Anda di halaman 1dari 10

STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI JAWA BARAT

Hasil Pendataan Potensi Desa


(Podes) 2018
Provinsi Jawa Barat
 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga (3) kali
dalam sepuluh (10) tahun. Berdasarkan hasil Podes 2018,
tercatat 5.957 wilayah administrasi pemerintahan
Terdapat 5.957 setingkat desa yang terdiri dari 5.312 desa dan 645
wilayah kelurahan. Podes juga mencatat sebanyak 627
kecamatan dan 27 kabupaten/kota.
administrasi  BPS melakukan penghitungan Indeks Pembangunan Desa
pemerintahan (IPD) yang menunjukkan tingkat perkembangan desa
dengan kategori tertinggal, berkembang, dan mandiri.
setingkat desa di Semakin tinggi IPD menunjukkan semakin mandiri desa
tersebut. Jumlah desa mandiri sebanyak 1.194 desa
Provinsi Jawa (22,48 persen), 4.095 desa berkembang (77,09 persen),
Barat tahun 2018 dan 23 desa tertinggal (0,43 persen).
 IPD untuk Dimensi Transportasi 86,58, Dimensi
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 79,75, Dimensi
Pelayanan Dasar 69,36, Dimensi Pelayanan Umum 63,34,
dan Dimensi Kondisi Infrastruktur 55,23.

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 1


1. Cakupan Wilayah Administrasi Pemerintahan

Pendataan Podes dilaksanakan tiga (3) kali dalam sepuluh (10) tahun. Podes 2018
dilaksanakan pada bulan Mei 2018 secara sensus terhadap seluruh Desa/Kelurahan/Unit
Permukiman Transmigrasi (UPT)/Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT), Kecamatan, Kabupaten/
Kota. Wilayah administrasi pemerintahan yang didata harus memenuhi tiga (3) syarat, yaitu: 1)
ada wilayah, 2) ada penduduk, dan 3) ada pemerintahan desa. Menurut Podes 2018, terdapat
sebanyak 5.957 wilayah setingkat desa, 627 kecamatan, 27 kabupaten/kota (Lampiran 1). Dari
sejumlah desa tersebut, terdiri atas 5.312 desa dan 645 kelurahan (Lampiran 2).

Gambar 1
Jumlah Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota, 2011 – 2018

Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota


Desa Kelurahan
5 905 5 962 5 957 627
27 27

641 645 626


639

625 26

5 266 5 321 5 312


cv

2011 2014 2018 2011 2014 2018 2011 2014 2018

2. Indeks Pembangunan Desa


Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang menggambarkan tingkat
kemajuan atau perkembangan desa, dengan skala 0–100. Indeks Pembangunan Desa
menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan status tertinggal (kurang dari sama dengan 50),
berkembang (lebih dari 50 namun kurang dari sama dengan 75), dan mandiri (lebih dari 75).
Indeks Pembangunan Desa hanya dihitung pada wilayah administrasi setingkat desa yang
berstatus pemerintahan desa. Pada tahun 2018, sebagian besar desa di Indonesia berstatus Desa
Berkembang (Gambar 2).

Gambar 2
Jumlah Desa Menurut Status IPD Provinsi Jawa Barat, 2018
Desa Tertinggal;
23; (0,43%)
Desa Mandiri;
1 194; (22,48%)

Desa Berkembang;
4 095; (77,09%)

Catatan: Jumlah Desa 2018 sebesar 5 312

2 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


Indeks Pembangunan Desa telah menunjukkan perbaikan status desa. Desa Tertinggal
berkurang sebesar 74 desa bila dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, Desa Mandiri
bertambah sebesar 596 desa. Perkembangan jumlah desa menurut status IPD disajikan pada
Gambar 3.

Gambar 3
Perkembangan Pembangunan Desa, 2014 – 2018

Jumlah Desa Menurut Status IPD Jumlah Desa Menurut Status IPD
2014 2018
Desa Tertinggal; Desa Tertinggal;
Desa Mandiri; 97; (1,83%) 23; (0,43%)
Desa Mandiri;
598; (11,26%)
1 194; (22,48%)

Desa Berkembang; Desa Berkembang;


4 617; (86,92%) 4 095; (77,09%)
Catatan: Perbandingan status IPD dilakukan untuk desa-desa yang sama tahun 2014 sebesar 5 312

Indeks Pembangunan Desa disusun dari 5 dimensi, yang terdiri dari 12 variabel dan 42
indikator. Semua dimensi penyusun IPD mengalami kenaikan. dimensi yang paling tinggi
kenaikannya adalah Dimensi Pemerintahan Desa yaitu sebesar 5,83 poin. Sedangkan dimensi
yang paling rendah kenaikannya adalah Dimensi Pelayanan Dasar sebesar 0,96 poin. Secara lebih
rinci, tingkat kenaikan IPD menurut dimensi penyusun IPD dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4
Tingkat Kenaikan IPD Menurut Dimensi Penyusunan IPD Provinsi Jawa Barat, 2014 - 2018

86,578
80,890 79,753
73,920
68,400 69,358
63,339 66,450 69,780
59,880
51,870 55,228

0,96 3,36 5,69 3,46 5,83 3,33

PELAYANAN KONDISI TRANSPORTASI PELAYANAN PEMERINTAH IPD


DASAR INFRASTRUKTUR UMUM DESA

2014 2018

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 3


Perubahan nilai indikator penyusun IPD cukup bervariasi. Salah satu indikator yang
mengalami kenaikan tinggi pada Dimensi Pelayanan Dasar adalah Ketersediaan dan Kemudahan
Akses ke Rumah Sakit Bersalin. Selanjutnya, pada Dimensi Kondisi Infrastruktur, indikator yang
mengalami kenaikan paling tinggi adalah Akses ke Pengiriman Pos atau Barang, dengan
meningkatnya jumlah desa yang ada kantor pos. Lebih lengkapnya, tiga indikator yang mengalami
kenaikan tertinggi pada setiap dimensi disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1
Tiga Indikator yang Mengalami Kenaikan Tertinggi Menurut Dimensi Penyusun IPD
2018

Dimensi Indikator
(1) (2)
Pelayanan_Dasar 1 Ketersediaan dan Akses Ke Rumah Sakit Bersalin
2 Ketersediaan Dan Kemudahan Akses Ke Apotek
3 Ketersediaan dan Akses Ke SMA Sederajat
Kondisi_Infrastruktur 1 Akses Ke Pengiriman Pos Atau Barang
2 Akses Ke Bahan Bakar
3 Tempat buang air besar sebagian besar keluarga
Aksesbilitas_Transportasi 1 Waktu Tempuh Per Kilometer Transportasi Ke Kantor Camat
2 Waktu Tempuh Per Kilometer Transportasi Ke Kantor
Bupati/Walikota
3 Biaya Per Kilometer Transportasi Ke Kantor Camat
Pelayanan_Publik 1 Penanganan Gizi Buruk
2 Ketersediaan Fasilitas Olahraga
3 Keberadaan Kelompok kegiatan Olah Raga
Penyelenggaraan_Pemerintah 1 Kualitas SDM Sekretaris Desa
2 Kualitas SDM Kepala Desa
3 Kelengkapan Pemerintahan Desa
Catatan: IPD terdiri dari 42 indikator

3. Potensi Desa/Kelurahan
Pendataan Podes 2018 mengumpulkan beragam informasi, yang meliputi: keterangan
umum desa/kelurahan; ketenagakerjaan; perumahan dan lingkungan hidup; bencana alam dan
mitigasi bencana alam; pendidikan dan kesehatan; sosial budaya; olahraga dan hiburan;
angkutan, komunikasi, dan informasi; ekonomi; keamanan; pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa/kelurahan; serta keterangan aparatur pemerintah desa/kelurahan. Beragam
informasi tersebut menunjukkan potensi unggulan dan tantangan pembangunan desa/kelurahan.

a. Potensi Desa/Kelurahan

Salah satu potensi unggulan desa/kelurahan adalah potensi wisata. Desa/kelurahan wisata
menurut pendataan Podes 2018 adalah sebuah kawasan perdesaan yang memiliki beberapa
karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Keberadaan desa wisata diatur/
ditetapkan dalam peraturan daerah (Perda) setempat. Pada umumnya, penduduk di kawasan
desa wisata memiliki tradisi dan budaya yang khas, serta alam dan lingkungan yang masih terjaga.
Pendataan Podes 2018 mencatat bahwa ada 138 desa/kelurahan wisata di Provinsi Jawa Barat.

4 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


b. Tantangan Desa/Kelurahan

Selain potensi yang dapat dikembangkan, desa/kelurahan juga tidak luput dari beragam
permasalahan yang dapat menjadi kendala sekaligus tantangan desa/kelurahan. Beberapa
tantangan pembangunan desa/kelurahan yang dihadapi diantaranya bencana alam, pencemaran,
dan gangguan keamanan.
1) Bencana Alam
Jenis bencana alam yang didata pada Podes 2018 adalah tanah longsor, banjir, banjir
bandang, gempa bumi, tsunami, gelombang pasang laut, angin puyuh/puting beliung/topan,
gunung meletus, kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan (lahan). Pendataan Podes 2018
mencatat 1.824 desa/kelurahan terdampak tanah longsor, 1.427 desa/kelurahan terdampak
gempa bumi dan 1.185 desa/kelurahan terdampak banjir (Tabel2).

Tabel 2
Jumlah Desa/Kelurahan yang Mengalami Bencana Alam, 2018

Jenis Bencana Alam Jumlah Desa/Kelurahan


(1) (2)
Tanah Longsor 1 824
Gempa Bumi 1 427
Banjir 1 185
Kekeringan 958
Angin puyuh/puting beliung/topan 884
Banjir Bandang 220
Kebakaran Hutan 200
Gelombang Pasang Laut 70
Tsunami 2

Desa yang terkena bencana alam dapat menimbulkan kerusakan tempat tinggal, fasilitas
umum, bahkan menimbulkan korban manusia. Kesiapsiagaan antisipasi bencana alam di wilayah
desa/kelurahan perlu dilakukan. Hal ini mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs)
Tujuan 13 Target 3 yaitu meningkatkan pendidikan, penumbuhan kesadaran, serta kapasitas
manusia dan kelembagaan terkait mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini
perubahan iklim. Pendataan Podes 2018 mencatat jenis mitigasi bencana alam yang terdapat di
desa/kelurahan yaitu sistem peringatan dini bencana alam, penyediaan jalur evakuasi baru,
penyediaan perlengkapan keselamatan, dan upaya penyediaan peringatan dini tsunami (Tabel 3).

Tabel 3
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Upaya Mitigasi Bencana Alam, 2018

Jenis Upaya Jumlah Desa/Kelurahan


(1) (2)
Sistem Peringatan Dini Bencana Alam 823
Jalur Evakuasi 464
Perlengkapan Keselamatan 265
Sistem Peringatan Dini Khusus Tsunami 29

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 5


2) Pencemaran
Pencemaran yang tercakup dalam pendataan Podes 2018 adalah pencemaran air, udara,
dan tanah. Pencemaran ini dapat bersumber dari rumah tangga, pabrik/industri/usaha, dan
lainnya. Hasil pendataan menunjukkan bahwa masih banyak desa/kelurahan yang mengalami
pencemaran lingkungan hidup di wilayah desa/kelurahan dalam setahun terakhir. Pencemaran
yang paling banyak terjadi adalah pencemaran air, kemudian diikuti dengan pencemaran udara
dan tanah (Tabel 4).
Tabel 4
Jumlah Desa/Kelurahan yang Mengalami Pencemaran, 2018

Jenis Pencemaran Jumlah Desa/Kelurahan


(1) (2)
Pencemaran Air 1 890
Pencemaran Udara 869
Pencemaran Tanah 144

3) Keamanan
Keamanan lingkungan merupakan salah satu faktor utama kenyamanan suatu wilayah.
Lingkungan dapat menjadi tidak nyaman karena adanya tindak kejahatan. Jenis tindak kejahatan
yang didata dalam Podes 2018 adalah pencurian, pencurian dengan kekerasan,
penipuan/penggelapan, penganiayaan, pembakaran, perkosaan/kejahatan terhadap kesusilaan,
penyalahgunaan/peredaran narkoba, perjudian, pembunuhan, perdagangan orang (trafficking),
serta perkelahian massal selama setahun terakhir. Kejadian penyalahgunaan/peredaran narkoba
dan perkelahian massal merupakan salah satu gangguan keamanan desa/kelurahan (Tabel 5).

Tabel 5
Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Gangguan Keamanan, 2018

Jenis Gangguan Keamanan Jumlah Desa/Kelurahan


(1) (2)
Penyalahgunaan/Pengedaran Narkoba 15,98
Perkelahian Massal 4,89

6 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


Lampiran 1. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota, 2018

Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan


(1) (2) (3)
Bogor 40 435
Sukabumi 47 386
Cianjur 32 360
Bandung 31 280
Garut 42 442
Tasikmalaya 39 351
Ciamis 27 265
Kuningan 32 376
Cirebon 40 424
Majalengka 26 343
Sumedang 26 277
Indramayu 31 317
Subang 30 253
Purwakarta 17 192
Karawang 30 309
Bekasi 23 187
Bandung Barat 16 165
Pangandaran 10 93
Kota Bogor 6 68
Kota Sukabumi 7 33
Kota Bandung 30 151
Kota Cirebon 5 22
Kota Bekasi 12 56
Kota Depok 11 63
Kota Cimahi 3 15
Kota Tasikmalaya 10 69
Kota Banjar 4 25
JAWA BARAT 627 5 957

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 7


Lampiran 2. Jumlah Desa dan Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota, 2018

Kabupaten/Kota Desa Kelurahan Jumlah


(1) (2) (3) (4)
Bogor 416 19 435
Sukabumi 381 5 386
Cianjur 354 6 360
Bandung 270 10 280
Garut 421 21 442
Tasikmalaya 351 - 351
Ciamis 258 7 265
Kuningan 361 15 376
Cirebon 412 12 424
Majalengka 330 13 343
Sumedang 270 7 277
Indramayu 309 8 317
Subang 245 8 253
Purwakarta 183 9 192
Karawang 297 12 309
Bekasi 180 7 187
Bandung Barat 165 - 165
Pangandaran 93 - 93
Kota Bogor - 68 68
Kota Sukabumi - 33 33
Kota Bandung - 151 151
Kota Cirebon - 22 22
Kota Bekasi - 56 56
Kota Depok - 63 63
Kota Cimahi - 15 15
Kota Tasikmalaya - 69 69
Kota Banjar 16 9 25
JAWA BARAT 5 312 645 5 957

8 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018


Lampiran 3

Dimensi Variabel No Indikator


(1) (2) (3) (4)
Pelayanan Dasar Pelayanan Pendidikan 1 Ketersediaan dan Akses ke TK/RB/BA
2 Ketersediaan dan Akses ke SD Sederajat
3 Ketersediaan dan Akses ke SMP Sederajat
4 Ketersediaan dan Akses ke SMA Sederajat
Pelayanan Kesehatan 5 Ketersediaan dan Kemudahan ke Rumah Sakit
6 Ketersediaan dan Kemudahan ke Rumah Sakit Bersalin
7 Ketersediaan dan Kemudahan ke Puskesmas
8 Ketersediaan dan Kemudahan ke Poliklinik/Balai
Pengobatan
9 Ketersediaan dan Kemudahan ke Tempat Praktik
Dokter
10 Ketersediaan dan Kemudahan ke Tempat Praktik Bidan
12 Ketersediaan dan Kemudahan ke Poskesdes atau
Polindes
Kondisi Infrastruktur ekonomi 13 Ketersediaan Pertokoan, Minimarket, atau Toko
Infrastruktur Kelontong
14 Ketersediaan Pasar
15 Ketersediaan Restoran, Rumah Makana tau
Warung/Kedai Makan
16 Ketersediaan Akomodasi Hotel atau Penginapan
17 Ketersediaan Bank
Infrastruktur Energi 18 Elektrifikasi
19 Kondisi Penerangan di Jalan Utama
20 Bahan Bakar untuk Memasak
Infrastruktur Air Bersih 21 Sumber Air untuk Minum
dan Sanitasi 22 Sumber Air untuk Mandi/Cuci
23 Fasilitas Buang Air Besar
Infrastruktur Komunikasi 24 Ketersediaan dan Kualitas Fasilitas Komunikasi Seluler
dan Informasi 25 Ketersediaan Fasilitas Internet dan Pengiriman Pos
atau Barang
Transportasi Sarana Transportasi 26 Lalu Lintas dan Kualitas Jalan
27 Aksesibilitas Jalan
28 Ketersediaan Angkutan Umum
29 Operasional Angkutan Umum
Aksesibilitas Transportasi 30 Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi ke Kantor
Camat
31 Biaya per Kilometer ke Kantor Camat
32 Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi ke Kantor
Bupati/Walikota
33 Biaya per Kilometer ke Kantor Bupati/Walikota
Pelayanan Umum Kesehatan Masyarakat 34 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)
35 Penanganan Gizi Buruk
Olah Raga 36 Ketersediaan Fasilitas Olah Raga
37 Keberadaan Kelompok Kegiatan Olah Raga
Penyelenggaraan Kemandirian 38 Kelengkapan Pemerintah Desa
Pemerintah Desa 39 Otonomi Desa
40 Aset/Kekayaan Desa
Kualitas Sumber daya 41 Kualitas SDM Kepala Desa
Manusia 42 Kualitas SDM Sekretaris Desa

Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 9


10 Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018

Anda mungkin juga menyukai