1
PERMASALAHAN
2
PEMBAHASAN
Perencanaan Pembangunan
3
a. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunan.
b. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat penentuan sebagai alternatif dan berbagai
kegiatan pembangunan.
c. Perancanaan dapat dipakai sebagai penentuan skala prioritas.
d. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat peramalan (forecasting) dari kegiatan dari
masa ke masa yang akan datang. (Soekartawi, 1990)
II. Perencanaan sebagai tolak ukur dari berhasil atau tidaknya pembangunan tersebut.
Sebagai tolak ukur dari pembangunan tidak lepas dari peranan fungsi yang ada.
Sementara menurut Lincolin Arsyad fungsi-fungsi perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada tujuan
pembangunan.
b. Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-
prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa
yang akan datang.
c. Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang
terbaik.
d. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi
pentingnya tujuan.
e. Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan
pengawasan evaluasi.
4
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Persyaratan pertama bagi suatu perencanaan adalah pembentukan suatu komisi
perencanaan yang harus diorganisir dengan cara yang tepat.
Perencanaan yang baik membutuhkan adanya analisis ynag menyeluruh tentang
potensi sumber daya yang dimiliki suata negara beserta segala kekurangannya, oleh
kerena itu pembentukan suatu jaringan kantor statistik dari pusat hingga daerah yang
bertugas mengumpulkan informasi dan data-data statistik menjadi suatu kebutuhan
utama.
Penempatan berbagai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai hendaknya realistis dan
disesuaikan dengan kondisi perekonomian negara tersebut.
Penempatan sasaran dan prioritas untuk pencapaian suatu tujuan perencanaan dibuat
secara makro dan sektoral.
Dalam perencanaan ditetapkan adanya pembiayaan oleh pemerintah sebagai dasar
mobilitas sumberdaya yang tersedia.
Suatu perencanaan hendaknya mampu menjamin keseimbangan dalam
perekonomian.
Administrasi yang baik, efisien, dan tidak korup adalah syarat mutlak keberhasilan
perencanaan.
SARAN
Pemerintah diharapkan bisa
memaksimalkan potensi yang dimiliki guna meningkatkan PDRB, menuju
kemandirian daerah, disamping itu pelaksanaan orientasi pembangunan hendaknya
berdasarkan pada potensi dan keadaan setempat terutama sektor pertanian.
Penempatan sektor – sektor
ekonomi dilakukan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan kemampuan
sumber daya manusia terutama sektor basis potensial agar dapat bekerja dengan
mekanisme pasar.
5
Program keterkaitan antar
sektor ekonomi baik sektor basis maupun sektor non basis terus ditingkatkan
sehingga pertumbuhan semua sektor dapat tumbuh dan berkembang, minimal setara
dengan pertumbuhan sektor – sektor sejenis dalam Propinsi Jawa Tengah.
Program keterkaitan antar
sektor ekonomi baik sektor basis maupun sektor non basis terus ditingkatkan
sehingga pertumbuhan semua sektor dapat tumbuh dan berkembang, minimal setara
dengan pertumbuhan sektor – sektor sejenis dalam Propinsi Jawa Tengah.
6
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin; 1999, “Ekonomi Pembangunan”, Edisi Ke-4 Bagian Penerbit STIE
YKPN Yogyakarta.