Manajemen adalah suatu seni, setiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain. Dengan kata lain,
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
James A. F. Stoner
Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan
organisasi.
Stoner
Kepemimpinan adalah proses usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota
kelompok.
Manajemen Kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu seni untuk mengelola kemampuan seseorang
dalam memimpin, mengarahkan dan mengajak orang lain menuju tujuan dengan cara yang efisien dan
efektif.
Setiap organisasi apapun jenisnya mutlak memerlukan seorang pimpinan tertinggi yang harus
menjalankan kegiatan kepemimpinan atau manajemen bagi keseluruhan organisasi sebagai satu
kesatuan.
Pemimpin dalam sebuah organisasi bertugas untuk menempatkan dirinya sbg bagian yg paling
bertanggungjawab untuk mengembangkan organisasi dan menentukan arah tujuan organisasi. Sondang
P. Siagian menjelaskan fungsi-fungsi kepemimpinan adalah; (a) pimpinan sebagai penentu arah, (b)
pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi, (c) pimpinan sebagai komunikator yang aktif, (c)
pimpinan sebagai mediator, dan (d) pimpinan sebagai integrator.
Unsur-unsur Manajemen
Unsur dasar yang merupakan sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dalam manajemen
adalah : Man (manusia) Material (bahan) Machine (mesin / alat) Methods (tata kerja) Money
(uang) Market (pasar)
Tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi, Pemimpin (manajer) dapat dibedakan menurut tingkatan dan jenis
pekerjaannya, yakni :
2) Apabila dilihat dari Pembagian Kerjanya,. Yaitu antara kerja “pikir” dan kerja “fisik”, dapat
dikelompokkan sebagai berikut : a) Admistrative Management, pada tingkat “Top Management “ b)
Middle Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah” c) Supervisory Management, ada di tingkat
“Paling Bawah”
Pada tingkatan Admistrative Pemimpin lebih banyak menggunakan kerja pikir daripada kerja fisik dalam
memipin organisasinya, misalnya menentukan tujuan organisasi, perumuan kebijakan, penggerakkan
kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah dan memikirkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh.
Untuk itu “Manajerial Skill” lebih dibutuhkan.
Pada tingkat Middle Management, dalam tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik
hampir sepadan ; kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Sebaliknya pada
tingkat Supervisory Management, dalam tugasnya sehari-hari pimpinan lebih banyak mempergunakan
kerja fisik dari pada kerja pikir. Untuk itu ia lebih banyak membutuhkan “technical Skills” daripada
“Managerial Skills”. ORGANISASI SEBAGAI ALAT PERJUANGAN