Anda di halaman 1dari 25

APLIKASI SISTEM TEKNOLOGI

INFORMASI
DI LEVEL-LEVEL ORGANISASI
PENDAHULUAN

 Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang berbeda


sehingga kebutuhan akan informasi juga berbeda, maka sistem
informasi yang digunakan akan berbeda pula.

 Jenis informasi yang dibutuhkan berbagai level dalam organisasi


berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan
manajemen dan struktur keputusannya.
Jenis-Jenis SI dalam Level
Organisasi Organisasi

SI Di Level Organisasi Bawah / Operasional :

Mendukung manajer operasi melakukan kegiatannya. Jenis SI di


level operasi : TPS (Transaction Processing Systems) dan PCS
(Process Control Systems)
SI Di Level Menengah

Digunakan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan semi terstruktur. Jenis SI


tersebut :
 Sistem pakar (Expert System);
 Jaringan neural buatan (JNB);
 Artificial neural network (ANN);
 Sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) atau Group
Support System (GSS);
 Sistem informasi geografik (GIS : Geogragraphic Information System)
SI Di Level Atas

 Digunakan untuk perencanaan strategik dan pemecahan masalah. Jenis SI dilevel ini
adalah:
 sistem informasi eksekutif (EIS: Executive Information System) atau (Executive Support
Systemexecutive System)
SI yang menghubungkan ketiga level manajemen tersebut adalah
sistem otomatisasi kantor (OAS : Office Automation System)

Berikut adalah gambar SI di level-level manajemen :


Sistem pakar (expert system)

 Sistem pakar adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dan pakar
sehingga dapat digunakan untuk konsultasi.
 Manfaat sistem pakar :
1. Selalu tersedia diorganisasi, dimana belum tentu pakar selalu berada ditempat.
2. Dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan
tidak kenal lelah.
3. Lebih cepat dan lebih konsisten.
Cara Kerja Sistem Pakar
Pengetahuan dalam sistem pakar diwakili aturan-aturan yang
dihubungkan membentuk diagram pohon. Aturan-aturan
tersebut oleh inference engine diproses dengan dua cara
yaitu :
1. Forward Reasoning / Forward Chaining dimana aturan-
aturan diperiksa satu persatu urut mulai dari muka
(forward) untuk memastikan bahwa aturan tersebut
dalam kondisi benar.
2. Backforward Reasoning atau disebut juga dengan
backward chaining atau reverse reasoning, inference
engine akan menganggap aturan sebagai suatu masalah
atau hipotesis yang akan diselesaikan permasalahannya.
Inference memeriksa aturan mulai dari aturan-aturan
terakhir yang memberikan hasil.
Komponen Sistem Pakar

1. User Interface (Komponen input dan output)


media yang digunakan untuk berhubungan input (menerima data dan
pertanyaan konsultasi) dan output (menghasilkan jawaban) dengan
pemakainya. Umumnya interface yang dipakai adalah keyboard dengan
monitor atau perangkat suara digital.
2. Inference Engine (Komponen model)
Adalah perangkat lunak di sistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-
aturan (rules) yang disediakan oleh knowledge base dengan urutan-urutan
tertentu untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai
sistem dan alasan-alasan berkonsultasi dengan pemakai sistem.
3. Knowledge base (Komponen basis pengetahuan sebagai pengganti
komponen basis data)
Knowledge base dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan satu
dengan yang lainnya. Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini
diambil dari kepandaian pakar.
Sistem Pakar Dan Multimedia
Proses interaksi antara pemakai dengan sistem
menggunakan interface keyboard untuk kasus-kasus
tertentu dianggap kurang efektif. Oleh karena itu,
pemakian multimedia akan menjadi interface yang
efektif. Misalnya seorang dokter yang melakukan
operasi dapat memasukan data ke sistem pakar lewat
media suara dan sistem pakar memberikan hasil juga
dengan media suara.
Kelebihan Sistem Pakar
1. Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk manajer
Yang dimaksud dengan keputusan yang lebih baik adalah karena sistem
pakar memberikan jawaban yang konsisten dan logis dari waktu ke
waktu. Jawaban yang diberikan logis karena alasan logikanya dapat
diberikan oleh sistem pakar dalam proses konsultasi.
2. Memberikan solusi tepat waktu
Kadangkala manajer membutuhkan jawaban dari pkar, tetapi pakar yang
dibutuhkan tidak berada ditempat, sehingga pengambilan keputusan
menjadi terlambat. Dengan sistem pakar, jawaban yang dibutuhkan oleh
manajer selalu tersedia setiap saat dibutuhkan.
3. Pelayanan konsumen lebih baik
Pelayanan yang lebih baik kepada konsumen dapat diberikan karena
sistem pakar dapat memberikan jawaban yang lebih cepat dan tepat.
4. Menyimpan pengetahuan di organisasi
Pengetahuan pakar merupakan hal yang penting dan kadang kala
pengetahuan ini akan hilang jika pakar telah keluar atau pensiun dari
perusahaan. Dengan sistem pakar, pengetahuan dari pakar dapat disimpan
di sistem pakar dan tersedia selama dibutuhkan.
Kekurangan Sistem Pakar
1. Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten
Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti
dan konsisten sesuai dengan alur diagram pohonnya. Untuk
pengetahuan yang cepat berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka
knowledge base di sistem oakar harus selalu diubah, dan ini akan
merepotkan sekali.
2. Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement
Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir
pengambil keputusan jika melibatkan kebijaksanaan dan intuisi masih
tetap ada di tangan manajemen.
3. Format knowledge base sistem pakar terbatas
Knowledge base di sistem pakar berisi aturan-aturan (rules) yang ditulis
dalam bentuk statemen if-then. Format seperti misalnya pengetahuan
dibuku teks atau pengetahuan berupa gambar dan grafik suli dibuat
dalam bentuk if-then.
4. Aplikasi sistem pakar di bisnis sangat terbatas
Karena sifatnya yang konisten, sistem pakar hanya berguna untuk
manajer menengah ke bawah.
Aplikasi-aplikasi Sistem Pakar Di Bisnis
Berikut ini adalah contoh aplikasi-aplikasi sistem pakar di bisnis:
1. Untuk keputusan manajemen: analisis manajemen dan
evaluasi kinerja manajemen.
2. Diagnostik: analisis varian dan diagnostic program perangkat
lunak.
3. Penjadwalan: penjadwalan produksi dan penjadwalan proyek.
4. Konfigurasi: konfigurasi computer yang diinginkan dan
konfigurasi susunan pabrik.
5. Pemilihan: pemilihan materi bahan mentah dan pemilihan
mesin.
6. Pengendalian: pengendalian mesin produksi, pengendalian
sediaan.
7. Internal audit: pemeriksaan kas, pemeriksaan piutang dagang
8. Pajak: pengisisan Pajak.
Pengembangan Sistem Pakar

Pengembangan sistem pakar melibatkan empat pihak, yaitu analis


sistem, knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem. Keempat
pihak ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya
sebagai berikut ini :
1. Studi Awal
Studi awal ini bertujuan untuk mempelajari domain dari
permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan
sistem pakarnya atau tidak.
2. Pemilihan Perangkat Lunak
Menentukan perangkat lunak sistem pakar yang akan
digunakan, apakah akan membangun sendiri inference engine
atau menggunakan ES shell.
3. Pemilihan pakar
Tahap ini merupakan pemilihan pakar yang akan diambil pengetahuaanya.
4. Pengambilan pengetahuan
Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada
dan mewawancarai pakar yang akan diambil pengetahuannya.
5. Membangun sistem pakar
Melibatkan ke empat pihak dengan langkah-langkah sebagai
berikut mengidentifikasi sasaran, mengidentifikasi atribut item-item dan
nilainya, menderivasi aturan-aturan, membuat prototip.
6. Menguji sistem
Menguji sistem dilakukan oleh analis sistem, pakar untuk memberikan
komentar, dan pemakai sistem.
7. Mengimplementasikan sistem
Sistem pakar yang sudah diuji dan diterima kemudian diimplementasikan.
8. Mengoperasikan sistem
Pemakai sistem kemudian mengoperasikan sistem pakar ini.
9. Merawat sistem
Sistem pakar perlu dirawat dan dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan
perkembangannya.
Jaringan neural artifisial

Jaringan neural artifisial (artificial neural network) adalah jaringan neural buatan yang
mencoba meniru jaringan neural manusia.
Neuron adalah sistem pengolah data. Neuron terdiri dari tiga elemen, yaitu :
1. Dendrites (alat input)
2. Soma (pemroses)
3. Axon (output)
SiStem penunjang keputusan

Suatu sistem penunjang keputusan (SPK) atau Decision Support


Systems (DSS) didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk
membantu manajer level menengah menengah untuk proses
pengambilan keputusan setengah tersruktur (semi structured) supaya
lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data
yang tersedia.
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan

1. Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur yang


dihadapi oleh manajer level menengah.
2. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan
bukan menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen bukan
untuk meningkatkan efisiensi. Walaupun waktu manajer penting
(efisien), tetapi efektivitas merupakan tujuan utama penggunaan
SPK.
Komponen Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Penunjang Keputusan mempunyai 5 komponen utama yaitu:
1. Dialog manajemen (komponen input dan output) yaitu komponen untuk berdialog
dengan pemakai sistem.
2. Model management (komponen model) yaitu komponen yang merubah data
menjadi informasi yang relevan.
3. Data management (komponen basis data) yaitu komponen basis data yang terdiri
dari semua basis data yang dapat diakses.
4. Komponen teknologi yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.
5. Komponen kontrol.
Perbedaan Sistem Penunjang Dengan Sistem Pakar

Sistem Pesan (SPK) Sistem Pakar (SP)

a. Menggunakan data base a. Menggunakan knowledge base


b. Berbasis pada permodelan b. Berbasis pada konsultasi.
Perbedaan Sistem Penunjang Keputusan Dan SIM :

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Dukungan Keputusan : Dukungan Keputusan :


a. Problem khusus a. Problem umum di perusahaan
b. Mendukung tahapan pengambilan b. Mendukung tahapan pengambilan
keputusan intelligence, design, keputusan intelligence dan
choice, dan implementationmenurut implementationmenurut Herbert Simon.
Herbert Simon. c. Lebih mendukung keputusan terstruktur
c. Lebih mendukung keputussan stengah d. Mendukung keputusan banyak manajer.
terstruktur dan tidak terstruktur.
d. Mendukung keputusan individual manajer
tertentu.
Dukungan Informasi : Dukungan Informasi :
a. Periode informasi tak tentu a. Informasi periodik
b. Lingkup informasi sempit pada b. Lingkup informasi lebih luas pada
permasalahan spesifik. permasalah organisasi
c. Akses informasi interaktif danonline. c. Akses informasi on line dan off line.
d. Informasi dihasilkan dari model yang d. Informasi dihasilkan menggunakan model
canggih. yang sederhana.
Sistem Penunjang Keputusan Berbasis Web

Sistem penunjang keputusan berbasis web sebenarnya adalah SPK biasa hanya dapat di

akses lewat internet. Berguna bagi manajemen karena dapat diakses dari luar organisasi

sewaktu manajer tidak berada di kantor. SPK ini juga berguna bagi pelanggan karena

memberikan informasi yang benar kepada pelanggan sebelum memutuskan untuk

membeli produk.
Sistem Penunjang Keputusan Grup (SPKG)
Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group decision support system (GDSS)
adalah SPK yang digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sama secara
grup. Agar lebih efektif, SPKG harus mempunyai karakteristik khusus, yaitu:
1) Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik khususnya ruang konfrensi yang dilengkapi dengan jaringan perangkat
keras komputer, multimedia, dan display yang dirancang sedemikian rupa untuk
mendukung kolaborasi grup
2) Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan juga harus dirancang khusus yang memungkinkan
tiap tiap peserta berpartisipasi dan berkolaborasi untuk mendapatkan keputusan
bersama.
3) Teknik Pengambilan Keputusannya
Teknik pengambilan keputusan dapat berupa teknik brainstorming dan teknik grup
nominal.
Sistem Informasi Eksekutif
System Information Eksecutive (SIE) atau Executive Information
System (EIS) adalah sistem informasi yang digunakan oleh manajer
tingkat atas untuk membantu pemecahan masalah yang tidak
terstruktur (unstructured).
Adapun Perbedaan antara SIE dan SPK:
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

a. Berada di level atas atau level stratejik. a. Berada di level menengah atau level
b. Digunakan oleh manager atas. taktis.
c. Untuk keputusan tidak terstruktur b. Lebih digunakan oleh manajer menengah
d. Untuk permasalahan-permasalahan c. Untuk keputusan semi terstruktur
perencanaan dan perumusan strategic. d. Untuk membantu permasalahan
e. Kurang menggunakan model-model permasalahan tertentu.
analitikal. e. Lebih menggunakan model analitikal.
f. Banyak menngunakan data eksternal. f. Lebih banyak menggunakan data internal.
Karakteristik dari SIE adalah sebagai berikut :
1. Dirancang untuk eksekutif puncak.
2. Menggunakan data internal dan eksternal.
3. Untuk pemecahan tidak terstruktur.
4. Untuk membantu perencanaan dan perumusn stratejik.
5. Digunakan secara online oleh eksekutif.
6. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menyaring data.
7. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menggali data
sampai ke data terkecil.
8. Harus mudah digunakan.
9. Menggunakan teks, grafik dan table yang mudah dicerna.

Anda mungkin juga menyukai