Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN) JEMBATAN CIGUNUNG

RUAS JALAN KOPENG - CIPETIR, KECAMATAN KADUDAMPIT

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran


Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, bahwa setiap
pembangunan jalan/ jembatan bermanfaat bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat,
terutama untuk meningkakan pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengusahakan agar
biaya operasi kendaraan menjadi serendah-rendahnya. Disamping itu pembangunan
jembatan harus dapat mendorong kearah terwujudnya keseimbangan antar daerah dalam
tingkat pertumbuhannya dengan mempertimbangkan satuan wilayah pengembangan dan
orientasi geografis pemasaran sesuai dengan struktur pengembangan wilayah tingkat
nasional yang dituju.

Sektor prasarana jembatan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan
ekonomi wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah
suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi
jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan/ jembatan maupun bagi
wilayah secara keseluruhan. Pengaruh positif terutama timbul dari kenyataan bahwa
investasi jembatan secara umum mengarah kepada pengurangan sumber daya yang
dibutuhkan untuk memproduksi dan mendistribusikan sejumlah volume dan pola
keluaran ekonomi, untuk menstimulasi ekonomi regional lebih lanjut. Strategi aktif pada
pembangunan infrastruktur jembatan ini dapat dikategorikan sebagai strategi yang di dalam
pembangunannya dapat mengundang peran serta tidak hanya pemerintah tetapi juga
investor swasta. Pengembangan sektor transportasi khususnya sektor jembatan,
diharapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau mengubah struktur antar
wilayah.

Mengingat sampai saat ini perkembangan wilayah bertumpu pada kemampuan


mengeksploitasi sumber daya alam yang dimilikinya, maka pemanfaatannya bagi

KAK DED JEMBATAN 1


pembangunan daerah haruslah seoptimal mungkin dari aspek pembangunan yang
bekelanjutan.

Potensi yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut diatas haruslah didukung oleh
infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu infrastruktur yang
mempunyai peran signifikan adalah infrastruktur transportasi jalan, jembatan dan prasarana
pendukung lainnya.

Jembatan Cigunung sebagai prasarana untuk meningkatkan aksesibilitas dan koneksitas


wilayah merupakan prasarana yang sangat potensial.

Dalam melakukan perencanaan teknis (DED) jembatan standar maupun jembatan


khusus harus memenuhi Kriteria Dasar Perencanaan Teknis berikut ini :

a. Kekuatan Unsur Struktural dan Stabilitas Keseluruhan


Setiap unsur harus mempunyai kekuatan memadai untuk menahan beban batas
ultimate dan struktur sebagai kesatuan dari setiap unsur harus stabil pada
pembebanan tersebut.

b. Kelayanan Struktur
Struktur harus berada dalam layanan pada beban batasan kelayanan. Hal ini berarti
bahwa struktur tidak boleh mengalami retakan, lendutan atau getaran sedemikian
rupa sehingga masyarakat menjadi khawatir atau jembatan menjadi tidak layak
digunakan.

c. Kesesuaian
Tipe struktur yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan, kondisi alam dan lokasi
jembatan terutama untuk duplikasi jembatan harus diperhatikan bangunan atas dan
bawah dari jembatan Existing.

d. Kemudahan Pelaksanaan
Konstruksi harus mudah dilaksanakan sesuai dengan metode konstruksi yang
tersedia, sehingga metode yang sulit dilaksanakan dapat menyebabkan
keterlambatan waktu dan peningkatan biaya.

KAK DED JEMBATAN 2


e. Ekonomis
Rencana termurah yang sesuai dengan pendanaan dan faktor-faktor utama
lainnya adalah yang umumnya terpilih. Penekanan harus diberikan pada biaya umur
total struktur yang mencakup biaya pemeliharaan dan pembangunan.

f. Bentuk Estetika
Struktur jembatan harus menyatu dengan alam sekitarnya dan menyenangkan untuk
dilihat. Biasanya semakin tinggi nilai estetika struktur jembatan semakin tinggi biaya
yang akan dipergunakan.

1.2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud :
Mendukung program pembangunan infrastruktur prasarana transportasi darat
khususnya pembangunan jembatan yang memadai sebagai penghubung antar
daerah dengan tersedianya perencanaan jembatan yang sesuai dengan kriteria
perencanaan teknis (DED).

b. Tujuan

Mendapat masukan kelayakan rencana pembangunan jembatan dilihat dari


berbagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan Kabupaten Sukabumi.
Mendapatkan dokumen perencanaan teknis (DED) dan dokumen lelang sesuai
dengan kondisi daerah.

1.3. Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari layanan konsultansi ini adalah
sebagai berikut :

a. Teridentifikasi permasalahan tata ruang di wilayah.

b. Teridentifikasi gambaran kinerja dan permasalahan akan kebutuhan


jembatan

c. Biaya dan tahapan pembangunan

KAK DED JEMBATAN 3


d. Kelayakan teknis, ekonomi & lingkungan

e. Tumbuhnya pandangan baru dalam perencanaan jembatan di mana


jembatan khusus mampu meningkatkan fungsi jembatan, dan metode
pembangunan yang efektif dan efisien.

f. Meningkatkan kemampuan teknis perencanaan dan penguasaan teknologi


dalam pelaksanaan konstruksi jembatan.

g. Menjadikan kegiatan ini sebagai ground training bagi praktisi jembatan kita
dalam mengahadapi pembangunan tipe dan bentuk jembatan besar/bentang
panjang dimasa mendatang.

1.4. Pengguna Jasa

Nama dan Organisasi Pengguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum


Kabupaten Sukabumi.

1.5. Sumber Pendanaan


Untuk pelaksanaan kegiatan ini didanai oleh APBD-II Kabupaten Sukabumi Tahun
Anggaran 2020.

KAK DED JEMBATAN 4


BAB II
LINGKUP KEGIATAN
2.1. Umum

Pada intinya lingkup kegiatan jasa konsultansi dalam pekerjaan ini terdiri dari beberapa
tahapan yang meliputi :

a. Pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari Perencanaan Jembatan.


b. Persiapan

c. Inventarisasi data
d. Pembuatan Peta Rencana Kerja
e. Persiapan Personil dan Peralatan
f. Pembuatan Rencana Kerja
g. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
h. Koordinasi dengan Instansi Terkait

Jenis pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jembatan guna
menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi jembatan. Konsultan yang diserahi pekerjaan
ini wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen Perencanaan yang
mencakup segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan
dalam pelaksanaan kontrak konstruksi/fisik serta mengusahakan sekecil mungkin adanya
perbaikan-perbaikan atau perencanaan tambahan lainnya di kemudian hari.

Pekerjaan yang harus dikerjakan adalah Perencanaan Teknis Jembatan lengkap dan
terperinci yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jembatan yang akan direncanakan
telah ditentukan sesuai skala prioritas yang akan segera ditindaklanjuti dengan
pelaksanaan fisiknya.

2.2. Data dan Fasilitas penunjang

a. Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan kantor dan studio untuk


operasional Konsultan, termasuk tetapi tidak terbatas pada komputer

b. Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan untuk kegiatan survey dan


investigasi lapangan yang diperlukan

c. Penyediaan (penyewaan) kendaraan operasional berikut eksploitasinya

KAK DED JEMBATAN 5


d. Biaya perjalanan dan akomodasi orang konsultan
e. Sewa alat survey lapangan dan penyelidikan geoteknik

2.3. Review Studi terdahulu


Diperlukan untuk memantapkan rencana pembangunan Jembatan Cigunung sebagai
usaha untuk menanggulangi masalah kebutuhan prasarana transportasi dalam menunjang
proses pengembangan wilayah didaerah tersebut yang diuraikan pada item pekerjaan
sebagai berikut :

a. Memperkirakan perkembangan lalu lintas pada waktu yang akan datang untuk
usulan pembangunan jembatan tersebut.

b. Menentukan rencana alinyemen jalan pendekat, lokasi dan jadwal pelaksanaan


pembangunan jembatan ditinjau dari aspek teknik, ekonomi dan lingkungan, aspek
transportasi dan pengembangan wilayah.

c. Identifikasi manfaat proyek dan review analisa kelayakan terdahulu ditinjau dari
perkembangan yang ada.

2.4. Studi Teknik Detailed Engineering Design (DED)


Untuk mengetahui secara rinci semua asumsi yang digunakan dalam tahap
perencanaan serta mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan,
diperlukan serangkaian teknikal studi. Mengingat bentangan jembatan yang besar serta
umur jembatan yang panjang, untuk perencanaan jembatan untuk melakukan detailed
engineering design.

Studi teknik yang diperlukan :

2.4.1. Studi Pendahuluan (Reconnaissance Survey)


Untuk pelaksanaan studi ini konsultan diwajibkan untuk mengamati kondisi lapangan dan
permasalahan desain yang mungkin timbul. Petugas yang akan ditugaskan diharuskan
berkonsultansi dengan pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi untuk
mendiskusikan segala hal yang bersangkutan dengan jembatan yang akan ditangani.

Sebelum melakukan kegiatan studi pendahuluan maka konsultan wajib mengumpulkan


semua data yang berhubungan dengan lokasi rencana jembatan seperti peta situasi, peta
tata guna lahan dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Studi pendahuluan harus
dilakukan pada area di dalam radius 500 m dari lokasi rencana jembatan. Dalam

KAK DED JEMBATAN 6


melaksanakan pekerjaan, konsultan wajib melengkapi diri dengan alat keselamatan
kerja seperti helm dan sepatu boat, dan alat bantu kerja seperti peralatan tulis, lampu
penerangan, spray paint dan palu, sehingga menjamin terlaksananya pekerjaan ini dengan
aman dan hasil studi akan lebih optimal.
A. Studi pendahuluan bertujuan untuk :
Pen genalan kondisi lingkungan
Pen genalan kondisi planimetri dan tata guna lahan
Pen genalan kondisi jaringan jalan yang ada di sekitar lokasi jembatan
Mengumpulkan, memeriksa dan mengkonfirmasi data sekunder yang ada

B. Kegiatan studi pendahuluan yang harus dilakukan adalah :

a. Studi Geometrik :

 Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan desain


geometrik (alinyemen horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan
keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya oleh Highway Engineer yang
melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran- pengukuran
secara sederhana dan benar (jarak, azimut, kemiringan dengan helling
meter) dan membuat sketsa desain alinyemen horizontal maupun vertikal
secara khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit untuk memastikan
trase yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik yang
dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang memanjang rencana
trase jalan.
 Didalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus
sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan
perencanaan untuk lokasi-lokasi : galian dan timbunan
 Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang
saling terkait dalam pekerjaan ini
 Dilapangan harus diberi/dibuat tanda-tanda berupa patok dan diberi
tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50 m untuk
memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting untuk
pelaporan dan panduan dalam melakukan survey detail selanjutnya
 Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan

KAK DED JEMBATAN 7


rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat mendekati final
desain

b. Studi Topografi :
 Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton
Bench Mark di awal dan akhir Proyek
 Mengamati kondisi topografi
 Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta
morpologi dan lokasi yang diperlukan perpanjangan koridor
 Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran
 Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan
dijadikan referensi

c. Studi Rencana Jembatan :


 Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan
jembatan, tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait denagn LHR,
estetika, lebar sungai, kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada
tidaknya palung, kondisi arus dan arah aliran, sifat-sifat sungai, scouring
vertikal / horizontal, jenis material bangunan atas yang tersedia dan
paling efisien
 Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar,
fondasi, bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan mempertimbangkan
lebar dan kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran, endapan/sedimentasi
material, benda hanutan, scouring yang pernah terjadi.
 Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB
(banjir), MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi
 Menentukan dan memperkirakan lokasi jembatan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah
arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait
dengan alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan darurat,
pembebanan tanah timbunan dan quarry
 Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan

KAK DED JEMBATAN 8


rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat mendekati final
desain
d. Studi Geoteknik :

 Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan


karakteristik tanah dan batuan
 Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi
pekerjaan
 Memberikan rekomendasi pada Highway Engineer dan Bridge Engineer
berkaitan dengan rencana trace jalan dan rencana jembatan yang akan
dipilih
 Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan longsor, dll)
 Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran maupun lokasi untuk test
pit
 Membuat rencana kerja untuk tim survey detail

e. Studi Hidrologi
 Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubunan dengan
bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran
 Mengamati tata guna lahan
 Menginventarisasi bangunan drainase existing
 Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting
 Membuat rencana kerja untuk survey detail
 Mengamati karakteristik aliran sungai / morfologi yang mungkin
berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk
menjadi pertimbangan dalam perencanaan berikut

2.4.2. Studi Detail

Untuk mengatahui secara rinci semua asumsi yang digunaan dalam tahap perencanaan
serta mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan, diperlukan
serangkaian studi detail pengumpulan data. Mengingat bentangan jembatan yang besar
serta umur jembatan yang panjang, maka perencanaan jembatan membutuhkan datadata
perencanaan yang didapat secara akurat.

KAK DED JEMBATAN 9


Hasil studi detail pengumpulan data tersebut akan menjadi dasar bagian perencana
jembatan untuk melakukan detailed engineering design. Studi detail yang diperlukan adalah

A. Studi Topografi Daratan


a. Lingkup kegiatan pengukuran :

Sebelum melakuakn pengukuran harus diadkan pemeriksaan alat yang


baik yang sesuai dengan ketelitian alat dan dibuatkan daftar hasil pemeriksaan
alat tersebut

Awal pengukruan dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan aman,
dibuat titik tetap (BM) yang diambil dari titik

b. Pengukruan Titik Kontrol Horizontal :


c. Pengukuran Titik Vertikal :
d. Pengukuran Situasi :
e. Pengukuran Penampang Memanjang
f. Pengukuran Penampang Melintang
g. Pengukuran Khusus Jembatan
h. Pemasangan Patok-patok
i. Perhitungan dan Penggambaran Peta
B. Studi Topografi Bawah Air / Batchimetry
C. Studi Gelombang, Pasang, Arus dan Sedimentasi
D. Studi Geologi dan Geoteknik
E. Studi Hidrologi

2.5. Perencanaan Detail


Dalam phase Perencanaan Detail dan Laporan Akhir, Konsultan wajib melaksanakan
proses sebagai berikut :

1. Penyusunan konsep kriteria perencanaan teknis dan konsep detail perencanaan untuk
dimintakan persetujuan pemberi tugas

2. Pembuatan perencanaan akhir dilakukan setelah konsep tersebut di atas


mendapat persetujuan pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan
saran dari pemberi tugas

3. Semua perencanaan harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Standard


Perencanaan

KAK DED JEMBATAN 10


2.6. Perhitungan Kuantitas

Perhitungan kuantitas dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap secara terpisah :

 Jalan pendekat
 Jembatan (bangunan atas dan bangunan bawah)
 Bangunan pelengkap jembatan

2.7. Perhitungan Volume

Untuk perencanaan jembatan akan meliputi : perencanaan bangunan atas, perencanaan


bangunan bawah dan perencanaan jalan pendekat jembatan dimana pada perencanaan
tersebut diatas konsultan akan mengacu kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan jembatan, yaitu :

 Perencanaan bangunan atas dan bangunan bawah jembatan termasuk bangunan


pelengkap mengacu kepada Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan Indonesia,
yaitu:
a. Bridge Management System (BMS) 1992 bagian BDC (Bridge Design Code)
dengan revisi pada :
 Bagian 2 dengan Pembebanan Untuk Jembatan (SK.SNI T-02-2005), sesuai
dKepmen PU No.498/KPTS/M/2005
 Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (SK.SNI
T-12-2004), sesuai Kepmen PU No. 260/KPTS/M/2004
 Bagian 7 dengan Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan (SK.SNI
o T-03-2005), sesuai Kepmen PU No. 498/KPTS/M/2005
b. Bridge Management System (BMS) 1992 bagian BDM (Bridge Design
Manual)

c. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya SK. SNI T-
14-1990-0.3
d. Perencanaan geometrik jalan raya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga No. 13/70
e. Peraturan-peraturan lain yang berhubungan / berkaitan dengan
perencanaan jembatan jalan raya

KAK DED JEMBATAN 11


 Jenis dan kelas jembatan termasuk pembebanan (BM) yang digunakan
terhadap lalu lintas jembatan yang ada akan ditetapkan kemudian oleh

 Project Officer dan PPK


 Bila digunakan bangunan-bangunan atas standard, supaya
menggunakan ketentuan dalam manual yang disertakan sebagai satu
kesatuan dengan material

2.8. Review Studi Kelayakan dan Perencanaan Jembatan


Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut, maka dibutuhkan beberapa tenaga ahli
yang memiliki sertifikat keahlian dari Asosiasi Profesi yang telah diregistrasi LPJK, dengan
jumlah dan kualifikasi sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli
Kualifikasi
Jumlah
Posisi
Pendididkan Keahlian Pengalaman Orang
Tenaga Ahli
Team Leader (Ahli Ahli Teknik
Teknik Jembatan) S1 Teknik Sipil Jembatan - 5 Tahun 1 x 4,0 (OB)
Madya
Ahli Teknik
Ahli Struktur Jembatan S1 Teknik Sipil 3 Tahun 1 x 3,0 (OB)
Jembatan - Muda
Ahli Teknik Jalan
Ahli Teknik Jalan S1 Teknik Sipil 3 Tahun 1 x 3,0 (OB)
- Muda
Ahli Geoteknik -
Ahli Geoteknik S1 Teknik Sipil 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Muda
Ahli
Ahli Hidrologi S1 Teknik Sipil 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Sumber Daya Air
Tenaga Pendukung
Surveyor SMK/Sederaja - 3 Tahun 2 x 1,0 (OB)
t
Cad Operator SMK/Sederaja - 3 Tahun 2 x 4,0 (OB)
t
Administrasi SMK/Sederaja - 3 Tahun 1 x 3,0 (OB)
t

2.9. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan jasa konsultansi ini Terletak di Ruas Jalan Kopeng - Cipetir, Kecamatan
Kadudampit

KAK DED JEMBATAN 12


2.10. Jadwal Pelaksanaan

Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan penyelesaian pekerjaan ini adalah 4 (Empat)
Bulan, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
Pengguna Jasa.

Pelaksanaan pekerjaan wajib membuat jadwal kegiatan pekerjaan dan jadwal kegiatan
personil.

2.11. Keluaran
Keluaran atau hasil pelaksanaan pekerjaan ini adalah mendapatkan hasil review studi
kelayakan dan dokumen perencanaan teknis (DED) dan dokumen lelang Jembatan sesuai
dengan kondisi daerah.

KAK DED JEMBATAN 13


BAB III
LAPORAN

3.1. Tahapan Laporan

Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 buku, diserahkan paling lambat pada bulan ke 1


(satu) setelah Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ). Laporan-Pendahuluan berisi
antara lain :

 Metodologi dan Rencana Kerja

 Organisasi Pekerjaan

 Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal, kerangka pemikiran


penyelesaian pekerjaan ini termasuk aplikasi dan saran
 Hasil pengumpulan data survey pendahuluan

Laporan Antara, sebanyak 5 buku, diserahkan paling lambat pada bulan ke 2 (dua)
setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan-Antara berisi antara lain:

 Hasil pengumpulan data


 Konsep Perencanaan
 Progress kegiatan dan rencana kegiatan selanjutnya

Laporan Akhir, sebanyak 5 buku, diserahkan paling lambat pada bulan ke 4 (empat)
setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Laporan-Akhir berisi antara lain :

 Penyempurnaan Laporan Antara dan progres perencanaan


 Hasil review studi kelayakan terdahulu
 Detailed Engineering Design lengkap dengan metode pelaksanaannya
 Bersamaan dengan laporan akhir dikumpulkan juga dokumen lelang mencakup:

 Volume I : Instruksi kepada peserta lelang


 Volume II : Bentuk penawaran, informasi kualifikasi dan jaminan
penawaran
 Volume III : Syarat-syarat kontrak
 Volume IV : Data Kontrak

KAK DED JEMBATAN 14


 Volume V : Spesifikasi
 Volume VI : Daftar Kuantitas
 Volume VII : Gambar rencana
 Volume VIII : Bentuk-bentuk jaminan

Executive Summary (laporan ringkas) sebanyak 5 buku, diserahkan pada akhir


proyek Laporan-Ringkas adalah merupakan rangkuman secara singkat dan padat
mengenai seluruh isi laporan akhir.

Seluruh laporan Akhir dan Executive Summary tersebut harus direkam dalam bentuk
CD termasuk perencanaan dan perhitungan volume pekerjaan, sebanyak 5 keping
dan diserahkan kepada pengguna jasa (satuan kerja) bersama-sama pada saat
penyerahan Laporan Akhir.

Animasi 3 Dimensi (view of final report) diserahkan pada akhir proyek. Animasi ini
berisi tentang gambar-gambar jembatan lengkap dengan landscape dan sudah
dituangkan dalam bentuk video 3 dimensi sesuai urutan tata kerjanya. Dan diserahkan
dalam bentuk CD/VCD sebanyak 3 keping serta diserahkan kepada pengguna
jasa (satuan kerja) bersama-sama pada saat penyerahan Laporan

Akhir.

Pembahasan Laporan

 Semua laporan diserahkan kepada petugas satuan kerja setelah terlebih


dahulu dilakukan presentasi/pembahasan dan disetujui oleh tim teknis, masing-
masing laporan sedikitnya dilakukan 1 kali pembahasan dihadapan tim teknis
maupun petugas subdit teknis jembatan terkait.

 Draft/konsep setiap jenis/tahapan laporan untuk bahan pembahasan dibuat


rangkap 5.

Bentuk Laporan

 Dicetak dengan kertas ukuran A4


 Semua gambar dicetak dalam ukuran A3 dengan hard cover
 Sampul laporan dicetak diatas kertas glossy
BAB IV

KAK DED JEMBATAN 15


PENUTUP

Hal-hal teknis yang belum tercakup dalam KAK ini akan disampaikan dalam acara
rapat penjelasan (aanwijzing) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kontrak pekerjaan.

Sukabumi, 2020
Menetapkan & Mengesahkan, Pejabat
Pembuat Komitmen

......................................................................
NIP. ..............................................

KAK DED JEMBATAN 16

Anda mungkin juga menyukai