Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kartika Kusuma Dewi

NIM/Kelas : 19010014016 / 2019 B

Jurusan : Bimbingan dan Konseling

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Tugas Pertemuan 3

Identifikasi permasalahan, sesuai dengan kriteria berikut:

1. ada di dalam lingkup teori dan praktek bidang bimbingan dan konseling;
2. anda tertarik untuk menjadikannya sebagai subyek/topik penelitian;
3. masalah tersebut sangat penting untuk dipecahkan, dalam arti menempati priorits
paling tinggi/paling mendesak untuk untuk dipecahkan dari semua permasalahan yang
Anda identifikasi, dan bila tak dipecahkan dapat menyebabkan timbulnya masalah
lain;
4. tidak ada hambatan untuk mengumpulkan datanya;
5. ada teori atau referensi yang mendukungnya untuk memecahkannya.

Permasalahan: Persepsi Siswa SMA Terhadap Layanan BK Sebagai Formalitas Implementasi


Kurikulum

Latar Belakang Masalah

Perkembangan Bimbingan dan Konseling pada kenyataannya tidak sepenuhnya


memberikan dampak yang baik bagi beberapa sekolah di Indonesia. Dalam Permendikbud
No.81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Pada lampiran IV Permen ini
menjelaskan secara detail tentang implementasi penyelenggaraan BK di sekolah seperti jenis
pelayanan, format layanan, kewajiban masuk kelas 2 jam per/minggu/rombongan belajar
dsbnya. Dalam praktik bimbingan dan konseling, ditemukan kecenderungan penghapusan
jam BK oleh sekolah. Adapula yang menerapkan jam BK yaitu 2 jam/minggu di jadwal mata
pelajaran peserta didik, namun program tersebut tidak berjalan sesuai fungsinya. Program
layanan BK yang sudah memiliki jam khusus di jadwal mata pelajaran sekolah dianggap
sebagai formalitas implementasi kurikulum sekolah dikarenakan guru BK tidak memberikan
bimbingan maupun pelayanan seperti apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Bimbingan dan konseling dianggap hanya melayani peserta didik tertentu, bimbingan dan
konseling dianggap hanya untuk siswa yang bermasalah sehingga jarang sekali peserta didik
yang memanfaatkan jam BK tersebut untuk berkonsultasi kepada guru BK begitupula guru
BK yang kurang mensosialisasikan hal ini dengan baik kepada peserta didik.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat menggunakan instrumen angket yang
akan disebarkan kepada beberapa peserta didik di suatu sekolah dan didukung dengan
literatur dari berbagai jurnal atau artikel. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi
siswa terhadap layanan BK sebagai formalitas implementasi kurikulum dan dampaknya bagi
guru bk maupun siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini juga akan berisi terkait beberapa teori
yang mendukung seperti hakikat bimbingan dan konseling, Pengertian layanan bimbingan
dan konseling, implementasi penyelenggaraan BK di sekolah, dampak yang ditimbulkan bagi
peserta didik dan guru BK.

Anda mungkin juga menyukai