif secara eksak tidak mungkin atau sulit dilakukan. Dalam
mengukur koefisien korelasinya, disyaratkan bahwa pengukuran kedua variabelnya sekurang-
kurangnya dalam skala ordinal sehingga individu-individu yang diamati dapat diberi jenjang dalam dua
rangkaian berurutan. Dalam analisis ini, hipotesis nihil yang akan diuji mengatakan bahwa dua variabel
yang diteliti dengan nilai jenjangnya itu independen ; artinya bahwa tidak ada hubungan antara jenjang
variabel yang satu dengan jenjang dari variabel lainnya. Pengujian dapat didasarkan pada sampel kecil
ataupun sampel besar (apabila n ≥ 10).

Usman, Husaini dan Setiady Akbar, R. Purnomo. Pengantar Statistika. 2003. Bumi Aksara : Jakarta.

Di dalam buku ini dijelaskan bahwa korelasi rank ditemukan oleh Spearman, sehingga disebut juga
sebagai korelasi Spearman. Korelasi ini dapat juga disebut sebagai korelasi bertingkat, korelasi
berjenjang, korelasi berurutan, atau korelasi berpangkat. Korelasi rank dipakai apabila :

1. Kedua variabel yang akan dikorelasikan itu mempunyai tingkatan data ordinal
2. Jumlah anggota sampel dibawah 30 (sampel kecil)
3. Data tersebut memang diubah dari interval ke ordinal
4. Data interval tersebut ternyata tidak berdistribusi normal

Besarnya hubungan antara dua variabel atau derajat hubungan yang mengukur korelasi berpangkat
disebut koefisien korelasi berpangkat atau koefisien korelasi Spearman yang dinyatakan dengan
lambang rs. Korelasi rank berguna untuk mendapatkan :

1. Kuatnya hubungan dua buah data ordinal


2. Derajat kesesuaian dari dua penilai terhadap kelompok yang sama
3. Validitas konkuren alat pengumpul data
4. Reliabilitas alat pengumpul data setelah dikembangkan bersama-sama dengan William Brown,
sehingga disebut dengan Korelasi Spearman-Brown dengan lambang rii.

Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng. Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik Dan Sains. 2005. Erlangga : Jakarta.

Koefisien korelasi peringkat Spearman (rs) adalah suatu ukuran dari kedekatan hubungan antara dua
variabel ordinal. Dengan demikian koefisien korelasi peringkat Spearman berfungsi mirip dengan
koefisien korelasi linier (r), hanya saja yang digunakan adalah nilai-nilai peringkat dari variabel x dan
y, bukan nilai sebenarnya. Perhitungan koefisien korelasi peringkat Spearman dilakukan melalui tahap-
tahap sebagai berikut :

1. Penyusunan peringkat dari data


2. Penentuan perbedaan peringkat dari pasangan data
3. Perhitungan koefisien korelasi peringkat

Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi Spearman, sama halnya seperti koefisien korelasi
linear, perlu diingat bahwa nilai korelasi nol (rs = 0) menunjukkan tidak adanya korelasi. Sedangkan
nilai korelasi +1,0 dan -1,0 menunjukkan korelasi yang sempurna.

Berikut dilampirkan tabel harga-harga kritis rs Koefisien Korelasi Ranking Spearman :

Contoh Data Buatan Korelasi Rank Spearman :

Seorang guru di Sekolah Taman Kanak-kanak memberikan rating pada kegemaran menggambar dan
tingkat kreatifitas anak-anak di sekolah tersebut dengan menggunakan skala 0-100. Dari sampel
beberapa anak di kelas Matahari, skor mereka adalah :

Prosedur pengujiannya adalah :

1. Formulasi Ho dan H1 :
Ho : ρ = 0 (tidak ada hubungan antara kegemaran menggambar dengan tingkat kreatifitas anak-anak)

H1 : ρ > 0 (ada hubungan antara kegemaran menggambar dengan tingkat kreatifitas anak-anak)

2. Digunakan uji signifikansi koefisien korelasi rank Spearman.

3. Digunakan taraf signifikansi 0,01 dengan besar sampel, n = 8. Lihat tabel harga-harga kritis rs
Koefisien Korelasi Ranking Spearman. Harga kritis rs untuk n = 8 dan alpha 0,01 adalah 0,833.

4. Kriteria pengujian :

Ho ditolak apabila nilai rho observasi > 0,833 dan Ho diterima apabila nilai rho observasi < 0,833.

5. Nilai rho observasi (harga uji statistik rs) :

6 b2

rs = 1 –

n (n2 – 1)
6 (4,5) 27

= 1 – = 1 – = 1 – 0,05 = 0,95

8 (82 – 1) 504

6. Keputusan pengujian

Oleh karena nilai rho observasi (0,95) lebih besar dari harga/nilai kritis rs (0,833) maka diputuskan Ho
ditolak (berarti H1 diterima) pada taraf signifikansi 0,01. Dapat disimpulkan bahwa terdapat derajat
hubungan yang tinggi antara tingkat yang diberikan pada kegemaran menggambar anak-anak dan
tingkat pada kreatifitas mereka

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto Ps. SE. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. 2001. Liberti Yogyakarta :
Yogyakarta

Usman, Husaini dan Setiady Akbar, R. Purnomo. Pengantar Statistika. 2003. Bumi Aksara : Jakarta

Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng. Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik Dan Sains. 2005. Erlangga : Jakarta

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan
penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya
data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data, tergantung
dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Pengujian instumen biasanya terdiri dari uji validitas
dan reliabilitas.

A. Definisi Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid
berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian,
instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak
di ukur.

Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang, namun tidak valid jika digunakan
untuk mengukur berat. Artinya, penggaris memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun
menjadi tidak valid jika penggaris digunakan untuk mengukur berat.
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus
dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah
sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor
total, memakai rumus korelasi product moment, sebagai berikut :

Item Instrumen dianggap Valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya
dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat
digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang
konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang
dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown

Ket :

R 11 adalah nilai reliabilitas

R b adalah nilai koefisien korelasi

Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), di atas 0,8 (baik).

Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah
tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Sugiyono
(2007: 137) menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan reliable dengan instrument yang
valid dan reliable sebagai berikut :

Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan data
yang terkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan penelitian yang reliable
bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah,
maka sekarang dan besok tetap berwarna merah.

dirangkum dari :

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung,Alfabeta.

Artikel terkait

 Terkait Content Validity, Criterion Validity dan Construct Validity dapat dilihat di
teorionline.net
 Definisi Validitas dan Reliabilitas
 Jenis-Jenis Validitas
 Contoh Uji Validitas dan Reliabilita

Anda mungkin juga menyukai