Validitas atau kesahihan dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur
apa yang ingin diukur (valid measure if it succsesfully measure the phenomenon).
Validitas adalah suatu ukuran yang yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.
Seorang peneliti ingin meneliti “Pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa”, untuk
mengukur pengaruh pola asuh orang tua, peneliti tersebut menggunakan instrumen jenis angket dalam
penelitiannya. Jumlah butir angket yang digunakan dalam penelitiannya adalah 18 item pernyataan, dan
sampel yang digunakannya adalah 30 orang siswa, adapun data hasil penelitiannya adalah sebagai
berikut:
a) Buka program SPSS, pada lembar kerja SPSS, klik Variabel View, pada kolom nama yang pertama,
tulis item_1, kolom nama yang kedua tulis item_2, (selalu gunakan tanda _ ) dan seterusnya sampai
banyaknya jumlah item pertanyaan pada angket, dan yang terakhir tulis skor total , pada
kolom Decimals, rubah angka menjadi nol, selanjutnya klik Data View, masukan jawaban angket beserta
skor totalnya.
b) Pada menu SPSS, klik Analyze, Corralate, Bivariate
Output hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada gambar berikut:
Besar kecilnya nilai rhitung dilihat pada kolom Skor total, perhatikan lingkaran merah, besarnya nilai
rhitung soal atau pernyataan angket yang pertama adalah 0,407, rhitung yang kedua adalah 0,367, dan
seterusnya. Setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan nilai rtabel pada taraf signifikan 5% dengan n = 30.
Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows, item yang
berjumlah 18 butir pernyataan, semuanya dikatakan valid, karena nilai rhitung > rtabel, dengan
nilai rtabel = 0,361.
UJI RELIABILITAS
Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila
dilakukan dengan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukuran yang sama pula.
Seorang peneliti ingin meneliti “Pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa”, untuk
mengukur pengaruh pola asuh orang tua, peneliti tersebut menggunakan instrumen jenis angket dalam
penelitiannya. Jumlah butir angket yang digunakan dalam penelitiannya adalah 18 item pernyataan., dan
sampel yang digunakannya adalah 30 orang siswa. Untuk mengukur reliabilitas instrumen, peneliti
tersebut menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.
Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas
(r11) > 0,6.
Langkah- langkah untuk menguji reliabitas dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:
a) Buka program SPSS, pada lembar kerja SPSS, klik Variabel View, pada kolom nama yang pertama,
tulis item_1 (selalu gunakan tanda _ ), kolom nama yang kedua tulis item 2, dan seterusnya sampai
banyaknya jumlah item pertanyaan pada angket, dan yang terakhir tulis skor total , pada
kolom Decimals, rubah angka menjadi nol, selanjutnya klik Data View, masukan jawaban angket tanpa
skor totalnya.
c) Pada kotak dialog Reliability Analysis, masukan semua item pada kotak Items, tanpa skor total.
Selanjutnya klik Statistics, akan muncul kotak dialog Reliability Analysis Statistics, pada kotak dialog
tersebut klik pada kolom Scale if Item Deleted, selanjutnya klik Continue, OK.
Untuk melihat besarnya nilai koefisien reliabilitas (r11), dilihat dari tabel Reliability Statistics, dari hasil di
atas, besarnya nilai koefisien reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach adalah 0,685.
Dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 atau 0,685 > 0,6. Sehingga, instrumen angket
pola asuh orang tua berarti reliabilitas.
KORELASI
Korelasi adalah teknik statistik yang digunakan untuk meguji ada/tidaknya hubungan serta arah
hubungan dari dua variabel atau lebih.
1. Korelasi sederhana pearson & spearman
2. Korelasi partial
3. Korelasi ganda.
KOEFISIEN KORELASI
Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dalam bilangan yang disebut Koefisien Korelasi:
ARAH HUBUNGAN
CONTOH
Judul: Hubungan antara intensitas belajar dengan prestasi mata kuliah statistik
Variabel X : Intensitas belajar (diukur dari lamanya belajar dalam satu minggu)
Variabel Y : Prestasi matakuliah statistik (diukur dari nilai ujian akhir semester)
Hipotesa:
H0: Tidak ada hubungan antara Intenitas belajar dengan prestasi mata kuliah statistik
Ha: Ada hubungan antara Intenitas belajar dengan prestasi mata kuliah statistik
SPSS
UJI NORMALITAS
Uji Normalitas SPSS
INTERPRESTASI NORMALITAS
TAHAP ANALISIS
INTERPRESTASI
Untuk pengambilan keputusan statistik, dapat digunakan 2 cara:
Apabila Koefisien Korelasi > r tabel, Maka ada hubungan yang signifikan (Ha Diterima),
Apabila Koefisien Korelasi < r tabel, Maka tidak ada hubungan yang signifikan (H0 Diterima).
2. Melihat Sig.
Apabila nilai Sig. < 0,05 Maka ada hubungan yang signifikan (Ha Diterima)
Apabila nilai Sig. > 0,05 Maka tidak ada hubungan yang signifikan (H0 Diterima)
Arah hubungan:
SPEARMAN
Korelasi yang digunakan untuk menguji hubungan dua atau lebih variabel independen dengan satu
variabel dependen dan dilakukan pengendalian pada salah satu variabel independennya
CONTOH
Judul: Hubungan antara biaya promosi dan penjualan dengan mengendalikan jumlah outlet
Hipotesa:
H0: Tidak ada hubungan antara biaya promosi dengan penjualan apabila jumlah outlet dikendalikan
Ha: Ada hubungan antara biaya promosi dengan penjualan apabila jumlah outlet dikendalikan
CONTOH
ANALISIS
KORELASI PARTIAL
OUTPUT PARTIAL
KORELASI GANDA
Koefisien yang digunakan untuk menguji hubungan dua atau lebih variabel independen dengan satu
variabel dependen secara bersamaan.
CONTOH
Judul: Hubungan antara biaya promosi dan jumlah outlet dengan penjualan
Variabel X1: Biaya Promosi
Variabel X2: Jumlah outlet
Variabel Y: Penjualan
Hipotesa:
H0: Tidak ada hubungan antara biaya promosi dan jumlah outlet dengan penjualan
Ha: Ada hubungan antara biaya promosi dan jumlah outlet dengan penjualan
CONTOH
KORELASI GANDA
a. Untuk menginterprestasi korelatif ganda lihat nilai R, semakin mendekati 1 maka hubungan semakin
kuat
b. Guna memperkaya analisis, sebelum dianalisis korelasi ganda dapat juga ditambahkan analisis korelasi
pada masing-masing variabel independen dengan variabel dependen (caranya sama dengan analisis
korelasi pearson).
REGRESI
a. Analisis regresi adalah analisis lanjutan dari korelasi
b. Menguji sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen setelah diketahui
ada hubungan antara variabel tersebut
c. Data harus interval/rasio
d. Data Berdistribusi normal.
a. Regresi sederhana: yaitu regresi untuk 1 variabel independen dengan 1 variabel dependen
b. Regresi ganda: yaitu regresi untuk lebih dari satu variabel independen dengan 1 variabel dependen.
REGRESI SEDERHANA
Output 1
Lihat nilai R = 0,843 ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara variabel X dengan Y adalah 0,843
OTPUT 2
Untuk melihat signifikansi persamaan regresi dapat dilihat dari nilai F = 81,329 dan dibandingkan dengan
F tabel
Apabila nilai F < F tabelmaka persamaan garis regresi tidak dapat digunakan untuk prediksi
Apabila nilai F > F tabelmaka persamaan garis regresi dapat digunakan untuk prediksi
Selain itu dapat pula dengan melihat nilai Sig. dapat digunakan untuk prediksi apabila nilai Sig. < 0,05
OUTPUT 3
Untuk membuat persamaan garis regresi dapat dilihat dari kolom B.
REGRESI BERGANDA
Digunakan untuk analisis regresi dengan jumlah variabel independen lebih dari satu dengan satu
variabel dependen
Ada tambahan asumsi yang harus dipenuhi, yaitu tidak boleh ada hubungan antar variabel-variabel
independennya (uji multikolinearitas).
CONTOH
Output 1
Lihat nilai R = 0,976 ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara variabel X1dan X2 secara bersamaan
dengan Y adalah 0,976.
Output 2
Untuk melihat signifikansi persamaan regresi dapat dilihat dari nilai F = 118,294 dan dibandingkan
dengan Tabel F: F Tabel dalam Excel
Apabila nilai F < F tabelmaka persamaan garis regresi tidak dapat digunakan untuk prediksi
Apabila nilai F > F tabelmaka persamaan garis regresi dapat digunakan untuk prediksi
Selain itu dapat pula dengan melihat nilai Sig. dapat digunakan untuk prediksi apabila nilai Sig. < 0,05
Output 3
Untuk membuat persamaan garis regresi dapat dilihat dari kolom B.
Constan = 64,639
Berarti persamaan garisnya adalah: Y=64,639 + 2,342 biaya promosi + 0,535 Jumlah Outlet
Output 4
Output 4, Kolom condition index: terjadi kolinearitas apabila nilai condition index > 15. Dikatakan parah
apabila > 30.