Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS ELEMEN KEMANDIRIAN

MASYARAKAT UNTUK MEWUJUDKAN DESA


MANDIRI DALAM PERSPEKTIF INDEKS DESA
MEMBANGUN
(Studi Pada Desa Tanggul, Desa Simoangin-angin, Desa
Semambung, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo)
SKRIPSI
MOCHAMMAD UBAIDILLAH
NIM. 175030101111007

PEMBIMBING SKRIPSI PENGUJI SKRIPSI


Rabu, 29 Juni 2022
Dr. Mujibur Rahman Khairul Muluk, S.Sos., M.Si Dr. Mohammad Nuh, S.IP., M.Si

Suhartono Winoto, S.AP.,M.AP Bayu Indra Pratama, S.I.Kom, M.A


“ Mendukung Sasaran
LATAR BELAKANG Nasional Pembangunan
Desa dan Kawasan
Hanif (2017:53) Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 disusun berdasarkan konsep
self governing community sedangkan local self-government artinya daerah otonom
Pedesaan ”
yang dibentuk oleh pemerintah pusat berdasarkan asas desentralisasi.

Gerry Stoker (1991) dalam Hanif (2017:67) bahwa local government terdiri atas 1. RPJMN 2015-2019: Mengentaskan 5000
elected local government and non-elected local government. Desa tidak termasuk Desa Tertinggal dan meningkatkan sedikitnya
dalam kategori local government karena Status Kepegawaian perangkat desanya 2000 Desa Mandiri
bukan civil service/servant atau bisa disebut dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). 2. RPJMN 2020-2024: Terwujudnya desa
tertinggal menjadi desa berkembang sebanyak
10.000 ribu desa dan terwujudnya desa
Status kemandirian desa yang ditetapkan berdasar IDM dapat diklasifikasi dalam 5 status
Desa yaitu Desa Mandiri, Desa Maju, Desa Berkembang, Desa Tertinggal, Desa Sangat berkembang menjadi desa mandiri sebanyak
Tertinggal dengan indeks yang diterapkan: Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan 5.000 desa
Ekonomi dan Indeks Ketahanan Lingkungan. (Permendes PDTT tentang IDM, 2016)

IDM
dATA sTATUS DESA INDONESIA
Jumlah Desa di Indonesia MANDIRI MAJU BERKEMBANG
TERTINGGAL SANGAT TERTINGGAL
84,000 83,813
83,706 39851
38185 38086
83,500 83,344 “Upaya Mewujudkan menjadi Desa
83,000 Adanya Undang- Mandiri saat ini menjadi isu
82,500
82,395 Undang Nomor 6 penting yang harus diperhatikan
81,936 tahun 2014 dapat oleh masing-masing Pemerintah 17626
13920 15324
82,000
memberikan penguat daerah/Kabupaten/Kota” 8647
11900 12177

81,500 4985
dalam peningkatan 840
3536
1742 2445 3278
81,000
kemandirian desa di Terdapat Peningkatan Desa 2019 2020 2021
80,500
2015 2016 2017 2018 2019 Indonesia Mandiri dari data IDM Nasional
(Didik G. Suharto, tahun 2021 sebanyak 4985 desa. Grafik 1.2 Perkembangan Status Indeks Desa Membangun Nasional di
Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Desa di Indonesia tahun 2019-2021
Indonesia tahun 2015-2019 2016). Sumber: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Sumber: Badan Pusat Statistik Pusat, 2020 Transmigrasi Status IDM, 2022
TANTANGAN DAN HAMBATAN Belum
Belum Belum
MEWUJUDKAN DESA MANDIRI Optimalnya Optimalnya
Optimalnya
Kondisi Sosial Kondisi Ekonomi Kondisi
Data Capaian Status IDM Provinsi Jawa Timur, Lingkungan/
Kabupaten Sidoarjo, dan Kecamatan Wonoayu
1. Pencemaran akses 1. Pengelolaan BUMDes Ekologi
Tahun 2019-2021
sanitasi masih belum berjalan
0.76
0.7438 2. Belum terdapat sarana 2. Jumlah UMKM masih 1. Pencemaran Air/Sungai
0.74 kesehatan seperti Pustu/ rendah 2. Belum terdapat fasilitas
0.7216 0.7228 0.7195 Puskesmas Pembantu mtitigasi Bencana
0.72
0.7025
0.7089 3. Belum terdapat akses
3. Belum terdapat akses
0.7
0.6988
0.6887 Capaian Status distribusi lembaga ekonomi Sumber : Hasil Observasi dan Penelitian terhadap 3 Desa
0.6781
0.68 menjadi Desa
Tiga wujud elemen kemandirian masyarakat menurut Bell dan Morse dalam (Agusta &
0.66 Maju Fujiartanto, 2014) dimana hal tersebut juga selaras dengan dimensi kemandirian desa yaitu
0.64 1) Peningkatan kapasitas diri (personal self capacity) dalam artian mampu secara
Provinsi Jawa Timur Kabupaten Sidoarjo Kecamatan
Wonoayu kondisi ekonomi,
2019 2020 2021
2) Memiliki tanggung jawab kolektif (colective responsibility) terkait dengan kondisi
Sumber : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
sosial,
Tertinggal, dan Transmigrasi Status IDM, 2022
3) Memiliki kemampuan berfikir dan bertindak secara keberlanjutan (sustainable) terkait
dengan kondisi lingkungan.
Dat a Capaian St at us IDM De sa Tanggul, De sa
Se m am bung, dan De sa Sim oangin-angin Tahun
2 0 1 9 -2 0 2 1
Rumusan Masalah
0.75
0.7468 1. Bagaimana upaya Pemerintah Desa dalam mewujudkan desa mandiri melalui indeks
0.7394 0.7394
0.74 0.7351 desa membangun di desa Tanggul, desa Semambung dan Desa Simoangin-angin?
0.73 0.7261
0.7298 0.7275 2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mewujudkan desa maju
menjadi desa mandiri di desa Tanggul, desa Semambung dan desa Simoangin-angin?
0.72 0.7148
0.7111
0.71
Tujuan Peneliian
0.7
1. Untuk mengetahui, mendiskiripsikan dan menganalisis elemen kemandirian
0.69
TANGGUL SEMAMBUNG SIMOANGIN-ANGIN masyarakat dalam rmeningkatkan status desa maju menjadi desa mandiri
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mewujudkan
2019 2020 2021
desa mandiri di desa Tanggul, desa Semambung dan desa Simoangin-angin
Sumber : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Status IDM, 2022
KEMANDIRIAN MASYARAKAT

TINJAUAN PUSTAKA Tiga wujud elemen kemandirian masyarakat menurut Bell dan Morse
dalam (Agusta & Fujiartanto, 2014) dimana hal tersebut juga selaras dengan
dimensi kemandirian desa yaitu :
1) Peningkatan kapasitas diri (personal self capacity) dalam artian
I. Tinjauan Empiris:
mampu secara kondisi ekonomi,
Perbedaan antara seluruh penelitian terdahulu dengan penelitian ini 2) Memiliki tanggung jawab kolektif (colective responsibility) terkait
adalah terletak pada upaya mewujudkan desa mandiri berdasarkan dengan kondisi sosial,
IDM serta lokus yang digunakan yaitu desa maju pada 3 desa serta
3) Memiliki kemampuan berfikir dan bertindak secara keberlanjutan
menyandingkan dengan elemen kemandirian masyarakat
(sustainable) terkait dengan kondisi lingkungan.

ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
Proses pengendalian PEMBANGUNAN DESA
usaha oleh negara
untuk merealisasikan Menurut Hanif (2017:53) bahwa
pertumbuhan yang Undang-Undang Nomor 6 tahun
direncana ke arah 2014 disusun berdasarkan konsep
suatu keadaan yang self governing community artinya
dianggap lebih baik komunitas yang mengatur dirinya
dan kemajuan di sendiri sedangkan local self-
government artinya daerah otonom
dalam berbagai aspek
yang dibentuk oleh pemerintah
kehidupan bangsa pusat berdasarkan asas
(Siagian, 2016). desentralisasi/devolusi.
Gambar. Indeks Komposit Pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM)
Sumber: Diolah Penulis, 2022
METODE PEMILIHAN LOKASI
PENELITIAN JENIS PENELITIAN

PENELITIAN
Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Wonoayu : Desa Tanggul, Desa
Semambung, dan Desa Simoangin-angin. Lokasi ini dipilih karena posisi Penelitian kualitatif
ketiga desa tersebut berstatus desa maju dan capaian di tahun 2021
mengalami penurunan serta di Kecamatan Wonoayu belum terdapat
(Cresswell, 2016)
FOKUS PENELITIAN desa mandiri

Upaya Mewujudkan Desa


Mandiri METODE ANALISIS (Cresswell, 2016) SUMBER DATA
Memiliki Ditinjau dari Indeks
kapasitas diri Desa Membangun Data Primer dan
(personal self khususnya mengenai
capacity) Indeks Ketahanan Sekunder
Elemen Ekonomi
Kemandirian
Memiliki Ditinjau dari Indeks
Masyarakat
(Bell & Morse
tanggung
jawab kolektif
Desa Membangun
khususnya mengenai
PENGUMPULAN
(dalam Agusta
2014:21)
(colective Indeks Ketahanan DATA
responsibility) Sosial
Observasi, Wawancara,
Memiliki Ditinjau dari Indeks
kemampuan Dokumentasi, Materi Audio
Desa Membangun
berfikir dan khususnya mengenai Dalam memaksmalkan
bertindak Indeks Ketahanan analisis data penelitian
secara Ekologi/Lingkungan digunakan piranti analisis
berkelanjutan (IKL). Nvivo 12 Plus. Nvivo 12 plus
(suistainable) sebagai alat analisis yang INSTRUMEN PENELITIAN
memiliki kemampuan untuk
menampilkan data dalam 1.Peneliti Sendiri
bentuk teks dan gambar
Faktor 1. Kondisi Lingkungan melalui proses coding data 2.Interview
Pendorong dan 2. Hubungan Antar Organisasi
Penghambat 3. Sumberdaya Organisasi untuk
(Phillips & Lu, 2018). Guide/Pedoman
dalam implementasi program Wawancara
Mewujudkan 4. Karakteristik dan Kemampuan VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Desa Mandiri Agen Pelaksana
3.Perangkat Pendukung
Triangulasi Data, menerapkan member checking, rich & thick description
Sumber: Subarsono (Konsep, Teori dan
Aplikasi)
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Capaian Indeks Desa Membangun Desa Tanggul Tahun 2019-2021
2019 2020 2021
NO. KOMPOSIT IDM
SKOR NILAI SKOR NILAI SKOR NILAI
Dat a Capaian St at us IDM De sa Tanggul, De sa Indeks Ketahanan
Se m am bung, dan De sa Sim oangin-angin Tahun 1. Sosial 149 0,8514 149 0,8514 149 0,8514
2 0 1 9 -2 0 2 1 Indeks Ketahanan 51 0,85
2. Ekonomi 48 0,77 48 0,77
PENYAJIAN DATA 0.75
0.7468 Indeks Ketahanan
0.7394 0.7394 3 Ekologi 9 0,6 9 0,6 9 0,6
0.74 0.7351
0.7298
0.7275
Sumber : Data IDM Pemerintah Desa Tanggul Diolah Peneliti, 2022
0.73 0.7261
Tabel Capaian Indeks Desa Membangun Desa Simoangin-angin Tahun 2019-2021
0.72 0.7148
0.7111 2019 2020 2021
0.71
NO. KOMPOSIT IDM
SKOR NILAI SKOR NILAI SKOR NILAI
0.7 Indeks Ketahanan
1. Sosial 138 0,7943 139 0,8229 139 0,8229
Belum Optimalnya
0.69 Indeks Ketahanan
Kondisi Sosial TANGGUL SEMAMBUNG SIMOANGIN-ANGIN 2. Ekonomi 45 0,75 40 0,6667 40 0,6667
2019 2020 2021 Indeks Ketahanan 9 0,6
1. Kurangnya Ketersediaan 3 Ekologi 10 0,6667 10 0,6667
tenaga kesehatan dokter Sumber : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Status IDM, 2022 Sumber : Data IDM Pemerintah Desa Simoangin-angin Diolah Peneliti, 2022
dan tingkat kepesertaan
Tabel Capaian Indeks Desa Membangun Desa Semambung Tahun 2019-2021
BPJS <75%
2. Kurangnya Pendidikan 2019 2020 2021
NO. KOMPOSIT IDM
Paket ABC dan kegiatan Belum Optimalnya SKOR NILAI SKOR NILAI SKOR NILAI
Kursus Kondisi Ekonomi Belum Indeks Ketahanan
Optimalnya 1. Sosial 139 0,7943 144 0,8229 144 0,8229
3. Kurangnya Dimensi 1. Dimensi Perdagangan Indeks Ketahanan
Kondisi 39 0,65
Modal Sosial yaitu masih belum adanya Pasar Desa 2. Ekonomi 42 0,70 42 0,70
Lingkungan/
terdapat PMKS 2. Dimensi Akses Distribusi Indeks Ketahanan 11 0,73 11 0,73 11 0,73
Ekologi 3 Ekologi
4. Dimensi Permukiman belum tedapat akses
perlu adanya penguatan distribusi logistik 1. Pencemaran Air/Sungai Sumber : Data IDM Pemerintah Desa Semambung Diolah Peneliti, 2022
dalam akses air bersih 3. Belum terdapat akses 2. Belum terdapat TPST
dan layak minum serta Kredit dan Perbankan 3. Pada Dimensi Potensi dan
akses fasilitas sanitasi. 4. BUMDes belum berjalan Tanggap Bencana Belum Keterangan:
5. Belum terdapat 5. Tidak terdapat terdapat fasilitas mtitigasi 1. Hasil observasi, wawancara dengan 3 Pemerintah Desa
Perpustakaan Desa hotel/penginapan Bencana 2. Konfirmasi Kepala Desa, Sekretaris/Perangkat Desa, Masyarakat Desa
ANALISIS DAN
INTERPRETASI DATA
Kemandirian desa juga selaras dengan kemandirian masyarakat. Menurut
Hillery dalam (Agusta & Fujiartanto, 2014:7) bahwa istilah kemandirian
sering dipersamakan dengan istilah otonom, tidak tergantung/bebas,
mengelola diri sendiri, dan keberlanjutan diri.

a) Memiliki kapasitas diri (personal self capacity)


Sikap tidak tergantung, mampu memenuhi kebutuhan sesuai dengan potensinya,
menyelesaikan masalah yang dihadapi, secara ekonomi mampu menghasilkan
(produksi dan pendapatan) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan dapat
melakukan kontrol dalam masyarakat

Dikaitkan dengan Multiparadigma pembangunan desa yang mendukung yaitu Gambar. Komponen ideal kondisi ketahanan ekonomi
paradigma neoliberalism dengan agen berupa enterpreneur (wiraswasta) secara setiap desa
perseorangan, selain itu adalah inventionism karena peluang investasi pasar dengan Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022
agen pembangunan mencakup pemerintah, LSM. Kemudian people centered yaitu
agen pembangunan berupa masyarakat.

1. Desa Tanggul 2. Desa Simoangin-angin 3. Desa Semambung

Gambar Kondisi Ketahanan Ekonomi yang perlu dilakukan percepatan Gambar Kondisi Ketahanan Ekonomi yang perlu dilakukan Gambar Kondisi Ketahanan Ekonomi yang perlu dilakukan
desa Tanggul percepatan desa Simoangin-angin percepatan desa Semambung
Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022 Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022 Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022
Gambar. Komponen ideal kondisi
ANALISIS DAN ketahanan Sosial setiap desa
Sumber: Diolah Peneliti menggunakan
INTERPRETASI DATA Nvivo 12 Plus, 2022
Kemandirian desa juga selaras dengan kemandirian masyarakat. Menurut
Hillery dalam (Agusta & Fujiartanto, 2014:7) bahwa istilah kemandirian
sering dipersamakan dengan istilah otonom, tidak tergantung/bebas,
mengelola diri sendiri, dan keberlanjutan diri.

b) Memiliki tanggung jawab kolektif (collective responsibility)


Adanya pengembangan kerjasama dan kemitraan antar warga masyarakat dalam
mengatasi permasalahan dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dan pengembangan
jaringan sosial untuk mengakses berbagai peluang.

Dikaitkan dengan Multiparadigma pembangunan desa yang mendukung yaitu


paradigma itu people centered yaitu agen pembangunan berupa masyarakat karena
pembangunan dijalankan oleh individu atau gerakan masyarakat. Selain itu yaitu
dengan pendekatan structuralism dengan agen pembangunan berupa pemerintah.

1. Desa Tanggul 2. Desa Simoangin-angin 3. Desa Semambung

Gambar Kondisi Ketahanan Sosial yang perlu dilakukan percepatan desa Gambar Kondisi Ketahanan Sosial yang perlu dilakukan Gambar Kondisi Ketahanan Sosial yang perlu dilakukan
Tanggul percepatan desa Simoangin-angin percepatan desa Semambung
Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022 Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022 Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022
ANALISIS DAN
INTERPRETASI DATA
Kemandirian desa juga selaras dengan kemandirian masyarakat. Menurut
Hillery dalam (Agusta & Fujiartanto, 2014:7) bahwa istilah kemandirian
sering dipersamakan dengan istilah otonom, tidak tergantung/bebas,
mengelola diri sendiri, dan keberlanjutan diri.

c) Memiliki kemampuan berfikir dan bertindak secara berkelanjutan


(suistainable)
Menjaga kualitas lingkungan sistemik dan memelihara pelayanan dan sumber daya
secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Desa Tanggul, Desa Simoangin-
angin, dan Desa Semambung sesuai dengan potensi masing-masing dapat
meningkatkan dan menjaga kestabilan ekologi/lingkungan desa.
Dikaitkan dengan Multiparadigma pembangunan desa yang mendukung yaitu
paradigma itu people centered yaitu agen pembangunan berupa masyarakat karena
pembangunan dijalankan oleh individu atau gerakan masyarakat. Selain itu yaitu Gambar. Komponen ideal kondisi ketahanan Ekologi setiap desa
dengan pendekatan structuralism dengan agen pembangunan berupa pemerintah. Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022

1. Desa Tanggul 2. Desa Simoangin-angin 3. Desa Semambung

Gambar Kondisi Ketahanan Ekologi yang perlu dilakukan


Gambar Kondisi Ketahanan Ekologi yang perlu dilakukan percepatan percepatan desa Simoangin-angin Gambar Kondisi Ketahanan Ekologi yang perlu dilakukan
desa Tanggul Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022 percepatan desa Semambung
Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022 Sumber: Diolah Peneliti menggunakan Nvivo 12 Plus, 2022
Rekomendasi Kegiatan Untuk Mewujudkan Desa Mandiri Di Desa Tanggul, Desa Percepatan Pembangunan Desa:
Simoangin-angin, & Desa Semambung
1. Dana Desa diarahkan untuk mendukung indikator Indeks Desa
INDEKS
KETAHANAN
INDEKS
KETAHANAN
INDEKS
KETAHANAN
Membangun
SOSIAL EKONOMI EKOLOGI 2. Penguatan kapasitas diri/wilayah dalam hal ekonomi
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
ASPEK Kegiatan Kegiatan
Keterangan
Kegiatan yang
Keterangan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan yang tersebar Kegiatan Kegiatan
Keterangan
Kegiatan yang Jumlah
(menghasilkan produksi & pendapatan)
Prioritas Super tersebar di IKS Prioritas Super di IKE Prioritas Super tersebar di IKL 3. Penguatan tanggung jawab kolektif dengan pengembangan
(0,50% - Prioritas (0,50% - Prioritas (0,50% - Prioritas
0,75%) (0,00% - 0,75%) (0,00% - 0,75%) (0,00% - kerjasama dan kemitraan antar warga/stakeholder:
50%) 50%) 50%) a. Masyarakat Desa
Dimensi : Dimensi: Dimensi Kualitas
1.Kesehatan (2) 1.Keragaman Produksi (1) Lingkungan (1) b. Pemerintah Desa
DESA 2.Pendidikan (1) 2.Perdagangan (1) Dimensi Potensi dan c. Perangkat Daerah Kab. Sidoarjo
5 4 3.Modal Sosial (3) 5 1 3.Akses Distribusi (1) 1 1 Tanggap Bencana (1) 17
TANGGUL
4.Permukiman (3) 4.Akses Kredit (2) d. Provinsi Jawa Timur
5.Lembaga Ekonomi (1) e. Kementerian terkait
Dimensi: Dimensi: Dimensi Potensi dan 4. Penguatan kemampuan berfikir dan bertindak secara
DESA 1.Kesehatan (2) 1.Perdagangan (2) Tanggap Bencana (1)
SIMOANGIN- 5 7 2.Pendidikan (3) 4 3 2.Akses Distribusi (1) - 1 20 berkelanjutan untuk menjaga kualitas lingkungan sistemik dan
ANGIN 3.Modal Sosial (4)
4.Permukiman (3)
3.Akses Kredit (2)
4.Lembaga Ekonomi (2)
memelihara pelayanan dan sumber daya secara berkelanjutan
Dimensi: Dimensi: Dimensi Kualitas dan berwawasan lingkungan.
1.Kesehatan (2) 1.Perdagangan (1) Lingkungan (1)
DESA 2.Pendidikan (2) 2.Akses Distribusi (1) Dimensi Potensi dan
3 7 5 0 2 1 18
SEMAMBUNG 3.Modal Sosial (6) 3.Akses Kredit (2) Tanggap Bencana (2)
4.Permukiman (1) 4.Lembaga Ekonomi (1)

Sampling Persebaran Rekomendasi Kegiatan di setiap Dimensi


Realisasi Tahun 2021 Prioritas Percepatan
Klasifikasi Status Desa Super Prioritas
Perangkat Rekomendasi Penambahan Unit Pengampu
Dimensi Indikator Item Keterangan Nilai Prioritas
NO. STATUS DESA NILAI BATAS Indikator
Capaian
Skor
(%) (0,00% - (0,50%
Kegiatan Nilai Pelaksana Kegiatan
50%) - 0,75%)
1. Desa Sangat tertinggal < 0,491 Pembangunan 1. Provinsi:
2. Desa Tertinggal > 0,491 dan < 0,599 Tersedianya
(Total KK
Pasar
Permanen
Disperindakop UKM
Jawa Timur
Terdapat Pasar /jumlah pasar
3. Desa Berkembang > 0,599 dan < 0,707 Perdagangan Pusat
Desa (permanen))
1 0,20 V 0.02222222 2. Kab/Kota: Dinas
Perdagangan Perindustrian dan
4. Desa Maju > 0,707 dan < 0,815 =0 Perdagangan

5. Desa Mandiri > 0,815 Terdapat Kantor Jumlah pos


Pembangunan/
Pengadaan
1. BUMDES
2. Kantor Pos/Swasta
Akses Akses Distribusi
Pos dan Jasa dan jasa 0 0,00 V Jasa logistik / 0.01111111
Sumber: Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Distribusi Logistik
Logistik logistik = 1 kantor Pos
Transmigrasi Republik Indonesia nomor 2 tahun 2016
Pembangunan 1. Provinsi: Dinas
1 Unit Pariwisata
Poin penambahan yang dibutuhkan untuk mewujdukan desa Terdapat Usaha
Jumlah Kedai Penginapan 2. Kab/Kota: Dinas
Mandiri Lembaga Lembaga Kedai makanan, Pariwisata
dan restoran 3 0,60   V 0.01111111
Ekonomi Ekonomi Restoran, Hotel 3. Dana Desa
1. Desa Tanggul memerlukan penambahan 0,0762. =1
dan Penginapan 4. Perorangan/Swasta
2. Desa Simoangin-angin memerlukan penambahan 0,1045.
3. Desa Semambung memerlukan 0,0858
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DALAM MEWUJUDKAN DESA MANDIRI

FAKTOR PENDUKUNG FAKTOR PENGHAMBAT


1. Kondisi Desa Tanggul, Semambung,
Simoanngn-angin lokasinya cukup
strategis karena perbatasan dengan pusat KONDISI
perdagangan LINGKUNGAN 1. Kondisi desa Tanggul, desa Simoangin-
2. Fasilitas terkait pusat perdagangan juga
tersedia selain itu jarak akses ke pusat angin, dan desa Semambung dalam
perdagangan seperti pasar juga tidak jauh. KONDISI meningkatkan ketahanan sosial yaitu pada
aspek ketersediaan fasilitas umum seperti
LINGKUNGAN ruang terbuka publik dalam hal ini belum
terdapat taman.
2. Terdapat pencemaran air khususnya sungai
1. Peningkatan Kerja Sama yang memperngaruhi pencapaian dalam
Desa/Stakeholders HUBUNGAN mewujudkan desa mandiri.
2. Pemerintah Desa Tanggul, Pemerintah
Desa Simoangin-angin dan Pemerintah ANTAR
MEWUJUDKAN 3. Fasilitas mitigasi bencana belum terdapat di
Desa Semambung juga melakukan
peningkatan kapasitas pegawai bekerja
ORGANISASI DESA MANDIRI masing-masing desa

sama dengan Kecamatan Wonoayu serta


dinas terkait seperti Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Sidoarjo.
KARAKTERISTIK 1. Permasalahannya yaitu dari sisi SDM yang
ada di Pemerintahan Desa misalnya
DAN konteks lembaga ekonomi seperti yang
1. Sumber daya organisasi Desa Tanggul,
Desa Semambung, dan Desa Simoangin- KEMAMPUAN masih belum berjalan. Sehingga produk
atau potensi yang ada di desa kurang
angin memiliki struktur organisasi yang AGEN adanya fasilitas promosi.
sama. Terdiri dari beberapa unit
pengampu yaitu Kepala Desa, Sekretaris SUMBER DAYA PELAKSANA 2. Fokus BUMDes juga masih belum
Desa yang membawahi Kaur Keuangan, ditentukan oleh pemerintah desa.
Kaur Perencanaan, dan Kaur Tata Usaha ORGANISASI
dan Umum.
2. Sumberdaya (non-SDM) organisasi yaitu
di setiap kantor desa juga memiliki sarana
prasarana yang memadai yang
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi.
KESIMPULAN SARAN
1. Pemerintah desa melakukan pengembangan kerja sama antar pihak
1. Setiap desa yaitu desa Tanggul, desa Simoangin-angin dan desa untuk mewujudkan desa mandiri misalnya:
Semambung memiliki potensi masing-masing sehingga perlu memperkuat
a. Membangun peluang investasi untuk enterprener (wiraswasta) secara
kemandirian masyarakat dalam mewujudkan desa Mandiri: perseorangan/kelompok untuk mendukung item indeks ketahanan
a. Penguatan kapasitas diri untuk meningkatkan kondisi ekonomi di ekonomi.
setiap desa serta mendukung Indeks Ketahanan Ekonomi
b. Membangun kerja sama antar desa untuk membangun BUMDes
b. Penguatan tanggung jawab kolektif/bersama artinya perlu bersama
keterlibatan semua pihak dan antar stakeholder dalam
c. Kerja sama dengan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
mewujudkan desa Mandiri serta mendukung Indeks Ketahanan
yang mendukung capaian indeks ketahanan sosial, indek ketahanan
Sosial
ekonomi, dan indeks ketahanan ekologi.
c. Penguatan kemampuan bertindak secara berkelanjutan untuk
2. Selain itu Desa Tanggul, Desa Semambung, Desa Simoangin-angin juga
menjaga Sumber Daya dan kualitas lingkungan yang ada di setiap
menjalankan program prioritas percepatan pembangunan desa sesuai
desa serta mendukung Indeks Ketahanan Ekologi
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
Republik Indonesia yaitu:
2. Desa Tanggul, Semambung, dan Simoangin-angin berpotensi menjadi a. Menjaga kualitas permukiman sehingga terhindar dari segala jenis
desa mandiri jika setiap aspek dimensi diperbaiki dan ditindaklanjuti. pencemaran baik air, udara maupun tanah karena ketahanan ekologi
Meskipun setiap desa memiliki potensi di bidang ekonomi bukan juga penting sebagai aspek keberlanjutan.
berarti desa tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai desa mandiri
b. Membangun Sarana Olahraga Desa yang mana dapat mendukung
namun harus melibatkan keberlanjutan aspek sosial dan ekologi.
dimensi pada aspek ketahanan sosial yang ada di desa.
3. Pembangunan desa ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
c. Mengembangkan dan Memerkuat BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
pemerintah desa untuk meningkatkan menjadi desa mandiri. Selain itu
d. Memperkuat Jaring Komunitas Desa yaitu gerakan pembangunan desa
juga sebagai referensi bagi masyarakat, akademisi, pemangku kebijakan
haruslah dilakukan seacara kolektif yaitu di dalamnya terdapat
untuk mengidentifikasi potensi, kelemahan, dan melakukan evaluasi
kebersamaan, persaudaraan dan kesadaran mau melakukan perubahan
terkait pembangunan desa.
secara kolektif. Misalnya dengan memperkuat proses musyawarah desa.
Adanya Dana Desa dalam konteks memperkuat pembangunan dan
pemberdayaan Desa sehingga dengan adanya pengelolaan dana desa
yang tepat sasaran dapat menghasilkan kemandirian desa.

Anda mungkin juga menyukai