Anda di halaman 1dari 12

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018

No. 99/12/Th. XXI, 10 Desember 2018

BERITA
RESMI
STATISTIK
Hasil Pendataan Potensi Desa
(Podes) 2018
• Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga kali dalam 10
tahun. Berdasarkan hasil Podes 2018, tercatat 83.931 wilayah
administrasi pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari
Terdapat 75.436 desa, 8.444 kelurahan, dan 51 UPT/SPT. Podes juga
mencatat sebanyak 7.232 kecamatan dan 514 kabupaten/kota.
83.931 wilayah • Indeks Pembangunan Desa (IPD) menunjukkan tingkat
administrasi perkembangan desa dengan status tertinggal, berkembang, dan
mandiri. Hasil pengkategorian IPD menghasilkan desa tertinggal
pemerintahan sebanyak 14.461 desa (19,17 persen) , desa berkembang
setingkat desa di sebanyak 55.369 desa (73,40 persen), dan desa mandiri
sebanyak 5.606 desa (7,43 persen).
Indonesia tahun • Indeks Pembangunan Desa disusun berdasarkan lima dimensi,
2018 yaitu Dimensi Pelayanan Dasar, Dimensi Kondisi Infrastruktur,
Dimensi Transportasi, Dimensi Pelayanan Umum, dan Dimensi
Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Pada tahun 2018, semua
dimensi penyusun IPD mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun 2014. Dimensi dengan kenaikan tertinggi adalah
Penyelenggaraan Pemerintah Desa, yaitu sebesar 9,81 poin.
Sementara dimensi dengan kenaikan terkecil adalah Pelayanan
Dasar, yaitu sebesar 0,92 poin.

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 1


1. Cakupan Wilayah Administrasi Pemerintahan
Pendataan Podes dilaksanakan tiga kali dalam 10 tahun. Podes 2018 dilaksanakan pada
bulan Mei 2018 terhadap seluruh desa/nagari/kelurahan/Unit Permukiman Transmigrasi (UPT)/
Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT), kecamatan, dan kabupaten/kota. Wilayah administrasi
setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) ada wilayah dengan batas yang
jelas, 2) ada penduduk yang menetap, dan 3) ada pemerintah desa/kelurahan. Hasil Podes 2018,
terdapat 83.931 wilayah setingkat desa, 7.232 kecamatan, dan 514 kabupaten/kota. Wilayah
setingkat desa terdiri dari 75.436 desa/nagari, 8.444 kelurahan, dan 51 UPT/SPT (Gambar 1).
Gambar 1
Jumlah Desa/Nagari/Kelurahan/UPT/SPT, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota, 2011–2018

Desa/Nagari/Kelurahan/UPT/SPT Kecamatan Kabupaten/Kota


UPT/SPT Desa/Nagari Kelurahan

83 931 514
82 190 7 232
78 609
8.444 511
8.412
8.083
7 074

6 771 497
70.390 73.709 75.436

136 69 51

2011 2014 2018 2011 2014 2018 2011 2014 2018

2. Indeks Pembangunan Desa


Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang menggambarkan
tingkat kemajuan atau perkembangan desa, dengan skala 0–100. Indeks Pembangunan Desa
menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan status tertinggal (kurang dari sama dengan
50), berkembang (lebih dari 50 namun kurang dari sama dengan 75), dan mandiri (lebih dari
75). Indeks Pembangunan Desa hanya dihitung pada Indeks Pembangunan
wilayah Desa (IPD),
administrasi setingkat desa2018yang
berstatus pemerintahan desa. Pada tahun 2018, sebagian besar desa di Indonesia berstatus Desa
Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang menggambarkan tingkat
Berkembang (Gambar 2). kemajuan atau perkembangan desa pada suatu waktu.
Gambar 2
Jumlah Desa
Jumlah Desa Menurut
Menurut Status Status
IPD 2018IPD, 2018

Desa Mandiri;
5 606; (7,43%) Desa Tertinggal;
14 461; (19,17%)

IPD mengklasifikasikan
desa menjadi 3 Status,
yaitu:
a. Desa Tertinggal
b. Desa Berkembang
c. Desa Mandiri
Desa Berkembang;
55 369; (73,40 %)

Catatan: Jumlah Desa 2018 sebesar 75 436

2 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


Indeks Pembangunan Desa telah menunjukkan perbaikan status desa. Desa Tertinggal
berkurang sebesar 6.518 desa bila dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, Desa Mandiri
bertambah sebesar 2.665 desa. Perkembangan jumlah desa menurut status IPD disajikan pada
Gambar 3.
Perkembangan Pembangunan
Gambar 3 Desa 2014 – 2018
Jumlah Desa Menurut Status IPD, 2014–2018
Jumlah Desa Menurut Status IPD Jumlah Desa Menurut Status IPD
2014 2018

Desa Mandiri; Desa Tertinggal; Desa Mandiri; Desa Tertinggal;


2 894; (3,93%) 19 750; (26,81%) 5 559; (7,55%) 13 232; (17,96%)

Desa Berkembang;
51 026; (69,26%) Desa Berkembang;
54 879; (74,49 %)

Catatan: Perbandingan status IPD ini dilakukan untuk desa-desa yang sama dengan tahun 2014, yaitu sebesar 73 670
9

Indeks Pembangunan Desa disusun dari 5 dimensi, yang terdiri dari 12 variabel dan 42
indikator. Semua dimensi penyusun IPD mengalami kenaikan. Dimensi dengan kenaikan tertinggi
adalah Penyelenggaraan Pemerintah Desa, yaitu sebesar 9,81 poin. Sementara dimensi dengan
kenaikan terkecil adalah Pelayanan Dasar, yaitu sebesar 0,92 poin. Secara lebih rinci, tingkat
kenaikan IPD menurut dimensi penyusun IPD dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4
Perkembangan IPD Menurut Dimensi Penyusun IPD, 2014 dan 2018

77,00
73,50 71,40
61,59
56,73 57,65 55,71 59,36
51,72 53,60
44,63
39,21

0,92 5,42 3,50 1,88 9,81 3,65

Pelayanan Dasar Kondisi Infrastruktur Transportasi Pelayanan Umum Penyelenggaraan IPD


Pemerintah Desa
2014 2018

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 3


Perubahan nilai indikator penyusun IPD cukup bervariasi. Salah satu indikator yang
mengalami kenaikan tinggi pada Dimensi Pelayanan Dasar adalah Ketersediaan dan Akses ke
SMU Sederajat, dengan meningkatnya jumlah desa yang ada SMU sederajat. Selanjutnya, pada
Dimensi Kondisi Infrastruktur, indikator yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah Bahan
Bakar untuk Memasak, dengan meningkatnya jumlah desa yang ada pangkalan/agen/penjual
LPG. Lebih lengkapnya, tiga indikator yang mengalami kenaikan tertinggi pada setiap dimensi
disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1
Tiga Indikator yang Mengalami Kenaikan Tertinggi Menurut Dimensi Penyusun IPD
2018

Dimensi Indikator Keterangan


(1) (2) (3)
Ketersediaan dan Akses ke SMU
1 Desa yang ada SMU sederajat meningkat 19% dari 2014
Sederajat
Ketersediaan dan Kemudahan
Pelayanan Dasar 2 Desa yang ada apotek meningkat 54% dari 2014
Akses ke Apotek
Ketersediaan dan Kemudahan
3 Desa yang ada Rumah Sakit meningkat 20% dari 2014
Akses ke Rumah Sakit
Desa yang ada pangkalan/agen/penjual LPG meningkat
1 Bahan Bakar untuk Memasak
sebesar 14% dari 2014
Kondisi Desa yang sebagian besar keluarganya menggunakan
2 Fasilitas Buang Air Besar
Infrastruktur jamban sendiri di desa meningkat 26% dari 2014
Ketersediaan Fasilitas Internet
3 Desa yang ada layanan pos meningkat 59% dari 2014
dan Pengiriman Pos atau Barang
Waktu Tempuh per Kilometer Waktu tempuh menjadi lebih singkat dari rata-rata 1 jam
1
Transportasi ke Kantor Camat 32 menit tahun 2014 menjadi 34 menit tahun 2018
Waktu Tempuh per Kilometer Waktu tempuh menjadi lebih singkat dari rata-rata 2
Transportasi 2 Transportasi ke Kantor Bupati/ jam 44 menit tahun 2014 menjadi 1 jam 54 menit tahun
Walikota 2018
Desa dengan jalan aspal/beton meningkat 15% dari
3 Lalu Lintas dan Kualitas Jalan
2014
1 Ketersediaan Fasilitas Olahraga Desa yang ada fasilitas olahraga meningkat 8% dari 2014
Desa yang ada kejadian gizi buruk (marasmus/
2 Penanganan Gizi Buruk
Pelayanan Umum kwasiorkor) berkurang 29% dari 2014
Penanganan Kejadian Luar Biasa
3 Desa yang mengalami KLB berkurang 6% dari 2014
(KLB)
1 Otonomi Desa Penerimaan desa meningkat lebih dari 50% dari 2014
Desa yang memiliki sekretaris desa meningkat 13% dari
Penyelenggaraan 2 Kelengkapan Pemerintahan Desa
2014
Pemerintah Desa
Kualitas Sumber Daya Manusia Pendidikan Kepala Desa minimal SMU meningkat
3
Kepala Desa sebesar 10% dari 2014
Catatan: IPD terdiri dari 42 indikator.

4 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


3. Potensi Desa/Kelurahan
Pendataan Podes 2018 mengumpulkan beragam informasi, yang meliputi: keterangan
umum desa/kelurahan; ketenagakerjaan; perumahan dan lingkungan hidup; bencana alam dan
mitigasi bencana alam; pendidikan dan kesehatan; sosial budaya; olahraga dan hiburan; angkutan,
komunikasi, dan informasi; ekonomi; keamanan; pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa/kelurahan; serta keterangan aparatur pemerintah desa/kelurahan. Beragam informasi
tersebut menunjukkan potensi unggulan dan tantangan pembangunan desa/kelurahan.
a. Potensi Desa/Kelurahan
Salah satu potensi unggulan desa/kelurahan adalah potensi wisata. Desa/kelurahan wisata
menurut pendataan Podes 2018 adalah sebuah kawasan perdesaan yang memiliki beberapa
karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Keberadaan desa wisata diatur/
ditetapkan dalam peraturan daerah (Perda) setempat. Pada umumnya, penduduk di kawasan
desa wisata memiliki tradisi dan budaya yang khas, serta alam dan lingkungan yang masih terjaga.
Pendataan Podes 2018 mencatat bahwa ada 1.734 desa/kelurahan wisata di seluruh Indonesia
(Gambar 5).

Gambar 5
Jumlah Desa/Kelurahan Wisata Menurut Pulau, 2018

Sumatera
355 desa/kelurahan Kalimantan Sulawesi
117 desa/kelurahan 119 desa/kelurahan
Papua
74 desa/kelurahan

Jawa - Bali
857 desa/kelurahan Nusa Tenggara Maluku
189 desa/kelurahan 23 desa/kelurahan

b. Tantangan Desa/Kelurahan
Selain potensi yang dapat dikembangkan, desa/kelurahan juga tidak luput dari beragam
permasalahan yang dapat menjadi kendala sekaligus tantangan desa/kelurahan. Beberapa
tantangan pembangunan desa/kelurahan yang dihadapi diantaranya bencana alam, pencemaran,
dan gangguan keamanan.
1) Bencana Alam
Jenis bencana alam yang didata pada Podes 2018 adalah tanah longsor, banjir, banjir
bandang, gempa bumi, tsunami, gelombang pasang laut, angin puyuh/puting beliung/topan,
gunung meletus, kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan (lahan). Pendataan Podes 2018
mencatat 19.675 desa/kelurahan terdampak banjir, 10.246 desa/kelurahan terdampak tanah
longsor, dan 10.115 desa/kelurahan terdampak gempa bumi (Tabel 2).

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 5


Tabel 2
Jumlah Desa/Kelurahan yang Mengalami Bencana Alam, 2018

Jenis Bencana Alam Jumlah Desa/Kelurahan


(1) (2)
Banjir 19 675
Tanah longsor 10 246
Gempa bumi 10 115
Kekeringan (lahan) 8 587
Angin puyuh/puting beliung/topan 7 251
Kebakaran hutan dan lahan 4 394
Banjir bandang 1 869
Gelombang pasang laut 1 808
Gunung meletus 623

Desa yang terkena bencana alam dapat menimbulkan kerusakan tempat tinggal, fasilitas
umum, bahkan menimbulkan korban manusia. Kesiapsiagaan antisipasi bencana alam di wilayah
desa/kelurahan perlu dilakukan. Hal ini mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs)
Tujuan 13 Target 3 yaitu meningkatkan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas
manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini
perubahan iklim. Pendataan Podes 2018 mencatat jenis mitigasi bencana alam yang terdapat
di desa/kelurahan yaitu sistem peringatan dini bencana alam, penyediaan jalur evakuasi baru,
penyediaan perlengkapan keselamatan, dan upaya penyediaan peringatan dini tsunami (Tabel 3).

Tabel 3
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Upaya Mitigasi Bencana Alam, 2018

Jenis Upaya Jumlah Desa/Kelurahan


(1) (2)
Sistem peringatan dini bencana alam 7 968
Jalur evakuasi 5 048
Perlengkapan keselamatan 2 738
Sistem peringatan dini khusus tsunami 634

6 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


2) Pencemaran
Pencemaran yang tercakup dalam pendataan Podes 2018 adalah pencemaran air, udara,
dan tanah. Pencemaran ini dapat bersumber dari rumah tangga, pabrik/industri/usaha, dan
lainnya. Hasil pendataan menunjukkan bahwa masih banyak desa/kelurahan yang mengalami
pencemaran lingkungan hidup di wilayah desa/kelurahan dalam setahun terakhir. Pencemaran
yang paling banyak terjadi adalah pencemaran air, kemudian diikuti dengan pencemaran udara
dan tanah (Tabel 4).

Tabel 4
Jumlah Desa/Kelurahan yang Mengalami Pencemaran, 2018

Jenis Pencemaran Jumlah Desa/Kelurahan


(1) (2)
Pencemaran air 16 847
Pencemaran udara 8 882
Pencemaran tanah 2 200

3) Keamanan
Keamanan lingkungan merupakan salah satu faktor utama kenyamanan suatu wilayah.
Lingkungan dapat menjadi tidak nyaman karena adanya tindak kejahatan. Jenis tindak
kejahatan yang didata dalam Podes 2018 adalah pencurian, pencurian dengan kekerasan,
penipuan/penggelapan, penganiyaan, pembakaran, perkosaan/kejahatan terhadap kesusilaan,
penyalahgunaan/peredaran narkoba, perjudian, pembunuhan, perdagangan orang (trafficking),
serta perkelahian massal selama setahun terakhir. Kejadian penyalahgunaan/peredaran narkoba
dan perkelahian massal merupakan salah satu gangguan keamanan desa/kelurahan (Tabel 5).

Tabel 5
Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Gangguan Keamanan, 2018
Persentase
Jenis Gangguan Keamanan
Desa/Kelurahan
(1) (2)
Penyalahgunaan/peredaran narkoba 14,99
Perkelahian massal 3,75

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 7


Lampiran 1. Jumlah Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan/UPT/SPT Menurut
Provinsi, 2018

Desa/Kelurahan/
Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan
UPT/SPT
(1) (2) (3) (4)
Aceh 23 289 6 508
Sumatera Utara 33 449 6 132
Sumatera Barat 19 179 1 275
Riau 12 169 1 875
Jambi 11 141 1 562
Sumatera Selatan 17 237 3 262
Bengkulu 10 129 1 514
Lampung 15 228 2 654
Kep. Bangka Belitung 7 47 391
Kepulauan Riau 7 70 416
DKI Jakarta 6 44 267
Jawa Barat 27 627 5 957
Jawa Tengah 35 573 8 559
DI Yogyakarta 5 78 438
Jawa Timur 38 666 8 496
Banten 8 155 1 552
Bali 9 57 716
Nusa Tenggara Barat 10 117 1 143
Nusa Tenggara Timur 22 309 3 353
Kalimantan Barat 14 174 2 137
Kalimantan Tengah 14 136 1 576
Kalimantan Selatan 13 153 2 008
Kalimantan Timur 10 103 1 038
Kalimantan Utara 5 53 482
Sulawesi Utara 15 171 1 838
Sulawesi Tengah 13 175 2 020
Sulawesi Selatan 24 307 3 049
Sulawesi Tenggara 17 222 2 354
Gorontalo 6 77 734
Sulawesi Barat 6 69 650
Maluku 11 118 1 240
Maluku Utara 10 116 1 196
Papua Barat 13 218 1 987
Papua 29 576 5 552
INDONESIA 514 7 232 83 931

8 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


Lampiran 2. Jumlah Wilayah Administrasi Pemerintahan Setingkat Desa Menurut Provinsi, 2018

Provinsi Desa Kelurahan UPT/SPT Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)


Aceh 6 506 - 2 6 508
Sumatera Utara 5 437 692 3 6 132
Sumatera Barat 1 045 230 - 1 275
Riau 1 607 268 - 1 875
Jambi 1 399 163 - 1 562
Sumatera Selatan 2 876 386 - 3 262
Bengkulu 1 341 172 1 1 514
Lampung 2 446 205 3 2 654
Kep. Bangka Belitung 309 82 - 391
Kepulauan Riau 275 141 - 416
DKI Jakarta - 267 - 267
Jawa Barat 5 312 645 - 5 957
Jawa Tengah 7 809 750 - 8 559
DI Yogyakarta 392 46 - 438
Jawa Timur 7 721 775 - 8 496
Banten 1 238 314 - 1 552
Bali 636 80 - 716
Nusa Tenggara Barat 995 145 3 1 143
Nusa Tenggara Timur 3 048 305 - 3 353
Kalimantan Barat 2 038 99 - 2 137
Kalimantan Tengah 1 434 139 3 1 576
Kalimantan Selatan 1 864 144 - 2 008
Kalimantan Timur 841 197 - 1 038
Kalimantan Utara 447 35 - 482
Sulawesi Utara 1 506 332 - 1 838
Sulawesi Tengah 1 842 175 3 2 020
Sulawesi Selatan 2 255 792 2 3 049
Sulawesi Tenggara 1 969 378 7 2 354
Gorontalo 657 72 5 734
Sulawesi Barat 575 73 2 650
Maluku 1 202 34 4 1 240
Maluku Utara 1 066 117 13 1 196
Papua Barat 1 892 95 - 1 987
Papua 5 456 96 - 5 552
INDONESIA 75 436 8 444 51 83 931

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 9


Lampiran 3. Perkembangan IPD Menurut Provinsi dan Dimensi Penyusun IPD, 2014–2018

Penyelenggaraan
Pelayanan Kondisi Pelayanan
IPD Transportasi Pemerintahan
Dasar Infrastruktur Umum
Provinsi Desa

2014 2018 2014 2018 2014 2018 2014 2018 2014 2018 2014 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 54,01 58,95 57,12 58,71 42,18 47,51 70,42 76,20 46,73 47,72 48,66 65,17
Sumatera Utara 53,00 56,62 54,34 54,94 38,15 41,71 74,58 78,33 46,01 49,76 49,97 62,43
Sumatera Barat 64,18 67,70 69,36 68,26 46,51 54,36 77,70 82,88 58,41 60,50 70,11 75,71
Riau 59,04 63,54 61,36 64,89 42,53 48,67 71,92 74,45 61,52 62,22 63,78 74,84
Jambi 59,24 63,32 61,12 63,62 40,39 47,01 76,70 78,46 60,10 62,86 63,67 72,38
Sumatera Selatan 56,20 59,18 53,89 55,25 40,34 44,72 77,54 78,33 57,20 57,49 58,92 70,34
Bengkulu 55,29 58,64 57,87 57,34 38,52 44,61 74,44 75,83 50,80 53,93 55,07 67,63
Lampung 59,30 64,05 62,22 64,40 42,92 48,29 73,58 80,12 59,14 61,57 61,94 71,88
Kep. Bangka Belitung 63,92 66,06 60,96 58,35 50,09 55,87 85,06 85,53 63,39 64,33 65,76 78,04
Kepulauan Riau 53,82 58,77 56,10 60,25 40,01 43,84 67,01 70,21 53,70 54,26 54,41 72,06
DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -
Jawa Barat 66,45 69,78 68,40 69,36 51,87 55,23 80,90 86,58 59,88 63,34 73,92 79,75
Jawa Tengah 64,83 67,37 67,86 66,90 49,75 53,72 78,55 81,74 54,95 58,40 74,92 82,53
DI Yogyakarta 71,25 73,32 78,63 76,69 55,18 59,79 78,87 80,91 62,76 66,94 80,64 86,73
Jawa Timur 64,54 66,88 68,55 68,89 51,45 55,11 75,92 76,90 53,36 56,60 72,80 79,75
Banten 59,89 64,80 63,01 65,55 44,67 51,09 75,56 80,08 50,97 58,26 65,47 72,26
Bali 67,77 70,97 71,83 70,16 55,78 64,32 79,92 82,48 56,46 60,80 72,02 77,44
Nusa Tenggara Barat 62,90 66,63 67,46 67,10 44,65 51,11 79,70 84,89 51,31 55,02 71,73 78,63
Nusa Tenggara Timur 48,93 52,86 46,72 49,54 26,41 28,96 79,35 81,79 38,26 42,77 61,53 74,14
Kalimantan Barat 49,85 53,10 47,79 48,58 31,25 35,81 69,07 70,59 54,50 55,47 58,49 71,56
Kalimantan Tengah 51,32 57,00 55,09 59,97 29,00 37,66 66,06 69,93 54,51 54,81 60,93 70,92
Kalimantan Selatan 56,44 61,28 58,17 60,06 41,92 48,74 73,84 76,09 50,55 54,79 58,24 72,82
Kalimantan Timur 56,37 60,03 59,46 61,36 40,17 47,06 67,76 68,65 56,23 59,35 63,46 70,59
Kalimantan Utara 42,63 46,17 41,36 41,33 25,42 30,30 59,54 59,63 48,24 51,27 49,07 67,18
Sulawesi Utara 57,25 61,48 57,04 59,33 40,56 46,54 80,99 85,81 45,59 48,45 63,85 70,06
Sulawesi Tengah 55,37 59,44 52,96 55,59 35,89 42,91 81,33 83,48 51,94 51,88 62,54 71,87
Sulawesi Selatan 60,28 63,57 61,01 62,34 42,79 47,96 81,10 82,95 50,85 54,01 69,13 76,76
Sulawesi Tenggara 52,35 57,25 48,48 51,94 33,83 41,33 78,07 81,10 47,09 51,62 64,03 71,06
Gorontalo 58,50 64,21 59,70 61,10 42,40 50,48 79,69 87,07 45,85 51,33 65,25 75,50
Sulawesi Barat 52,41 58,24 52,06 59,50 31,07 38,90 74,18 76,74 50,93 52,93 63,62 69,96
Maluku 46,74 51,13 48,50 48,84 28,54 33,22 66,45 71,81 43,06 46,93 50,44 64,94
Maluku Utara 47,06 52,98 45,29 49,35 31,23 36,32 69,27 75,17 41,65 45,60 52,90 68,36
Papua Barat 36,73 38,15 32,54 29,31 22,19 23,44 55,08 60,45 40,70 43,04 44,61 52,08
Papua 30,56 34,67 25,90 25,05 16,25 18,49 45,41 56,96 40,03 41,67 40,43 52,30

INDONESIA 55,71 59,36 56,73 57,65 39,21 44,63 73,50 77,00 51,72 53,60 61,59 71,40

10 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


Lampiran 4. Daftar Dimensi, Variabel, dan Indikator Penyusun Indeks Pembangunan Desa

Dimensi Variabel No Indikator


(1) (2) (3) (4)

1 Ketersediaan dan Akses ke TK/RA/BA


2 Ketersediaan dan Akses ke SD Sederajat
Pelayanan Pendidikan
3 Ketersediaan dan Akses ke SMP Sederajat
4 Ketersediaan dan Akses ke SMA Sederajat
5 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Rumah Sakit
6 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Rumah Sakit Bersalin
Pelayanan Dasar
7 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Puskesmas
8 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Poliklinik/Balai Pengobatan
Pelayanan Kesehatan
9 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Tempat Praktik Dokter
10 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Tempat Praktik Bidan
11 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Poskesdes atau Polindes
12 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Apotek
13 Ketersediaan Pertokoan, Minimarket, atau Toko Kelontong
14 Ketersediaan Pasar
Infrastruktur Ekonomi 15 Ketersediaan Restoran, Rumah Makan atau Warung/Kedai Makan
16 Ketersediaan Akomodasi Hotel atau Penginapan
17 Ketersediaan Bank
18 Elektrifikasi
Kondisi
Infrastruktur Energi 19 Kondisi Penerangan di Jalan Utama
Infrastruktur
20 Bahan Bakar untuk Memasak
21 Sumber Air untuk Minum
Infrastruktur Air Bersih dan
22 Sumber Air untuk Mandi/Cuci
Sanitasi
23 Fasilitas Buang Air Besar
Infrastruktur Komunikasi dan 24 Ketersediaan dan Kualitas Fasilitas Komunikasi Seluler
Informasi 25 Ketersediaan Fasilitas Internet dan Pengiriman Pos atau Barang
26 Lalu Lintas dan Kualitas Jalan
27 Aksesibilitas Jalan
Sarana Transportasi
28 Ke tersediaan Angkutan Umum
29 Operasional Angkutan Umum
Transportasi
30 Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi ke Kantor Camat
31 Biaya per Kilometer Transportasi ke Kantor Camat
Aksesibilitas Transportasi
32 Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi Ke Kantor Bupati/Walikota
33 Biaya per Kilometer Transportasi ke Kantor Bupati/Walikota
34 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kesehatan Masyarakat
35 Penanganan Gizi Buruk
Pelayanan Umum
36 Ketersediaan Fasilitas Olah Raga
Olah Raga
37 Keberadaan Kelompok Kegiatan Olah Raga
38 Kelengkapan Pemerintahan Desa
Kemandirian 39 Otonomi Desa
Penyelenggaraan
40 Aset/Kekayaan Desa
Pemerintah Desa
Kualitas Sumber Daya 41 Kualitas SDM Kepala Desa
Manusia 42 Kualitas SDM Sekretaris Desa

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 11


POTENSI DAN TANTANGAN DESA/KELURAHAN
Berita Resmi Statistik No. 99/12/Th. XXI, 10 Desember 2018

Jumlah Desa Menurut Status IPD 2018


Desa Mandiri
5.606
7,43%

Desa Tertinggal
14.461
19,17% Indeks Pembangunan
Desa (IPD) adalah indeks
Desa Berkembang komposit yang
55.369 menggambarkan tingkat
73,40% kemajuan atau
perkembangan desa
Catatan: Jumlah Desa 2018 sebesar 75.436 pada suatu waktu.

APA TANTANGAN DESA/kelurahan SAAT INI ?

1 Antisipasi dan Kejadian


Bencana Alam

Banjir Kebakaran hutan


2 Potensi
Pencemaran
Pencemaran Air
16.847 desa/kelurahan
19.675 desa/kelurahan dan lahan
4.394 desa/kelurahan
Pencemaran Tanah
Tanah longsor Banjir bandang 2.200 desa/kelurahan
10.246 desa/kelurahan 1.869 desa/kelurahan
Pencemaran Udara
Gempa bumi Gelombang pasang laut 8.882 desa/kelurahan
10.115 desa/kelurahan 1.808 desa/kelurahan

3
Kekeringan Gunung meletus
8.587 desa/kelurahan 623 desa/kelurahan
Keamanan
Angin puyuh/puting
beliung/Topan
7.251 desa/kelurahan Desa/Kelurahan yang ada
penyalahgunaan/
Jumlah Desa/kelurahan menurut Upaya Mitigasi peredaran narkoba
14,99%
Bencana Alam 2018
Sistem Peringatan Dini Sistem Peringatan Dini Desa/Kelurahan yang
Bencana Alam Khusus Tsunami menjadi lokasi
7.968 desa/kelurahan 634 desa/kelurahan perkelahian Massal
3,75%
Perlengkapan Jalur Evakuasi
Keselamatan 5.048 desa/kelurahan
2.738 desa/kelurahan
BADAN PUSAT STATISTIK
https://www.bps.go.id

Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Jl. dr. Sutomo No. 6–8 Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang,
Jakarta-Indonesia 10710 hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang
Harmawanti Marhaeni M.Sc mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/
Direktur Statistik Ketahanan Sosial atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk
Telepon: 3810291-5, Pesawat 4300 tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.
E-mail: harmawanti@bps.go.id
Website : www.bps.go.id

12 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018

Anda mungkin juga menyukai