- Inflasi Inflasi merupakan masalah utama di banyak Negara berkembang. Inflasi menyebabkan kenaikan tingkat harga. Inflasi tinggi menyebabkan daya beli mata uang suatu Negara semakin turun. Menurut Sukirno (2001:15) inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa inflasi disini merupakan suatu proses kenaikan harga dimana kenaikan tersebut berpengaruh atau berlaku di dalam suatu perekonomian. Menurut Samuelson dan Nordhaus (2005:312) menjelaskan bahwa inflasi dilihat dari tingkat derajat atau kejadian parah antara lain: a) Inflasi moderat(Moderat Inflation), yaitu ditandai naiknya harga secara lambat dan dapat diramalkan. Kita dapat menyebutnya sebagai laju inflasi satu pertahun, karena apabila barang-barang relatif stabil, masyarakat percaya pada uang. b) Inflasi Ganas (Galloping Inflation), yaitu inflasi dalam dua digit atau tiga digit seperti 20, 100, atau 200 persen pertahun. Inflasi ganas timbul, maka timbul juga gangguan yang serius terhadap perekonomian. c) Hiperinflasi, yaitu ketika ekonomi Nampak selamat dari inflasi yang melambung ketegangan ketiga dan mematikan mengambil alih ketika hiperinflasi menyerang. - Pertanian Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula
berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan
produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Sektor pertanian sendiri memberi pengaruh yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya di Negara-negara berkembang. 2.2 Penelitian Terkait Bick (2010) dalam Threshold Effects of Inflation on Economic Growth in Developing Countries, menyatakan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara inflasi dengan pertumbuhan ekonomi. Imam Mujahidin dkk (2013) dalam Pengaruh Komoditas Pertanian Terhadap Inflasi Di Provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa
Kelompok
pengeluaran
yang
berperan
sebagai
penyumbang inflasi terbesar di Sulawesi Selatan selang
waktu Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012 adalah kelompok
bahan
makanan,
dimana
kelompok
bahan
makanan ini terdiri dari komoditi pertanian seperti bawang
merah, cabe rawit, cabe merah, beras, tomat sayur, kol putih, tempe, tomat, dan tomat buah. Sedangkan untuk kenaikan harga komoditas penyumbang inflasi disebabkan oleh faktor supply (produksi & distribusi), kebijakan administrated price seperti kenaikan BBM dan tarif listrik dan kebijakan pembatasan impor. 2.3 Kerangka Pikir Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka kerangka pikir yang ingin disusun adalah: