Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
1.4 Manfaat...................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................5
2.1 Definisi Think Pair Share (TPS)............................................................................5
2.2 Prosedur Model Pembelajaran Think Pair Share................................................5
2.3 Tahap-tahap Model Pembelajaran Think Pair Share..........................................6
2.4 Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair Share..............................................6
2.5 KekuranganModel Pembelajaran Think Pair Share............................................9
2.6 Penelitian yang Relevan dalam Pengaplikasian Model Pembelajaran Think
Pair Share..........................................................................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul Menelusuri Model/Metode Pembelajaran di
Pendidikan Dalam Keperawatan.

Makalah ini berisikan informasi tentang Metode Pembelajaran Think Paire and
Share . Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.

   Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

   Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

 Simpang Empat,    19 September 2019

Penyusun

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah salah satu aspek yang berperan penting dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia.Peningkatan kualitas sumber daya
manusia tergantung pada kualitas pendidikan pada suatu negara. Semakin baik
kualitas pendidikan maka sumber daya manusia yang dihasilkan akan semakin
baik. Oleh karena itu, kualitas pendidikan sangat penting bagi peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
Proses pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut
Muhibbin Syah (2011: 145-157) secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi (1) aspek psikologis, misalnya tingkat kecerdasan, sikap, bakat,
motivasi, minat dan (2) aspek fisiologis yang meliputi kondisi fisik, kesehatan
jasmani dan kondisi panca indera.Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial dan
non sosial.
Menurut Wina Sanjaya (2013: 250) salah satu upaya menciptakan
pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah
dengan menggunakan model pembelajaran kelompok (cooperative learning).
Salah satu keunggulan model pembelajaran kooperatif adalah mampu untuk
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan
yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif
terhadap sekolah. Pembelajaran model koopeeratif member kesempatan kepada
pendidik untuk memaksimalkan peningkatan motivasi belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.
Penggunaan model ini dikarenakan kelebihan yang dimilikinya yaitu dalam
kegiatan pembelajaran peserta didik dituntut untuk bepikir kritis baik secara

3
individu maupun kelompok. Peserta didik diajarkan untuk aktif dan dapat
bersosialisasi dengan kelompoknya, selain itu peserta didik diajarkan untuk
menghargai orang lain dan belajar untuk menjadi lebih kreatif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas didapatkan rumusan masalah
bagaimana penerapan metode pembelajaranThink Pair and Share.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami dengan baik dan benartentang
penerapan metode pembelajaranThink Pair and Share.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami definsi Think Pair and Share.
b. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui prosedur dan langkah
penerapanmetode pembelajaranThink Pair and Share.
c. Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penerapan metode
pembelajaranThink Pair and Share.
d. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penerapan metode
pembelajaranThink Pair and Share dalam dunia pendidikan.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis

4
a. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan komunikasi
dan penyampaian permasalahan mengenaimetode pembelajaranThink Pair
and Share.
b. Bagi Penulis
Meningkatkan pemahaman, daya analisis, dan kemampuan dalam
mengaplikasikan teori yang ada metode pembelajaranThink Pair and
Share.
1.4.2 Manfaat Teoritis
a. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami tentang
metode pembelajaranThink Pair and Share.
b. Bagi Penulis
Makalah ini dapat menjadi landasan sebagai media pembelajaran
untuk selanjutnya tentang metode pembelajaranThink Pair and Share.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Think Pair Share (TPS)


Think Pair Share merupakanpendekatan khusus yang dikembangkan oleh
Frank Lyman di UniversitasMaryland pada tahun 1985. Pendekatan ini
merupakan cara yang efektifuntuk mengubah pola diskursus di dalam kelas.
Think Pair Sharememiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk
memberi waktulebih banyak kepada siswa untuk berpikir, menjawab, dan
salingmembantu satu sama lain (Majid, 2013 dalam Cahyaningsih 2015).
Think Pair Share adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang
memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama
lain. Metode ini memperkenalkan ide “waktu berpikir atau waktu tunggu” yang
menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespons
pertanyaan.pembelajaran kooperatif model think pair share ini relatif lebih
sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk
ataupun mengelompokkan siswa. Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani
berpendapat dan menghargai pendapat teman (Astuti, 2017).

2.2 Prosedur Model Pembelajaran Think Pair Share


Menurut Huda (2014) dalam Cahyaningsih (2015), prosedur model
pembelajaran Think Pair Share yaitu sebagai berikut:
a. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari
empat anggota/siswa
b. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok
c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-
sendiri terlebih dahulu

6
d. Kelompok membentuk anggota -anggotanya secara berpasangan. Setiap
pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya
e. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing
untuk saling berbagi hasil diskusinya

2.3 Tahap-tahap Model Pembelajaran Think Pair Share


Menurut Shoimin (2014), tahap-tahap model pembelajaran Think Pair
Share yaitu :
a. Think (berpikir)
Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran. Proses TPS dimulai pada saat ini,yaitu guru mengemukakan
pertanyaan yang menggalakkan berpikir ke seluruh kelas.Pertanyaan ini
hendaknya berupa pertanyaan terbuka yang memungkinkan dijawab dengan
bebagai macam jawaban.
b. Pairs (berpasangan)
Pada tahap ini siswa berpikir secara individu. Guru meminta kepada
siswa untuk berpasangan dan mulai memikirkan pertanyaan atau masalah
yang diberikan guru dalam waktu tertentu. Lamanya waktu ditetapkan
berdasarkan pemahaman guru terhadap siswanya, sifat pertanyaannya dan
jadwal pembelajaran.Siswa disarankan untuk menulis jawaban atau
pemecahan masalah hasil pemikirannya.
c. Share (berbagi)
Pada tahap ini siswa secara individu mewakili kelompok atau berdua
maju bersama untuk melaporkan hasil diskusinya ke seluruh kelas.Pada tahap
terakhir ini siswa seluruh kelas akan memperoleh keuntungan dalam bentuk
mendengarkan berbagai ungkapan mengenai konsep yang sama dinyatakan
dengan cara yang berbeda oleh individu yang berbeda.

7
2.4 Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair Share
Menurut Kurniasi dan Sani (2015) banyak sekali sisi keunggulandari model
pembelajaran ini, diantaranya:
a. Model ini dengan sendirinya memberikan kesempatan yang banyak kepada
siswa untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.
b. Dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam prosespembelajaran.
c. Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota
kelompok.
d. Adanya kemudahan interaksi sesama siswa.
e. Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya.
f. Antara sesama siswa dapat belajar dari siswa lain serta salingmenyampaikan
idenya untuk didiskusikan sebelumdisampaikan di depan kelas.
g. Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberikesempatan
untuk berpartisipasi dalam kelas.
h. Siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir danmenjawab dalam
komunikasi antara satu dengan yang lain,serta bekerja saling membantu dalam
kelompok kecil.
i. Pemecahan masalah dapat dilakukan secara langsung, dansiswa dapat
memahami suatu materi secara berkelompok dansaling membantu antara satu
dengan yang lainnya, membuatkesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan
di depan kelassebagai salah satu langkah evaluasi terhadap
kegiatanpembelajaran yang telah dilakukan.
j. Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukanpertanyaan-
pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karenasecara tidak langsung
memperoleh contoh pertanyaan yangdiajukan oleh guru, serta memperoleh
kesempatan untukmemikirkan materi yang diajarkan.
k. Siswa akan terlatih untuk membuat konsep pemecahanmasalah.

8
l. Keaktifan siswa akan meningkat, karena kelompok yangdibentuk tidak
gemuk, dan masing-masing siswa dapat denganleluasa mengeluarkan
pendapat mereka.
m. Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasildiskusinya
dengan seluruh siswa sehingga ide yang merekadapatkan menyebar pada
setiap anak.
n. Memudahkan guru dalam memantau siswa dalam prosespembelajaran.
o. Pelaksanaan model pembalajaran ini menuntut siswamenggunakan waktunya
untuk mengerjakan tugas-tugas ataupermasalahan yang diberikan oleh guru di
awal pertemuansehingga diharapkan siswa mampu memahami materi
denganbaik sebelum guru menyampaikannya pada pertemuanselanjutnya.
p. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selainuntuk melibatkan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaranjuga dimaksudkan agar siswa
dapat selalu berusaha hadir padasetiap pertemuan.
q. Proses pembelajaran akan dinamis, karena konseppembelajaran ini juga
menuntut siswa untuk aktif mencaripermasalahan dan menemukan
jawabannya.
r. Dengan pembelajaran TPS ini dapat diminimalisir peran sentralguru, sebab
semua siswa akan terlibat dengan permasalahanyang diberikan oleh guru.
s. Hasil belajar lebih mendalam, karena model pembelajaran TPSsiswa dapat
diidentifikasi secara bertahap materi yangdiberikan, sehingga pada akhir
pembelajaran hasil yangdiperoleh siswa dapat lebih optimal.
t. Meningkatkan sistem kerjasama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk
dapat belajar berempati, menerima pendapatorang lain atau mengakui secara
sportif jika pendapatnya tidakditerima.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa terdapatbanyak
kelebihan dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share yaitu peserta
didik dituntut aktif serta dapat berpikir secaraindividu maupun kelompok dan
belajar unutk menghargai oranglain.

9
2.5 KekuranganModel Pembelajaran Think Pair Share
Menurut Kurniasi dan Sani (2015) kekurangan dari model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share ini, diantaranya:
a. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas.
b. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
c. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu
pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus dapat membuat perencanaan
yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
e. Lebih sedikit ide yang muncul.
f. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.
g. Menggantungkan pada pasangan.
h. Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok,
karena ada satu siswa tidak mempunyai pasangan.
i. Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya.
j. Metode pembelajaran Think Pair Share belum banyak diterapkan disekolah.
k. Sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru, waktu pembelajaran
berlangsung guru melakukan intervensi secara maksimal.
l. Menyusun bahan ajar setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan yang sesuai
dengan taraf berfikir anak.
m. Mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara mendengarkan
ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara
kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa.
n. Sangat sulit diterapkan disekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah
dan waktu yang terbatas.
o. Jumlah kelompok yang terbentuk banyak.
p. Sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling
mengganggu antar siswa karena siswa baru tahu metode TPS.

10
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwakekurangan dalam
pembelajaran koopertif tipe Think Pair Shareyaitu pendidik memerlukan suatu
pengawasan yang lebih dalam proses pembelajaran karena banyaknya kelompok
yang terbentuk.

Manfaat Model Pembelajaran Think Pair Share


Menurut Huda (2014) dalam Cahyaningsih (2015), manfaat dari Think
Pair Share antara lain adalah :
a. Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang
lain
b. Mengoptimalkan partisipasi siswa
c. Member kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka
kepada orang lain.
d. Skill-skill yang umumnya dibutuhkan dalam strategi ini adalah sharing
informasi, bertanya, meringkass gagasan orang lain dan paraphrasing.

2.6 Penelitian yang Relevan dalam Pengaplikasian Model Pembelajaran Think


Pair Share
Penelitian yang relevan yang menjabarkan bahwa metode pembelajaran
think pair share baik untuk di aplikasikan, yaitu :
a. Metode pembelajaran Think Pair Sharedapat meningkatkan motivasi belajar
Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hana
Kurniawan (2012) yang berjudul“Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Teknik Think Pair Share untukMeningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi
Kompetensi Dasar MenghitungMutasi Dana Kas Kecil Siswa Kelas X
Akuntansi 2 SMK NegeriI 7Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. Dalam
hasil penelitian disebutkanbahwa Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Teknik Think PairShare, rata-rata motivasi belajar siswameningkat menjadi
69,60% pada siklus I dan 69,60%meningkat menjadi 81,07% pada siklus II,

11
berdasarkan hasil penelitiantersebut, peneliti menyarankan kepada guru untuk
menerapkan metode pembelajaran ini. Hal ini juga sejalan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Lalu Wilyandi (2013) yang berjudul“Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share untukMeningkatkan
Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMKNegeri 2
Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013”, dimana hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
dapat meningkatkan motivasi belajar yang dibuktikan dengan adanya
peningkatan persentase skor.
Penelitian selanjutnya yang juga membuktikan adanya peningkatan
motivasi belajar dilakukan oleh Nur Ichsanuddin Achmad Kurniawan(2014)
yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif TeknikThink Pair
Share (TPS) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansipada
Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian Siswa Kelas XAkuntansi 3
SMK YAPEMDA 1 Sleman Tahun Ajaran 2013/2014” yang menyatakan
bahwa adanya peningkatan MotivasiBelajar Akuntansi siswa pada
Pembelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 3SMK YAPEMDA 1 Sleman
Tahun Ajaran 2013/2014 yang dibuktikandengan adanya peningkatan
persentase skor Motivasi Belajar Akuntansi siswamelalui observasi diperoleh
skor sebesar 70,47% pada siklus I kemudian meningkat menjadi 81,17% pada
siklus II atau terjadi peningkatan sebesar10,70% (Absolut) dan 15,18%
(Relatif).
b. Metode PembelajaranThink Pair Share dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan olehErni
Yuliati(2018) “Penerapan metode pembelajaran Think Pair Share untuk
Meningkatkan Hasil Belajar PKn di MIN 1 Yogyakarta”yang menyatakan
bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV-C MI Negeri 1 Yogyakarta.
Daya serap siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan, ini

12
berdasarkan hasil evaluasi 70,6% yang belum mencapai nilai KKM pada
siklus I meningkat menjadi 80,2% pada siklus II. Nilai rata-rata hasil ulangan
harian juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil
ulangan harian kelas dari 70,3 yang belum mencapai nilai KKM pada tahun
sebelumnya, menjadi 83,5 setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe
TPS. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS, pembelajaran PKn
lebih menyenangkan.Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS
dapat melatih siswa untuk memiliki keterampilan berpikir dan keterampilan
sosial.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Kormiana (2017) “Metode
Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris
Siswa SMP” dimana hasil penelitian penerapanmetode Think Pair Share
(TPS)dapatmeningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII-
GSMPNegeri 3 Tapung tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar sebelum
PTK adalah 73.1 dengan ketuntasan individu 23 orang dan ketuntasan klasikal
adalah 63.9%.Hasil belajar siklus I adalah 80.8 dengan ketuntasan individu 31
orang dan ketuntasan klasikal adalah 86.1%.Hasil belajar siklus II adalah 85.3
dengan ketuntasan individu 34orang dan ketuntasan klasikal adalah 94.4%.

c. Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk Meningkatkan


Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMPoleh Hartini, Zhana Zhefra
Maharani, dan Bobbi Rahman(2016) yang menyatakan dalam penelitian yang
telah mereka lakukan menyatakan bahwa metode ini dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis siswa lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran
di dalam kelas. Pada pembela- jaran dengan menggunakan model Think Pair
Share (TPS) siswa dituntut untuk berkomunikasi dengan temannya untuk
mengungkapkan hasil pemikirannya. Berbeda dengan kondisi kelas yang
siswanya hanya mendengarkan guru menjelaskan materi didepan kelas, pada

13
pembelajaran secara konvensional siswa ti- dak dituntut untuk berkomunikasi
dengan temannya selama proses pembelajaran. Ada- pun dalam penelitian ini,
peneliti memberikan saran agar model pembelajaran TPS dapat diterapkan
sebagai inovasi pembelajaran da- lam meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa.
d. Muhammad Lukman Syafii(2018) dalam penelitiannya “Using The Think-
Pair-Share Strategy To Increase Students’ Active Involvement And To
Improve Their Speaking Ability”menyatakan adanya peningkatan keterlibatan
aktif mahasiswa dapat dilihat dari meningkatnya jumlah mahasiswa yang
termasuk dalam kategori aktif yang pada saat penelitian awal hanya 7
mahasiswa (29%) menjadi 20 mahasiswa (78%) dari 26 mahasiswa yang
masuk pada saat hari observasi pertemuan terakhir. Peningkatan kemampuan
berbicara mahasiswa dapat dilihat dari meningkatnya jumlah mahasiswa yang
memiliki nilai rata-rata 3, dari 7 orang menjadi 17 orang.Maka dari itu,
strategi ini sesuai bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterlibatan aktif dan
memperbaiki kemampuan berbicara bahasa inggris mereka.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat mengembangkan
pemikiran peserta didik secara individu karena adanya waktu berpikir, sehingga
kualitas jawaban juga dapat meningkat. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran
menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena banyak peserta didik yang
terlihat antusias saat proses belajar mengajar berlangsung.
Dengan menggunakan model pembelajran kooperatif learning tipe TPS,
sebelum berdiskusi secara kelompok, peserta didik berupaya berpikir terlebih
dahulu, kemudian didiskusikan dengan pasangannya sehingga peserta didik telah
mempunyai bahan untuk dibawa dalam diskusi kelompok. Dengan demikian
peserta didik akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat
meningkatkan hasil belajar.
3.2 Saran

1. Guru sebaiknya membentuk kelompok – kelompok belajar, supaya peserta


didik dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
2. Sebelum berdiskusi secara kelompok hendaknya peserta didik telah
mempunyai pendapat dari pemikirannya sendiri dan didiskusikan terlebih
dahulu dengan teman pasangannya sehingga suasana diskusi kelompok lebih
hidup.
3. Dalam pembelajaran dengan model kooperatif, diupayakan agar kelompok –
kelompok belajar terdiri dari peserta didik yang memiliki kemampuan
akademik berfariasi.

15
4. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran TPS agar pesrta didik
dapat memahami materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Astuti, Dwi. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas I. BRILIANT: Jurnal Riset dan
Konseptual Volume 2 Nomor 3, Agustus 2017
Erni Yuliati. 2018. Penerapan metode pembelajaran Think Pair Share untuk
Meningkatkan Hasil Belajar PKn di MIN 1 Yogyakarta.Jurnal Pendidikan
Madrasah, Volume 3 No 2
Hana Kurniawan. (2012). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif TeknikThink
Pair Share untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar
Menghitung Mutasi Dana Kas Kecil Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK NegeriI 7
Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.
Hartinidkk. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP. Jurnal
Matematika Kreatif dan Inovatif (Kreano), Volume 7 No 2 hal. 131-135
Kormiana. 2017. Metode Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Inggris Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, dan
Humaniora, Volume 3 No 1hal. 61-69
Kurniasih, Imas dan Berlin, Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran
Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena.
Lalu Wilyandi. (2013). Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think
Pair Share untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X
Akuntansi 1 SMK Negeri 2 Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013.
Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.
Miftahul Huda. (2014). Cooperative learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan).Yogyakarta.: Pustaka Pelajar.

17
Muhammad Lukman Syafii. 2018. Using The Think-Pair-Share Strategy To Increase
Students’ Active Involvement And To Improve Their Speaking Ability.IJEE
(Indonesian Journal of English Education), Volume 5 No 1 hal.62-80.
Nur Ichsanuddin Achmad Kurniawan. (2014). Penerapan Strategi Pembelajaran
Kooperatif Teknik Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Akuntansi pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian
Siswa Kelas X Akuntansi 3 SMK YAPEMDA 1 Sleman Tahun Ajaran
2013/2014. Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta :Ar-Ruzz Media.

18

Anda mungkin juga menyukai